Pintu Berkah - Mbok Jamu Keliling Jadi Pemilik Pabrik Jamu Herbal

https://m.vidio.com/watch/1839955-pintu-berkah-mbok-jamu-keliling-jadi-pemilik-pabrik-jamu-herbal

Diterbitkan November 26, 2019
Banyak sekali cobaan yang harus ditempuh Ijah (Raslina Rasidin), mbok jamu keliling. Ia harus menghadapi sikap anaknya, Tian (Kamal Hakim) yang semaunya sendiri bahkan tega memfitnah jamu buatannya. Untungnya ada Ruri (Betari Ayu) yang selalu menguatkan Ijah dari Tian dan lainnya. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah - Mbok Jamu Keliling Jadi Pemilik Pabrik Jamu Herbal.
#sinema pintu berkah indosiar #miranty dewi #Betari Ayu #raslina rasidin #pintu berkah

Mbok Ijah : Raslina Rasidin
Betari Ayu : Ruri
Kamal Hakim : Tian, kakak Ruri
Miranty Dewi : Bu Rahayu
Anisa Navisca: Lina
Lisa Mardiyah: pembeli
Ady jabrik: anak buah Bu Rahayu
Mang Odil: warga
Widyawati: pembeli

Mbo Ijah baru saja jualan jamu di jalan krn ada yg panggil krn jamunya enak dan diharapkan dapat lewat lg, ternyata ada satpol pp yg merazia area tsb hingga Mbo Ijah berusaha melarikan diri dan untungnya lolos tp kaki terkena paku. Tian malah meminta uang kepada ibunya utk memanjakan pacarnya, Mbo Ijah malah menyarankan pakai masker tradisional.

Pacar Tian ini marah krn telat menjemputnya, malah inginnya Tian datang dgn motor sport, jgn pakai motor butut. Uang tabungan Ruri yg dikumpulkan utk biaya berobat ibunya malah dirampas Tian begitu saja. Tian ini pengangguran, Tian mengambil motor sport lalu ibunya yg disuruh menyicil.

Bu Rahayu, pemilik warung jamu melihat ada seorang tukang jamu yg jualan di dekat kedainya, Mbo Ijah malah dimarahi oleh Bu Rahayu. Tian sendiri tak mau mengantar jamunya Mbo Ijah krn mau antar Lina. Ruri malah meminta gantirugi ke Bu Rahayu yg menyebabkan botol-botol tumpah, ibu-ibu merasa Bu Rahayu ini jahat lalu pada kabur.

Mbo Ijah disuruh-suruh sbg layaknya pembantu oleh Tian krn Tian akan melamar kerja , termsk disuruh cuciin baju Tian. Bagi Mbo Ijah ini Ruri msh emosional, sedangkan Mbo Ijah melakukan dgn sabar.

Tian sudah coba masukin berbagai lamaran entah lowongan penuh atau tak ada lowongan, kalaupun ada hanya OB. Lila menunjukkan itu ibunya Tian. Lila berpikir utk jualan jamu jg seperti ibu Tian, jualan jamu duitnya tak seberapa bagi Tian. Lila ini mau bikin jamu, bkn jualan jamu.

Tian menemukan bahan jamu ibunya utk diambil semua oleh Tian. Bahan tsb diserahkan kepada Lila. Ruri yg kebetulan lewat baru pulang sekolah melihat Tian membawa bungkusan. Ruri sadar bahwa bahan-bahan jamu ibunya hilang ini pasti krn kakaknya.

Lina memiliki ide dgn cairan kimia ini dapat membantu utk produksi jamu lebih cepat lagi, lebih banyak dan murah biayanya. Lina mulai buat jamunya lalu titip ke ibunya sambil tunggu uang setoran.

Lina menawarkan kerjasama kepada Mbo Ijah,  Lina membuat jamunya sedangkan Mbo Ijah yg menjualin. Lina dan Tian mengawasi dari jauh, ternyata dagangan laku banyak. Tian meminta setoran jamu tsb ternyata banyak.  Tian dan Lina membuat jamu oplosan.

Ruri merasa ada sikap Lina dan Lina yg mendadak baik, uang jamu banyak diambil oleh Lina, Mbo Ijah hanya diberikan 10rb krn jualan keliling panas2an.

