Sinema Indosiar - Dulu Ibu Dihina Anaknya, Sekarang Ibu Dipenjarakan Oleh Mereka

Sinema Indosiar - Dulu Ibu Dihina Anaknya, Sekarang Ibu Dipenjarakan Oleh Mereka
Sebagai ibu, Aisyah (Hanna Hasyim) rela tidur dengan menahan lapar asalkan Alif (Toddy Zilla) dan Santi (Elma Agustin), anak-anaknya tidur dengan perut kenyang. Namun bukannya dibalas kebaikan setelah dewasa, Alif dan Santi malah ingin memenjarakan Aisyah, ibunya sendiri. Aisyah tidak mengerti kenapa anak-anaknya bisa berubah seperti itu. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Sinema Indosiar - Dulu Ibu Dihina Anaknya, Sekarang Ibu Dipenjarakan Oleh Mereka

#elma agustin #toddy zilla #hanna hasyim #dulu ibu dihina anaknya sekarang ibu dipenjarakan oleh mereka #sinema indosiar

Aisyah memiliki suami bernama Hasan, bekerja sbg tukang ojeg. Kedua anaknya saat itu masih SMP. Aisyah bekerja sebagai buruh cuci. Sepatu kedua anaknya yg tak layak pakai pun mereka berusaha kerja keras agar dapat membelikannya. Suatu hari Pak Hasan ketika narik ojeg mengalami kecelakaan, motornya ditabrak motor sampai Pak Hasan terjatuh. Pak Hasan berpesan ke Bu Aisyah utk menjaga kedua anaknya, tak lama Pak Hasan meninggal dalam usia 57 tahun.

Aisyah yg bekerja sebagai buruh cuci mendapat bonus dari majikannya krn majikannya mendapat bonus dari kantornya. Aisyah gunakan bonus tsb utk berbelanja di warung. Ada seorang ibu2 yg merasa kehilangan uang, menuduh Bu Aisyah mencurinya krn memegang banyak uang. Ibu2 itu merampas uang Aisyah krn merasa miliknya. Majikan Bu Aisyah datang bhw uang itu memang darinya, masih belum cukup lalu bawa bu Aisyah ke kantor polisi. Tiba2 ada warga lain mengetahui ada uang hilang, benar ternyata milik ibu2 itu, lalu pada minta maaf kepada Aisyah krn salah tuduh.

Aisyah bertemu dgn seorang gadis anak jalanan, namanya Kasih. Aisyah menyantuni anak itu dgn memberinya makanan. Bu Aisyah ingin mengangkat anak itu. Kasih boleh menganggap dan memanggilnya dgn sebutan ibu ke Bu Aisyah.

Alif dan Santi berjanji akan menjaga ibunya secara bergantian setelah sudah besar nanti, Alif berebut ibunya harus tinggal bersamanya nanti krn Alif anak paling besar. Mereka ini mendapatkan beasiswa sampai kuliah.

Alif dan Santi sudah lulus kuliah menjadi sarjana. Mereka bersama bu Aisyah menyekar ke makam alm bapaknya.

Alif sudah mendapat kerja dgn penempatan di Jakarta, ia memikirkan bagaimana nasib ibunya, masih ada Santi yg menjaganya.

Santi akhirnya dapat calon suami (bernama Agus) yg mengajak tinggal di Jakarta. Alif sudah mendapat calon istri, namanya Dina, meminta restu Bu Aisyah utk menikah dan Bu Aisyah setuju saja.

1 tahun sudah berlalu, anak2 Bu Aisyah merantau ke Jakarta dan belum mengunjunginya. Bu Aisyah menghubungi Alif ketika sedang sibuk di tempat kerjanya. Santi ditelf Bu Aisyah ketika sedang di rumah, anak Santi sedang aktif2nya sampai tak sempat istirahat.

Bu Aisyah dgn inisiatif datang langsung ke Jakarta. Kehadirannya tidak diharapkan oleh kedua anaknya. Pertama coba tinggal di rumah Santi, ternyata membuat masalah dgn batuk2 saat gendong anaknya yg masih bayi lalu anak Santi dan Agus menderita demam, maka Bu Aisyah lah yg disalahkan, Agus yg tidak suka dan menyuruh Bu Aisyah dipulangkan ke rumah Alif. Di rumah Alif, oleh menantunya sendiri diperlakukan seperti Asisten Rumah Tangga (ART). Bu Aisyah membuat masalah baru yaitu menyetrika baju sampai baju mahal kesayangan Dina rusak, Bu Aisyah ketika menyetrika meninggalkan setrikanya nempel di baju krn hujan turun dan akan angkat jemuran. Saat Alif sedang bersama Dina di sofa, Bu Aisyah membawakan tempe goreng kesukaan Alif dulu, ternyata ditolak krn dulu makan itu terpaksa krn miskin. Saat makan cemilannya itu, Bu Aisyah sampai menumpahkan minuman ke cetakan berjilid yg merupakan pekerjaan proyek Alif di kantor. Alif memutuskan kembalikan ke rumah Santi,tapi Agus tak suka. Bu Aisyah jadinya pulang kampung saja.

