Sinema Pintu Taubat - Maafkan anak durhakamu ini, Ayah

https://m.vidio.com/watch/287472-sinema-pintu-taubat-maafkan-anak-durhakamu-ini-ayah

Diterbitkan March 13, 2016

Pada Sinema Pintu Taubat siang ini yang berjudul Maafkan Durhaka Anakmu Ini, Ayah menceritakan tentang seorang anak yang bernama Marissa gila akan harta tanpa memperdulikan kepentingan adiknya seorang yang bernama Mayang yang tengah sakit gagal ginjal. Arbi yang baru saja bisa menyegerakan harapannya yaitu bisa mengajak Mayang untuk cuci darah terhempas begitu saja karena uangnya diambil oleh Marissa seutuhnya untuk kepentingan dirinya sendiri yaitu menikah dengan kekasihnya bernama Baron. Lalu bagaimanakah dengan nasib Mayang selanjutnya jika ia tidak segera menjalani cuci darah di rumah sakit? Apa kekasih Marissa mau menikah dengannya kalau ia tahu uangnya Mayang itu adalah uang untuk biaya cuci darah adiknya yang tengah sakit?

#SPT #maafkan durhaka anakmu ini ayah #sinema pintu taubat #Medina #tasman taher

Medina: Marissa
Mayang, adik Marisa
Rian Rizki: Baron
Tazman Taher: Pak Arbi, ayahanda Marissa dan Mayang
Alam Sambas: ayahanda Baron
Muthia Datau: ibunda Baron
Alex Jhonson: Dokter
Makmur Sentosa: mandor, boss dari ayahnya Marissa/Mayang
Nardirey: Samsul, teman Baron yg kasih tumpangan
Asep Penghulu: Yosep, calon pembeli rumah

Mayang menderita sakit pinggang lalu terjatuh, ayah Mayang mencari2 uang untuk biaya operasi Mayang tetapi tak ada, tanpa disangka uang ayahnya diambil oleh Marissa, Marissa malah menggampangkan bilang bahwa beli saja obat warung. Mayang terkena gagal ginjal akut dan harus cuci darah. Utk biaya administrasi membutuhkan biaya 500ribu, ayah Mayang hanya memiliki uang 100ribu. Biaya cuci darah itu 1.5 juta, ayah Mayang bingung darimana mendapatkan uang sebanyak itu. Ayah Mayang sampai harus meminjam ke pak mandor (Makmur Sentosa), dengan syarat harus kerja lembur.

Kedua ortu Baron ingin menjodohkan Baron dengan Eka, padahal Baron sendiri tidak cinta kepada Eka. Baron sudah memiliki wanita pilihan lain, jika Baron tak menuruti permintaan ayahnya maka namanya akan dicoret sebagai ahli waris. Marissa beruntung punya pacar kaya, jadi bisa makan gratis terus. Saat Baron akan membayar makanan, ternyata kartunya sudah diblokir, jadi terpaksa dibayar pake uangnya Marissa. Marissa minta uang lagi kepada ayahnya tetapi tak dikasih, ayahnya sudah menabung dan memberikan uang kuliah tetapi malah disalahgunakan oleh Marissa untuk makan di restoran.

Baron ini menumpang sementara di rumah temannya yg bernama Samsul, dia awalnya ingin pinjam uang ke Samsul tetapi niat diurungkan krn makanannya sederhana. Baron mencoba mencari pekerjaan kesana kemari masih ada yg sulit menerima, duit simpanan juga sisa sedikit. Baron memang tak tahan hidup susah lagi. Baron akhirnya kembali ke rumah untuk minta maaf dan terima perjodohan kedua ortunya untuk menikah dengan Eka. Kedua ortu Baron yakin bahwa diluaran sana bahwa Baron pasti tak dapat hidup susah.

Mayang jatuh pingsan lagi di rumah dan dibawa ke RS, dokter mengabarkan bahwa Mayang harus melakukan transplantasi ginjal krn ginjalnya sudah tak berfungsi lagi. Ginjal Pak Ardi tak cocok dengan Mayang, hanya milik Marissa yg cocok. Marissa ini sebenarnya enggan mendonorkan ginjalnya, boleh dengan syarat bahwa rumah harus dijual dan Marissa lah yg membantu menjual rumah tsb, ada seorang pembeli yg tertarik membeli rumah itu. Dengan penjualan rumah, Marissa dapat uang banyak untuk menggaet Baron.

Eka yg sedang di proyek bangunan hampir saja tertimpa bahan2 proyek, untung saja Pak Arbi segera menyelamatkan dengan mendorongnya. Marissa ini ingkar janji ternyata setelah uang hasil penjualan rumah didapatkan, Marissa malah mensyaratkan macam2 untuk menuruti perintahnya, Mayang mengerjakan pekerjaan2 rumah seperti layaknya seorang pembantu.

Baron ini diajak ketemuan oleh Marissa krn Marissa sudah punya banyak uang dan punya modal untuk menikah, sikap Baron seperti dingin ke Marissa, sebenarnya dalam hatinya ingin memutuskan hubungan dengan Marissa.

