Pintu Berkah - Gadis Penjual Jamu Gendong yang Sukses Menjadi Apoteker

https://www.vidio.com/watch/1604472-pintu-berkah-gadis-penjual-jamu-gendong-yang-sukses-menjadi-apoteker?channel_id=30141773

Diunggah 6 Mar 2019
Suryati, ibunya Rani mau suatu hari nanti Rani (Clerence Chyntia Audry) bisa menjadi seorang apoteker dan berguna bagi orang yang membutuhkan. Semenjak ibunya meninggal, Rani kesana kemari mencari pekerjaan hingga ia bertemu dengan Bambang (Santana). Bambang yang memiliki pabrik jamu menawarkan Rani untuk menjadi salah satu penjual jamu. Namun Rani selalu diusik oleh Dina (Jasmine Elfira Burhan) yang sejak dulu tidak menyukainya. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah - Gadis Penjual Jamu Gendong yang Sukses Menjadi Apoteker.
 #santana #jasmine elfira burhan #clerence chyntia audry #gadis penjual jamu gendong yang sukses menjadi apoteker #pintu berkah

Bu Suryati ditemukan pingsan di depan rumah, penyakit jantung bu Suryati kambuh. Bu Suryati tidak mau dirawat krn tak memiliki uang. Rani ingin berusaha menebus obat ibunya dgn mencoba cari2 pinjaman, bu Suryati ingin Rani suatu saat dapat menjadi apoteker agar berguna bagi banyak orang.

Rani berusaha mencari pinjaman lewat tantenya (Rhani Pribadi) tetapi tidak diberikan pinjaman.Rani yg sedang butuh uang bertemu dengan penjual mainan, Rani bersedia membantu menjualkan mainan2 itu, tak masalah jika keuntungan dan bayarannya kecil. Ada teman kampus Rani yg melihat Rani berjualan mainan keliling. Dina merendahkan Rani yg merupakan mahasiswa termiski di kampus elite. Dina menghancurkan dagangan Rani saat sedang dagang mainan keliling, barang jualannya hancur dan Rani tak diizinkan untuk berjualan mainan keliling krn membuat bapak2 itu rugi.

Rani ini awalnya tak mau kuliah krn ingin menjaga ibunya di rumah yg sedang sakit. Di kampus pun Rani dijaili oleh Dina. Bu Suryati yg mencari2 Rani ketika Rani masih di kampus, ada ibu2 tetangga melihat bu Suryati yg sedang kesakitan. Tiba2 bu Suryati terjatuh lalu meninggal dunia. Pak Rohman mengabarkan Rani ke kampusnya bahwa ibunya Rani baru saja meninggal dunia. Rani berjanji di hadapan makam ibunya bahwa akan menjadi orang sukses.

Petugas TU di kampus memanggil Rani krn sudah menunggak uang kuliah. Dina melihat kertas tunggakan kuliah Rani. Dina memberikan tawaran bagaimana jika mengerjakan tugas2 kuliahnya, nanti dibayar. Dina yg sedang di dalam ruangan kelas memasukan sesuatu ke dalam tasnya Rani. Dina pura2 kehilangan hp, setelah coba miscall ternyata ditemukan di tasnya Rani. Dina ini memfitnah di hadapan teman2nya bahwa Rani ini adalah maling. Atas fitnahan itu, Rani tak dapat mengikuti kelas dosennya itu. Rani menjadi bahan pembicaraan teman2nya bahwa Rani ini seorang pencuri, teman2 Rani berhasil kena hasut oleh Dina yg memfitnahnya.

Rani sedang melamar2 pekerjaan tiba2 ditemukan pingsan di depan gedung kantor, untung saja ada pak Bambang (Santana) yg menemukan Rani lalu dibawa ke RS. Rani ini belum makan dari pagi ternyata. Bambang melihat Rani mencari pekerjaan untuk makan dan kuliah. Ayahnya Rani meninggal ketika masih kecil, ibunya baru saja meninggal seminggu lalu. Bambang ini punya pabrik jamu, Bambang menawarkan Rani  untuk bekerja dengannya. Kini Rani menjadi pedagang jamu keliling untuk membiayai hidup sehari2. Rani bertemu dengan seorang anak pemulung lalu menyedekahkan ke anak pemulung itu. Dina bertemu dengan Rani yg berjualan jamu, Dina merendahkan Rani yg berjualan jamu. Dina tak akan berhenti mengganggu Rani.

