Pintu Berkah - Perjuangan Ibu Supir Angkot yang Berhasil Jadi Pedagang Sukses

https://www.vidio.com/watch/1572723-pintu-berkah-perjuangan-ibu-supir-angkot-yang-berhasil-jadi-pedagang-sukses?channel_id=30141773

Oji (Teuku Mirza) meminjam uang ke bank tanpa sepengetahuan Mimi (Ayu Pratiwi) hal ini membuat rumah Mimi disita oleh bank. sehingga. mereka menjadi tak punya rumah. Mimi mencoba membujuk Oji untuk mencari pekerjaan alih alih mencari kerja Oji malah marahi Mimi. Inisiatif Mimi mencari kerja. Mimi menjadi seorang supir angkot. Mimi berjuang mulai mencari penumpang hingga diisengi oleh tetangganya. Kesabaran dan kegigihan Mimi membuat hidupnya menjadi lebih bernilai. Saksikan selengkapnya Pintu Berkah - Perjuangan Ibu Supir Angkot yang Berhasil Jadi Pedagang Sukses.
#rorencia #syaquila #teuku mirza #ayu pratiwi #pintu berkah - perjuangan ibu supir angkot yang berhasil jadi pedagang sukses

Safriel Afra: Toha
Rorencya: Lami, istri Toha
Ayu Pratiwi: Mimi
Teuku Mirza: Oji, suami Mimi
Najwa, anak Mimi dan Oji

Rumah orangtua Mimi terpaksa harus kena disita oleh bank krn Oji berhutang ke bank utk tambahan modal usaha tetapi malah Oji ditipu oleh kliennya sehingga tak dapat membayar hutangnya ke bank. Mobil yg dipakai Oji pun diambil juga oleh debt collector, Mimi menjual cincin kawinnya untuk memulai dapat kontrakan baru dan kini Mimi sekeluarga pindah ke rumah kontrakan dan ternyata bertetanggaan sebelah dgn Lami dan Toha. Oji ini memilih menganggur saja tidak bekerja. Oji itu mantan pengusaha yg tak mau kerja rendahan, tak mau coba cari kerja krn alasan ntar bangkrut dan gak becus kerja.

Lami, tetangga barunya Mimi hanya bisa nyinyir saja. Toha sbg suaminya bertanya utk apa urusin mslh tetangga baru itu. Saat belanja sayur kangkung dan tempe saja Lami hanya bisa nyinyir. Mimi baru menderita nasib sial, uang hsl penjualan cincin yg hrsnya cukup sampai seminggu ke depan, terjatuh ke sungai krn Mimi saat berjalan itu kepleset jatuh dekat sungai.

Mimi beranjak pamit utk mencari kerja sdgkan Oji malah santai2 di rmh, ini mengundang nyinyirnya Toha, "ga kebalik tuh harusnya suami yg cari kerja?", Oji seperti terpancing emosi oleh Toha yg nyinyir.

Mimi berusaha mencari2 pekerjaan dgn membawa amplop coklat besar, sudah 5 perusahaan didatangi tetapi hanya butuh tenaga yg berpengalaman, sdgkan Mimi sudah lama tak bekerja. Mochtar sang pemilik usaha angkot memperhatikan anak buahnya mengemudi dgn tidak bagus bahkan hampir saja menabrak Mimi, ini yg membuat anak buah Mochtar dipecat, lalu Mimi menawarkan diri untuk menjadi supir angkot lalu diterima lah bekerja sebagai sopir angkot.

Uang setoran angkotnya Mimi kepada Mochtar menjadi kurang krn uangnya diambil paksa oleh Oji yg pengangguran. Oji sbg suami jadi tak bertanggungjawab, tidak ada usaha utk mencari pekerjaan. Mimi bahkan disuruh bekerjanya itu malam hari saat Najwa sudah tidur.

Mimi ini adalah sopir angkot yg suka bersedekah, pernah suatu hari di jalan melihat pasangan suami istri membawa anak utk ke RS, kalau byr ongkos angkot nanti uang mereka kurang utk biaya RS, lalu Mimi menggratiskan angkotnya dan uang yg diberikan utk jatah bensin pun diberikan kepada pasangan suami istri yg membawa anak tsb. Di jalan tiba2 mogok dan bensin habis, Mimi ketiduran di angkot, tiba2 ada ibu2 yg minta anterin ke pasar, beruntung ada ibu2 baik yg menggalang bantuan utk dorong angkot sampai pombensin terdekat lalu membayari bensinnya.

Mimi mendapat pelanggan tetap yg bernama Bu Warsih, sbg pemilik toko sembako. Bu Warsih meminta Mimi untuk mengantarkan barang2 pada jam yg telah ditentukan oleh Bu Warsih.

Toha adalah pria yg pengangguran dan kerjaannya hanya bermalas2an saja, Lami memperhatikan tetangganya yg suka berangkat malam dan pulang pagi2. Darisini lah Lami membuat fitnah bahwa Mimi ini sedang melakukan pekerjaan tidak benar, fitnah tsb menyebar sampai ke ibu2 di tukang sayur. Ada ibu2 laen yg memperhatikan bahwa ternyata memang benar Mimi ini menarik angkot. Toha memiliki ide cemerlang untuk merampok barang2 yg biasa diangkut oleh angkotnya Mimi, Bu Warsih masih bisa memaklumi atas kejadian ini dan tidak menyalahkan Mimi. Gara2 angkotnya kena rampok, penumpang pada malam hari menjadi tidak berani untuk naik angkotnya Mimi. Lami dan Toha mendapatkan barang rampokan tsb untuk dijual di depan rumah kontrakannya, kini mereka berjualan sembako "hasil rampokan" mereka berdua.

