Pintu Berkah - Ketulusan Hati Ibu Penjual Jagung Rebus Keliling Menuai Berkah Di Usia Tuanya

https://www.vidio.com/watch/1843310-pintu-berkah-ketulusan-hati-ibu-penjual-jagung-rebus-keliling-menuai-berkah-di-usia-tuanya

Diunggah 30 Nov 2019
Setelah suaminya meninggal Nani harus banting tulang menghidupi keluarganya seorang diri. Demi bertahan hidup dan melanjutkan sekolah anaknya, Nani berjualan jagung rebus peninggalan suaminya. Setiap hari Nani tak kenal lelah berjalan hingga larut malam menjajakan jagung rebusnya. Persoalan Nani tak cukup sampai disitu, ternyata Nani juga terlilit hutang pada rentenir yang membuat keadaan ekonominya buruk. Lantas bagaimana kisah perjuangan Nani selanjutnya? Simak kisah lengkapnya dalam Pintu Berkah - Ketulusan Hati Ibu Penjual Jagung Rebus Keliling Menuai Berkah Di Usia Tuanya!
#ketulusan hati ibu penjual jagung rebus #pintu berkah #winda puspita #ade setiawan #elma theana

Cast
Nanik : Elma Theana
Alif : Ade setiawan
Dina : Winda Puspita
Hardi Yono, suami Nani, ayah Alif : Jefry Pausta
Alif Kecil : Akbar Banyu
fatia kecil : 
Nugi Banyu: Ipat kecil
Nabila Banyu: Hanum kecil
Fatia Besar: @gledysalibasyahh
Setiawan candra sebagai pak rt
Bu pony nenny cristine: Bu Indah, ibu kontrakan
Budi bejo: debt collector
Ady jabrik : preman
Mang Odil: penghulu
Jeff Rayan: dokter
Dimas Masran: polisi

Yono adalah penjual jagung rebus keliling, dagangan blm habis dan hrs bayar uang sekolah Alif, saat ada pelanggan yg ingin memanggil utk beli, Yono mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia (usia 38 thn). Alif berjanji akan sekolah yg rajin dan setinggi mungkin. Pak RT memberikan uang dukacita, para warga datang di pemakaman Yono. Nanik akan sekolahkan Alif menjadi sarjana dan kelak jadi orang sukses.

Baru saja pulang dari pemakaman, ada bapak yg menanyakan soal urusan hutang. Yono berhutang utk bayar uang kontrakan dan uang sekolah. Jika tidak bayar maka akan diperkarakan. Nanik berpikir hrs jualan seperti alm Yono dulu. Uang sumbangan warga akan digunakan utk dagang.Nanik dibantu Alif utk berjualan jagung manis keliling sembari Alif belajar dan kerjain PR di jalan, Nanik menyarankan Alif tunggu di rumah saja agar tak kecapekan.

Nanik ini suka sedekah juga, begitu ketemu anak nenek pemulung, Nanik melarang makan makanan bekas, yg ada Nanik memberikan jagungnya secara gratis.

Nanik ini dagangannya habis, pak rentenir sudah menunggu di rumah, semua uang Nanik diambil tanpa sisa. Nanik berpikir utk jual cincin peninggalan alm suaminya agar bisa bayar uang seragam dan bukunya Alif. Kaki Nanik sampai luka begini bahkan sandal putus. Alif akan belikan sandal yg bagus jika punya uang. Alif akan ganti cincin ibunya jika sudah besar nanti, sudah besar akan membanggakan ibu dan alm ayahnya.

Ketika hujan deras ada 3 anak kecil yg kelaparan, ibu mereka sakit2an di rumah, ayah mereka sudah meninggal. Ibu mereka biasa kerja cucigosok.  Nama anak kecil itu adalah Fatia, adiknya bernama Ipat dan Hanum. Nanik memberikan jagungnya secara gratis kepada anak-anak itu sebesar 10 buah. Fatia sampai terjatuh begitu saja saat beranjak pergi.

Alif ini ikhlas jika tak makan nasi krn beras habis, Alif bersyukur meski hanya makan jagung rebus. Alif ingin bekerja nanti agar ibunya tak perlu kerja lg.

