Pintu Berkah - Anak Tukang Sayur Jadi Juragan Makanan Beku

https://m.vidio.com/watch/1768718-pintu-berkah-anak-tukang-sayur-jadi-juragan-makanan-beku?channel_id=32822818

Diterbitkan September 27, 2019
Karena keadaan, Maya (Chaca Takhya) terpaksa harus menikah dengan seorang lelaki playboy bernama (Ferry Ixel). Maya tidak punya cara lain selain menikah dengannya. Namun Maya tidak bahagia hidup bersama lelaki playboy seperti itu.
#elsya syarief #chaca takhya #ferry ixel #anak tukang sayur jadi juragan makanan beku #pintu berkah

Fery Ixel: Bram
Cacha Takya: Maya
Elsya Syarief: Dila
Muthia Datau: Bu Ninis, ibu Maya
Alam Sambas: Pak Rusdy, ayah Maya
Namira: Ulfa
Jefry Manado: dokter yg menangani ayah Maya
Mang Odiel: saksi nikah
Lisa Mardiyah: pembeli
Dicky Zecko: orang suruhan Bram
Pak Masran Dimas: polisi

Ayah Maya adalah anak tukang sayur keliling yg sehari2nya berjualan dengan gerobak. Maya ini harusnya masuk kuliah, tetapi krn tak ada biaya maka tak bisa lanjut kuliah, jadi Maya menemani ayahnya untuk berjualan sayur. Di suatu jalan, Maya dan ayahnya melihat ada seorang pemuda yg dikelilingi oleh 2 wanita muda yg memperebutkan pemuda itu, pemuda itu bernama Bram yg ternyata seorang playboy. Begitu Bram melihat Maya, Bram ini sepertinya langsung tertarik kepada Maya. Bram ini ingin kenalan kepada Maya, akhirnya Bram menemukan rumah Maya, Bram ini datang pada waktu magrib yg kurang disarankan. Ayah Maya tak ingin Maya berhubungan dgn lelaki bernama Bram, krn orangnya playboy.

Bram berusaha untuk menggoda Maya, tetapi malah Maya rada menjaga jarak. Maya sedang mencari pekerjaan kesana kemari tetapi belum juga dapat. Bram menawarkan Maya untuk bekera di usaha makanan beku miliknya, namun Maya menolaknya. Ayah Maya berpesan sampai kapanpun bahkan sampai mati tak pernah akan merestui Bram menikahi Maya meski sudah datang dgn sopan untk melamar.

Akibat dendam kepada ayah Maya, Bram menyuruh temannya untuk menabrak ayah Maya dengan motor sayurnya berantakan dari gerobak. Ayah Bram mengalami benturan keras di kepalanya dan butuh untuk dioperasi segera, Bram menawarkan bantuan untuk biaya operasi. Ibu Maya tau bahwa lelaki ini baik tetapi ada maunya, Maya menolak bantuan dari Bram. Baik Maya maupun ibunya kesana kemari untuk mencari pinjaman demi biaya operasi ayah Maya tetapi belum ada yg mau meminjamkan. Sekalipun Bu Ninis dapat pinjaman, uangnya masih jauh dari cukup. Kondisi Pak Rusdy, ayah Maya, dikabarkan memburuk. Bram akhirnya memberikan bantuan untuk biaya operasi juga, Bram melakukan dgn tulus. Setiba di RS, Pak Rusdy terlihat kejang2 hingga akhirnya meninggal dunia.

Di pemakaman Pak Rusdy, Bram menagih hutang kepada Maya dan Bu Ninis atas bantuan biaya operasinya. Ternyata Bram itu orangnya tidak tulus, jika tak bayar hutang maka bu Ninis akan dipenjarakan. Agar hutang tsb bebas, Maya harus menikah dgn Bram. Maya sendiri tak sudi utk menikah dgn Bram lalu Maya akan berusaha cari uangnya sendiri, Maya menggantikan alm ayahnya berjualan sayur keliling, Bu Ninis bekerja sebagai tukang bersih2 di rumah.

Sebulan kemudian berlalu, bu Ninis masih belum bisa membayar hutangnya maka akan siap dipenjarakan. Maya pada akhirnya menyerah dan mau menikah dgn Bram untuk membebaskan hutang tsb. Pada akhirnya Maya menikah juga dgn Bram dan sudah sah, pesan Bu Ninis adalah bersikap baik kepada Maya. Belum lama menikah, sepertinya Bram sudah bosan kepada Maya, dulu Bram masih penasaran kepada Maya krn menarik, sekarang sudah tidak lagi. Drpd bengong di rumah, mending bantu-bantu usaha Bram.

Maya baru saja dibawa ke pabrik dan diterangkan bagaimana bekerja di pabrik makanan bekunya, Bram tinggal begitu saja, tak sengaja Bram bertabrakan dgn seorang wanita cantik, Bu Ninis melihatnya. Nama cewe itu adalah Dila. Bu Ninis menegur Bram lalu pura-pura tak kenal. Bu Ninis melihat Bram menggoda wanita lain, Bram memang mengajaknya pergi keluar dgn tak menganggap keberadaan Bu Ninis.