Bambang itu ternyata adalah pacarnya Dina, Dina meminta dibelikan mobil. Rani kaget melihat Dina ada di kantornya Bambang lalu meminta maaf bahwa jamu2nya pada jatuh. Dina ingin mencari cara untuk menyingkirkan Rani dari pabriknya. Dina cemburu kepada Bambang yg masih mempekerjakan wanita muda itu, Dina ingin agar wanita itu dikeluarkan dari kantornya Bambang. Bambang tiba2 memanggil Rani dan ingin mem-PHK Rani, Bambang ingin Rani lanjut kuliah dan Bambang yg membiayai. Bambang memberikan modal kepada Rani untuk usaha. Bambang menyuruh Rani utk mengambil jamu dari tempat lain. Bambang bangga kepada Rani sebagai wanita tangguh dan mandiri.

Dina melihat ada Rani berjualan jamu dan ternyata jualan jamunya di kampus. Dina akan melapor ke pihak kampus agar dikeluarkan dari kampus. Dina bilang ke bapak2 pihak kampus jangan bilang info ini dari dirinya krn Rani ini nyeremin dan takut berbuat macam2 kepadanya. Rani tiba2 dipanggil mas2 ke ruangan Pak Anton dari pihak kampus. Pak Anton menegur Rani agar tak berjualan lagi di lingkungan kampus.

Bambang ini sudah tak mau mengantar Rani lagi, Bambang memberikan sejumlah uang ke Rani. Dina mengira Bambang itu sibuk, ternyata ketemuan dengan Rani. Dina menghasut ibu2 (Bu Suci) yg merupakan istri Bambang bahwa Rani ini menggoda suaminya. Istri Bambang mendatangi rumah Rani untuk menegur dan melabraknya, ibu2 tetangga sampai mendengar ucapan ibu2 itu. Rani ini perebut suaminya untuk mendapatkan uangnya.

Bapak2 yg sedang meminum jamu Rani tiba2 disuruh pulang lagi oleh istri2nya krn Rani dituduh ganjen kepada suami orang. Rani tetap pantang menyerah, terus belajar yg giat dan membuat jamu utk dijualin. Rani tetap bersedekah ke pemulung. Dina berani menghasut bu Suci bahwa Rani ini sekampus dan mengatakan bahwa Rani membujuk Bambang untuk menceraikan Bu Suci Ningsih. Suci yg shocked akhirnya terjatuh dan masuk RS. Bambang diberitau ada yg menghasut ke Suci lalu curiga. Bambang memutuskan hubungannya dengan Dina setelah tau kejadian istrinya masuk rS kena serangan jantung gara2 Dina. Dina tak terima dan semua ini gara2 Rani.

Dina datang melabrak Rani bahwa menuduh Rani yg menghancurkan hubungan Dina dengan Bambang. Dina yg marah lalu menghancurkan daganganya Rani. Dina bertemu dengan debt collector menagih untuk melunasi kartu kredit krn belakangan ini pembayarannya nunggak. Gara2 Bambang memutuskan hubungannya, sehingga pembayaran cicilan kartu kredit menjadi nunggak. Bambang tak akan balikan lagi dengan Dina. Dina mengikuti Bambang dari belakang, ternyata ke rumahnya Rani membawa bahan2 untuk membuat jamu. Bambang sudah menganggap Rani seperti anaknya sendiri. Dina memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan foto ini di kameranya, tiba2 Suci muncul di rumahnya Rani, Suci berkata ternyata benar kata Dina bahwa Bambang ada main dengan perempuan ini (menunjuk ke Rani). Suci marah2 dan memperingatkan Rani utk meninggalkan Bambang, kalau tidak maka hidupnya akan menderita. Mulai besok, pabrik jamu akan dipegang Suci.

Suci sekarang menguasai kantor dan pabrik jamunya Bambang, Dina semakin sulit untuk bertemu dengan Bambang. Saat ada pelanggan membeli jamu, Dina diam2 memotret Rani bersama bapak2 lalu foto itu dicetak dan ditempel2 dgn label orang susah jualan jamu. Ada warga yg melihat Rani terkenal krn poster ini. Bagi Rani, poster ini mgkin menjadi berkah krn banyak pelanggannya. Dina lagi2 menghasut bu Suci bahwa Rani ini memalsukan jamunya Suci dan Bambang.

