Penjual Kue Keliling Mengejar Impian Menjadi Dokter

https://youtu.be/uGm6OqnUsEM

mkf_official
#PintuBerkah PENJUAL KUE KELILING MENGEJAR IMPIAN MENJADI DOKTER jam 08.30 WIB di indosiar
.
.
PEMAIN :
@lindaramadhanty
@nahzaatriadara
@sally_marcellina_7
Sasha Natasha
Kamal
Pasha

Linda Ramadhanty: Gita, ibunda Mia
Nahza Atriadara: Mia
Ilham, adik Mia
Rohim, ayahanda Wati, kakeknya Dian
Sally Marcelina: Wati, ibunda Dian
Zafira Pasha: Dian
Bu Yanti, mamanya Iqbal
Iqbal, laki2 baik yg selalu membela Mia dan pernah dijodohkan dgn Dian

Mia sekarang ini menjadi tulang punggung keluarga, ayahnya sudah meninggal dunia, Gita, ibunda Mia belakangan sedang sakit2an terkena TBC. Mia adalah keluarga yg sudah yg selalu dipuji2 oleh Bu Ambar, gurunya di sekolah, meskipun hidup susah tetap berprestasi di sekolah. Gara2 Dian menabrak Mia yg menyebabkan kue2 dagangan Mia jatuh, Dian sampai dipanggil Bu Ambar dan dihukum utk membersihkan WC.

Kue dagangan Mia memang byk yg jatuh, sampai di rumah ada yg memborongnya utk acara arisan, besok2 lagi kue Mia dibooking lagi utk membeli dalam partai besar. Dian yg ga terima dgn perlakuan di sekolah malah datang ke rmh Mia utk melabraknya bersama Wati, ibunya, tetapi pak Rohim keburu datang menegur Wati dan mengajak pulang ke rmh.

Pak Rohim itu berhutang budi kepada keluarga Gita, berkat alm suaminya Gita, Pak Rohim dapat hidup layak seperti ini. Pak Rohim memperingatkan Wati agar jangan sampai mengusir Gita dan anaknya dari kontrakan.

Mia sempat lewat kampus, hari Minggu ternyata di kampus ada acara. Seorang mahasiswa menanyakan apakah minat masuk ke fakultas kedokteran tetapi Mia diam saja krn Mia memang org miskin, bagaimana bisa kuliah jika tak punya biaya. Mia sebenarnya pengen menjadi dokter agar dapat menolong orang susah seperti dirinya dan ibunya.

Wati dan Dian tak ada berhenti2nya membuat hidup Mia hancur. Di malam harinya mereka isengin listrik di rumah Mia sampai mereka tak dapat membuat kue. Wati ketika di rmh Iqbal berani menghasut mamanya Iqbal yg biasa langganan kue dgn Mia agar tak membeli kue lagi kepada Mia. Wati dan Dian pernah memasukkan tikus ke dalam rumahnya sehingga menghancurkan kue2nya Mia. Hasutan Wati semakin kuat ke warga bahwa kuenya Mia ini jorok, ditambah Dian di sekolah diam2 memasukkan cairan khusus ke kue2 dagangan Mia.

Krn kue dagangan Mia, yg makan ada sakit perut dan komplain. Fitnah Wati dan Dian berjalan lancar, krn tak punya uang utk gantiin berobat maka Pak Rohim lah yg membiayai, Iqbal juga ikut membela Mia dan keluarganya. Pak Rohim berkata bahwa sudah lama Mia ini jualan kue dan baik2 saja. Pak Rohim membantunya dgn memberikan sejumlah uang utk modal dagang lagi.

Pak Rohim memang menaruh curiga dgn sikap Wati dan Dian seperti gelagat tak baik, ternyata benar memang ulah mereka berdua. Atas perbuatan Wati dan Dian, Pak Rohim ingin menghukum mereka berdua.

