ANAK PENJUAL RUJAK CIRENG KELILING JADI PEMILIK RUMAH SAKIT

Saksikan #PintuBerkah " ANAK PENJUAL RUJAK CIRENG KELILING JADI PEMILIK RUMAH SAKIT " Hari ini jam 08.30 hanya di Indosiar
.
.
.
PEMAIN :
@ananda_faturrahman
@nahzaatriadara
@tioduarte
@rency_milano
Pasha
Kamal Hakim

Nahza Atriadara: Ajeng
Ananda Faturrahman: Lilis
Nita, sepupu Ajeng yg jahat, anak Lukman
Lukman = kakak Ajeng
Hesti = suami Lukman

Neneknya Ajeng baru saja meninggal dalam usia 60 tahun. Selama neneknya berobat, Lilis berhutang banyak kepada Lukman. Hesti lah yg sering menagih hutang Lilis, bahkan dikenakan bunga untuk hutang tsb. Lilis ini tak pernah lupa juga untuk sedekah, meski di saat kondisi susah sekalipun. Uang yg digunakan untuk membayar hutang kepada Hesti sudah terkumpul, tetapi malah terpakai untuk membayar uang kontrakan yg nunggak, hutang 2 juta sudah termasuk bunganya, baru terbayar 1 juta. Pembayaran cicilan berikutnya hanya mampu 400ribu saja, itu baru bunganya saja. Yg dapat membuat hutang lunas ketika Ajeng berjualan, menemukan tas hitam milik ibu2, lalu setelah dikembalikan, ibu2 tsb memberikan imbalan sejumlah uang. Kata Hesti, paling itu duit hasil nyolong, Ajeng berkata bahwa itu dari uang halal, ia menceritakan kejadian sebenarnya ttg setelah mengembalikan tas ibu2 yg hilang dan diberi imbalan.

Ajeng dan Nita ini kuliah di kampus yg sama. Ajeng dapat masuk ke kampus itu berkat beasiswa, itu karena Ajeng rajin belajar dan pintar. Nita ingin mencari cowo terkaya dan terganteng di kampus untuk didekati. Roy ternyata adalah cowo terganteng dan terkaya di kampus, tak sengaja Nita bertemu di jalan, bagi Nita, Roy itu harus menjadi pacarnya bagaimana pun caranya. Roy ini ternyata malah melirik Ajeng. Roy itu suka kepada Ajeng pada pandangan pertama. Nita melihat Roy itu dekat dengan Ajeng di kampus.

Nita tidak suka jika Ajeng itu dekat2 dengan Roy, ia menyamperi Ajeng sendiri ke rumahnya untuk memperingatkannya. Ajeng tak peduli, krn tujuan di kampus itu untuk belajar, bukan pacaran. Lukman, bapaknya Ajeng pusing dengan urusan toko, ditambah urusan Nita yg kuliah bayarnya mahal sekali. Nita tidak mau kuliah jika tak dibantu ibunya untuk mendekatkannya dgn Roy, ibunya Nita akhirnya mau juga.

Hesti melabrak dan memarahi Lilis ketika jualan cireng sekalian mengingatkan agar anaknya tidak dekat2 dengan Roy. Kaki Lilis sakit saat pulang, Hesti memperingatkan ini ulahnya krn Ajeng dekat2 dengan Roy. Roy menembak Ajeng, tetapi Ajeng tolak, lalu Ajeng menjaga jarak dengan Roy. Ajeng sudah menuruti permintaan Nita dan ibunya. Roy akhirnya mengetahui dan mendengar ucapan Ajeng dengan Nita, ternyata itu krn Nita. Lukman ini tetap mendorong Nita untuk kuliah. Hesti marah lagi kepada Lilis, didorong oleh Hesti sampai terbentur kepalanya ke tembok, akibatnya mengalami pendarahan di otak. Ajeng tau ini ulah Hesti, Hesti mengaku krn Roy masih mendekati Ajeng. Hesti memperingatkan agar jangan pinjam lagi uang ke omnya, Lukman. Ajeng kesana kemari untuk mencari uang pinjaman, Roy bersedia membantunya. Ajeng memberitau Roy jika masih mendekatinya, maka ibunya Ajeng akan celaka, semua krn ulah Hesti. Kondisi Lilis semakin memburuk, Roy bersikeras untuk membantu, ia meminjamkan uang kepada Ajeng, suatu saat Ajeng akan sukses dan akan ganti. Roy bersedia pindah kampus lain. Roy percaya bahwa cinta Ajeng ke ibunya jauh lebih besar daripada cinta Ajeng ke Roy.

Operasi Lilis berjalan dengan baik, Roy sekalian pamit keluar kota untuk melanjutkan kuliah di luar kota. Roy diketahui Nita dan teman2nya bahwa ternyata pindah kampus. Roy sengaja pindah ke kampus lain agar tidak bertemu dengan Ajeng. Selepas sembuhnya Lilis, Lilis dapat berjualan cireng kembali bahkan mendapatkan orderan dalam jumlah besar untuk sebuah acara. Ada bapak2 pedagang yg merupakan saingannya Lilis, iri kepada Lilis. Bapak2 tsb menghasut warga agar tidak lagi membeli cireng dari Lilis, bilang sakit perut habis makan cirengnya Lilis. Hasutan bapak2 tsb berhasil sehingga ibu2 tak lagi membeli cireng di Lilis.

Ajeng memutuskan untuk pindah kontrakan saja untuk pindah rumah ke dekat kampus, krn disana rujak cirengnya sudah laku, daripada di tempat sekarang sudah kena fitnah. Lilis pamitan kepada Lukman, kata Lukman tak apa2 pindah saja krn kalau bersaudara itu deketan banyak pahitnya. Ajeng akhirnya lulus juga, ia ingin cita2nya membangun RS dapat tercapai.

Lukman memberitau ke keluarganya bahwa dapat info dari Lilis jika Ajeng itu sudah lulus. Nita ditanya kapan lulus, sudah 2 tahun kuliah tetapi tidak kelar2 juga. Nita meminta uang lagi ke bapaknya, sudah 6 tahun kuliah tetapi belum lulus2. Lukman mendatangi ke kampusnya, setelah bertanya ternyata Nita itu sudah 2 tahun tidak kuliah tetapi masih meminta uang ke bapaknya, jadi uang kuliah yg selama ini Nita minta itu digunakan untuk apa? Nita selama ini ternyata membohongi bapaknya. Lukman marah besar kepada Nita, saking emosinya Lukman sampai terkena serangan jantung. Toko kelontong Lukman mengalami kebakaran krn korsleting listrik beserta dengan rumahnya, semua hartanya habis.

Lukman ini berhasil dioperasi dengan pelayanan terbaik, rumah sakit ini memberikan biaya yg gratis ternyata dengan fasilitas baik. Lukman penasaran siapa pemilik RS ini. Ternyata adalah Ajeng pemilik RS tsb. Lukman sadar bahwa dulu itu sangat pelit dan perhitungan bahkan kepada ibunya sendiri, dulu Lukman merasa sebagai anak durhaka. Lilis yg berhutang kepada Lukman, padahal itu untuk ibunya Lukman sendiri tetapi malah dikenakan bunga uang. Hesti dan Nita juga demikian minta maaf juga kepada Ajeng dan Lilis, kini keluarga mereka sudah kembali akur. Ajeng akhirnya menikah juga dengan Roy.