Pintu Berkah - Lika Liku Perjuangan Gadis Pembuat Boneka Kain

https://m.vidio.com/watch/1713350-pintu-berkah-lika-liku-perjuangan-gadis-pembuat-boneka-kain

Published on Jul 28, 2019

Beberapa tahun yang lalu, Indah terpaksa meninggalkan anaknya yang masih bayi di tempat pembuangan sampah. Lantaran Indah tak sanggup untuk menghidupinya. Rima (Linda Ramadhanty) yang sedang memulung, merasa ada yang aneh karena mendengar suara tangisan bayi. Akhirnya Irma membawa bayi tersebut hingga ia besar. Bayi itu diberi nama Hana.. Indah yang tak mengetahui bahwa Hana adalah anak kandungnya, membakar semua boneka jualannya. Sebab semenjak Hana berjualan boneka di taman, toko boneka Indah gak laku. Bagaimanakah reaksi Indah jika tahu bahwa Hana adalah anaknya yang telah ia buang?

Linda Ramadhanty: Rima
Cerelia: Hana
Denino: Farid
Emir Pahlevie: Anto
Gracia Marcilia: Indah
Arsya
Ujang Kumis: pelayat
Dedy Rbt: copet
Ali Nasution: warga
Mang Odiel: warga sekitar gubuk
Dicky Zecko: orang suruhan Farid
Nenny Christiny: ibu pelanggan

Indah baru saja melahirkan anak, suaminya bernama Anto tidak menungguinnya sampai Indah harus jual cincin. Tak disangka ternyata Anto tertangkap bersama perempuan lain. Anto langsung mentalak Indah begitu saja, Indah bingung bagaimana membesarkan anak ini krn tak ada pekerjaan dan tak ada suami, Indah tak sanggup merawat anak ini dan berpikir untuk membuangnya dgn menaruh di kardus dgn rasa sedih.

Rima bekerja sbg pemulung sehari-harinya, suami Rima ini tak mai bekerja. Irma mendengar ada tangisan bayi di tempat pembuangan sampah. Rima bermaksud untuk memungut bayi itu krn tak ada orang. Rima dgn Herman, suaminya sudah 5 tahun menikah tp blm ada anak, Herman tak setuju krn hidupnya sudah susah, lebih baik kasih ke pasangan lain dan lumayan dapat imbalan kata Herman.

Kesempatan saat Irma tinggalkan Hana, Herman ingin menggiring bayi tsb utk bawa keluar. Rima menemukan bayi Hana sudah tak ada di kamarnya krm dibawa Herman. Herman akan serahkan ke Ani yg tak punya anak. Rima berhasil merampas bayi tsb, Herman mengejarnya tp sayangnya mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Ada ibu-ibu yg membicarakan Rima mengurus bayi tak jelas sampai suaminya sendiri dikorbankan.

5 tahun kemudian, Hana sudah masuk sekolah TK, Rima masih menjadi pemulung. Hana melihat teman-temannya memegang boneka, Hana tak diperkenankan meminjam krn takut kotor. Hana baru tau ayahnya sudah meninggal jadi tak bisa dibelikan boneka. Ibu-ibu di tukang sayur pada membicarakan masalah Rima yg pakai mungut anak segala, coba saja tidak ribut dgn suaminya pasti masih hidup. Ibu-ibu menunjuk anak itu (Hana) yg menyebabkan Herman meninggal.

Rima menemukan boneka di tong sampah, drpd beli mending dipungut dan dicuci saja, pasti Hana suka. Hana diberikan boneka oleh Rima, bilang nemu di tong sampah. Rima berusaha akan membahagiakan Hana. Hana memberitahukan ke ibunya bahwa harus bayar uang piknik di sekolah. Rima datang utk pinjam uang tapi tak ada ibu yg memberikan uang, malah para ibu-ibu nyinyir soal anak yg dirawat malah bikin masalah.

Ibu-ibu lain ada membicarakan Hana dgn Rima tak mirip, terang saja krn Hana bulan lah anaknya. Rima mendengar pembicaraan tsb, Hana mendengar ucapan ibu-ibu itu. Rima memutuskan pindah rumah membawa Hana krn sudah tau akan gosip ibu-ibu, nanti dikira Hana bawa masalah atas meninggalnya Herman.

12 tahun kemudian, Hana teriak sambil senang bahwa baru lulus SMK. Rima minta maaf jika tak dapat menguliahkan krn tak ada biaya. Hana milih SMK agar keterampilan banyak.

Hana berusaha mencari pekerjaan tapi msh belum dapat, beberapa tempat sudah didatangi, sepatu yg dipakai Hana sampai rusak. Hana melihat anak kecil yg minta dibelikan boneka. Hana teringat akan masa kecilnya dulu pernah minta dibelikan boneka tapi ibunya tak ada uang, pinjam boneka tak diperkenankan. Hana kebetulan menemukan ada kain perca, Hana ingat dulu saat masuk sekolah diajarkan membuat boneka dari kain perca. Hana ingin minta izin pemilik di dekat tong sampah, tak lama ada preman (Dedy Rbt) yg menjatuhkan dompet yg tak disangka adalah copet. Hana disangka temennya copet itu, setelah diperiksa ternyata memang Hana bukan copet.

