Sinema Indosiar - Kisah Nelangsa Petani Bayam

Sinema Indosiar - Kisah Nelangsa Petani Bayam

Melihat dagangan sayur bayam Herman (Lucky Hakim) lebih laku dibanding dirinya, Nasrul (Denino) sangat kesal dan iri hati. Keesokan harinya saat Nasrul melihat Herman akan kesiangan dangangnya, Nasrul bilang ke ibu-ibu kampung bahwa Herman tidak berjualan. Sehingga dagangan Nasul diserbu pembeli. Herman sebagai kepala rumah tangga, tidak ingin membebankan siapapun atas nafkah yang harus ia penuhi. Saksikan selengkapnya hanya di Sinema Indosiar - Kisah Nelangsa Petani Bayam.

#denino #linda ramadhanty #Lucky Hakim #kisah nelangsa petani bayam #sinema indosiar

Dagangan Herman ini laris manis, ibu2 pada berbelanja bayam ke Herman. Ada Nasrul pedagang sayur yg lain lewat sepertinya iri melihat Herman. Herman menanyakan ke ibu2 apakah gak mau beli sayuran yg lain (menunjuk ke gerobak Nasrul), katanya tidak mau krn selain mahal juga tidak segar. Nasrul yg kesal lalu pulang ke rumah lapor kepada Lilis, istrinya. Sepertinya Lilis tak mau tau.

Herman memiliki 2 anak yg sudah kuliah, namanya Jaka dan Rita. Nasrul dan Lilis juga punya anak yg sekampus dgn Jaka, namanya Wawan. Jaka ini pamer krn dapat uang transferan dari ortunya sedangkan Wawan tidak sehingga Jaka dapat mendekati Donna yg harusnya jadi milik Wawan, uang transferan dari Herman digunakan Jaka utk membelikan jam mahal utk Donna, sdgkan oleh Rita utk beli hp baru. Rita sempat memperingatkan Jaka, kakaknya bahwa Donna itu ada maunya ketika banyak uang saja, tetapi nasihat Rita tak digubris, ntar kan tinggal telepon ortu mereka saja, uang tinggal ditransfer. Bayar kuliah mah bisa kapan2 lagi.

Wawan sampai menelepon ke ibunya untuk meminta transferan uang, Lilis bahkan sampai bilang ini semua gara2 Nasrul. Lihat itu Herman, meski sudah punya 2 anak tetapi tak telat mentransfer uang ke anak2nya. Jaka memberikan jam kepada Donna, Jaka memakaikan jam kepada Donna. Wawan tak suka jika Jaka dekat2 dengan Donna.

Bu Rusmiati (Linda Ramadhanty), istri Herman ada flek di paru2nya. Herman mengantarnya ke RS krn memperhatikan batuk2 istrinya. Nasrul melihat Herman memetik bayam sendirian krn biasa yg bantu Bu Rusmiati, istrinya, saatnya Nasrul menarik pelanggan. Herman dibilang tidak jualan oleh Nasrul. Herman memetik bayam sampai kesiangan baru penuh keranjangnya, kata Herman tak apa2 jika hari ini rejekinya Nasrul.

Sudah siang hari masih belum laku bayamnya Herman, kebetulan Herman lewat di depan panti asuhan. Herman memutuskan untuk sumbangkan saja bayam2 ini untuk anak panti. Jaka sudah kehabisan uang yg harusnya untuk biaya kuliah. Rita suruh untuk transfer lagi uangnya, bilang dgn alasan jika tidak transfer maka akan dikeluarkan dari kampus. Tagihan RS-nya Bu Rusmiati sudah 2.5 juta, Herman berkata bahwa punya uang sedangkan sebenarnya tak punya uang.

Herman kebingungan bagaimana untuk membiaya RS istrinya dan untuk uang kuliah Jaka. Uang terkumpul sudah 2 juta. Biasa 1.5 juta, kata Lilis tak apa2 lah semuanya dikasih tokh Wawan anak tunggal ini biasanya mereka sering telat mengirim uang, sesekali manjain Wawan. Wawan bertemu dengan Donna untuk menyatakan cintanya, Donna suruh untuk membuktikan cintanya. Wawan bercerita bahwa Jaka itu adalah anak petani bayam krn sekampung. Donna terlihat sedang jalan bersama Wawan, kata Donna suka2 mau jalan dengan siapa gitu. Jaka bercerita kepada Rita bahwa Donna ilfeel kepadanya krn bapaknya seorang petani bayam, Rita juga bercerita ttg malu dgn teman2nya setelah tau anak petani bayam.

