PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

 PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Tayang: 16 Feb 2022

Pemain:
Cathy Fakandi..Nessa
Puy Brahmantya..Yati
Brian Austin..Agus
Kathleen Caroline..Diva, adik Nessa
Ivo Vaynot..Pak Umar, pengepul
Istralian Balenk..Pak Saiful, bapak Nessa (1977 - 2022)
Laila Vitria...
Arief Yusuf...dokter

Ada seorang bapak penarik gerobak sampah bersama anaknya, anaknya bernama Nessa. Bapak Nessa tiba2 saja jatuh pingsan, Nessa lantas panik memanggil ibunya dan Diva. Bapak Nessa dibawa ke rumah, Yati sempet menyalahkan Nessa. Bapak Nessa baru berkata bukan salah Nessa krn sudah sakit dari dahulu, Bapak Nessa berpesan jangan sampai meninggalkan Nessa, jangan sampai Nessa pergi dari rumah ini, tak lama kemudian Bapak Nessa meninggal dunia.

Yati memperkenankan Nessa keluar dari rumah ibu Nessa krn bapak Nessa sudah meninggal. Nessa bukan anak kandung dari ibu yg selama ini tinggal bersamanya. Beberapa tahun lalu, ada seorang ibu yg kritis bawa bayi, meminta Yati dan Saipul utk merawat Nessa hingga ibu itu meninggal dunia. Nessa baru tau dari Yati jika ibunya sudah meninggal. Yati sudah lama ingin bicara tetapi alm bapaknya melarangnya. Diva sendiri tak suka dgn Nessa, tak suka jadi adik Nessa, bapak Diva selalu perhatian kepada Nessa. Yati melarang Nessa utk ke rumahnya.

Yati berbicara ke Diva bahwa selama ini menunggu momen tepat utk mengusir Nessa, Diva tak suka kepada Nessa krn jadi perhatian bapaknya. Nessa memohon utk tetap tinggal bersamanya. Nessa memohon ke Yati dan Diva, akhirnya diperbolehkan tinggal dgn syarat harus menggantikan kerjaan Pak Saipul sbg tukang sampah keliling. Nessa bersedia melakukannya, semua pengeluaran di rumah harus Nessa yg bertanggungjawab, Nessa bersedia memenuhi syarat ibu angkatnya itu. Diva tak memperkenankan Nessa utk tidur bersamanya.

Nessa ditegur ibu warga kenapa kerja sendirian tanpa bapaknya, Nessa memberitau bahwa bapaknya ini baru saja meninggal lalu diberikan uang oleh ibu warga tsb. Nessa mendorong gerobak hingga ke tempat penampungan sampah, ditegur oleh temannya sesama tukang tarik sampah, ada lelaki muda yg menawarkan bantuan kepada Nessa tetapi Nessa menolaknya krn bisa sendiri.

Nessa sempat tanya makan kedua ortu Nessa kepada Yati. Yati memberitau nama bapak Nessa adalah Dahlan, ibunya bernama Husna, di pemakaman Koeber. Nessa blm pernah melihat wajah kedua ortunya. Nessa baru pulang narik gerobak ini sudah ditanya uang SPP utk Diva. Diva tak mau tau butuhnya itu besok. Yati meminta Nessa utk ambil celengannya itu, padahal uang celengan ini dikumpulkan sejak lama dikumpulkan Nessa dgn susah payah.Nessa tak dikasih makan, hanya dikasih minum teh saja oleh Diva.

Nessa menarik sampah yg penuh di gerobak dan harus mengangkut dari rumah ke rumah. Nessa menarik sampah hingga pusing, terlihat pucat dan hampir pingsan, untung saja ada ibu2 yg menangkapnya agar tak jatuh. Nessa memang belum makan, ibu itu memberikan roti kepada Nessa agar bisa makan. Ketika Nessa akan makan roti itu tetapi di saung ada seorang anak kecil yg kelaparan, Nessa yg kasihan lalu memberikan roti itu utk makan berdua.

Yati di rumah merasakan perutnya sakit, obatnya ini sudah habis, Yati memanggil Diva dan Nessa. Yati sudah merasa tak kuat lagi. Dokter memeriksa kesehatan Yati di puskesmas, kemungkinan ada tumor di perut Yati kata dokter. Dokter lalu akan rujuk ke RS besar.