Hana ketok pintu rumah dgn bermaksud minta izin soal kain perca yg dibuang, ibu itu memang akan jual kain itu utk membuat keset atau taplak. Hana memberikan uang ala kadarnya tapi tak mau. Rima baru saja memberitahu ada orang konveksi membuang kain perca, kata Hana jangan, biar dimanfaatkan. Hana tinggal cari lem, benang, jarum dsn gunting. Hana menunjukkan boneka buatannya ke Rima, Hana berpikir jika boneka tsb akan dijual.

Hana berjualan boneka di emperan taman, ternyata bagus dan lucu sampai ibu-ibu berminat utk membelinya. Rima melihat Hana berjualan boneka buatannya sampai laris manis. Hana terus membuat boneka lalu menjualinya.

Ada bapak-bapak yg tertarik dgn boneka buatan Hana, lalu ingin order dalam jumlah besar untuk souvenir bagian tamu hotel. Bapak itu memesan dalam jumlah 50 buah lalu memberikan uang DP dgn kartu namanya. Sebagian penghasilan buat Rima, Hana dapat mulai sukses berkat doa ibunya.

Ada seorang ibu melihat Hana berjualan boneka. Katanya semenjak Hana jualan boneka, lapak ibu itu (Indah) menjadi sepi. Indah akan membuat perhitungan.

Ibu-ibu tak ada yg mau mampir ke lapak Farid dan Indah krn mending di taman saja bonekanya bagus-bagus. Semurah-murahnya katanya lebih murah lapak Hana bisa separuh harga di lapak Indah. Katanya Hana ini membuat sendiri. Indah dan Farid akan susun rencana agar usaha Hana hancur.

Hasil tabungan Hana banyak juga, berkat orderan dari perusahaan setiap hari. Kata Hana, ibunya tak perlu bekerja lagi. Rima akan bantu Hana jg utk buat boneka, Hana dapat orderan jg utk pesta ultah. Hana dan Indah memiliki gudang penyimpanan utk menyimpan boneka buatannya, ternyata ada yg mengintai, yaitu Farid dan Indah. Boneka tsb rencananya akan diantar ke pelanggan Hana.

Farid diam-diam menyewa orang (Dicky Zecko) utk membakar gudang penyimpanan tsb, saat Hana dan Rima tidur melihat ada asap kebakaran yg berasal dari gudangnya. Hana sedih bonekanya habis terbakar. Ibu pelanggan (Nenny Christiny) kecewa atas pesaman souvernir tsb terbakar habis. Ibu itu minta gantirugi agar uangnya kembali dan sekarang juga uang harus ada. Uang tabungan yg dikumpulkan susah payah terpaksa terpakai utk biaya gantirugi. Pelanggan boneka pada pindah ke lapak Farid dan Indah, pembelinya jadi ramai.

Hana bersama Rima terpaksa harus memulung lagi akibat usaha bangkrut, Indah senang krn hidup mereka jadi susah. Hana tetap banyak membuat boneka, jika semua terjual bisa jadi modal utk bikin boneka lg, Hana tertusuk jarum saat membuat boneka. Farid liat dikira Hana susah kapok, ternyata masih saja berjualan boneka.

Farid malah berani menjual bonekanya dgn beli 1 gratis 1, Farid berkata kepada tak apa-apa asalkan pelanggan pindah dulu dgn cara ini. Hana diberitahu oleh ibu-ibu yg lewat dekat lapak Hana, katanya boneka Hana jelek dan ketinggalan jaman. Hana yg biasa mangkal kini memutuskan dagang keliling saja.

Hana berkeliling jualan boneka, msh ada yg belum laku. Hana kebetulan di panti asuhan Amanah lewat melihat ada anak yg rebutan boneka sampai putus. Hana yg kasihan ingin boneka tsb diberikan. Hana memberikan secara cuma-cuma. Hana penasaran dgn ibu pemilik panti, kata anak panti bernama Bu Rohimah. Bu Rohimah berterima kasih kepada Hana yg memberikan boneka gratis. Hana ingin minta izin di panti utk membuat sandiwara boneka. Hana akan membuat boneka tangan dari kain perca lalu disandiwarakan sekalian membawa cerita Islami, anak panti memang kurang mainan dan hiburan krn keterbatasan dana. Hana tak perlu diberikan honor krn ikhlas.

Hana memainkan boneka tangan buatannya di hadapan anak-anak panti dgn sandiwara boneka yg mendidik untuk belajar Islam. Anak-anak panti terhibur oleh Hana sekalian dapat belajar agama juga dgm bantuan boneka.