Suatu hari Herman yg sedang jualan belum laku2, tiba2 ada motor yg menabrak keranjang yg dipikul Herman sampai terjatuh dan sandal jepit Herman putus. Nasrul dan Lilis melihatnya dari jauh. Herman habis ke kampung sebelah. Kata Nasrul jangan sok2an kuliahkan anak segala. Keranjang jualan Herman malah rusak, mau beli sendal jepit tetapi tak ada uang. Sampai akhirnya ketika kehujanan dan berteduh di saung bertemu dengan mas2, menawarkan pinjaman asalkan ada jaminan. Herman hanya memiliki rumah dan sedikit petak kebun bayam saja.

Jaka melihat uang transferan lebih 2x lipat dari biasanya dan tanpa diketahui bahwa itu uang Herman hasil meminjam dari rentenir. Jaka menarik perhatian Donna lagi dengan menunjukkan uangnya sudah banyak lagi dan menawarkan untuk membelanjakan sesuatu untuk Donna.Di saat itu lah Jaka menembak Donna tetapi ditolak. Donna bilang itu adalah rejeki yg tidak boleh ditolak.

Tak lama Wawan sms ke ibunya untuk minta dikirimi uang lagi.Boros sekali sepertinya itu Wawan. Selama Herman masih jualan maka tak akan dapat untung banyak. Lilis memiliki ide agar Herman tak dapat jualan lagi. Lilis dan Nasrul malam2 menyelinap ke kebun bayam lalu menginjak2 bayam tersebut.

Herman dan Rusmiati kaget dengan bayam2 di kebun yg sudah rusak semua, kalau rusak begini nanti tidak bisa jualan. Herman padahal harus bayar hutang kepada Pak Dedi. Uang Rita juga sudah mulai habis, uang 300ribu cukup apaan untuk ngemall. Rita menelepon bapaknya hanya untuk minta transfer uang saja.

Pak Dedi datang lagi ke rumah Herman menagih hutang sebesar 25 juta. Herman meminta waktu lagi bahwa seminggu lagi akan bayar, jika tidak mampu bayar maka akan diusir dari rumah mereka sendiri dan Pak Dedi akan menyita rumah Herman.

Rita bertemu dengan pihak kampus tentang kekurangan uang kuliah, demikian juga dengan Jaka yg sudah ditagih uang dari pihak kampus.Rita bilang sudah pernah minta bapaknya untuk transfer tetapi belum ditransfer2 juga, kata Jaka apa sebaiknya jujur saja ke bapak mereka ya. Herman terpaksa harus jual hpnya krn sudah tidak punya uang sama sekali, ternyata hanya bisa laku 200ribu saja, tak sengaja Nasrul tiba2 lewat seperti tertawa, masa untuk makan saja harus jual hp segala. Jaka menelepon hp bapaknya ternyata tidak aktif lagi. Kata Rita, bapak ini tak ada tanggungjawabnya sama sekali, menyusahkan saja.

Dengan kondisi hujan2, Pak Dedi datang lagi ke rumah untuk menagih hutang. Herman sudah pasrah jika rumah dan kebunnya harus disita oleh Pak Dedi krn sudah tak mampu bayar lagi. Herman dan Bu Rusmiati terpaksa meninggalkan rumahnya meski keadaan hujan2an. Herman malah datang ke rumah Nasrul, memberitau bahwa sudah tak punya rumah lagi dan ingin meminjam hp, dikira ini telepon umum. Nasrul menolak untuk meminjamkan hp.

Rita akhirnya mendapat surat bahwa dikeluarkan dari kampusnya, demikian juga dengan Jaka. Wawan mendadak datang dengan senang bahwa akhirnya Jaka dikeluarkan dari kampusnya krn sudah tak ada saingan untuk mendekati Donna. Jaka dan Rita akhirnya pulang juga ke rumah ortunya, mereka mengetahui bahwa rumahnya telah disita. Pantes kedua ortu Jaka/Rita tidak mengabarinya. Lilis mengabarkan ke kedua anaknya bahwa hp bapak mereka itu sudah dijual dan punya hutang kepada rentenir untuk bayar uang kuliah mereka dan bayar RS ibu mereka. Rita baru sadar bahwa selama ini telah jahat kepada bapak dan ibunya, setiap mereka dikirimi uang tak pernah bayari untuk kuliah, ternyata perjuangan bapak dan ibu mereka sampai segininya. Rita dan Jaka sangat menyesal akan perbuatan mereka selama ini.

