Sinema Indosiar - Kan Kucari Anakku Sampai Aku Menutup Mata

https://m.vidio.com/watch/545914-sinema-indosiar-kan-kucari-anakku-sampai-aku-menutup-mata

Diterbitkan December 17, 2016

Saksikan Sinema Indosiar yang berjudul “Kan Kucari Anakku Sampai Aku Menutup Mata” yang diperankan oleh Nimaz Dewantari, Eksanti, Vicky Zaenal dan yang lainnya. Selamat menyaksikan !!

#sinema indosiar #Vicky Zaenal #Eksanti #nimaz dewantari

Vicky Zaenal: Tika
Denny Martin: Firman
Nimaz Dewantari: Mutia (lahir), oleh Tika menjadi Tiara
Eksanti: Hanna, ibu kandung Mutia
Purba Suranta: dokter Anwar
Asep Saepuloh: penasehat hukum

Tika dan Firman ini sudah menikah dan belum memiliki anak, Tika ingin sekali rumahnya ramai dengan kehadiran anak-anak ada di rumah. Tika baru saja dapat kabar dari temannya yg baru melahirkan, Tika dan Firman baru saja mengunjunginya katanya anaknya lucu.

Di RS ada anak kecil berumur 6 tahun yg sendirian saja, ibunya bernama Hanna baru saja melahirkan dan koma, anak yg dilahirkan meninggal dunia. Tika melihatnya kasihan dan ingin membawa pulang anak itu,Firman menyarankan agar izin dulu. Dokter yg pgsg mengizinkan bawa anak pulang nanti akan kena masalah besar di RS. Firman bersedia utk membayar biaya RS-nya Hanna, jika Hanna sudah siuman maka akan diberitahukan.

Firman melihat Tika nampaknya bahagia bersama anak itu (Mutia), Tika dan Firman dapat bersenang-senang mengajak Mutia keluar. Tika mendapatkan telf dari RS yg mengabarkan bahwa Hanna baru saja siuman. Hanna mendapatkan anaknya sudah tak ada, suster mengabarkan bahwa anak yg bernama Mutia sudah aman bersama pasangan suami-istri tsb.

Tika yg tak mau melepaskan Mutia terpaksa berbohong kepada suaminya jika Hanna sudah meninggal, tapi tak memperkenankan Mutia melihat jenazah ibunya. Kata Firman bahwa suatu saat Mutia harus kenal siapa ibu kandungnya itu.

Tika belakangan ini menurut Anwar seperti menghindar, Tika dihubungi tak pernah bisa dihubungin. Anwar dipanggil polisi utk dimintai keterangan bahwa bukan krn kesalahannya, Anwar beralasan bahwa anak itu akan terlantar jika dibiarkan begitu saja, Anwar menyerahkan berkas tsb ke polisi. Hanna juga melaporkan ke polisi atas kejadian anaknya yg hilang di RS

Firman mendapatkan tugas dari kantornya utk dipindahkan ke kantor cabang di Surabaya, kata Tika lebih baik terima saja tawaran itu agar Mutia dapat melupakan kesedihannya itu dgn ikut pindah ke Surabaya. Anwar mencoba hubungi Firman tetapi tak disangka rumahnya sudah dijual.

20 tahun kemudian berlalu, Mutia baru saja melakukan sidang pertamanya. Seorang ibu di rumah Hanna menyarankan agar sewa pengacara utk kasus anaknya yg hilang, tidak semua pengacara mau dibayar. Kebetulan Hanna tak sengaja bertabrakan dgn Mutia di kantor pengacara, Mutia saat sudah besar terbiasa dipanggil dgn sebutan Tiara. Tiara seperti pernah melihat Hanna tapi lupa ada dimana. Hanna bercerita tentang kasusnya kepada Tiara.

Tiara mengabarkan ke kedua ortu angkatnya, bahwa kali ini mendapatkan kasus berat yaitu seorang ibu yg kehilangan anaknya 20 tahun lalu, ibu itu tak memiliki uang untuk membayar pengacara. Kata Tika sebaiknya tolong saja ibu tsb agar mendapatkan keadilan untuk orang yg susah.

Tiara menghampiri kantor Firman tentang kasus ini siapa tau bisa bantu cari orang yg dimaksud, Tiara mendapatkan kontak seorang dokter yg dianggap sbg tersangka, namanya adalah dokter Anwar. Anwar ini sudah pensiun dari pekerjaannya sbg dokter semenjak lama. Tiara menceritakan kejadian soal Hanna yg pernah kehilangan anaknya 20 tahun lalu saat koma di RS. Anwar merasa tak kenal dengan Hanna dan Tiara sudah melaporkan kasus ini ke polisi. Tiara ingin Anwar bekerjasama dengannya.