13 tahun kemudian, Alif baru saja lulus dan diwisuda, dapat bekerja meski pegawai biasa drpd menganggur. Alif memperkenalkan pacarnya yg bernama Dina, Alif ini lulus secara cumlaude, bagi Alif yg hebat ini ibunya yg penjual jagung rebus ini yg sudah berjuang utk Alif.

Nanik sudah ditagih uang kontrakan oleh Bu Indah, sampai nunggak 2 bulan, jika tak bayar maka akan dibereskan barang-barang di dalam. Alif membayarkan lgsg 2 bulan. Alif ada sesuatu utk ibunya, yaitu sepasang sandal bagus. Alif ingat soal ibunya jual jagung rebus sampai sandal rusak dan membuat telapak ibunya terluka. Alif menyarankan ibunya tak jualan lg, ini saatnya Alif utk berbakti kepada ibunya.

Alif ingin menikahi Dina dgn melamar Dina sbg istrinya, Alif memang belum begitu mapan, blm ada kendaraan. Beberapa waktu kemudian, Alif menikah dgn Dina.

Saatnya Alif gajian, Alif memberikan uang gajinya dibagi 2 sama rata dgn istri dan ibunya, Dina malah sewot dan berkata kasar. Alif ingin berlaku adil, alasannya ingin balas budi ke ibunya. Alasan Dina ini kebutuhan istri lbh banyak.

Dina serahkan kebutuhan rumah ini ke Bu Nanik sehingga uang Dina jadi utuh, Dina bisa gunakan utk arisan. Dina ikut arisan dimana ibu-ibu memamerkan perhiasan. Ada yg memberitau soal beli perhiasan ini harganya miring, hanya Dina yg terlihat tak memakai perhiasan. Para teman-teman arisan pada merasa hidupnya enak, beli baju tak mikir lagi. Dina malah meminta istrinya diberikan perhiasan, bahkan berandai jika tidak memberikan uang ke ibunya. Dina malah menyuruh ibu mertuanya berjualan tanpa ketahuan Alif, jualannya di siang hari.

Ada ibu-ibu yg melihat Nanik berjualan lagi, padahal anaknya sudah bekerja. Sore harinya ditunggui baru pulang, hrsnya jangan sore agar tak ketahuan Alif. Uang hasil dagang malah banyak diambil oleh Dina. Alif menanyakan ibunya yg ada Dina bilang kalau pergi pengajian. 

Nanik berjualan jagung rebus sampai kecapekan lalu terjatuh. Nanik dikabarkan ke Alif jika masuk RS.  Alif dikshtau soal ibunya terjatuh saat berjualan jagung. Semenjak kapan Nanik jualan jagung lg, tanya Alif. Nanik menderita penyakit rematik. Alif bertanya mengapa ibunya jualan lg, apakah uang dari Alif tak cukup. Kata Bu Nanik bahwa sedang tak betah di rumah. Uang bonus dari kantor hrsnya dipakai utk membelikan Dina perhiasan, terpakai utk berobat ibunya, Dina malah sewot dan marah, semua gara-gara ibunya.

Alif baru saja naik jabatan, bisa ambil KPR. Uang cicilan KPR akan diserahkan kepada Dina. Pada akhirnya Alif sekeluarga pindah ke rumah baru, Alif baru bisa beli rumah ala kadarnya. Gerobak jagung tetap ditaruh di rumah. Gerobak ini kata Bu Nanik ini banyak kenangan, berkat gerobak ini Alif bisa sekolah sampai sarjana. Rumah ini kamarnya ada 2, Nanik diberikan kamar lebih besar. Dina seperti tak terima, Alif memberikan terbaik utl ibunya, Alif lebih memprioritaskan ibunya bagi Nanik. Nanik malah bersedia mengalah.

