Kisah Nyata Ramadhan - Anak Buta Penghafal Al-Qur’an

https://m.vidio.com/watch/758532-kisah-nyata-ramadhan-anak-buta-penghafal-al-qur-an

05, June 2017

Bram (Lucky Alamsyah) kesal karena apa yang ia kerjakan selalu gagal dan ia selalu menyalahkan Anisa (Gecha), anaknya yang tuna netra. Nimas (Ajeng Kartika), istrinya selalu membela Anisa sedangkan Bram lebih sayang pada Atika (Zoe Jackson), kakaknya Anisa. Anisa merupakan anak yang baik dan selalu taat pada agama tidak seperti Atika. Atika selalu memfitnah Anisa atas kesalahan yang ia perbuat. Anisa ingin menjadi penghafal Al-Qur'an, Nimas sangat senang namun tidak dengan Bram. Akhirnya, Nimas menabung dari hasil berjualan kue untuk membeli Al-Qur'an untuk Anisa. Apakah Anisa bisa menjadi penghafal Al-Qur'an? Saksikan selengkapnya hanya di Kisah Nyata Ramadhan - Anak Buta Penghafal Al-Qur’an.

Gecha: Anisa
Zoe Jackson: Atika
Ajeng Kartika: Nimas
Lucky Alamsyah: Bram
Lia Moelyadi: Bu Iroh, pelanggan takjil
Andina Merry: Nita
Joko Apriyono: Teguh
Asep Saepuloh: pemilik hp yg akan dicuri Bram
Alam Sambas: Pak Ustad
Faisal Sikumbang: polisi yg ikut ceramah di masjid bersama Bram

Anisa dan Atika mencari Santi di rumahnya, Atika menyenggol vas bunga di depan rumahnya Santi tetapi malah Anisa yg disalahkan krn tak dapat melihat, ini membuat Bu Lina, ibunda Santi marah.

Bram ini mengeluh kalau gaji lebih cepat habis, dulu Nimas ini bantuin kerja kini berhenti kerja krn sebuah alasan. Semenjak Anisa lahir ini rejekinya menjadi seret krn bolakbalik ke RS. Atika selalu saja memfitnah Anisa. Ketika ingin makan saat puasa, Atika tak sengaja memecahkan toples hingga Anisa yg kena. Nimas sudah tau ini perbuatan Atika, Bram lbh percaya ucapan Atika.

Anisa ingin sekali dapat afal Quran. Utk itu Nimas berusaha mengumpulkan uang utk membeli Al Quran model braille. Nimas ini bekerja sambilan dgn membuat takjil. Nimas mendapatkan orderan dlm jumlah banyak dari Bu Iroh sebanyak 300 unit. Saat uang cukup terkumpul, oleh Atika ingin uang tsb dibelikan sepeda baru, jika tidak maka Atika akan ngambek. Anisa ikhlas jika tak memiliki Quran huruf braille, setelah solat maka Nimas akan mengaji lalu anisa menghafalkan ayat-ayat tsb.

Bu Lina, tetangganya meminta gantirugi atas pecahnya perhiasan dari kristal milik bu Lina akibat kedua anaknya Nimas dan Bram sepulang taraweh ini main lempar2an sendal mengenai perhiasannya. Bu Lina menuntut gantirugi sebesar 2 juta. Cincin kawin Nimas saja masih belum cukup, cincin satunya pemberian Bram ini terpaksa diberikan. Bram dalam hati sebenarnya marah besar.

Bram tiba2 bangun pagi lebih biasanya, Bram membawa Anisa ke sebuah tempat di pagi2 buta lalu Anisa ditinggalkan begitu saja di tengah jalan begitu saja. Nimas ikut keluar mencari2 Anisa. Anisa bertemu dgn bapak2 tak dikenal, Anisa ingin pulang ke rmhnya tapi yg ada malah dibawa pulang ke rumah bapak2 itu. Nimas sempat melihat Anisa dibawa orang naik motor, Nimas ingin mengejar namun gagal, Nimas sampai kecelakaan krn terserempet motor. Ini membuat Nimas lama tak pulang ke rumah.

