Pintu Berkah - Ketulusan Hati Perawat Lansia Mengantarkannya Ke Tanah Suci

https://m.vidio.com/watch/1714878-pintu-berkah-ketulusan-hati-perawat-lansia-mengantarkannya-ke-tanah-suci

Diterbitkan July 31, 2019

Ayu gadis yatim piatu yang ditinggal orang tuanya yang sudah tiada. Ia yang harusnya mendapatkan warisan dari ayahnya harus akusisi oleh Tantenya sendiri yang tidak punya hak sama sekali. Demi bertahan hidup Ayu bekerja sebagai perawat lansia dengan tulus bahkan anak dan mantu dari lansia yaitu Irwan dan Sarah cenderung tidak peduli dengan penyakit Ibunya tersebut. Karena ketulusannya tesebut ia mendapatkan rezeki yaitu bisa berangkat ke tanah suci. Simak selengkapnya di Pintu Berkah - Ketulusan Hati Perawat Lansia Mengantarkannya Ke Tanah Suci.

#winda puspita #rian rizki #salsa brunella #aty cancer #Betari Ayu

Betari Ayu: Ayu
Ari Mio: Bayu (Bayu bin Paris, 6 Mar 1975 - 21 Jul 2019), ayah Ayu
Tuti, ibunda Ayu
Rian Rizki: Irwan
Salsa Brunela: Sarah, adik Irwan
Aty Cancer: Bu Ningrum, Ibunda Irwan/Sarah
Jefry Fausta: Rudi bin Darma (19 Okt 1979 - 21 Jul 2019)
Winda Puspita: Ela, istri Rudi, adik Bayu
Kathleen Carolyne: Nita, Anak Rudi
Asep Harun: penghulu
Alexander Benny: dokter yg menangani ibunda Irwan/Sarah

Rudi ditegur ibunda Ayu krn diwarungnya ini Rudi tak melayani pembeli, yg ada malah asyik main game di hp dan tetap keras ditegur, katanya jangan ikut campur. Penghasilan Rudi disetor kepada istrinya dan masih kurang.  Ibunda Ayu dan Ayu mengadu kepada Bayu tentang kelakuan Rudi di warung yg hanya bisa malas2an saja, untuk modal warung itu padahal Bayu jg yg bantu.

Bayu kesal kepada Rudi yg sudah keterlaluan dan memanfaatkannya, Bayu menegur Rudi di rumahnya dgn menghadirkan saksinya adalah Tuti dan Ayu. Pinjaman Rudi ke Bayu sudah menumpuk hingga 100 juta dan belum diganti juga, Rudi dan Ela masih berani datang ke rumah Bayu utk pinjam uang lagi namun ditolak oleh Bayu.

Krn tak dipinjami uang, Rudi menjadi dendam. Di malam harinya itu Rudi beraksi untuk merampok rumah Bayu, namun ketahuan oleh Bayu, setelah itu terjadi lah perkelahian antara mereka berdua yg membuat sama-sama terjatuh dan meninggal. Ela menyalahkan Tuti, coba saja tidak mengadu kepada Bayu, maka kejadiam tak akan seperti ini.

Selepas meninggalnya Bayu, Ela mengusir Tuti dan Ayu dari rumahnya sendiri krn rumah itu milik keluarga Ela, Bayu adalah kakak Ela, maka rumah itu otomatis menjadi milik Ela dan Nita. Ela memaksa mendorong Tuti jg hingga terjatuh. Tuti belakangan merasakan pusing di kepalanya.

Alm Bayu sebelum meninggal pernah punya impian utk umroh namun cita-cita tsb kandas. Ayu ingin suatu saat bisa mengumrohkan ibu dan alm ayahnya. Tuti dan Ayu tinggal di sebuah rumah kontrakan, Ayu berusaha mencari pekerjaan utk menyambung hidupnya namun blm jg dapat, beruntung ada bapak baik yg menawarkan kerjaan utk menjuali peyeknya.

Ayu kini menjadi penjual peyek keliling, saat berdagang pun bertemu dgn Ela dan Nita yg sedang asyik shopping, Ela dan Nita nyinyirin Ayu yg dulu kaya sekarang jadi miskin.