Hanna yg sedang di rumahnya terjatuh pingsan, ibu yg tinggal bersamanya mendapatkan Hanna dalam keadaan terjatuh pingsan dan kebetulan juga Tiara datang ke rumah Hanna. Tiara mengabarkan kasus Hanna sudah ada perkembangan dan sudah melaporkan Anwar ke polisi, Hanna tiba2 berkata "Tiara anakku". Tiara memperhatikan Hanna seperti teringat akan anaknya begitu melihat Tiara. Tiara akan berusaha semampu mungkin agar Hanna bertemu dengan anaknya.

Tiara yg sedang berjalan tak sengaja ada orang yg akan menabraknya, untung saja Tiara selamat. Tiara cerita ke Firman bahwa ada orang yg sengaja akan mencelakainya, Tika curiga ini ada hubungannya dgn kasus yg sedang ditangani. Tiara mendatangi ke Pak Anwar yg dicurigai sbg orang yg mengintimidasinya atas kasus Bu Hanna ini, Pak Anwar juga akan mendatangkan pengacara terbaik untuk melawan Tiara. Tika dan Firman ikut hadir menyaksikan persidangan ini.

Tika yg harusnya ikut menyaksikan sidang tiba2 saja memutuskan pulang. Tika sampai gelisah dan penasaran siapa orang yg dimaksud oleh Tiara itu. Tiara memulai intrograsi kepada Pak Anwar yg membawa anak dari orangtua yg sedang koma, mencurigai pasti krn diberikan uang. Anwar membeladiri bahwa itu atas dasar kemanusiaan. Tiara menegur agar harusnya tidak mengizinkan orang tak dikenal membawa anak tsb. Tiara mengatakan bahwa Anwar lari dari kebenaraan, sidang ini seolah menyudutkan Anwar. Oleh Tiara bahwa Anwar malah memberikan data tentang anak Bu Hanna yg sudah meninggal. Penasehat hukum (Asep Saepuloh) memutuskan agar sidang ditunda krn kliennya sedang kurang sehat. Tiara yg kebetulan bertemu Bu Hanna di kantor ingin mengajak Bu Hanna ke rumahnya utk diperkenalkan kepada orangtuanya.

Anwar mengajak Tiara utk ketemuan, Tiara diperbolehkan membawa polisi jika takut ada berbuat macam-macam. Anwar menunjukkan rumah yg bagi Tiara merasa familiar dgn rumah itu. Anwar menceritakan semuanya, bahwa nama pasangan suami istri itu adalah Kartika dan Firmansyah, nama anaknya adalah Mutia. Tiara mengingat ketika Tika mulai memanggil Mutia dgn Tiara. Tiara terdiam ketika disebut nama Firman dan Tika.

Tiara mendatangi rumah Hanna utk memberitahu sesuatu bahwa dirinya adalah Mutia yg dulu dicari-cari, Mutia memberikan foto kecilnya dan mengakui itu adalah dirinya.Baru sebentar menikmati kebahagiaan, Hanna tiba-tiba melemah dan jatuh pingsan.

Anwar datang ke rumah Tika dan Firman berkat info alamat dari kenalan pengacara krn ada yg aneh dgn Tiara begitu dengar nama Tika dan Firman. Anwar seperti marah tau Tika dan Firman bersembunyi, gara-gara mereka lah Anwar berurusan dgn hukum. Anwar memberitahu bahwa pengacara yg menggugat adalah Tiara itu sendiri. Firman mengetahui kebohongan istrinya sendiri yg egois.

Tika dan Firman mendatangi rumah Hanna tak ada,  lalu menyusul ke RS, disana lah bertemu dgn Mutia yg sempat kecewa kepada Tika bahwa telah membuat Hanna menderita krn mencari-cari anaknya. Hanna akhirnya siuman dan Tika datang bersama Firman utk minta maaf, Hanna bahagia sudah bertemu dgn Mutia sebelum pada akhirnya menutup mata. Hanna bangga dgn Mutia yg sudah jadi orang sukses berkat Tika dan Firman, tak lama Hanna meninggal dunia.

Sepulang dari makam Hanna ditemani Tika dan Firman, Mutia menyendiri terlebih dahulu dan mengatakan identitas aslinya berada di rumah Hanna. Berkat nasehat tetangga sekitar ttg Hanna akan bangga dan bahagia jika anaknya diurus oleh orang baik maka Mutia pulang ke rumah Tika dan Firman, dapat berkumpul utk solat berjamaah dan bersyukur. Mutia dapat mewujudkan keinginan terakhir ibunya sebelum ia menutup mata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online