Indah senang dgn penghasilan di toko boneka jadi banyak krn tak ada saingan lagi. Tiba-tiba saja Indah menderita sakit di perutnya, Farid mengira bahwa Indah itu hamil. Farid dan Indah memang sudah menikah belasan tahun. Indah bilang mampu punya anak, Indah hampir keceplosan bahwa dulu pernah punya anak. Indah berkelit bahwa dulu pernah dinyatakan subur oleh dokter kandungan. Indah berkata ini sakit perut biasa, tiba-tiba Indah dlm hati teringat akan anaknya dulu, kemana kah anak itu, pasti sudah remaja.

Anak-anak panti diajarkan Hana utk doa kepada orangtua, padahal sudah tak memiliki orangtua lagi. Hana sendiri bilang tak perlu sedih, ada anak panti yg sama sekali belum pernah ketemu kedua ortunya sama sekali. Kata Hana, krn ada Bu Rohimah dan ada Hana.

Ada seorang pemuda lewat dan bertemu dgn Bu Rohimah, pemuda itu memperhatikan Hana bermain boneka utk anak panti. Pemuda tsb tertarik dgn Hana setelah menanyakan wanita itu kepada Bu Rohimah. Pemuda tsb bernama Arsya. Arsya tau bahwa Hana membuat bonekanya sendiri. Arsya ingin memfoto utk mengabadikan, krn yakin buatan Hana pasti bagus. Foto tsb akan dimasukkan ke sosmed.

Sebulan kemudian berlalu, sudah ada panggilan order utk bonekanya Hana dalam jumlah besar. Ini semua berkat Harsya. Hana jadi semangat utk membuat banyak, Arsya akan bantu kirim. Hana merekrut para ibu-ibu utk membuat boneka, lumayan katanya bisa utk tambah-tambah drpd nganggur di rumah. Hana bisa mengajak ibu-ibu sekalian berkarya.

Toko Indah dan Farid belakangan ini menjadi sepi, padahal Hana sudah tak berjualan di taman lagi. Mereka mendengar kabar dari ibu-ibu bahwa usaha Hana lagi maju, suka membuat boneka utk muslim dan muslimah. Hana dikabarkan juga tak tinggal di rumah kardus lagi, kini pindah ke kontrakan yg bagus.

Indah dan Farid melihat ada kontrakan Hana sesuai diunjukkan, mereka menyiramkan bensin dan akan bakar tp sayang keburu dipergoki oleh Arsya sehingga usaha mereka gagal. Hana dan Rima menemukan boneka dalam keadaan kotor, Farid berusaha kabur tapi Indah terjatuh dan harus ditolong. Farid mengakui perbuatannya bahwa dia yg dulu membakar gudang boneka Hana dan berniat akan membakarnya, Hana yg memiliki rasa kemanusiaan masih menolong Indah.

Indah kondisi kritis dan membutuhkan tranfusi darah, kebetulan darahnya cocok dgn Hana, Hana mendonorkan darahnya hingga selamat. Saat diunjukkan tangannya, Indah melihat ada tanda lahir yg dia ingat pada anaknya dahulu. Indah ingin Hana memanggil ibunya itu, maka datang lah Rima. Rima ditanyakan apakah Hana itu benar anaknya, Rima jujur sebenarnya lahir bukan dari rahimnya, Indah bertanya lagi apakah menemukan di tempat pembuangan sampah seperti disebutkan jalannya, Rima berkata iya benar menemukan di tempat pembuangan sampah itu, Indah mengaku berarti Hana adalah anak kandungnya. Hana mendengar semuanya, Farid mendengar pengakuan Indah maka Hana lgsg shocked dan kecewa mengapa Indah dulu membuangnya. Indah mengaku melakukan dgn terpaksa krn ayah Hana meninggalkannya begitu saja.

Rima akan coba bicara kepada Hana. Farid kaget dan kecewa kepada Indah bahwa ternyata selama ini Indah sudah pernah punya anak, yaitu Hana. Indah dari dulu menyembunyikan dari Farid krn takut Farid tak mau terima Indah. Farid selama ini ingin punya anak dari Indah, Farid akhirnya sadar, masa lalu tak dapat diubah meski nanti Hana adalah anak tirinya.

Hana pulang ke rumah dgn perasaan sedih dam kecewa, harusnya seorang ibu akan berusaha, mengapa dia malah membuangnya. Rima berusaha menenangkan Hana, Arsya meminta Hana utk memaafkan ibu kandungnya.

Seminggu kemudian, Hana bergerak ke panti asuhan yg waktu ia kunjungi, ada anak panti yg curhat coba saja ortunya masih ada dan ingin ketemu. Hana merasa terharu dgn anak panti itu. Farid dan Indah datang ke rumah Hana, mereka ikhlas jika dilaporkan ke polisi lalu dipenjara, atas kebaikan Arsya dan Rima akhirnya Hana mau memaafkan. Usaha boneka Hana digabungkan dgn toko Indah dan Farid, Arsya membeli ruko satunya untuk rumah produksi, Indah berterimakasih kepada Rima yg sudah mendidik Hana dgn baik hingga menjadi sukses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online