Suci berkata ke Bambang bahwa Rani memalsukan jamunya Bambang, Suci dapat info itu dari Dina. Bambang cerita dan jujur kepada Suci, sebenarnya Bambang punya hubungan dengan Dina tetapi sudah diakhiri. Bambang berkata bahwa Dina ingin menghancurkan bisnis dan keluarganya. Suci malu krn sudah menuduh Rani yg macam2 setelah mendengar penjelasan Bambang. Suci mendatangi Rani utk minta maaf krn selama ini sudah salah sangka kepada Rani. Dina senang jika ada Suci datang ke rumah Rani, pasti ada perang dunia, ternyata Suci datang untuk minta maaf. Sekarang Suci malah percaya kepada Rani.

Uang kuliah Dina sudah nunggak terlalu banyak, bapak TU (Fuz Fauzi) sudah memperingatkan Dina untuk membayar uang kuliah. Beberapa bulan kemudian, Rani melihat pengumuman di kampus bahwa Rani sudah lulus kuliah, cita2 Rani menjadi apoteker dapat terwujud juga. Suci bangga kepada Rani yg memiliki pengarahan di pabriknya. Dina ingin melenyapkan dan mencelakai Suci dan Rani dengan mobilnya agar dapat mendapatkan Bambang kembali,  ternyata yg kena menjadi korban adalah Suci. Suci meninggal dunia. Demikian tertulis dalam batu nisannya Suci Binti Handoko (21 Nov 1968 - 25 Feb 2019).

Polisi sudah memasang wajah Dina di segala sudut tempat, ada mas2 yg melihat ternyata wajah mbak2 itu mirip seperti pada gambar. Rani yg sedang jalan malam2 dihadang oleh Rani. Alasan Dina benci kepada Rani krn iri kepada hidupnya krn hidup bahagia dari kecil, dari kecil bapaknya Dina sudah meninggalkannya sampai pada akhirnya ibunya Dina harus mengakhiri hidupnya di RSJ. Dina ingin Rani itu mati lalu mencekek leher Rani, Rani berteriak lalu Dina melarikan diri. Kondisi keluarga Dina mempengaruhi kondisi psikologisnya Dina, Rani bercerita hal itu kepada Bambang. Bambang sudah memiliki keputusan yg bulat utk menyerahkan perusahaannya kepada Rani krn percaya dgn kejujuran dan kerjakeras Rani. Bambang akan pensiun dan lebih fokus ke ibadah.

Dina melihat Rani sedang bersama Bambang, Dina tak mau membiarkan mereka bahagia diatas penderitaannya. Dina membawa bensin dan rencana akan disiramkan ke kantornya Bambang. Ada penjaga kantor yg menangkap basah Dina akan membakar pabrik. Bambang ketika makan bareng bersama Rani dikabarkan bahwa Dina akan membakar pabrik, untung ketahuan dengan orang2 sekitar dan sekarang Dina ada di kantor polisi. Dina ditangkap tak hanya kasus pembakaran, tetapi pembunuhan terhadap Suci Ningsih. Bambang datang bersama Rani. Dina terlihat gangguan kejiwaan, semua orang di sekelilingnya dianggap sebagai badut.

Rani sudah diterima sbg apoteker di salah satu pabrik obat terbesar. Bambang sbg orangtua senang mendengarnya, Bambang minta jangan meninggalkan posisi manager di pabriknya Bambang. Rani menyekar ke makam ibunya utk memberitau bahwa sekarang Rani sudah menjadi seorang apoteker. Cita2 Rani dan keinginan alm.ibunya sudah tercapai. Rani tak lupa bersedekah dgn memberikan vitamin utk seorang anak kecil dan ibunya. Sedekah ini adalah baktinya ke alm.ibunya Rani. Dina saat ini sedang berada di RSJ, ia ingin bertemu dengan Bambang. Rani dapat menjadi orang sukses dan sudah memiliki rumah besar yg mewah, ini semua berkat Bambang yg mau membantunya. Rani sedih krn ingat kepada orangtuanya. Kalau boleh, Bambang boleh dianggap sebagai ayahnya Rani. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online