Ayu menemukan ibunya sudah lemah dan tak berdaya, Ayu membawanya ke RS. Kata dokter bahwa ada pembuluh darah yg pecah di kepala Tuti, utk itu dibutuhkan operasi. Ayu memohon kepada Ela agar diberikan pinjaman, awalnya Ayu disuruh cium kaki Ela lalu Nita tapi tetap mereka tak memberikan pinjaman. Tuti dikabarkan kritis, Ayu mendampingi ibunya di saat terakhir hingga ibunya meninggal dunia. 

Ela dan Nita hadir di pemakaman Tuti, Ela berkata bahwa hubungan persaudaraan putus dan Ayu dilarang utk minta bantuan lagi kepada Ela atau Nita.

Ayu bergerak berjualan peyek keliling, di jalan ada seorang nenek-nenek yg merasa sesak di dadanya. Ayu menolong nenek itu (Aty Cancer). Beruntung Ayu segera membawa nenek itu ke dokter, sebab jika tidak akan membahayakan kondisi nenek itu. Si nenek akan menghubungi anaknya utk menjemput, Sarah tak bisa menjemput ibunya krn sedang sibuk bersama teman-temannya, kata Sarah coba hubungi Irwan.

Irwan dihubungi ibunya utk menjemputnya tetapi Irwan sedang meeting penting. Ayu menawarkan diri utk mengantar nenek tsb pulang. Si nenek mengobrol dgn Ayu, melihat Ayu berjualan peyek, ortu Ayu pasti bangga kepada Ayu kata si nenek. Ayu cerita bahwa dirinya sudah sebatang kara. Nenek memberikan imbalan kepada Ayu namun Ayu nolak bahwa menolong nenek krn ikhlas. si nenek langsung borong semua peyek Ayu.

Nenek memanggil Ayu lg ke rumah utk membeli peyeknya, nenek mengaku menghabiskan peyek itu sendirian tapi ternyata terpaksa berbohong sebenarnya merasa kesepian krn kedua anaknya sibuk. Jika Irwan menikah, maka nenek akan memiliki mantu dan teman di rumah. Irwan sibuk dgn perusahaannya. Ayu ditawarkan tinggal di rumah si nenek (Ningrum), bahkan menginap, nanti nenek yg menggaji. Ayu bersedia dan katanya tak perlu lagi berkualan oeyek. Ayu jadi kasihan kepada Bu Ningrum sampai larut malam, anak-anaknya belum pulang.

Sarah akhirnya pulang juga, Bu Ningrum memperkenalkan ayu kepada Sarah dan Irwan. Bu Ningrum cerita bahwa Ayu lah yg menolong ketika penyakit jantungnya kumat. Kata Sarah kan sudah ada si bibi, kata Bu Ningrum kasihan si bibi sudah tua dan kerjasamanya banyak. Irwan setuju saja asalkan Ayu baik.

Ayu dgn tekun merawat Bu Ningrum, menemaninya jalan-jalan dan menyuapi makan, membantunya meminum obat. Bu Ningrum tau soal Ayu pintar mengaji dan suaranya merdu. Bu Ningrum merasa adem mendengar suara Ayu . Selama Ayu timggal di rumah Bu Ningrum, tak pernah melihat Bu Ningrum solat.Bu Ningrum mengaku sudah lama tak solat, anak-anaknya juga demikian, ini lah membuat mereka tak peduli. Kata Ayu tak ada terlambat bahkan Ayu siap mengajari bu Ningrum.

Bu Ningrum berdoa dan bertaubat krn dulu tak pernah solat lagi, Bu Ningrum bersyukur msh diberi kesempatan untuk bertaubat. Sarah baru saja melihat ibunya solat, ibunya menyuruh solat tapi tak mau.

Ayu sedang memgajari Bu Ningrum mengaji, Sarah seperti tak suka jika Ayu mempengaruhi ibunya sampai berubah. Bu Ningrum harus mengajarkan Sarah ttg kebaikan dan kebenaran lalu suruh Sarah utk mencontoh Ayu. Mending Sarah bersama teman-temannya yg tidak sok suci.

