Pintu Berkah - Kisah Pemulung yang Mengumrohkan Warga Sekampung

https://m.vidio.com/watch/1734494-pintu-berkah-kisah-pemulung-yang-mengumrohkan-warga-sekampung

Diterbitkan August 26, 2019

Meskipun hanya memulung, Abdul (Lucky Hakim) selalu membantu dan menolong orang lain. Namun hal itu membuat Rani (Fatma Sury) tidak betah hidup bersama Abdul. Bahkan Irwan (Menco Hidayat) dan Lisa (Gracia Marcilia), iparnya selalu merendahkan Abdul yang tidak bisa apa-apa. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah - Kisah Pemulung yang Mengumrohkan Warga Sekampung.

#menco hidayat #fatma sury #Lucky Hakim #kisah pemulung yang mengumrohkan warga sekampung#pintu berkah

Lucky Hakim: Abdul
Fatma Sury: Rani
Gracia Marcilia: Lisa
Menco Hidayat: Irwan
Enny Surrachman: Bu Ratmi, pemilik kebun belimbing
David Liman: Pak Kosim, pegawai Irwan
Asep Saepuloh: Pak Ustad

Abdul adalah pemulung yg suka menolong  Abdul kebetulan lihat Bu Lilis yg menderita kesakitan asam lambung, Abdul memberikan  obat-obatan kepada ibu tsb bahkan persediaan makanan yg dimiliki. Akibatnya penghasilan yg didapat sedikit. Yg lalu Abdul menolong Pak Dadang, lalu Pak Dodi, sekarang Bu Lilis, bsk nolong siapa lg. Rani menyarankan Abdul utk cari pekerjaan laen, misal kerja di kebun belimbingnya Irwan.

Rani lama-lama bosan nikah dgn Abdul, Rani curhat ke kakaknya yg bernama Lisa ttg Abdul yg suka menolong orang susah. Kata irwan mengaca lah siapa diri Abdul, hidup masih pas2an, kata Lisa jika tak mau ganti pekerjaan maka lebih baik pisah dari Rani. Lisa marah, memberi waktu sampai satu munggu agar Abdul berubah.

Tanpa sepengetahuan Abdul,  Rani ternyata berhutang. Penagih hutang datang dgn marah, Abdul belum dapat melunasinya, jika dlm waktu seminggu tak melunasi maka akan tanggung akibatnya.

Abdul berusaha bekerja memulung lagi sedikit demi sedikit, Abdul berharap nanti akan menjadi pengepul. Seminggu kemudian berlalu, Abdul bekerja terlalu keras hingga kelelahan lalu pusing dan pingsan di sofa. Lisa memarahi Abdul yg tak dapat membuat istri senang, yg ada malah menyusahkan. Utk hutang uang-uang berobat, Irwan menawarkan gantinya adalah tenaga di perkebunannya.

Abdul penasaran dgn pupuk apa ini belimbing bisa tumbuh subur, kata Irwan tak perlu tau krn Abdul tak ngkin menjadi petani belimbing yg sukses seperti Irwan. Pak Kosim, pegawai Irwan ini merasakan pusing di kepalanya krn darah tinggi naik, kerjaan belum selesai dan Irwan akan potong upah Pak Kosim jikaa pulamg lebih awal. Abdul akan jamin pekerjaan Pak Kosim dapat kelar dgn menggantikannya. Abdul menegur Irwan yg terlalu kasar kepada pegawainya.

Para pegawai Irwan berkata kepada Abdul bahwa sikap Irwan memang seperti itu yg kejam kepada karyawannya, tak mau tau sedang sakit atau tidak. Udah upah kecil, tak sesuai bebannya. Mereka pada mikirin utk keluarganya, mereka terpaksa ambil pekerjaan ini utk melanjutkan hidup mereka.

Pak Ustad menegur Abdul di jalan yg akan memulung, Abdul cerita di pagi harinya belerja di kebun, habis magrib baru memulung. Kata Pak Ustad, apapun pekerjaannya, harus tetap bersyukur apa yg didapat, petani itu mulia dan bisa bermanfaat bagi orang banyak. Setelah kerja di perkebunan iparnya, Abdul malah ingin jadi petani.