Alif ini mendapatkan surat utk ditugaskan dinas di Kalimantan selama 2 bulan. Alif memberikan hp baru utk Dina, hp yg ingin dibeli. Utk ibunya juga diberikan hp baru yg terlalu canggih. Alif belikan agar mudah menghubungi ibunya. Bagi Dina, Alif boros sekali malah belikan ke ibunya. Alif akan transfer uang ke Dina saat gajian nanti. Semenjak Alif di Kalimantan, sikap Dina semakin seenaknya, bisa ikut arisan. Dina ditagih debt collector krn hutang berbulan-bulan. Gelang dan hp milik Nanik diserahkan ke debt collector itu. Alif kasih memang masih kurang, jadi Dina berhutang.

Alif telp krn ingat dgn yg di rumah utk menanyakan kabar sekaligus masalah transferan. Soal hp Nanik tak bisa dihubungi, Dina memberitahu bahwa hp Nanik rusak  Nanik sendiri tak bisa makan enak, tak pegang uang sama sekali, Nanik disuruh Dina utk bekerja. Dina malah mengusir Bu Nanik dari rumah lalu memberikan hp jadulnya, nanti jika dibutuhkan datang,lalu melarang cerita macam-macam ke Alif.

Bu Nanik jalan sendirian, bingung akan kemana. Kebetulan ada pemulung lewat menawarkan tumpangan di rumah kardus sebelah yg kosong. Ibu pemulung memberikan panci agar bisa merebus jagung. Uang hasil dagangan Bu Nanik malah dirampas begitu saja oleh preman (Ady Jabrix), termasuk hpnya, bagaimana jika Dina menghubunginya.

Saat Nanik berjualan di sebuah tempat ini, ada satpol pp merazia area tsb, gerobak Nanik disita. Ada gadis yg menolongnya, melihat bekas luka di kepala, gadis itu bernama Fatia yg dulu ojeg payung. Fatia ini sudah menikah, adik-adiknya mandiri, ibunya sudah meninggal 5 thn lalu. Fatia akan cari bu Nanik utk balas budi.

Pada akhirnya Alif balik lebih cepat utk memberikan surprise, Alif menanyakan kabar ibunya kemana, kata Dina ini ibu Alif pergi tanpa izin, mgkin saja ke pengajian. Dina menelpon Bu Nanik juga hp tak bisa dihubungi krn Alif sudah pulang, kirim sms juga tak terkirim. Alif menunggui ibunya tak pulang jg, hrsnya Dina lebih perhatian kepada bu Nanik. Dina keceplosan bilang soal ibunya jualan lg, Dina tak bisa melarangnya.

Alif mencari keberadaan ibunya yg hilang sampai ke warga sekitar hingga melapor ke polisi. Ada yg menelpon Alif bahwa bossnya mengundang datang ke acara 4 bulanan boss dan istrinya. Tak disangka Alif melihat ada ibunya di rumah bossnya itu. Jadi Fadil, boss Alif, adalah suami Fatia. Fatia keceplosan bilang soal istrinya yg durhaka kepada mertuanya. Alif jadi tau semuanya dari Fatia. Alif kesal krn istrinya membuat malu. Alif berkata lebih baik pisah saja dari Dina. Alif tak akan memaafkan Dina. Jika hal ini terjadi lg maka tak akan berpikir 2x utk mentalak Dina.

Alif datang ke rumah, rumah disita krn cicilan KPR nunggak berbulan-bulan. Dina pakai utk beli furniture. Alif berkata kasar utk meninggalkan Dina, tiba-tiba saja Dina merasa pusing, ternyata Dina mengandung anak Alif. Nanik melarang Alif utk mentalak Dina yg sedang hamil. Dina sadar saat ini jika tak pantas utk suaminya krn sudah jahat kepada mertua. Kata Alif jika ingin minta maaf maka minta maaf lah ke ibu Alif.

Kebetulan Fadil dan Fatia bertemu dgn Alif sekeluarga di RS. Alif ini tak tau akan tinggal dimana. Fadil ingin menghadiahkan rumah kepada Bu Nanik, bahkan Fatia menghadiahkan umroh utk Bu Nanik. Semua tak seberapa dgn bantuan Bu Nanik sewaktu Fatia masih kecil, berkahnya baru dituai sekarang. Dina ingin doa agar bisa menjadi mantu yg baik, jadi ibu yg baik utk anaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online