Sinema Sore - Cinta Ibu Angkat Melebihi Ibu Kandung

https://www.youtube.com/watch?v=Yf3qrUh7ZUs
https://www.vidio.com/watch/348302-sinema-sore-cinta-ibu-angkat-melebihi-ibu-kandung

Imar, seorang istri yang selalu membantah suaminya, Sang anak Annisa sering ditelantarkan olehnya. Imar sering pulang hingga larut malam dan hal itu disebabkan oleh Imar yang berprofesi sebagai spesialis perampok toko emas bersama teman dekatnya. Pada suatu ketika suami Imar jatuh dijalan dan sampai dibawa ke rumah sakit, sampai akhirnya suami Imar divonis terkena penyakit liver. Karena kurang biaya untuk membesarkan Annisa, akhirnya suami Imar pun memilih untuk memberikan Annisa kepada orang yang telah menolongnya saat itu. Gimana dengan nasib Annisa selanjutnya ? Saksikan kisahnya dalam sinema sore..
#cinta ibu angkat melebihi ibu kandung #sinema sore #farisa yasmin #oka sugawa #winda amanta

Oka Sugawa: Pak Hamid, ayahanda Annisa
Marina atau Imar, istri Pak Hamid, ibunda Annisa
Fredy Amin Fauzi: Fahmi, ayah angkat Annisa
Sarah, ibu angkat Annisa

Imar, istri Hamid ini adalah seorang istri sekaligus ibu yg kurang bertanggungjawab kepada Annisa (5 tahun9, anaknya. Imar ini kerjanya hanya keluyuran tak jelas. Hamid yg sudah mulai sakit2an ditinggal bersama Annisa. Hamid bekerja sebagai tukang sampah.

Awal mula Hamid bertemu kedua ortu angkat Annisa ketika Hamid yg sedang menarik gerobak sampah, tiba2 jatuh pingsan, sepasang suami istri (Fahmi dan Sarah) datang menolong Hamid utk dibawa ke RS. Hamid terkena penyakit liver.

Krn penyakitnya Hamid, ia memikirkan bagaimana nasib Annisa, anaknya, masa depannya akan bagaimana. Fahmi dan Sarah ini memang belum memiliki anak. Hamid merelakan anaknya utk diadopsi dan jadi anak angkat Fahmi dan Sarah agar hidup dan masa depannya lebih terjamin.

Imar berprofesi sebagai rampok toko emas bersama pasangan prianya. Saat uang hasil rampokan sudah menipis, Imar dan teman prianya mendapat telepon bahwa mendapat tawaran utk menjual anak2 usia 5-10 tahun, kebetulan Nisa itu berada di rentang usia tsb. Imar tiba2 pulang ke rumah menanyakan Nisa, Hamid bilang sudah diadopsi oleh pasangan suami istri dan Hamid enggan memberitau lokasi adopsinya, Imar bisanya menyalahkan Hamid krn hidup miskin dan sakit2an makanya jadi seperti ini. Hamid kaget bhw istrinya mencari anaknya itu utk dijual, ini membuat Hamid tak akan memberitau sampai kapanpun dimana Nisa berada. Imar tak suka jika Hamid tanpa izin tau2 menyerahkan anak mereka utk diadopsi, bagaimana ingin menghubungi Imar, Imar saja suka keluyuran tak jelas dan tak jelas kapan pulangnya.

Imar gagal mendapatkan Nisa, lalu Nisa balik merampok lagi tapi kali ini tertangkap basah lalu ada polisi yg sudah mengincar target, pasangannya tewas tertembak ketika berusaha melarikan diri.

10 tahun sudah Imar dipenjara, akhirnya bebas. Bukannya taubat malah menjadi2, malah minta uang ke Hamid. Dikira Hamid mendapatkan uang sepeserpun saat anaknya diadopsi, tetapi ternyata tidak. Hamid ditanya mengapa tak memberikan alamat Nisa tinggal krn sudah tau bahwa nanti Nisa akan dijual. Terjadi lah keributan sampai Hamid tak sengaja terdorong jatuh, lalu Hamid meninggal dunia.