Irwan memperhatikan ibunya sedang mengaji bareng Ayu. Irwan senang melihat ibunya membaik dan menjadi rajin solat, Ayu memang gadis yg baik, Irwan berkata kepada Sarah bahwabberuntung sekali ada Ayu di rumah mereka. Sarah yg kesal sambil membanting buku, suruh ganti perawat yg lebih profesional. Sarah berkata bahwa Ayu hanya pura-pura baik saja, padahal Bu Ningrum sudah merasa cocok dgn Ayu.

Bu Ningrum merasakan pusing lg di kepalanya. Irwan dan Ayu mengantar Bu Ningrum utk istirahat di kamar, Irwan menegur Sarah yg bersikap kasar krn kasihan ibu mereka. Sarah menghasut dan curiga macam-macam kepada Ayu yg berpura-pura baik utk mendapatkan harta ibu mereka, Irwan merasa Ayu tak mungkin seperti yg dikatakan Sarah. Irwan nanti akan menyelidiki Ayu.

Sarah beruntung Ayu berada di kamar ini, maka ada kesempatan utk mencari tahu ttg Ayu. Sarah melihat ada banyak uang di tas Ayu.

Bu Ningrum minta maaf kepada Ayu krn mengalami semua ini krn Sarah. Bu Ningrum menjadi merasa bersalah, Irwan mendengar ucapan ibunya dari pintu. Sarah datang lagi menghasut Irwan bahwa ternyata Ayu adalah pencuri. Ayu mengaku itu uang di tas adalah uang duka dan uang hasil tabungannya utk memberangkatkan umroh utk kedua alm ortunya. Bu Ningrum lebih percaya kepada Ayu yg berhati mulia. Irwan sempt terhasut Sarah, kini jadi percaya kepada Ayu.

Uang yg dimiliki Ayu itu diambil lg oleh Sarah, Sarah memutuskan utk mengusir Ayu dari rumahnya, Bu Ningrum berusaha mencegahnya tetapi yg ada malah Bu Ningrum terdorong jatuh. Kesempatan bagi Sarah utk memfitnah Ayu yg sudah mencuri uang Bu Ningrum, kini mendorong sampai jatuh. Irwan menjadi terhasut ucapan Sarah lalu Ayu keluar dari rumah.

bu Ningrum kini terbaring koma, Ayu disalahkan atas kejadian ini. Bu Ningrum akhirnya dapat sadar juga, ia cerita ini semua bulan ulah Ayu, melainkan krn Sarah yg mengusir Ayu lalu Bu Ningrum mengaku mencegahnya hingga terdorong jatuh oleh Sarah. Irwan merasa bersalah krn termakan hasut dan fitnah oleh Sarah, Irwan merasa harus mencari Ayu.

Irwan di jalan mencari-cari Ayu sampai tak sengaja bertemu dgn Nita. Nita diunjukkan foto Ayu oleh Irwan, Nita tertarik kepada Irwan yg sudah ganteng, kaya pula, dan layak utk dipacarin. Nita menawarkan bantuan utk mencarikan kemana Ayu pergi. Nita diberikan juga alamat rumah dan kantor Irwan. Nita memberi kabar baik kepada ibunya, jika bisa menikah dgn pria kaya itu, maka derajat hidup akan terangkat dan ikutan kaya. Keberadaan Nita mengaku sbg sepupu Ayu, Sarah malah menghadapi Nita dgn tak ramah sbg orang yg masih asing.

Irwan akhirnya menemukan Ayu ada di makam jg krn kebetulan Irwan juga sedang menyekar ke makam ayahnya. Irwan membawa Ayu pulang, Bu Ningrum sangat senang tetapi Sarah tidak. Sarah memaksa Ayu pergi, Irwan menarik Ayu agar tetap di rumah, dgn kejadian ini Nita sampai terdorong jatuh. Ternyata Irwan memang kurang tertarik dgn Nita kata Nita.

Irwan berkata kalau mau Ayu tak ada di rumah mereka maka Sarah harus lebih perhatian kepada ibu mereka. Ternyata Ayu sendiri sambil cuek bebek dan sibuk dgn hpnya tanpa memperhatikan mana obat pagi, siang, sore dan malam. Ini menyebabkan Bu Ningrum kumat penyakitnya.

Ibunda Irwan dan Sarah terindikasi komplikasi akibat salah minum obat, ini semua krn ulah Sarah. Irwan malah lebih percaya kepada Ayu utk mengurus ibunya. Ayu itu begitu tekun dan ikhlas merawat ibunya Irwan.