Krn fitnah Wati dan Dian, kue2 dagangan Mia menjadi tidak laku akibat fitnah itu. Toko yg biasa langganan Mia utk membeli bahan2 kue jadi tak mau menjual dagangannya ke Mia krn takut kena tuduh sbg sumber bhe kue dagangan kurang hiegenis, Mia terpaksa membeli bahan kue di tempat yg rada jauh dan harganya mahal. Bu Walikelas Mia memanggil Mia utk menanyakan kelanjutan setelah lulus, Mia menjelaskan bhw ingin masuk fakultas kedokteran agar dapat membantu menyembuhkan org seperti ibunya tapi apa daya biayanya mahal dan Mia adalah anak sulung dan sbg tulang punggung keluarga. Mia berjualan kue lewat depan rmh Bu Yanti, Iqbal minat utk beli, tak lama kemudian kue tsb disuruh dikembalikan ke Mia, Bu Yanti tak akan membeli kue2 Mia yg beracun dan membahayakan itu, rupanya benar termakan hasutan dan fitnah Wati.

Kebetulan Mia bertemu pak Rohim di jalan, Pak Rohim tak percaya sama sekali akan fitnah tsb lalu bermaksud memborong semua kue Mia, baru icip satu risol, mendadak dadanya sakit. Wati menuduh Mia meracuni ayahnya Wati, kata dokter tak ada gejala keracunan makanan, ini krn penyakit lamanya kambuh yaitu jantung. Pak Rohim berpesan agar Wati dan Dian segera bertaubat dan merubah sifat mereka berdua, Wati mengiyakan dan pak Rohim berkata bahwa janjinya disaksikan oleh Allah, tak lama kemudian Pak Rohim meninggal dunia. Rohim bin Herman (lahir 12 nov 1954, wafat 2014) meninggal dlm usia 60 tahun, Mia dan Gita pun hadir dlm pemakaman Pak Rohim.

Selepas meninggalnya Pak Rohim, Mia sekeluarga diusir oleh Wati dari rumah kontrakan krn Pak Rohim yg biasa membela mereka sudah tak ada lagi. Mia sekeluarga luntanglantung di jalanan bahkan sampai hujan2an. Di sekolah, Mia sampai dicari2 oleh Iqbal dan juga bu Ambar, walikelasnya. Di pos pun utk beristirahat diusir, tiba lah di masjid. Kebetulan di masjid bertemu dgn bu Ambar lalu bu Ambar mengajak Mia sekeluarga utk tinggal di rmh kontrakannya. Memang rmh kontrakannya lbh jauh ke sekolah.

Mia masih memiliki kesempatan utk mengikuti ujian akhir meski datangnya terlambat. Dian menaro kertas contekan di bawah bangkunya Mia lalu Dian berteriak wah ada apa itu di bawah bangku Mia. Pengawas ujian menuduh Mia ini mencontek, tiba2 Iqbal teriak mengintrupsi bahwa Mia ini tidak mencontek, bahwa Iqbal liat sendiri Dian pelakunya, para murid lain membenarkan bahwa melihat Dian. Pada akhirnya guru memanggil ortu Dian ke sekolah krn kasus mencontek saat ujian. Mia berterima kasih kepada Iqbal yg sudah membelanya, padahal Iqbal bilang tak melakukan apa2, hanya ingin menegakkan keadilan saja.

Disa, adiknya Bu Ambar tertarik dgn kue buatan Mia. Dulu yg buat kue itu Gita, sekarang Mia yg membuat kue. Disa bertanya kelanjutan pendidikan Mia, Mia menjawab tak lanjut kuliah krn kondisi perekonomiannya. Lalu Disa borong semua kue2nya Mia, Disa dah icip salah 1 kue rasanya enak. Mia tetap lanjut berjualan kue di dekat tempat tinggalnya yg sekarang.

Tiba lah saatnya hari pengumuman kelulusan, Mia ternyata lulus dgn nilai terbaik dgn lulusan terbaik. Dian adalah satu2nya siswi yg tidak lulus dan harus mengulang tahun depan. Sampai jadi pembicaraan ibu2 yg membangga2kan Mia tak hanya lulusan terbaik di sekolah, tapi di propinsi. Ini membuat kuping Wati panas dan ingin menyela eh dianggap sbg org yg iri dan dengki.