Akibat Mayang disuruh bekerja oleh Marissa, Mayang drop lagi dan saat ini kritis di RS. Marissa saat ini antusias sekali ingin segera menikah dengan Baron, sikap Baron saat ini masih dingin. Marissa sudah sampai order ke gedung dan mencari kartu undangan.

Pak Arbi mencari2 Marissa di rumah tetapi tak ada, Pak Arbi sampai mendatangi kampusnya Marissa. Tak disangka bahwa Marissa sebenarnya sudah di-DO dari kampusnya. Marissa mendatangi tempat percetakan kartu undangan, tak disangka nama di undangan tsb bukan dirinya, melainkan Eka yg akan menikah dengan Baron. Baron saat ini sedang bingung bagaimana menyampaikannya, mengapa dia masih mau jalan bersama Marissa, bahwa Baron ini ingin menikah, dia bercerita bahwa dijodohkan orangtuanya. Pak Arbi sampai hujan2an mencari Marissa kesana kemari. Kondisi Mayang sudah memprihatinkan bahkan tanpa diketahui bahwa nyawanya sudah tak tertolong lagi.

Saat kondisi hujan2an, Pak Arbi bertemu dengan Eka dan bapaknya (Agus Ibnu Sahlan), Pak Arbi bilang hal sebenarnya bahwa saat ini kondisi anaknya dalam kondisi kritis dan sedang mencari orang untuk mendonorkan ginjal. Eka akhirnya bersedia untuk mendonorkan ginjalnya krn terngat akan hutang budinya yg saat itu menyelamatkannya dari kecelakaan di proyek. Saat Eka dan Pak Arbi ke RS, semuanya sudah terlambat, Mayang sudah keburu meninggal. Pak Arbi merasa sangat terpukul dengan kepergian Mayang.

Gedung dan Wedding Organizer yg sudah dibooking oleh Marissa pun uangnya hanya dapat kembali 10% saja jika dilakukan pembatalan. Marissa kembali ke RS menanyakan yg dirawat di kamar dan tempat tidur ini, tak disangka bahwa sudah meninggal. Marissa menyesali atas perbuatannya yg lalu2.

6 bulan kemudian berlalu, kondisi Pak Arbi dalam keadaan gelandangan. Ke warga2 yg lewat menawarkan untuk mendonorkan ginjal untuk anaknya, Pak Arbi membawa daun yg seolah2 adalah uang untuk membayar. Pak Arbi di jalanan sudah seperti orang tak waras.

Marissa sudah ditagih uang kost2an oleh ibu pemilik kost2an, Marissa sudah 3 bulan menunggak pembayaran, lalu akhirnya diusir dari kost2annya. Kini Marissa hidup terlunta2 di jalan dan menjadi gelandangan.

Eka saat ini sedang mengandung anak dgn jenis kelamin laki2, kondisi janinnya sehat. Eka yg di jalan dengan taxy melihat ada Pak Arbi. Eka prihatin dengan kondisi Pak Arbi saat ini yg mengalami gangguan kejiwaan. Marissa yg sedang di jalan sambil bengong hampir saja tertabrak taxy yg ditumpangi Eka. Marissa berkata bahwa saat ini bingung entah mau kemana. Eka menawarkan Marissa untuk bekerja di rumahnya sebagai pembantu. Baron kaget saat melihat ada Marissa di rumah.

Eka keluar untuk mencari Pak Arbi di tempat biasa Pak Arbi lewat, Pak Arbi ingin dibantu agar mendonorkan ginjal untuk anaknya, Eka membawa Pak Arbi ke suatu tempat dan ternyata di RSJ. Eka terpaksa melakukan ini untuk kebaikan Pak Arbi.

Marissa yg sedang bersih2 hampir terjatuh dan ditolong oleh Baron. Sikap Marissa ke Baron ini dingin dan cuek, terdengar lah sebuah pembicaraan bahwa mereka berdua pernah memiliki suatu hubungan khusus, Marissa hanya berpesan agar menjaga perasaan Eka. Kata2 mereka terdengar oleh Eka, Eka kecewa selama ini dengan Baron yg menutup2i sesuatu hal.

Ibunda Baron menegur Marissa dikira akan merebut Eka dari Baron lalu mengusir Marissa dari rumah. Eka mencegat Marissa utk pergi dari rumah, Eka melihat seperti ada foto. Begitu tau Marissa anak Pak Arbi, Eka dan Baron mengantor Marissa ke RSJ, disitu lah Pak Arbi berada. Pak Arbi seperti tak mengenali Marissa, anak yg dikenal hanya Mayang. Baron ternyata beruntung memiliki istri seperti Eka yg berhati mulia, ia akan berusaha mencintai Eka dgn sepenuh hati.

Marissa mendekati ayahnya seolah2 dia adalah Mayang dan mengatakan bahwa ayahnya telah sembuh. Perlahan2 kejiwaan Pak Arbi membaik, Marissa minta maaf kepada ayah dan alm.adiknya di hadapan nisan adiknya dgn ditemani Baron dan Eka. Eka berharap bahwa Marissa kuat menghadapi ujian ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online