Kisah Nyata Spesial Ramadan - Suamiku Menderita Akibat Makan Harta Warisan Yang Haram

https://www.vidio.com/watch/1384081-kisah-nyata-spesial-ramadan-suamiku-menderita-akibat-makan-harta-warisan-yang-haram

24, May 2018
Andi (lucky Alamsyah) si pemalas dan pengangguran baru Menjual tanah bapaknya dan membelikan istrinya, Vina mobil. Bapaknya yang tak terima langsung mendatangi Andi, akan tetapi Andi yang sangat di manjakan dengan harta bapaknya. Saksikan selengkapnya hanya di Kisah Nyata Spesial Ramadan - Suamiku Menderita Akibat Makan Harta Warisan Yang Haram

Lucky Alamsyah: Andi
Ghea D'Syawal: Vina
Karlina Inawati: Ratmi,  ibunda Andi
Pak Damar,  ibunda Andi
Meitha Thamrin: Hani,  adik Andi
Bima Samudra: Arif,  suami Hani
Rosita Simatupang: dokter yg menangani Bu Ratmi, Vina

Ada bapak2 yg datang ke rmh Pak Damar utk membeli rumah/tanah tp dari Pak Damar sendiri merasa tak menjualnya, bapak itu blg dari Andi.

Pak Damar sudah menyekolahkan Andi tinggi-tinggi tapi Andi tetap saja pemalas dan pengangguran,  hidup dgn mengandalkan harta warisan ayahnya sendiri.  Sudah tak terhitung harta Pak Damar yg dijual oleh Andi,  terakhir ingin ganti mobil baru dari uang tanah warisan.

Ada sebuah tanah sisa yaitu tanah wakaf yg akan dibangun pesantren , Pak Damar menyerahkan kepemilikan kepada Arif yg sbg ustad. Tanah wakaf ini akan menjadi amal jariyah yg pahala terus mengalir meskipun sudah meninggal dunia.  Andi yg diam2 mengetahui hal ini dgn paksa mencari2 surat tanah itu utk dirampas nya,  ini membuat Pak Damar tiba-tiba anfal lalu terjatuh kena serangan jantung dan meninggal di RS.

Pak Damar meninggal dunia dlm usia 57 thn.  Damar bin Mansur (22 Jul 1961 - 5 Feb 2018). Tanah kuburan pak Damar msh basah pun Andi msh membicarakan mslh warisan.  Vina memiliki ide gila utk mendapatkan tanah warisan itu sampai harus membongkar kuburan Pak Damar utk mendapatkan cap jempolnya.  Adik dan ibunda Andi dikabarkan warga bhw makam Pak Damar berantakan dan untung segera dirapikan.  Kebetulan sekali Andi datang membawa surat tanah yg ada cap jempol ayahnya,  mereka pada heran kok bisa,  jgn2 ulah Andi yg acak2 makam Pak Damar.  Andi mengaku memang dia yg acak-acak.

Sudah berminggu-minggu Andi menunggu tanah wakaf itu terjual,  tapi msh saja blm laku,  tanah yg laennya padahal gampang.  Tanah wakaf itu lokasi strategis.  Kata Andi jgn2 ada apa-apanya,  adik Andi bersama Arif tiba-tiba muncul dan adik Andi bilang benar. Arif mengingatkan Andi bhw jgn main-main dgn namanya tanah wakaf.

Ada bapak-bapak (Fuz Fauzi)  yg akan membeli tanah,  oleh Hani diblg tanah wakaf,  kata Andi ini bukan,  tanah ini tak bermasalah krn scr hukum adalah milik Andi.   Bapak2 tsb sudah memberikan uang DP tanah.  Sudah lewat seminggu Andi dam Vina asyik berbelanja. Calon pembeli tsb tiba-tiba membatalkan niat utk membeli tanah krn tanah itu berbatu dan membutuhkan biaya maintenance byk,  awalnya akan dibangun pertokoan.  Akibat Calon pembeli kedua jg tak jadi membeli tanah.

Akibat tanah wakaf blm jg terjual,  Andi dan Vina sampai kehabisan uang bahkan Vina berhutang ke butik yg tagihan sampai 40an juta.  Vina memiliki ide dgn tinggal di rmh bu Ratmi agar dapat mengambil sertifikat rmh ibunya Andi.

Bu Ratmi menerima Andi dan Vina di rmh dgn alasan rmh mereka direnovasi. Mereka ternyata tidak puasa saat diajak buka bersama.  Andi memang sebelum nikah msh suka berpuasa , setelah nikah jadi tak berpuasa.  Pada suatu malam Vina coba minta cap jempol bu Ratmi tp gagal,  Vina berkelit bhw bangunin ibu mertuanya sahur. Andi dan Vina jadi terpaksa puasa,  mereka malas pergi kemana2 krn lemes.  Kesempatan pada saat pergi,  surat rumah dan cth tandatangan Hani dan Bu Ratmi (utk dipalsukan) dicari akhirnya ketemu,  Andi nyaris ketahuan Hani saat blg ketemu,  Andi berkelit bhw menemukan foto masa lalu wkt msh kecil. Andi dan Vina beranjak pergi dgn alasan renovasi rmh sudah selesai.

Dgn cth tandatangan maka Vina dan Andi dapat lebih leluasa. Bu Ratmi bersama Arif dan Hani yg akan beranjak pergi ke rmh Andi tiba-tiba kedatangan seorang bapak-bapak yg meminta rmh bu Ratmi dikosongkan krn bapak itu sudah membeli rmh itu. Bu Ratmi yg shocked akhirnya terjatuh pingsan.

Ada calon pembeli laen yg ingin coba membeli tanah tiba-tiba saja gempa datang,  Andi kalang kabut sampai melarikan diri ke gudang pupuk lalu tertimpa oleh pupuk itu.  Andi sampai 2 hari menghilang dan blm ditemukan.  Arif berusaha mencari-cari keberadaan Andi sampai ditemukan lah di gudang pupuk itu. Andi dilarikan ke RS memanggil2 nama ibunya utk minta maaf, akhirnya Bu Ratmi yg di RS dapat dipertemukan. Andi ingin bertaubat, Andi menyempatkan menyekar ke makam ayahnya utk minta maaf, kali ini Andi setuju bahwa tanah wakaf itu dibangunkan pesantren, uang hasil jual rumah waktu itu akan dipergunakan utk membangun pesantren. Vina dalam hati berkata untuk apa Andi taubat, ia harus menggagalkan rencana pembangunan pesantren itu.

Vina di malam harinya Vina memutuskan pergi utk membawa uang hasil jual rumah Bu Ratmi, Vina menyenggol vas hingga pecah lalu ketahuan Andi membawa tas yg diperiksa berisi uang. Andi gagal mencegah Vina pergi sampai terdorong jatuh, Arif segera datang utk mengejar. Vina mengalami kecelakaan krn tertabrak motor, sampai di RS Vina sudah meninggal dunia. Vina meninggal sebelum sempat bertaubat. Andi tiba2 merasa pusing dan terjatuh. Di RS Andi berpesan agar tetap jalankan utk pembangunan pesantren di atas tanah wakaf, Andi mengucapkan 2 kalimat syahadat saat sakaratul maut hingga akhirnya meninggal dunia. Andi meninggal dalam usia kurang lebih 33 tahun, Andi Bin Damar (25 Nov 1985 - 17 Mei 2018). Andi sempat bertaubat sebelum ajal menjemputnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online