Pintu Berkah Ramadan - Duka Gadis Penjual Juz Amma Mengasuh Anak Yang Terbuang

Perdana Tayang: 30 Mei 2019 08:30

Pemain:
Cut Lida: Sarifah
Jurike Prastika: Bu Rini, ibunda Sarifah
Ilham Adriansyah: Kholid
Menco Hidayat: Tomo
Dodi Chan: ayahanda Sarifah
Alexander Benny: dokter yg menangani ayahanda Sarifah
Fuz Fauzi: penghulu
Nardirey: Kodir
Bang Utay: Dadang, bapak pedagang juzz amma yg dibantu Sarifah
Hartati Nurdianti: ibu kontrakan
Jefry Fausta: Joko, calon ortu adopsi Aisyah
Ramadhini Setia A: istri Joko
Endy Utomo: ayah kandung Aisyah
Jefry Manado: dokter yg menangani Bu Rini
Alex Jonson: dokter yg memeriksa tes DNA Aisyah

https://www.vidio.com/watch/1671510-pintu-berkah-duka-gadis-penjual-juz-amma-mengasuh-anak-yang-terbuang?channel_id=30141773

Syarifah (Cut LIDA) menemukan seorang bayi di dalam tumpukan sayur saat kabur dari Tomo (Menco Hidayat), rentenir yang ingin menikahinya. Syarifah tidak tega dan ingin mengurusnya. Ia pun berjualan juz amma sambil menggendong bayi yang ia beri nama Aisyah. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah - Duka Gadis Penjual Juz Amma Mengasuh Anak yang Terbuang.
#ilham adriansyah #yurike prastike #cut lida #duka gadis penjual juz amma mengasuh anak yang terbuang #pintu berkah

Bu Rini baru saja berbelanja perhiasan, suaminya menegur Bu Rini yg boros. Katanya lebih boros suami Bu Rini yg bolakbalik ke RS. Akibat ulah Bu Rini ini lah jantung suami Bu Rini kumat lagi, Bu Rini malah gak mau menjual perhiasannya.

Bu Rini mencari2 pinjaman ke ibu2 tak ada yg mau meminjamkan. Bu Rini di jalan bertemu dgn seorang pemuda bernama Tomo ketika kebingungan mencari pinjaman, Tomo ini suka meminjamkan uang dgn bunga rendah. Tomo menawarkan pinjaman ke Bu Rini. Bu Rini ngaku mendapatkan uang berobat dari Tomo, Suami Rini menegur masalah dosa riba. Bu Rini menjaminkan sertifikat rumahnya.

Tomo akan hapus hutang2 ortunya asalkan Sarifah menikah dgn Tomo, Bu Rini malah mengikhlaskan sedangkan ayah Sarifah tidak setuju sampai jantungnya kumat lagi. Bu Rini menjanjikan bahwa nanti akan hidup enak jika hidup enak. Ayah Sarifah sudah tau Tomo itu seorang duda yg suka mempermainkan wanita. Sarifah tak mau keluarganya dinafkahi dgn uang haram nantinya. Jika Sarifah menolak permintaan ibunya berarti anak durhaka.

Tiba lah saatnya Sarifah untuk menikah dgn Tomo, ayah Sarifah memberikan kesempatan dan membantu Sarifah untuk kabur. Bu Rini tau suaminya membiarkan Sarifah untuk kabur. Ayah Sarifah sampai ribut lagi dgn Bu Rini sampai jantungnya kumat dan terjatuh. Ayah Sarifah meninggal dunia.

Sarifah ingin kabur ke kampung sebelah dgn mobil bang Kodir, Sarifah menemukan ada bayi di mobil pickup sayur. Kodir merasa pasti saat di pasar tadi ada yg menaruh bayi ini, Kodir tidak bisa merawat bayi krn orang susah dan masih bujang. Sarifah yg blm nikah bermaksud untuk merawat bayi ini. Sarifah menamai bayi itu dgn Aisyah.