Ada pria muda bernama Agus yg mencari Nessa, ajak jalan utk ajak makan.Nessa malah menolak ajakan Agus, alasan ibunya sedang sakit dan harus merawat ibunya. Nessa lalu lanjut menarik sampah, ada ibu2 yg minta bantu bawain barang yg ada di gudang, Agus ini mengendap2 saat Nessa dipanggil oleh ibu itu. Agus diam2 menyelinap masuk ke rumah ibu itu saat Nessa di depan bersama ibu itu, Agus diam2 ke kamar mengambil kotak perhiasan.

Ibu yg dibantu Nessa ini melihat kotak cincinnya tak ada, lacinya terbuka, lalu ibu tsb memanggil Nessa meminta Nessa utk mengembalikan cincinnya. Nessa dicurigai sbg maling itu. Agus tak lama datang melihat kejadian itu, Agus meminta periksa gerobak itu, Agus diam2 memasukkan cincin ke gerobak saat warga mencarinya. Agus pura2 nyari dan ketemu. Para warga yg melihatnya langsung akan mengusir Nessa dan melarangnya agar tak mengambil sampah di komplek ini. Nessa bingung sendiri mengapa kotak cincin ada di dalam gerobaknya, Agus ketawa2 mendengarnya, Agus mengakui bahwa memang menarohnya. Agus memberitau bahwa Nessa menolak ajakannya.

Yati masih merintih kesakitan di teras, Nessa tak lama pulang dgn sedih. Nessa berkata bahwa baru saja kehilangan pekerjaannya, Nessa mengakui krn difitnah curi perhiasan orang, gara2  ini warga tak mau sampahnya diambil. Yati memang butuh biaya utk operasi. Yati tak mau tau, Nessa harus cari kerjaan yg lebih baik, Yati mengingatkan akan tanggungjawab atas rumah ini, jika Nessa tak menepati janji maka tak diperkenankan tinggal di rumah ini lagi.

Nessa berjalan sambil bingung entah cari kerja apa, kebetulan ada Bu Erni lewat, Nessa menawarkan jasa ART tetapi Bu Erni tak pernah mempekerjakan Nessa krn tau gosip Nessa jadi maling. Akibat fitnah itu, tak ada orang yg bisa percaya kepada Nessa. Nessa jala sambil bingung di tempat penampungan sampah dimana ada pemulung, Nessa berpikir utk mengumpulkan sampah plastik di tempat penampungan sampah. Tak lama Agus liat dan lewat melihat Nessa jadi pemulung. Agus tak suka dgn Nessa yg merebut pelanggan Nessa, justru malah sebaliknya Agus merebut pelanggan Nessa dgn cara kotor.

Nessa mengumpulkan barang utk diserahkan ke pengepul (Ivo Vaynot), Nessa memperkenalkan diri kepada bapak pengepul itu. Bapak itu biasa ambil partai besar, bukan karungan seperti ini, khusus utk Nessa akhirnya bapak itu mau beli, sekarung dihargai 50ribu yg terlalu besar agar Nessa semakin semangat utk bekerja.

Sakit perut Bu Yati semakin menjadi2 dan memanggil2 Diva, Nessa datang pada waktunya membelikan obat. Yati merasa tak kuat dan ingin operasi saja. Nessa berdoa dalam solatnya memohon agar ibu angkatnya bisa dioperasi, seandainya bisa maka akan menggantikannya menghadapi penyakit. Yati mengintipnya bahwa selama ini Nessa tulus menyayanginya, Yati benar2 menyesal.

Tiba2 pada suatu malam Diva kaget liat ibunya ini mengajak Nessa makan semeja di meja makan, Diva ini seperti kecewa dan memutuskan untuk pergi saja, sikap Yati seperti memanjakan Nessa tak seperti biasa aja. Yati meyakinkan bahwa selama ini makan dari hasil kerja keras Nessa. Diva bingung ibunya tiba2 baik kepada Nessa. Sikap Diva menjadi judes kepada Nessa, Nessa berusaha meyakinkan kepada Diva akan sikap bapaknya agar Diva tak salah sangka kepada bapaknya. Diva jadi minta maaf krn jahat kepada Nessa.

Nessa esokannya mulai semangat lagi mengumpulkan sampah plastik di karung utk dijual ke pabrik daur ulang. Agus memperhatikan Nessa yg heran dgn semangat mengumpulkan sampah plastik. Nessa bertemu dgn bapak pengepul itu lagi. Agus mengikuti Nessa hingga ke pengepul. Bapak itu meminta anak buahnya utk bawa gerobak Nessa. Bapak itu memuji Nessa yg luar biasa mengumpulkan sampah ini, alasan Nessa utk membiayai ibu dan adiknya, utk ibunya berobat. Bapak pengepul itu memberikan uang berlebih kepada Nessa. Agus melihatnya iri dgn Nessa dapat uang banyak dan hidupnya beruntung.