Bram tujuan menikahi Maya krn penasaran dan itu sebuah tantangan, jika sudah bosan maka tak ada tantangan lagi. Bram mempermainkan pernikahan. Belakangan Maya merasa mual, Maya mengabarkan jika dirinya tengah hamil. Bu Ninis ingin Bram menghargai istrinya, meski Maya hamil, Maya tetap harus bekerja di pabrik, Bram ada janji lg dgn pacar barunya yg bernama Dila.

Bram sedang asyik jalan bareng Dila, Maya melihat ada motor melintas yg akan menabrak Bram, Maya dgn spontan mendorong Bram dan Dila, yg ada malah Maya yg terjatuh. Operasi berjalan lancar, Maya baru saja melahirkan bayi perempuan dgn selamat. anaknya diberi nama Ulfa. Bu Ninis berkata kepada Bram bahwa Maya sudah menyelamatkan Bram, maka Bram disuruh Bu Ninis utk memutuskan pacarnya itu. Setelah Maya melahirkan, kaki Maya sama sekali tak dapat digerakkan seperti kaku. Maya mengalami kelumpuhan tapi tak permanen. Bram memutuskan utk mentalak Maya krn punya istri yg tak bisa apa-apa.Utk anak, Bram tak mau mengurusinya, biar Maya yg urus.

Bu Ninis tak suka dgn Dila yg merebut suami orang. Bu Ninis ingin menghajar Bram tp yg ada malah terdorong jatuh oleh Bram hingga kepala terbentur.

Maya melihat ibunya terbaring di RS, bu Ninis akhirnya meninggal juga krn ulah Bram. Maya bersedih di makam kedua ortunya, bhw blm sempat membahagiakan kedua ortunya.Maya diusir oleh Bram begitu saja dgn membawa koper Maya. Jika Maya lapor polisi atas perbuatan Bram, Bram akan bertindak tegas termasuk kepada anaknya. Maya akan kerja keras demi Ulfa, anaknya.

Ulfa berjualan sayur di dpn rmhnya sendiri utk menyambung hidupnya. Dila menanyakan Bram utk kepastian hubungan nya agar Bram menikahi Dila. Bram akan menikahi Dila setelah surat resmi dr pengadilan terbit. Bram tak akan menafkahi Ulfa.

6 thn kemudian, Ulfa sudah mulai besar. Ulfa lapar dan ingin makan nugget, kata Maya lebih baik bikin sendiri. Maya  akan coba buat dari ayam sisa jualan. Maya tau cara membuatnya. Ternyata Maya bisa membuat bakso, tahu, sosis. Maya cerita bahwa permah bekerja di tempat usaha Bram. Ulfa icip makanan bakso, nugget buatan Maya yg ternyata enak, pembeli lain jg icip dan rasanya enak. Katanya lebih baik dijual saja sekalian jualan sayuran. Maya akan coba buat yg banyak lalu dijualin.

Maya coba jualan keliling (nugget, bakso, sosis, siomay, dimsum) dgn dibantu oleh Ulfa. Masih ada yg berminat membelinya. Ada yg ingin pesan untuk besoknya lagi dan dicatat nama pembelinya, membeli apa saja dam jumlah berapa. Hasil jualan makanan beku ini ternyata lebih besar daripada jualan sayur.

Bram ternyata juga menggoda wanita lain di belakang Dila, Dila memergoki Bram bersama wanita lain. Bram melakukan ini krn Dila tak bisa memberikan anak. Dulu dapat anak dari mantan istri tetapi Bram main perempuan. Jika Dila tak memberikan anak, maka akan mentalaknya. Dila tau jika Bram seorang playboy, Dila ini subur tetapi masih belum bisa hamil jg.

Bram sedang bertelepon di luar, tak sengaja bertemu dgn Maya bersama Ulfa. Ulfa memanggil Bram dgn sebutan bapak lalu memeluknya. Bram baru mengenali anaknya itu yg sudah besar. Bram ditegur oleh seorang bapak warga, Bram berkata baru bertemu dgn anaknya yg sudah besar bersama mantan istrinya. Kata bapak itu anak kecil selalu bikin bahagia, orang kaya seperti Bram jika tak punya anak maka kurang sempurna. Bapak itu tau bahwa anak itu tak tinggal bersama Bram. Bram berpikir jadi semakin ingin punya anak begini.

Bram mendatangi Dila utk mentalaknya ken belum bisa memberikan anak. Bram cerita ke Dila bhw tadi bertemu mantan istrinya bersama anaknya, jadi Bram semakin ingin punya anak. Kata Dila, ambil aja anak di rumah Maya utk tinggal di rumah Bram. Dila tak mau mengurus anak Bram, Dila terpaksa krn tak mau pisah dari Bram.

Bram kali ini datang ke rumah Maya utk memgajak Ulfa tinggal bareng, kata Bram nanti akan hidup enak. Maya tak mau anaknya dibawa oleh Bram dan Dila.