Ibunda Irwan senang melihat Irwan ini dekat dgn Ayu, ternyata baik Irwan maupun Ayu ini saling tertarik antara satu sama lain, ibunda Irwan ingin Irwa segera menikah dgn Ayu. Sarah dari balik pintu merasa kesal, Nta juga berada di tempat itu berkata dan menghasut Sarah bahwa Ayu mendekati ibunda Sarah dan kakak Sarah hanya utk mendapatkan hartanya. Nita segera menghubungi ibunya tentang Irwan yg akan menikah dgn Ayu. Ela ingin telf diserahkan kepada Ayu, Ela berpura-pura bersikap manis dan ingin panggil Ayu ke rumah.

Ela  membayar seorang pria agar dapat menikahi Ayu, ketika Ayu berada di rumah Ela, tak disangka Ayu dijebak. Ayu tak tau jika ada penghulu di rumah, Ayu dipaksa menikah atau nasib akan sama seperti almh ibunya. Ayu mencari kesempatan utk kabur dgn pura-pura ke belakang.

Ayu ketahuan kabur oleh Ela dan Nita, beruntung segera bertemu dgn Irwan yg menyelamatkan Ayu. Ela berkata bahwa Ayu ini sudah menikah, kata Ayu sebenarnya hanya pakai kebaya saja. Irwan lebih percaya kepada ucapan Ayu.

Sarah kesal dgn ibunya krn dianggap lebih sayang kepada Ayu, Sarah berkemas dgn kopernya utk pergi krn Ayu akan menikah dgn Irwan. Sarah pergi begitu saja, ibunda Sarah mencegah Sarah pergi hingga akhirnya malah ibunda Sarah terserempet motor.

Sarah bertanya mengapa ibunya menyelamatkan dirinya, padahal Sarah menganggap bahwa ibunya lebih sayang kepada Ayu. Ibunda Sarah menjelaskan bahwa sayangnya kepada Sarah dan Ayu itu beda. Sarah adalah anak kandungnya, maka nyawa akan diserahkan. Ayu itu baik dan nemenin ibunda Sarah, ibunda Sarah juga harus baik kepada Ayu. Ibunda Sarah/Irwan ingin mengumrohkan Ayu sbg balas budi ibu mereka. Sarah minta maaf kepada ibunya dan tak akan benci kepada Ayu, Sarah setuju jika Ayu menjadi istri Irwan.

Nita kecewa dgn rencana ibunya yg membuat Nita gagal berjodoh dgn Irwan. Ela menyuruh Nita mengikhlaskan krn diluaran sana masih banyak laki-laki ganteng. Di rumah Ela terasa hawa panas, ternyata rumah Ela dan Nita mengalami kebakaran yg menyebabkan mereka menjadi gelandangan. Penyakit darah tinggi Ela menjadi kambuh.

Ayu dapat mewujudkan impiannya utk berangkat umroh, kini ditemani oleh Bu Ningrum, Sarah dan Irwan. Ayu melihat ada bayang-bayang alm kedua ortunya melambai-lambai di Ka'bah. Sepulang dari tanah suci, Irwan ingin melamar Ayu sbg istrinya. Ayu msh ingin mencari keberadaan Nita dan Ela dulu, Ayu ditemani Bu Ningrum, Sarah dan Irwan sama-sama bergerak ke rumah Ela dan Nita, tak disangka rumahnya terbakar dan kata tetangga bahwa Ela dan Nita sudah menjadi gelandangan.

Pada proses pencarian, akhirnya Ayu bersama Irwan, Sarah dan Bu Ningrum dapat menemukan Ela dan Nita. Kondisi Ela kini menjadi lemah tak berdaya dan perlu dibawa ke RS. Kata Ela tak usah, jika Ela tak ada umur maka ingin meminta maaf, Nita juga minta maaf ken telah menyakiti Ayu. Ela belum dibawa ke RS sudah tumbang, ternyata sudah meninggal dunia. Naila (Ela) binti Paris, meninggal dalam usia 36 tahun. Ayu bersedia menampung Nita utk tinggal bersama, Bu Ningrum akan menganggap Nita sbg keluarga jika Ayu menikah dgn Irwan, Nita berjanji akan berubah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online