Alif dan Santi dianggap sudah lupa diri. Dulu mereka mau berebut utk menampung ibunya, kini pada lepas tanggungjawab. Alif berjanji akan mentransfer uang ke ibunya setiap bulan. Beberapa bulan kemudian sampai datangnya hari raya pun Alif dan Santi tidak datang menjenguknya. 

Pada akhirnya uang transferan mandeg sehingga bahan kebutuhan pokok pada habis, hutang Bu Aisyah di warung juga banyak. Transferan dari anaknya tak kunjung tiba sampai bapak2 pemilik warung menagih, jika masih belum ada juga maka barang2 Bu Aisyah akan disita. Alif sudah minta Dina utk mentransfer uang ke ibunya, tetapi Dina sebenarnya tak suka Alif mentransfer uang ke ibunya, lalu ia memberi bukti slip yg sudah lama. Bu Aisyah sudah berkali2 cek ke tetangga tetapi transferan dari Alif masih belum ada, akhirnya Alif stop transfer uang ke ibunya.

Bu Aisyah bekerja sbg tukang sapu utk menyambung hidup sama seperti waktu dulu menyekolahkan anak2nya, sampai bu Aisyah jatuh pingsan krn kecapaian. Pada suatu hari Bu Aisyah mendapat info bahwa jalan akses ke rumahnya akan segera dibangun proyek jalan tol, Alif dan Santi mengetahui hal itu. Bu Aisyah menjual rmhnya dgn harga 1jt/meter. Agus ingin buka usaha sendiri juga dan butuh modal. Alif dan Santi berpikir bhw uang ibu mereka masih banyak, krn akses ke rmh ibu mereka kalau dijual tanah dan rmh jatuh harganya tinggi,pasti hasil penjualan sudah banyak. Bu Aisyah menjual rumah sekalian utk melunasi hutang2nya, salah 1 utang di warung ada mencapai 2 jutaan.

Alif dan Santi sudah datang ke rmh ibu mereka, ternyata rmh sudah keburu dijual yg menurut mereka terlalu murah harga jualnya. Bu Aisyah dianggap tidak memberikan hak atas harta anak2nya, ini bisa dituntut secara perdata dan mengakibatkan ibu mereka masuk penjara.

Bu Aisyah kedatangan seorg wanita muda yg menjenguknya ke penjara, bu Aisyah tak mengenali wanita itu, tak disangka2 ternyata adalah Kasih, anak jlnan yg dulu ditolong bu Aisyah, sekarang sudah menjadi pengusaha yg sukses.

Kasih yg mengetahui ttg anak2 kandung bu Aisyah ini durhaka, lgsg menegurnya tetapi tak digubris oleh mereka berdua. Kasih lah yg membantu membebaskan bu Aisyah dari penjara. Berhari2 Bu Aisyah memandangi wajah anaknya yg tak kunjung ada kabar.

Alif mengalami musibah, rumahnya kebakaran, hartanya tak ada yg dapat diselamatkan. Kaki Alif tertimpa sesuatu bangunan yg terbakar yg menyebabkan kaki Alif cacat dan tak dapat bekerja lagi, lalu Dina meminta pisah dan meninggalkan Alif.

Agus yg habis transaksi dan menerima uang di koper besar, ada yg mengintainya lalu dirampas lah koper tsb oleh penjambret, ketika Agus ingin mengejarnya, Agus mengalami kecelakaan, ditabrak oleh motor lalu meninggal dunia setelah tiba di RS.

Alif dan Santi bertemu di pemakaman Agus, mereka saling cerita tentang nasibnya mengapa menjadi sial seperti ini. Alif berfikir pasti krn durhaka kepada ibunya, Santi berpikir hal yg sama pun memutuskan utk menemui ibu mereka.

Alif dan Santi ditemukan terlunta2 di jalan dgn Santi menggendong bayinya, Kasih bertemu mereka di dpn kantornya. Kasih merasa prihatin atas kejadian yg mereka alami, mereka ingin dibawa ke ibu mereka lalu Kasih mengantarkannya. Alif dan Santi minta maaf kepada ibu mereka, Bu Aisyah mau memaafkannya, kini mereka berkumpul bersama di sebuah rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online