Bram akan mencari cara agar hak anak asuh jatuh ke tangannya, caranya adalah menghancurkan Maya secara ekonominya. Bram menyuruh orang (Dicky Zecko) utk memfitnah Maya soal barang dagangannya yg menyebabkan keracunan, akibat fitnah itu, Maya dijebloskan ke dalam penjara. Setelah itu hak asuh Ulfa akan jatuh ke tangan Bram.

Ulfa di rumah Bram ini tak mau makan, Ulfa tau bahwa ibunya ini sebenarnya tak bersalah. Orang suruhan Bram dspat mentraktir teman-temannya krn dapat rejeki nomplok dari Bram, katanya hbs memfitnah Maya. Ada warga lain menegur bahwa krn perbuatannya maka dapat memisahkan anak dari ibunya.

Maya dinyatakan bebas dari penjara krn sang pelapor sudah mencabut tuntutannya, ada yg mendengar pembicaraan orang suruhan Bram. Bram ini bisa saja dituntut balik akibat pencemaran nama baik, Maya tak akan perpanjang masalah ini, Maya dgn dibantu para bapak warga ingin mengambil Ulfa kembali dari tangan Bram.

Ulfa berhasil dikeluarkan dgn kunci serep, Ulfa berusaha melarikan diri maka datang lah Maya bersama bapak warga. Bram sempat dituduh warga yg bersama Maya bahwa membawa Ulfa hanya utk dikunciin di kamar, Ulfa sendiri padahal yg ingin mengurung diri di kamar. Bram tak akan dilaporkan ke polisi asalkan tak mengganggu Maya dan Ulfa lagi.

Maya inginnya pindah tempat tinggal tapi uangnya belum cukup, pelanggan sudah banyak di kontrakannya. Pelanggan Maya sudah mulai tertarik lg membeli makanan beku dari Maya. Maya akan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit utk pindah lokasi yg lebih besar utk memenuhi pesanan yg banyak, sekaligus nanti bisa merekrut orang utk bekerja membantunya.

Usaha makanan beku Bram sudah menurun pesanannya, Dila tau ini pasti krn Maya. Masa iya Bram bisa kalah dari Maya. Bram dan Dila mendatangi rumah kontrakan Maya. Bram berkata bahwa Maya mencuri ilmunya, setiap keuntungan yg diperoleh Maya hrs disetorkan kepada Bram sbg royalty tapi Maya tak mau, yg ada malah mengusir Bram dari rumah kontrakannya.

Pada malam harinya Bram bersama Dila dgn bertopeng hitam, beraksi di rumah kontrakan Maya, mereka ingin mengambil uang Maya sbg royalti, muncul lah Ulfa yg akan mencegah aksi mereka, Ulfa sampai shocked lalu pingsan. Bram dan Dila kabur setelah menyebut nama Ulfa, Maya tau itu adalah perbuatan Bram dan Dila. Mereka akan terus mengganggu jika Maya tak memberikan royaltinya kepada Dila dan Bram.

Maya merasa perlu pindah jauh utk menghindari Bram dan Dila agar tak diganggu, Bram dan Dila akhirnya ke rumah Maya dan benar sudah pindah kontrakan ke tempat yg jauh,kata Dila bagus nanti semakin tak ada saingan lg.

Maya memulai dari 0 utk berjualan keliling lg krn belum ada yg kenal dan tau dagangan Maya. Sampai Maya dapat mengumpulkan pelanggan lg, byk yg antre membeli makanan beku dari Maya. Ada dari pihak supermarket yg mengajak kerjasama agar Maya mensuplai makanan beku.

Kehidupan Bram semakin terpuruk, rumahnya harus disita bank, omset penjualan makanan beku Bram merosot, tambah modal pun tak guna, kini Bram menjadi hidup miskin. Dila ingin meninggalkan Bram, Bram menarik Dila utk mencegahnya hingga Bram terdorong jauh sampai kepalanya terbentur dan berdarah, Dila hanya menengok Bram sebentar utk memastikan keadaan baik-baik saja lalu pergi meninggalkan Bram.

Maya kini sudah jadi juragan makanan beku, pabriknya besar dan karyawan banyak, Maya dapat membeli rumah baru yg lebih mewah dan besar. Pada suatu hari Ulfa sakit demam dan ingin ke dokter, disana bertemu dgn Bram yg tak bisa membayar biaya pengobatan. Bram minta maaf baik kepada Maya maupun kepada Ulfa, anaknya

Dila kini menjadi gembel dan tak memiliki apa-apa lagi, Dila tak bisa membeli makeup seperti dulu lg, Dila yg khilaf sampai nekad mencuri hp warga yg nganggur di depan teras, Dila ketahuan mencuri hingga dijebloskan ke penjara, kebetulan ada Maya yg lewat saat Dila akan dibawa ke kantor polisi. Maya tsk dapat berbuat apa-apa selain menasehati agar Dila mau bertaubat dan menyadari kesalahannya.

Kesehatan Bram pun pulih, Bram infin kembali lg kepada Maya namun maya berpikir tak akan menikah lg dan fokus utk Ulfa saja. Maya bahkan memberikan sejumlah uang kepada Bram agar dapat membuka usaha lagi. Bram kini menyesal bhw telah meninggalkan istri dan anaknya, Bram akan kesepian di masa tuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online