Para warga mendatangi rumah Mbo Ijah utk komplain soal jamu buatannya, salah satu membuat anak seorang ibu sakit perut lalu muntah-muntah dan diduga mengandung bahan kimia, ada suami seorang ibu yg kena diare.Warga menuntut uang gantirugi, Ruri diberikan waktu utk gantirugi, jika tidak maka akan dilaporkan kepada polisi.

Ruri memergoki Tian dan Lina memproduksi jamu pakai bahan kimia. Ruri menyampaikan bahwa warga sudah tau jamu buatan Lina dan Tian adalah jamu oplosan, jika Mbo Ijah masuk penjara naka Tian dan Lina akan kena. Lina merasa apes dan Tian hrs cari solusinya, Lina tak mau uangnya hilang begitu aja, dgn jual jamu bisa cepat dapat uangnya.

Semenjak kejadian warga keracunan, sudah tak ada lg yg mau beli jamunya Mbo Ijah. Ruri mendemokan bagaimana membuat jamu, warga sempet tak percaya jika pakai bahan kimia. Ruri bersedia mencoba jamunya dahulu sebelum warga membeli, akhirnya warga percaya lagi. Sbg gantirugi berikan jamu lg, Tian memperhatikan Ruri ini pintar juga.

Bu Rahayu memperhatikan para warga pada membeli jamu. Salah satu ibu pembeli memuji jamu Mbo Ijah ini bisa diantar, lebih kental dan enak. Bu Rahayu merasa gawat, jika begini bisa bangkrut. Bu Rahayu menegur Mbo Ijah dgn marah krn gara-gara jualan jamu, lapak Bu Rahayu sepi. Bu Rahayu melarang Mbo Ijah jualan jamu lg.

Mbo Ijah baru menjemur bahan-bahan utk membuat jamu tapi ternyata ada segerombolan preman yg mengambilnya, preman itu adalah suruhan Bu Rahayu. Bu Rahayu pastikan Mbo Ijah tak dapat jualan, kedai Bu Rahayu akan ramai. Ruri menuduh ini pasti ulah Tian, Ruri menanyakan soal bahan-bahan tsb, Tian tak tahu apa-apa. Ruri curiga pasti ulah Bu Rahayu.

Mbo Ijah mencoba jualan di kampung sebela agar tak saingan dgn Bu Rahayu yg sama-sama berjualan jamu. Ada preman yg melihat Mbo Ijah mulai berjualan jamu lg dan akan melaporkan kepada boss. Ada bapak yg memberitahu soal siapa yg mengambil bahan-bahan jamu tsb, jika ingin tau bisa ke kedai Bu Rahayu. Di balik ada preman yg mengintai sambil memotret, Bu Rahayu memasukkan sesuatu ke keranjang Mbo Ijah secara diam-diam. Mbo Ijah berkata bahwa ada orang yg memberitahu soal bahan-bahan jamunya ada di tempat bu Rahayu, Bu Rahayu memang berkata jika dirinya yg mengambil. Jika masih jualan maka hidup tak akan tenang .

Ada para warga yg berdatangan ke rumah Mbo Ijah, disana ada Bu Rahayu juga yg melapor ke Pak RT bahwa Mbo Ijah ini lah malingnya yg sudah ambil dompetnya, salah satu preman menunjukkan buktinya. Mbo Ijah merasa dijebak oleh Bu Rahayu. Setelah diperiksa bener ditemukan ada dompet.

Pak RT sepakat membawa Mbo Ijah ke kantor polisi. Anak buah Bu Rahayu diberikan upah yg kurang, mereka meminta lebih, jika tidak maka Bu Rahayu akan diancam utk diberitahu ke warga agar rahasia terbongkar lalu ikut masuk penjara.  Bagi Ruri hanya Bu Rahayu yg bisa membantunya, Bu Rahayu akan mengabulkan asalkan Mbo Ijah dilarang berjualan di kampung ini.