Abdul bertanya-tanya kepada Pak Kosim tentang hal ciri belimbing panen seperti apa, Pak Kosim memberitahunya sekaligus berkata bahwa Irwan pelit tak hanya utk duit saja, tapi ilmu juga. Saat pembagian upah, Abdul tak mendapat apa-apa krn dipotong utk melunasi hutang, petani lain berkata bahwa Abdul ini yg paling rajin, paling tidak kasih upah capeknya. Pak Kosim ini gajinya jg dipotong, pdhl hanya izin sakit, katanya lebih baik kasih saja kepada Abdul. Petani lain jg dipotong krn kerja sambil ngobrol.

Abdul di malam harinya memulung, uang hasil muling diberikan kepada Pak Kosim utk membeli obat. Abdul ikhlas memberikannya, Pak Kosim doakan agar Abdul berhasil. Rani mendapatkan penghasilan Abdul sedikit, kata Abdul ini dipotong dari Irwan. Pak Kosim jg gaji dipotong krn sering protes. Abdul sebenarnya ingin buka usaha sendiri, kendalanya adalah di modal. Rani ingin coba pinjam ke Lisa utk bantuan modal usaha. Lisa tak bersedia meminjamkan utk menjadi saingan Irwan. Irwan merasa menyesal telah mempekerjakan orang yg akan menjadi saingannya, sudah dikasih ilmu dan pengalaman. Mulai saat ini, Irwan memecat Abdul lalu Irwan melarang utk minta bantuan lagi.

Abdul di jalan ketika sedang memulung melihat seorang ibu (Enny Surachman) yg tasnya akan dirampas oleh rampok. Abdul menolong ibu itu dari jambret, bahkan mengantsrkan pulang. Abdul melihat kebun belimbing yg tak terurus, kebun itu milik ibu itu, peninggalan dari alm suaminya. Abdul bersedia utk menggarap kebun itu. Abdul akan sewa lahan dan cicil dahulu, soal bayar bisa nanti jika sudah ada uang. Ibu itu jg sedang nabung utk umroh.

Abdul memberikan kabar baik ke Rani bahwa menemukan lahan utk disewa, Irwan meremehkan bahwa Abdul tak akan sukses krn sampai mati pun akan terus menjadi pemulung. Abdul kerja keras mrnggarap kebun ibu (Enny Surachman). Irwan meremehkan Abdul ini, Rani berkata bahwa Abdul tak cocok berkebun. Jika masih gagal, maka Rani akan meninggalkan Abdul.

Ada pedagang belimbing laen yg menjual belimbing dgn kualitas bagus, rasanya manis dan harum, Abdul disuruh mencobanya krn takjub akan kualitas belimbing bapak itu yg bagus. Abdul ingin cari sebanyak-banyaknya ttg belimbing bibit unggul ini. Jika tanam bibit unggul seperti ini maka akan laku di pasaran.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Rani bertanya mengapa buahnya dibungkus begini, nanti terlalu matang bagaimana. belimbing unggul memang dibungkus agar terhindar dari lalat buah. Lisa dan Irwan memperhatikan cara Abdul yg aneh dalam menanam. Abdul mengajak Rani solat, katanya utk apa krn Lisa tak pernah mendoakan suaminya, buktinya sukses saja. Jika Abdul gagal panen, maka Rani akan meninggalkan Abdul.

Saatnya Abdul panen, ternyata hasil panennya banyak dan rasanya manis, banyak pembeli yg berminat membeli. Rani icip jg rasanya manis.

Panen di kebun Irwan menurun drastis, sehingga penghasilan buruhnya ikut dipotong 20%. Kata pak Kosim ini juragan Irwan semakin seenaknya, panen Abdul semakin meningkat. Abdul selama ini keteteram, hanya berdua istrinya. Pak Kosim menawarkan diri utk membantu. Ketiga pegawai  Irwan tak betah kerja di Irwan, lebih milih kerja di Abdul. Ketiga pegawai Irwan diperkenankan icip belimbing Abdul. Abdul ingin minta izin Irwan dulu soal pegawai  Kata Irwan ini Abdul benar-benar ingin menghancurkan usahanya, sekarang curi para buruh Irwan.

Belimbing pesenan dari kebun yg dikelola Abdul ini semakin banyak dan meningkat. Irwan seperti iri dgn kesuksesan Abdul, Abdul ingin mengajarinya namun Irwan tak sudi diajar oleh seorang pemulung.