Suatu hari, Najwa, anak Mimi dan Oji menderita sakit demam dan butuh biaya utk perawatan di RS. Lami berani membuat fitnah lagi dan berani bilang ke Oji bahwa selama ini Mimi main belakang dan selingkuh dgn Mochtar, pemilik angkot itu. Mimi mencari2 pinjaman utk biaya berobat belum dapat juga, coba pinjam ke Lami dan Toha jg percuma tak diksh, saat coba pinjam ke Mochtar ada sedikit kesal krn setoran kurang bagaimana lunasinnya, di tempat yg sama ada istri Mochtar yg dihasut seolah2 Mimi merebut suaminya, termakan deh oleh hasutan Lami bhw Mimi ini ingin pelorotin harta Mochtar.

Mimi datangin ke pasar Bu Warsih utk alternatif pinjam uang dan dikasih utk berobat anaknya Mimi, bu Warsih bilang kalau kurang boleh datang lagu, sebagian uang ada sempat Mimi sedekahkan ke anak jalanan yg kelaparan. Sesampainya di RS, ternyata Najwa sudah sembuh dan boleh pulang.

Sepulang sampai rumah, Mimi meminta Oji utk bantu lunasi hutang ke bu Warsih yg sudah bantu biaya RS Najwa, dgn Oji mencari kerja tapi tetap saja Oji masih malas bekerja, urusan hutang adalah urusan Najwa.

Mimi balik lagi ke pangkalan angkot Mochtar,  ternyata Mimi sudah tak diterima bekerja lagi menarik angkot, dipecat oleh Mochtar krn takut kejadian tempo hari yg membuat salahoaham dgn istrinya. Mimi mampir lagi ke toko bu Warsih, Bu Warsih menanyakan kabar anak Mimi sekalian Mimi minta maaf jika belum dapat melunasi hutangnya. Mimi ditanya apakah masih narik angkot lagi, jika tidak maka dapat membantu2 kerja di pasar ini dan Mimi bersedia, malah boleh membawa Najwa, anaknya.

Pada harinya gajian, bu Warsih selaen memberikan gaji juga memberikan paket sembako. Bu Warsih membeli mobil pickup utk nanti Mimi pakai utk antarjemput Bu Warsih. Lami yg melihatnya lgsg iri, meminta Toha kerja agar bisa terbeli mobil. Kalau rumah msh ngontrak bagaimana bisa beli katanya. Oji lagi2 merampas uangnya Mimi utk dipakai senang2, termsk mentraktir temannya di pos ronda.

Lami tertarik dgn Oji yg sedang banyak uang lalu mendekati Oji dan merayu2 Oji ketika sedang tak ada Toha di rumah, Oji pun bahkan memberikan cincin kepada Lami. Lami memang dlm hati mendekati Oji utk pelorotin uangnya, setelah habis baru didepak deh. Lami ini malah menyarankan agar istri Oji itu berhenti kerja utk melayani suaminya dan bekerja dari rumah, Oji yg malas bekerja saja malah melarang Mimi utk bekerja lagi di pasar dan suruh bekerja dari rumah, Mimi sampai menghubungi bu Warsih jika tak dapat bekerja lagi di pasar. Ternyata ucapan dan saran Lami menjadi bumerang baginya, Bu Warsih malah meminjamkan sembako yg diangkut pakai pickup utk dijuali oleh Mimi di rumah, hasil penjualan disetor kepada Bu Warsih. Mimi jadi saingan Lami yg sama2 berjualan sembako, Lami yg kesal mengacak2 dagangan Mimi, Toha datang utk melerainya krn tindakan Lami yg memalukan.

Krn Lami kesal ada yg menyaingi, Lami menyiram bensin ke rumah kontrakannya Mimi lalu membakarnya hingga rumah Mimi kebakaran, tak disangka rumahnya Lami dan Toha sendiri juga kena kebakaran krn rumah Mimi dan Lami itu berseberangan krn tetanggaan, Toha terjebak di dalam rumah yg kebakaran.

1 tahun kemudian, Bu Warsih yg sedang sakit2an di RS, ingin menyerahkan kiosnya secara penuh ke Mimi krn umur Bu Warsih tak lama lagi, tak lama kemudian Bu Warsih meninggal dunia. Lami sekarang terlunta2 di jalan menjadi orang gila.

Mimi sudah memiliki toko sendiri, warisan dari Bu Warsih, Mimi juga sudah punya mobil sendiri. Najwa meminta uang kepada Mimi utk memberikan kepada pengemis yg ditunjuk, tak disangka bahwa pengemis itu adalah Oji, bapaknya sendiri. Oji sekarang dengan kedua tongkat, sudah menerima balasannya. Saat keluyuran itu Oji disangkain maling, sampai digebugin yg menyebabkan kaki patah. Sampai di RS, kakinya diamputasi. Oji minta maaf jika selama ini menyia2kan keluarganya. Mimi banyak mendapatkan pelajaran berharga dari kebangkrutan, fitnah dari tetangga sendiri dan sikap suaminya yg keras.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online