Di masjid kekurangan guru ngaji, Sarifah ini menawarkan dirinya untuk mengajar ngaji, tak masalah jika honornya kecil. Di masjid ini berkenalan dgn pak ustad bernama Kholid. Tomo masih menagih hutang kepada Bu Rini saat kuburan suami Bu Rini masih basah. Gelang yg dipakai Bu Rini diambil oleh Tomo. Kholid memberikan tumpangan di kontrakan milik kakak Kholid dgn biaya murah. Sarifah bercerita soal jatidirinya gimana menemukan bayi ini. Kholid tetap ingin membantu bayi Aisyah.

Tiba lah saatnya Tomo utk menagih hutang, hutang Bu Rini menjadi 2x lipat. Hutang pokok 15 juta, dgn perhiasan dan sita rumah pun tidak cukup, masih ada 30 juta lagi. Di surat perjanjian ada tandatangan Bu Rini, jika tak dapat bayar maka bisa dituntut secara hukum.

Bu Rini kini tak memiliki tempat tinggal. Bu Rini bertemu dgn Kodir, Kodir memberitau Sarifah ada di desa sebelah di desa Rantusari. Bu Rini menyusul Sarifah ke desa tsb sampai ke masjid tempat Sarifah mengajar. Ibu2 sebelah berkata bahwa ini anak dari Sarifah, Sarifah mengaku bahwa bayi ini ditemukan di bak mobil sayur. Belum sempat membela diri bahwa Sarifah hamil diluar nikah. Ortu para anak2 tak mau diajar ngaji oleh anak seperti Sarifah. Bu Rini menyalahkan Sarifah yg tak mau menuruti permintaan Bu Rini, sekarang tambah masalah baru lagi. Mana ada laki2 yg mau menikah dgn perempuan yg sudah punya anak, timpal Bu Rini.

Anak2 santri mengabarkan ke Pak Ustad Kholid kalau Sarifah sudah pindah. Ibu2 yg usir Sarifah itu. Kholid menjelaskan keadaan yg sebenarnya ttg bayi itu. Para ibu2 tidak percaya ucapan Kholid mau gimana pun Kholid menjelaskan. Kebetulan Sarifah yg berjalan bertemu dgn bapak penjual (Bang Utay) buku2 Islam, Sarifah menawarkan untuk membantu menjual buku2 itu dgn keliling kampung.

Ada warga bapak2 dan ibu2 mendengar suara mengajinya Sarifah yg bagus. Bapak dan ibu itu tertarik maka langsung membeli dagangan Sarifah. Pak Dadang bangga kepada Sarifah yg menjual buku-buku tsb sehingga dapat laku keras bahkan diberikan bonus. Sarifah yg berikutnya sedang dagang mengalami musibah dgn nyaris terserempet motor sampai buku2 pada jatuh hanyut ke sungai. Sarifah diharuskan mengganti uang tsb. Sarifah yg sedang kunang2 dan pusing beruntung bertemu Kholid di jalan. Kholid ini percaya kepada Sarifah.

Kholid menawarkan Sarifah untuk mengajar di PAUD, PAUD ini punya sahabatnya Kholid. Sarifah ini awalnya kebingungan bagaimana merawat anak ini, tetapi ada aja pekerjaan datang untuk Sarifah. Bu Rini sama sekali tak mau membantu merawat bayi yg dititipkan ketika Sarifah mengajar ngaji di PAUD.

Kholid berkata sesungguhnya berkata bahwa memiliki perasaan khusus kepada Sarifah, Kholid sudah yakin akan Sarifah. Kholid ingin menjadi pelindung bagi Sarifah dan Aisyah.