Sudah belasan tahun, seorang bapak mencari anak, mantu dan cucunya tapi blm ketemu juga. Bapak pengepul ini beberapa tahun lalu mencari anaknya yg bernama Husna tetapi rumah lamanya sudah dijual ke bapak (Wawan Ansori), bapak itu minta diberikan petunjuk keberadaan anak, mantu dan cucunya.

Saat Nessa menarik gerobak, Agus menghalangi jalan Nessa. Agus lalu meminta uang yg didapatkan oleh Nessa lalu merampasnya secara paksa, Agus tak peduli alasan Nessa apapun, Agus mengancam Nessa yg masih mengumpulkan sampah plastik.

Pada suatu malam yg hujan deras, Nessa bersama Diva membopong ibu mereka yg sudah kesakitan, yg bisa bawa hanya gerobak saja. Mereka sama2 mendorong Yati yg ada di dalam gerobak utk membawa ke RS.Diva mendorong gerobak hingga jatuh, Nessa ga menyerah mendorong gerobaknya hingga tiba di RS dan bertemu dgn para suster di RS. Nessa bingung mendapatkan uang utk RS ibunya, bapak pengepul itu melihat ada Nessa yg kebingungan di RS, bapak pengepul itu bernama Pak Umar. Nessa berkata soal ibunya kena tumor dan harus dioperasi, masalah biaya Pak Umar akan menanggung.

Tumor di perut bu Yati semakin membesar kata dokter yg meriksa. Pak Umar seperti ga asing dgn wajah Yati, pernah melihat entah dimana. Pak Umar memperhatikan Diva dan Nessa ini anak baik, mereka menunggu hasil operasi ibu mereka, operasi berjalan dgn lancar.

Bu Yati pun akhirnya mulai sadar dgn ditunggui oleh Diva, Nessa dan ada Pak Umar juga. Perut Yati sudah tak sakit lagi katanya, Nessa memberitau bahwa Pak Umar yg sudah membantu semuanya. Bu Yati memandang Pak Umar seperti mukanya tak asing baginya, beberapa tahun lalu ada Pak Umar datang mencari Husna. Husna dan Yati saat itu sama2 sedang hamil, Yati mengakui bahwa dulu ART Husna. Pak Umar ini menanyakan anak, mantu dan cucunya kemana. Cucu yg dimaksud adalah Nessa, Yati memberitau hal yg benar. Nessa langsung memeluk Pak Umar yaitu kakeknya sendiri. Pak Dahlan dan Bu Husna sudah meninggal, Pak Umar baru mengetahui hal itu. Nessa sekarang tak sendiri lagi.

Pak Umar mengajak Nessa bersama Diva dan Yati utk tinggal di rumah Pak Umar yg bagus dan besar. Nessa tentu mengizinkan Diva dan Yati. Yati berterimakasih, tak nyangka Nessa bisa mengubah kehidupan Yati dan Diva yg susah, padahal Yati sempat jahat. 

Beberapa waktu kemudian, Pak Umar membawa Diva, Nessa dan Yati ke pabrik daur ulang milik Pak Umar, kini ke tempat pengepulan barang2 bekas. Pabrik ini semua milik Nessa, Pak Umar akan percayakan pengelolaannya kepada Nessa. 

Agus di tempat penampungan sampah, untung tak ada Nessa sbg pesaingnya lagi jadi bisa leluasa. Tak lama datang lah Agus yg bawa gerobak dan minta minggir. Nessa berkata bahwa Pak Umar ini selama ini adalah kakeknya, Agus sempat akan balik arah dan beranjak pergi begitu saja. Beberapa waktu kemudian, Agus bawa gerobak sambil kesal mending tak usah jual ke Nessa, Agus ini tak lama kecelakaan krn tertabrak mobil lalu dibawa ke RS.

Agus sadar di RS, memperhatikan ada Nessa dan kakeknya yg masih mau menolongnya. Agus lalu minta maaf kepada Nessa. Lalu beberapa waktu kemudian Nessa memanggil para warga untuk berbagi sedekah bersama keluarganya ini. Bantuan ini akan dirutinkan setiap bulannya. Ada banyak kepahitan hidup sebelum di titik sekarang, kepahitan membuat kuat dan tegar, selalu ada hikmah dibalik musibah sekarang semakin bersyukur krn dipersatukan dgn orang yg tulus menyayanginya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online