Herman dan Rusmiati terlunta2 di jalan, batuk bu Rusmiati kambuh lagi. Ini mungkin karena kecapekan. Herman bergerak cari makanan, tak punya uang sepeser pun. Herman menemukan tempat sampah, siapa tau ada botol plastik yg dapat dijual. Rita menemukan Herman sedang memungut sesuatu di tempat sampah. Jaka dan Rita minta maaf bersujud di kakinya Herman, ayah mereka. Mereka mengaku sudah dikeluarkan dari kampus, uang yg dikirimi tak pernah untuk bayari ke kampus. Beruntung lah bapak mereka pemaaf dan sabar orangnya. Rita dan Jaka juga minta maaf, bersujud di kaki Bu Rusmiati, ibu mereka.

Rita terpaksa menjual hpnya untuk mengontrakkan rumah untuk ortunya. Biar Rita dan Jaka saja yg mencari uang, nanti jika uangnya terkumpul, Jaka dan Rita dapat melanjutkan kuliah kembali.

Rita dan Jaka memutuskan untuk bekerja di kebun bayam milik juragan Mardi, tak masalah jika bayarannya tidak terlalu besar. Mereka menawarkan diri bekerja, saat itu sudah bisa bekerja. Nasrul melihat Rita dan Jaka lalu menertawakan mereka berdua yg jadi petani bayam, lebih pantas jadi petani bayam daripada menjadi mahasiswa, kalau sudah miskin ya miskin saja.

Penyakit batuknya Bu Rusmiati tambah parah, batuk tidak sembuh2 lalu pingsan di rumah. Rusmiati, Ibunya Jaka dan Rita masuk RS, ini sudah kedua kalinya dirawat. Kondisi Bu Rusmiati masih kritis. Jaka terpaksa pinjam uang kepada juragan Mardi, sang juragan bayam. Pak Mardi salut kepada Jaka dan adiknya, Rita. Mereka sangat sayang kepada kedua ortunya.

Wawan ingin Donna menjadi pacarnya, Donna memberikan kesempatan utk membuktikannya dgn memberikan cincin emas kepadanya. Wawan menjadi gelap mata, di jalan melihat ada ibu2 yg menunggu taxy lalu dijambret lah tas ibu2 tsb. Wawan akhirnya berhasil ditangkap warga juga setelah melarikan diri dan menemukan jalan buntu di tanah kosong. Lilis mengabarkan kepada Nasrul bhw Wawan ditangkap krn menjambret. Nasrul dan Lilis menjenguk Wawan ke penjara, Wawan mengakuinya bhw terpaksa menjambret krn butuh utk membelikan cincin utk wanita yg disukainya. Gara2 perempuan itu, masa depan Wawan hancur.

Jaka saat di jalan melihat ada org yg akan ditabrak mobil pickup, Jaka menariknya hingga Jaka mengalami sedikit lecet di sikutnya. Yg Jaka selamatkan adalah juragan Mardi. Untung saja ada Jaka, coba kalau tak ada Jaka, mungkin juragan Mardi sudah tewas tertabrak mobil.

Beberapa hari kemudian, saat Jaka ke ladang bersama Rita, juragan Mardi berkata bahwa tak perlu bekerja lagi, dikira dipecat tetapi ternyata malah memberikan beasiswa kepada Jaka dan Rita sampai kuliah mereka kelar dan menjadi sarjana. Mereka lalu mengabarkan berita baik ini ke kedua ortu mereka.

2 tahun kemudian, Jaka pun akhirnya lulus dan menjadi sarjana, Rita akan menyusul 1 thn kemudian. Wawan sudah bebas dari penjara. Kondisi Nasrul sudah mulai sakit2an ada semenjak 1 thn lalu. Wawan minta maaf kepada kedua ortunya. Nasrul juga minta maaf krn ini adalah buah kejahatan yg dulu ia lakukan kepada keluarga Herman, lalu Nasrul sekeluarga memutuskan utk pergi ke tempat keluarga Herman untuk minta maaf. Keluarga Nasrul pun dipersilakan masuk dan dijamu oleh keluarga Herman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online