Tomo berencana akan menagih hutang ke Cecep, kalau tak bayar maka akan mengambil sapi2nya. Kebetulan ada penjual juz amma, Tomo belum sempat bertemu Sarifah. Kebetulan bertemu Bu Rini juga. Bu Rini imgin menitipkan bayi itu ke panti asuhan, sebab kalau tidak maka akan gagal menikahkan Sarifah. Sarifah melihat ada Aisyah yg dibawa oleh Bu Rini. Kholid tiba2 datang bahwa akan menikahi Sarifah ketika Bu Rini berkata nanti tak ada laki2 yg tak akan mau menikahinya kalau membawa anak.

Ibu pemilik kontrakan sudah menagih kontrakan tapi belum gajian, kebetulan Tomo datang sbg penyelamat langsung membayari untuk setahun. Kholid pun kebetulan datang memberikan gajinya dgn ini Sarifah dapat membayar uang kontrakan. Kholid yg sedang di jalan utk berangkat tausiah tiba2 diserempat motor.

Tomo berkata bahwa baru saja menabrak Kholid hingga celaka dan Bu Rini mendengar hal itu bahwa Tomo akan mengancam jika tak membayar hutang dan menikahkannya dgn Sarifah, Bu Rini membawa Aisyah ke calon ortu asuhnya yaitu Pak Joko. Bu Rini mengakui ini adalah anaknya Sarifah. Kedua pasangan suami istri tsb dimintai uang 50 utk mengganti biaya melahirkan Aisyah dan perawatan bayi. Sarifah menemukan Aisyah sudah tak ada di rumahnya.

Sarifah mencari2 Aisyah sampai ke panti asuhan tetapi tak ditemukan. Bu Rini baru saja mendapatkan uang 50 juta, ketika menaiki mobil travel, mobil itu mengalami kecelakaan. Saat di RS, Sarifah melihat ada ibunya sendiri. Sarifah menanyakan apakah ada korban anak bayi, katanya orang dewasa semua yg naik. Dodi bersama istrinya datang ke rumah Joko, istri Dodi melihat ada anak ini seperti tidak asing lagi. Dodi berkata mirip seperti anak yg hilang. Saat Dodi dan istrinya mengecek ternyata ada tanda lahir yg menandakan ini adalah anak yg hilang. Joko menyarankan untuk tes DNA saja.

Bu Rini mengaku menyerahkan bayi itu Pak Joko krn dikejar2 oleh Tomo. Dokter mengabarkan bahwa kedua kaki Bu Rini patah dan harus diamputasi. Dokter mengabarkan positif bahwa anak itu anak Dodi. Bayi itu terlahir sebagai Nayla. Joko mengingat bahwa waktu itu dititipi oleh seorang ibu2 yg tinggal di Tanjung Sari. Dodi bercerita akibat saat itu pernah bersikap keras kepada pembantunya, maka pembantunya membawa kabur bayinya Dodi. Sarifah menceritakan hal sebenarnya, Bu Rini juga mengakui kesalahannya. Joko sudah mengikhlaskan uang yg diberikan kepada Bu Rini. Kholid bercerita bahwa Sarifah ini lah dlm kondisi susah mau merawat bayi ini. Dodi dan istrinya akan secara rutin membawa Aisyah ke rumah Sarifah.

Tomo menarik2 tangan Sarifah lalu ditolong oleh Kholid, Kholid berantem dgn Tomo sampai warga segera datang untuk meringkus Tomo. Tomo berasal dari kampung sebelah, oleh warga ditanya ini preman ya. Bu Rini berkata bahwa dia yg menabrak Kholid. Tomo dibawa ke kantor polisi. Pada akhirnya Bu Rini merestui pernikahan Sarifah dgn Kholid. Beberapa waktu kemudian, Sarifah menikah dgn Kholid. Dodi memberikan kado nikah yaitu umroh. Kholid menambahkan biaya agar Bu Rini dapat umroh. Bu Rini sadar bahwa harta bukan lah segalanya. Kini Bu Rini merangkul Sarifah bersama Kholid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online