Irwan dan Lisa sempat akan ketahuan oleh Abdul krn berada di kebunnya, usaha sabotase gagal dilakukan. Abdul tak lupa membayar sewa lahannya kepada Bu Ratmi, siapa tau dapat digunakan utk berangkat umroh krn yg Abdul ketahui bahwa Bu Ratmi sangat ingin berangkat umroh.

Pesanan belimbing di kebun Abdul sampai tak bisa dibendung dari luas lahan yg dimiliki Abdul, oleh krn itu Abdul memberikan bibit secara gratis kepada para pegawainya utk ditanam , hasilnya bisa jual ke Abdul dgn harga pasaran, jadinya sama-sama untung dan sama-sama sukses agar bisa pergi umroh bersama-sama.

Irwan sempat dulu diberikan bibit belimbing oleh Abdul, namum hasil panennya beda krn tanahnya beda, hasil pengelolaan sudah beda, Abdul hanya berkata utk ikhtiar dan jangan lupa solat,  Irwan sempat akan menghajar Abdul namun dicegah oleh Rani.

Rani tau penghasilan Abdul ini banyak, Abdul ingin uang tsb utk berangkat umroh. Irwan yg kesal kali ino berhasil membakar kebunnya Abdul, para karyawan Abdul mendatangi rumah Abdul, ada yg curiga pasti pelakunya adalah Irwan, ada salah satu yg melihat Irwan di kebunnya Abdul. Rani lgsg mendatangi rumah kakaknya, menuduh sbg pelaku pembakaran kebun. Irwan bisa melaporkan atas pencemaran nama baik.

Akibat kebun terbakar, Irwan merasa tak ada saingan lagi. Rani dari kejauhan memantau, terang saja tak ada saingan. Abdul tetap ikhlas apa yg terjadi dan menyemangati para karyawannya utk mulai menanam lagi, mereka mengabarkan jika Bu Ratmi sakit, Bu Ratmi baru saja kena tipu oleh travel umroh. Abdul memberikan uangnya agar Bu Ratmi dapat berangkat umroh.

Usaha belimbing Abdul bangkit lagi dari keterpurukannya bersama para karyawan Abdul. Lisa memantaunya dari jauh. Irwan dan Lisa berada di kebun Abdul lagi, saat akan beraksi namun gagal krn keburu datang hujan disertai petir.

Abdul datang membawa uang yg banyak, Abdul akan pakai uang itu utk dibagi-bagi kepada para karyawannya, diam-diam uang Abdul dibawa kabur oleh Rani, lalu Rani akan minta pisah dari Abdul. Para karyawan Abdul pada kecewa kepada Abdul yg sudah diberikan kepercayaan penuh akibat uangnya hilang. Rani dijambret orang hingga mengalami luka-luka, atas kejadian ini Rani menjadi sadar atas kesalahannya selama ini lalu mau berubah menjadi lebih baik.

Rani membantu Abdul utk mulai menanami bibit belimbing lagi. Lisa dan Irwan terkihat mencabut paksa belimbing di kebun, Abdul memutuskan utk berkebunnya di kampung sebelah saja agar tak diganggu Irwan dan Lisa.

Kebun Irwan mengalami kebakaran, ada pohon tumbang yg menimpa kakinya Irwan hingga Irwan mengalami kelumpuhan. Setahun kemudiam berlalu, penghasilan Abdul meningkat bahkan sudah menjsdi juragan belimbing. Saatnya Abdul membagi-bagikan uang kepada para karyawan yg membantunya, utk dapat berangkat umroh, para warga mendapatkan kepercayaan balik dari Abdul.

Rani dan Abdul bermaksud utk mengunjungi kakak mereka, Irwan banyak hutang hingga rumah terpaksa harus disita oleh bank. Kedatangan Rani dan Abdul dikira akan mengejek kondisi Irwan, ternyata Abdul memiliki maksud baik utk mengajak mereka utk umroh bersama para warga lain yg Abdul bantu umrohkan. Atas kejadian ini Lisa dan Irwan sadar lalu minta maaf. Abdul bahkan akan memberikan bantuan modal agar Irwan dapat bangkit lagi usahanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online