Ruri ingin berjualan jamu keliling, ibunya sudah memperbaiki sepedanya. Ruri berkeliling dgn sepedanya itu. Ada preman lain yg memperhatikan. Tian sendiri merongrong uang Mbo Ijah, uang terpakai utk perbaiki sepeda, utk cicilan motor tak ada uang. Kata Tian lbh baik ibunya dipenjara saja.

Ada seorang bapak yg ban motornya kempes, Ruri berusaha mengeceknya. Sementara ada preman (Ady Jabrix) yg diam-diam mengambil sepeda Ruri, saat Ruri ingin jualan lg, sepeda jamu tsb hilang hingga di malam hari Ruri mencari sepedanya.

Ruri memiliki ide agar bisa jualan jamu tanpa harus keluar rumah yaitu berjualan secara online dan tak perlu dihina orang lg. Urusan itu Ruri yg atur, Ruri beli hp baru dari tabungan agar bisa jualan online, pengiriman nanti pakai jasa paket.

2 bulan kemudian, pendapatan jamu Bu Rahayu hanya sedikit, bknnya untung tp malah rugi. Kata ibu-ibu mending bisnis jamu online saja kata Ruri, Bu Rahayu malah sewot ketika disebut nama Ruri, bingung Ruri dan Mbo Ijah masih bertahan pdhl sudah disingkirkan.

Ruri memberikan sertifikat BPOM utk jamu yg sudah keluar, jadi sudah punya izin usaha. Ada bapak yg menanyakan cicilan motor yg nunggak 2 bulan, bapak itu meminta membayar cicilan motor Tian, katanya bapak itu sudah tagih, Tian kabur lalu kecelakaan. Mbo Ijah kaget mendengarnya.

Uang kuliah Ruri rela digunakan utk pengobatan Tian yg kini terbaring di RS. 1 thn kemudian berlalu, Mbo Ijah kini usaha tanaman herbal utk dijadikan jamu. Tian sendiri berjalan dgn kruk, dgn ini bisa beli rumah bagus. Tian kepikiran ide utk membuat lebih besar, Tian kenal dgn orgnya yaitu Bu Rahayu. Saat datangin ini tiba lah di warung jamu Bu Rahayu. Bu Rahayu ternyata memang sudah menjual kedai jamu kepada seorang ibu. Padahal membutuhkannya utk membeli bahan jamu yg lebih banyak.

Ibu itu tau orang yg pintar membuat jamu, bahkan memberikan kartunama kepada Mbo Ijah dan Tian. Ruri melihat ada Bu Rahayu baru saja. Bu Rahayu kini berjualan jamu gendong seperti Mbo Ijah dulu, gara-gara kedai jamu sepi maka bangkrut. Bu Rahayu kedatangan mobil yg sepertinya orang kaya. Mbo Ijah ini ingin minta bantuan kepada Bu Rahayu krn kebetulan Mbo Ijah memiliki bisnis online yg cukup sukses, Tian ingin membuat pabrik jamu. Bu Rahayu minta maaf krn jahat dan pernah memfitnahnya.

Lina kesal sambil merobek amplopnya krn cari kerjaan susah saat ini, masa iya Lina hrs jd gembel utk bayar uang kontrakan dan makan, ada pedagang koran lewat, Lina melihat berita soal dibutuhkan karyawati di pabrik jamu yg baru buka. Lina jadi inget Tian.

Tian mendapatkan pelamar baru yg berpengalaman produksi jamu, tak disangka dia adalah Lina. Lina malu dan ingin kabur, Lina menyesal dan minta maaf, Tian sudah jad orang sukses. Ini pabrik jamu herbal milik Mbo Ijah. Selama ini Tian tak mendekati gadis-gadis lain krn msh cinta kepada Lina. Tian membenarkan. Seminggu kemudian,  Mbo Ijah menggunting pita utk pembukaan pabrik jamu baru, Bu Rahayu jg hadir. Pertarungan terberat bagi Mbo Ijah adalah diri sendiri, mengalah bkn berarti kalah, jgn pernah anggap lawan sbg musuh melainkan motivasi agar dpt lbh baik lg. Dgn ini pabrik resmi dibuka. Ruri akan melanjutkan pendidikan diluar negeri dan Tian akan menikah dgn Lina, demikian Mbo Ijah mengumumkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online