Anisa tetap dapat berbuka puasa dan solat meski berada di gudang, Anisa berbuka puasa hanya dgn air putih saja. Anisa dijadiin pengemis oleh bapak-bapak yg membawanya itu. Bram sebenarnya senang-senang aja jika Nimas pergi, pastinya pergi mencari Anisa, tapi lama kelamaan repot juga ga ada yg mengurus Atika.

Permintaan Atika kali ini semakin aneh-aneh aja, meminta dibelikan sepatu roda tapi Bram gajian masih lama, kalau ntar2 keburu tidak ngetren lagi. Bram sampai nekad mencuri hp warga dan ketahuan, kini Bram berada dalam penjara. Atika kedatangan tantenya yg bernama Nita yg mengabarkan bhw ayahnya masuk penjara krn ketahuan mencuri hp. Atika kini sendirian. Nita janji akan menemani Atika asalkan Atika menjadi anak baik seperti Anisa.

Anisa yg sedang mengemis ingin melarikan diri, beruntung ada sepasang suami-istri yg baru dikenal bernama Teguh (Joko Apriyono)  dan Rosa yg menolongnya, preman yg menculik sempat menangkapnya mengaku2 ayahnya namun Anisa tau orang ini bohong.

Bapak itu (Joko Apriyono) akan memanggil warga utk membawa ke polisi maka lgsg kabur, lalu mengantarkan Anisa pulang, hanya Atika dan Nita yg didapat. Atika minta maaf sambil memeluk Anisa bhw gara2nya maka kedua ortunya pergi. Anisa dikabarkan bhw ayahnya masuk penjara, Anisa bilang tidak ketemu ibunya.

Anisa kini dapat khatam Quran didampingi dan diajarkan oleh Rosa dan Teguh. Anisa ingin menjadi hafizah Quran agar dapat menarik kedua ortunya ke surga. Anisa diikutkan kontes hafiz Quran dan ternyata dapat memenangkan lomba itu. Anisa muncul di TV utk mencari ibunya sekalian dgn diunjukkan fotonya, jika menemukan maka hubungi ke ortu angkatnya (Teguh dan Rosa).

Atika, Anisa ditemani Rosa dan Teguh mendatangi RS dimana Nimas dirawat krn ada yg menghubungi ke kontak hp ortu angkat mereka. Atika minta maaf kepada ibunya dan tak akan bandel lagi. Anisa dan Atika berdoa utk kesembuhan Nimas, dibantu Rosa dan Teguh. Nimas akhirnya sadar juga dari komanya.

Bram yg msh di lingkungan penjara mendengarkan ceramah dari Pak Ustad ttg harus mendidik anaknya dgn baik krn anak yg soleh dan solehah dapat mengantarkan ke surga. Pak Ustad menyebutkan yg pada malam hari ada tayangan, ttg anak perempuan yg tunenetra tapi afal Quran krn ingin ortunya masuk surga. Pak Ustad menunjukkan hp berisi rekaman dari internet. Bram melihat dan memberitahu bahwa ini adalah anaknya. Bram dulu meremehkannya bahwa mana mgkin Anisa tidak afal Quran.

Anisa, Atika ditemani oleh Nimas dan kedua ortu angkat mereka mengunjungi Bram di penjara. Bram minta maaf kepada seluruh keluarganya.  Bram baru sadar bahwa setiap anak yg diberikan adalah anugerah. Bram memang dulu membenci Anisa krn buta, makanya meninggalkan malam2. Kini Bram bangga memiliki anak seperti Anisa dan menyayangi Anisa. Orang yg nuntut Bram mencabut tuntutannya dan akan segera keluar dari penjara. Kini para anggota Bram pada merangkul Bram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online