Disa datang ke rmh Bu Ambar dgn maksud ada penawaran khusus kepada Mia dgn membawa kue2nya ke kantornya Disa. Pak boss atasan Disa tertarik dgn kue2 buatan Mia dan ingin jadi pelanggan tetapnya Mia utk membeli kue2nya utk acara kantor, tidak hanya itu, bossnya Disa ingin menawarkan beasiswa utk masuk perguruan tinggi yg diminatinya setelah tau nilai2 sekolahnya Mia bagus, syaratnya harus ikut ujian dulu. Tak sengaja Mia di jalan bertemu Wati dan Dian ketika Mia bergegas utk ikut ujian masuk perguruan tinggi.

Mia tak disangka lolos juga masuk fakultas kedokteran di perguruan tinggi yg ia minati. Bu Yanti dan Iqbal sedang bertamu ke rmh Wati, mereka tau bhw Dian tidak lulus, Wati tak mempermasalahkan krn tokh ujung2nya wanita itu bakal di dapur juga dan jadi ibu rumah tangga dan jadi istrinya Iqbal, Iqbal sendiri sudah diterima masuk di fakultas teknik. Bu Yanti tau bahwa di sekolah ada lulusan terbaik yg kini mendapatkan beasiswa ke fakultas kedokteran, namanya adalah Mia. Tak disangka penjual kue keliling yg dulu dihina2 bisa jadi lulusan terbaik dan masuk ke fakultas favorit. Iqbal berkata bahwa jgn melihat org dari kulit luar saja, itu lah roda kehidupan terus berputar yg tadinya di bawah bisa berada diatas atau sebaliknya. Dgn ini Bu Yanti merasa berhutang maaf kepada Mia.

Mia akhirnya memiliki kios sendiri utk berjualan kue sehingga tak perlu capek2 lagi berkeliling. Iqbal dan Bu Yanti adalah pembeli pertama yg datang. Wati melihat ke toko kue Mia, seperti iri bhw kehidupannya Mia beruntung terus, Wati memiliki cara utk menghancurkan Mia. Kesempatan emas saat  Mia sedang solat, pemilik toko seblak disamping toko Mia sedang asyik mendengarkan musik dgn headset. Wati dan Dian ingin menyabotase dagangan Mia dgn air comberan bahkan setelah itu ingin menyiramkan dgn bensin utk dibakar, tiba2 sang penjual seblak melepas headset dan melihat ke arah Wati dan Dian, para warga sekitar pun datang termasuk Iqbal dan mamanya. Bu Yanti kecewa dgn sikap Wati dan Dian lalu membatalkan perjodohannya antara Dian dan Iqbal, Iqbal marah dan akan melaporkan ke polisi atas tindakan mereka, untung saja tak jadi krn ada Mia yg menegur mengapa berbuat seperti ini dan apa salahnya, Dian dan Wati tak dapat berkata2 lalu pergi.

Bertahun2 kemudian, Mia sudah menjadi seorang dokter. Bu Yanti, mamanya Iqbal sedang terbaring di RS ditangani oleh Mia yg sudah menjadi dokter, operasi jantung Bu Yanti berhasil. Bu Yanti minta maaf jika selama ini salah sangka kepada Mia, lalu merestui hubungan Iqbal dgn Mia. Ada pasien baru lagi yg trrnyata adalah Wati. Wati dan Dian adalah korban kecelakaan krn ada org yg dendam kepada mereka yg menabraknya, Dian hanya luka ringan sdgkan Wati kena luka berat. Mia lah dokter yg merawat Wati selama ini, Mia sudah berusaha semaksimal mungkin tapi ternyata kaki Wati tak dapat digunakan utk berjalan. Wati dan Dian tak menyangka bahwa dokter yg selama ini menolong dan merawat adalah Mia, org yg pernah mereka jahati, mereka malu dan minta maaf kepada Mia yg dulu pernah jahati tetapi Mia mau merawat dan menolong Wati dan Dian.