Pintu Berkah - Buah Kesabaran Ibu Penjual Bubur Ayam

https://m.vidio.com/watch/1620102-pintu-berkah-buah-kesabaran-ibu-penjual-bubur-ayam?channel_id=30141773

Diterbitkan March 26, 2019

Danu adalah seorang penjual bubur ayam yang mempunyai hati tulus. Meski keadaan ekonominya biasa saja, Danu tetap berusahan untuk bersedekah dengan buburnya kepada orang yang membutuhkan. Berbeda dengan Tama adiknya, Tama hanya selalu merepotkan Danu dan istrinya. Tetapi Danu selalu berusaha agar Tama bisa mandiri dan sukses. Lantas bagaimana kisah selanjutnya? Simak kisah lengkapnya dalam Pintu Berkah - Buah Kesabaran Ibu Penjual Bubur Ayam!

#buah kesabaran ibu penjual bubur ayam #pintu berkah #jilli lavenia #oka sugawa #amara lingau

Oka Sugawa: Danu
Amara Lingua: Lina
Menco Hidayat: Tama, adik Danu
Kasih: anak Danu
Jilli Lavenia: Hana, istri Tama

Tama ini sudah beberapa kali ketahuan mencuri dan akan dihakimi warga. Danu membela Tama di depan warga dan menjamin bhw Tama tak akan mengulangi perbuatannya lagi. Tama disarankan ikut jualan bubur seperti kakaknya, Danu pun bersedia mengajarkan Tama dan memberikan gerobak kepada Tama agar dapat berjualan bubur. Awal2 berjualan itu kurang laku krn Tama kurang ramah kepada pembeli, tidak seperti Danu. Tama memutuskan untuk merantau ke kota siapa tau lebih laku disana. Untuk ke kota, Danu meminjamkan uang 1 juta, perhiasan milik Lina pun diam2 diambil juga oleh Tama.

Kasih mengalami kecelakaan krn tertabrak motor, perhiasan Lina keburu diambil oleh Tama dan Tama sudah keburu berangkat ke kota. Pak Arif meminjamkan uang utk biaya pengobatan Kasih.

Tama di kota ini berkenalan dgn seorang wanita yg memuji buburnya enak dan Tama meminta bantuan/saran utk buka kios bubur saja. Wanita itu bernama Hana. Hana ini tertarik dgn Tama yg ganteng dan pintar berbisnis, hubungan mereka dekat lalu menikah di KUA saja tanpa mengundang Danu sekeluarga.

Setelah Kasih sembuh, timbul masalah baru lagi yaitu Danu dituduh mencuri krn sama2 pakai baju merah dgn pencuri aslinya sehingga diusir dari kampungnya.  Tama dan Hana tak mau membantu dan menampung Danu sekeluarga, padahal Danu sendiri sudah membantu Tama. Danu sekeluarga pindah2 tempat tinggal kesana kemari sampai tidur di musholla sampai pada akhirnya terkumpul uang yg rencana utk membeli gerobak baru.

Danu mendapatkan gerobak yg dijual murah dari tetangganya. Baru beberapa hari Danu berjualan sudah banyak pelanggannya, sedangkan pelanggan di kios Tama dan Hana malah sepi, setelah diselidiki ternyata ada Danu yg berjualan bubur keliling. Tama dan Hana memperingatkan Danu dan Lina agar berjualannya jangan di areanya tetapi tak digubris oleh Danu dan Lina, ancaman Tama dan Hana tak main2. Tama merusak gerobaknya Danu, Danu ingin mencegatnya tetapi Danu malah terdorong sampai terbentur kepalanya. Danu mengalami pendarahan di otak, Lina gagal mendapatkan pinjaman dari Tama dan Hana padahal gara2 mereka juga. Krn tak dapat uang pinjaman, Danu akhirnya meninggal juga.  Danu bin Wasis meninggal dunia, demikian tertulis dalam nisannya (2 Jan 1977 - 10 Jan 2019).

Saat pemakaman Danu pun, Tama dan Hana muncul sudah mengingatkan, coba saja turuti permintaan mereka untuk menjauh jualannya, pasti saat ini Danu masih hidup. Lina mendapatkan sepeda rongsok dari pedagang barang bekas keliling, sepeda yg tadinya dijual 250rb ditawar dan ambil 200rb sbg penglaris, dgn sepeda ini dpt berjualan bubur keliling.

Hana dan Tama melihat Lina berjualan keliling pakai sepeda, jualannya msh sepi. Kata Tama tak perlu khawatir lagi krn yg bisa membuat bubur enak itu hanya Danu.  Ibu2 merasa kehilangan semenjak Danu meninggal, setelah tau bubur Lina lebih enak maka tak merasa kehilangan lagi. Bahkan ada ibu2 yg pesan utk acara ultah sebyk 50 porsi. Hana tak menyangka bhw bubur Lina lbh laris. Dugaan Tama ternyata salah juga. Tama dan Hana memfitnah Lina dgn membayar orang seolah2 keracunan buburnya Lina.

Lina dilarang warga utk dagang di areanya krn dianggap beracun, bapak2 warga sampai menggulingkan sepeda bubur Lina. Lina diusir dari kontrakan krn tak sanggup bayar, pada akhirnya Lina dapat memiliki kedai bubur sendiri.

Tama meminta uang penghslan kepada Hana utk ganti motor baru tp tak diksh krn lagi nabung utk sewa kios di cabang baru. Tama diam2 mencuri uang dari dompet pelanggan yg tertinggal, hp pelanggan yg tertinggal pun diambil jg. Tama akhirnya ketahuan mencuri barang2 pelanggan yg tertinggal, ada orang di kampungnya datang ke kios bubur Tama, Tama ini di kampungnya dikenal suka mencuri. Akibat ulah Tama, maka kios bubur Hana sepi. Tama beralasan krn Hana pelit memberikan uang.

Beberapa bulan kemudian, warung bubur Hana dan Tama masih juga sepi pelanggan. Rumah Hana dan Tama kebakaran, Tama berusaha menyelamatkan barang2 atas desakan Hana tetapi ternyata malah Tama yg celaka sampai menderita luka bakar. Di RS, Hana ini tak sengaja bertemu dengan Lina.  Lina ini sudah memiliki 3 kios bubur. Lina bersedia membiayai RS-nya Tama. Lina mengajak Hana utk tinggal bareng di rumahnya, Hana malu dan menyesal krn sudah menjahati keluarga Danu. RS mengabarkan ke Hana bahwa Tama sudah sadar dan dalam keadaan kritis, Tama sempat minta maaf kepada Hana begitu juga dgn Hana, krn desakan Hana lah Tama menjadi seperti itu, tak lama Tama meninggal dunia (4 Mei 1980 - 27 Feb 2019). Hana sadar bahwa harta yg paling berharga itu adalah keluarga, coba saja dari dulu menerima tawaran kerjasamanya Danu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online