Suamiku Berhutang Mahar Pernikahan

https://youtu.be/5g8qofK8NXU

Ferry Ardiansyah: Bagas
Rini Yulianti: Aini binti Suseno
Menco Hidayat: Dimas
Karlina Inawati: ibunda Aini

Bagas berencana akan menikahi Aini, dgn mahar sebesar 100 juta, tetapi sayang sekali Bagas kena rampok hingga uangnya sisa 1 juta, ttg Bagas akan mahar 100 juta sudah pada banyak yg tau dan tersebar, akhirnya Bagas terpaksa berhutang mahar pernikahan. Saat ijab qabul agak gugup saat akan menyebut mahar, hrsnya hutang tapi ia bilang dibayar tunai.

Mahar kepada ibunda Aini ternyata menggunakan uang Aini, ngakunya pakai uang Bagas. Setelah nikah, Bagas ini tak mau menafkahi istrinya, baru menjelang 3 bulan baru lah memberi nafkah disaksikan oleh ibunya Aini bahwa Bagas hanya memberi 100rb, padahal gaji Bagas itu jutaan.

Aini ini mengandung anaknya Bagas, utk biaya persalinan nanti Bagas tak mau membayari. Aini ditawari temannya utk bantu2 usaha katering, hslnya lumayan. Aini hbs bantu2 jg urus laundry.

Saat Aini melahirkan, Bagas tak ada, yg ada malah ibunya dan Dimas. Aini merasa bahwa hidupnya gantung apakah masih sbg istri Bagas. Ibunda Aini mendesak Aini utk menandatangani surat cerai, tiba2 Bagas baru muncul lalu surat itu disobek oleh Bagas. Bagas ini seperti pura2 bersikap manis, padahal sebenarnya belum berubah.Bagas ini sering keluar2, Bagas meminta utk mengurus toko kelontongnya Aini agar dapat lebih dekat.

Bagas menjadi lebih perhitungan, terhadap istri dan ibu mertuanya sendiri. Bagas membuat peraturan di rumahnya sendiri, dalam hal makan, listrik minta dibagi dua. Ibunda Aini datang utk tinggal di rumah Bagas pun sampai dihitung2 pengeluarannya oleh Bagas.

Rumah Bagas kedatangan tamu yg mengaku adalah ibu dan Nisa, adiknya yg terpisah lama. Bagas ingin Nisa membantu2 di toko kelontong itu. Ibunda Aini datang ke toko kelontong Bagas utk menasehati Bagas yg dikira sudah berubah. Kata Bagas yg penting Aini setuju dgn peraturan yg Bagas buat di rumah. Dari keributan itu ibunda Aini terjatuh dan masuk RS, Bagas tak mau membiayai RS ibu mertuanya.

Tampaknya hubungan Bagas dgn Nisa bkn seperti kakak adik. Aini memergoki Bagas seperti sedang pacaran dgn Nisa. Aini penasaran seperti ada yg disembunyikan, di dompet Bagas ditemukan foto pernikahan Bagas dgn wanita itu tertanggal 12 Jan 2015, Aini mengingat tanggal itu saat Bagas pergi meninggalkan rumah. Bagas menikah lg ketika Aini sedang hamil.

Aini datang ke toko kelontong menemui Bagas, akhirnya terbongkar juga. Ternyata selama ini tak memberi nafkah demi wanita itu (Nisa), Bagas mengaku hanya memanfaatkan Aini yg kaya raya sbg target agar hidup enak tanpa harus bersusah payah. Toko kelontong Aini dibaliknama menjadi atas nama Bagas.

Bagas menalak Aini lalu mengusir Aini dari rumah Aini sendiri, kata Bagas rumah ini sudah menjadi miliknya. Aini membawa anaknya yg masih bayi. Di saat itu Dimas datang utk menegur Bagas dan membesarkan hati Aini, Bagas tak peduli dengan anak itu dan tak menggubris teguran Dimas. Pembicaraan ibu2 di RS soal toko kelontong Aini jadi milik Bagas dan masalah yg dikira adik Bagas dan ternyata istri siri, terdengar oleh ibunda Aini. Jantung ibunda Aini kumat setelah mendengar pembicaraan itu, Aini datang bersama Dimas utk menjenguk ibunya Aini, mereka melihat ibunda Aini kumat lalu pingsan lagi. Beberapa saat kemudian, ibunda Aini meninggal dunia. Ratna binti Arfandi (17 jul 1964 - 15 mar 2015) tertulis dalam nisannya.

5 bulan kemudian, Bagas berada di RS dalam keadaan lumpuh, istri Bagas komplain apa nunggu sampai tabungan 0 baru pulang ke rumah. Nisa menjadi perhitungan kepada Bagas, Nisa membalas balik bahwa dulu Bagas juga perhitungan kepada Aini, Nisa belajar dari Bagas juga. Semua itu uang Aini, Bagas tak boleh sok. Nisa pergi meninggalkan rumah Bagas dgn membawa perhiasan2 berharga. Bagas dikunciin di rumahnya sendiri oleh Nisa.

Aini ternyata sudah menikah dgn Dimas. Bagas berusaha teriak minta tolong tetapi tak ada yg menolongnya, Bagas ingin memecahkan kaca agar bisa keluar, saat melihat ada patung ia ingin menggapai patung itu tetapi malah menimpa kepalanya. Bagas mengingat2 ttg apa yg pernah dilakukan. Aini merasa ada perasaan tidak enak, saat kelar solat tasbihnya putus, anaknya menjadi rewel. Akhirnya kepikiran utk ke rmh Bagas, Aini dapat info dari warga sekitar kalau istrinya pergi meninggalkannya, tau2 tercium bau busuk dari dalam rumah Bagas, tak disangka ternyata Bagas sudah meninggal dunia.

Bagas sudah dimakamkan dgn layak, kata Dimas kepada warga sekitar semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar tak bersikap zalim kepada istrinya dan keluarganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online