Selepas Hamid meninggal, Imar menemukan dokumen adopsi dan akhirnya bisa menemukan rumah kedua ortu angkatnya Nisa. Maksud Imar adalah mengambil Nisa kembali, tetapi tak bisa. Bagi Sarah, Nisa adalah harta yg sangat berharga, Fahmi, suaminya Sarah sudah meninggal dunia. Imar memaksa2, anak adalah investasi baginya dan dapat digunakan utk mencari uang, Sarah tak setuju dgn Imar yg akan menjadikan anak sbg ladang uang. Imar mensyaratkan utk menyerahkan Nisa secara penuh asal Sarah memberikan uang sejumlah 250 juta atau Nisa akan diambil paksa oleh Imar, Sarah sudah penuhi permintaan Imar dgn memberikan cek sejumlah 250 juta.

Imar dapat hidup enak di kos2an. Sarah merasa ada yg pusing di kepalanya, ternyata kena demam tinggi. Sarah menyembunyikan dari Nisa masalah kejadian Imar, ibu kandung Nisa, yg baru2 saja datang ke rumah utk mengambil Nisa. Perlahan2 uang simpanan Imar habis, sampai ia diusir dari kos2annya. Imar bersikap tenang2 saja krn msh memiliki sumber tambang emas.

Imar kembali lagi ke rumah Sarah, kali ini Imar ingin tinggal bersama Sarah dan Nisa. Permintaan Imar harus dipenuhi jika tidak maka Imar akan bilang sebenarnya ke Nisa bahwa Imar adalah ibu kandungnya dan akan merebut Nisa kembali, terpaksa Sarah mengizinkan juga.

Sikap Imar di rumah sbg tamu ini sebagaimana layaknya boss, dalam hal makan tak mau makan yg ada di meja tetapi malah ingin menu seperti restoran. Dalam hal memasak makanan saja sampai menyuruh Nisa, Nisa suruh Imar untuk buat sendiri pun tak mau. Giliran Sarah sakit mau diurus dan dilayani, Imar yg kelihatan sehat2 tak mau dilayani. Imar tak menghargai makanan yg dibuat oleh Nisa krn kurang enak.

Imar memiliki pertanyaan gila masalah rumah, bahkan menyuruh Sarah menjual rumahnya lalu Imar meminta bagian penjualan rumah , Sarah tak mau menurutinya krn tau Imar itu ingkar janji. Sarah tak akan menjual rumah krn warisan dari alm Fahmi, suaminya, warisan ini akan diwariskan ke Nisa. Nisa dari kejauhan melihat keributan antara Sarah dgn Imar, Imar yg menyebut2 bahwa ia adalah ibu kandung Nisa dan akan membawa Nisa pergi. Saat keributan tsb Imar jatuh di tangga teras rumah yg membuat badannya pada sakit, tulang pada patah.

Nisa masih kesal dengan perlakuan Imar dan masih sulit memaafkan sikap Imar yg jahat kepada Sarah dan dirinya. Imar meminta maaf kepada Sarah jika selama ini berbuat jahat dan semena2, Imar berterima kasih krn Sarah telah merawat Nisa dengan baik. Nisa yg sulit memaafkan Imar akhirnya mau memaafkan dan merawat ibunya dgn telaten setelah dibujuk oleh Sarah, Sarah ini adalah mama yg berhati mulia, Imar pun kagum kepadanya, coba saja Nisa dirawat dan dibesarkan oleh Imar, pasti tak akan seperti ini. Imar diajarkan Nisa tentang caranya solat seperti apa. Pada waktu subuh, Imar merintih sakit saat akan dibangunkan solat subuh oleh Nisa. Badan Imar demam tinggi tetapi tak perlu dibawa berobat, Imar berpesan kepada Sarah utk menitipkan Nisa agar dirawat dgn baik, tak lama kemudian Imar meninggal dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online