Sinema Pintu Taubat - Aku Bangga Sujud di Kaki Tukang Sapu

https://www.vidio.com/watch/342566-sinema-pintu-taubat-aku-bangga-sujud-di-kaki-tukang-sapu

Diunggah 11 May 2016

Abdi (Sutan Simatupang) menyetujui istrinya Wulan (Cindy Fatikasari) untuk hamil lagi dengna harapan yang lahir adalah anak laki - laki. Akan tetapi yang lahir adalah perempuan lagi Laila (Fita Anggraini). Abdi menjadi pilih kasih karena ia tidak menyukai Laila. Abdi menjadi pilih kasih dan hanya menyayangi Rima (Clerence Chyntia Audry). Abdi yang memiliki sifat malas dan hanya utang sana sini bertemu dengan preman yang membutuhkan seorang anak dan akan membayar Abdi jika memberikan seorang anak. Dengan senang hati Abdi menyerahkan Laila anak yang tidak diinginkan Abdi. Sang istri Wulan berusaha mencegah hal itu akan tetapi tidak bisa. Laila yang diselamatkan oleh keluarga Rani (Winda Amanta). Laila yang tidak mau kembali ke rumah karena nanti ayahnya akan menyerahkan dirinya kembali ke preman. Rani menjadi menggangkat Lailamenjadi anaknya. Mampukah Laila kembali ke ibunya?
#fita anggraini #clerence chyntia audry #winda amanta #sutan simatupang #cindy fatikasari

Sutan Simatupang: Abdi
Cindy Fatikasari: Wulan
Fita Anggraini: Laila
Clerence Chyntia Audry: Rima
Winda Amanta: Rani
Jefry Pausta: Dodo, preman, teman Abdi
Adrian Aliman: Deni, suami Rani
Agus Ibnu Sahlan: Pak Ustad
Asyafriena Alatas: Vero
Joko Apriyono: Dafa

Abdi tak menginginkan anak keduanya itu perempuan, tidak masalah jika anak pertamanya adalah perempuan asalkan berikutnya laki-laki. Anak kedua diberinama Laila.

5 thn kemudian berlalu, Rima dan Laila sedang bermain sama-sama sampai bertengkar, setiap kali Laila main pasti nangis. Abdi menjadi lebih sayang Rima drpd Laila. Masalah boneka, punya Rima sudah banyak, Laila punya dipinjem sampai bonekanya rusak/patah.

Abdi baru saja dipecat/phk krn perusahaan melakukan pengurangan karyawan, pdhl Abdi sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan itu, usia tak muda lagi. Laila berusaha menyayangi ayahnya dalam keadaan jatuh, kehadiran Laila seperti tak dianggap. Laila tak menuntut utk dibelikan baju bagus, Wulan sendiri ingin cari kerja. Laila adalah anak yg pengertian dan ingin bantu bekerja.

Wulan kini berjualan sayur keliling dgn jualan di gerobak, Laila pun ikut membantu ibunya berjualan. Laila kasihan jika ibunya jualan sendirian, anak seusia Laila hrsnya bermain keluar.

Abdi bertemu Dodo, temannya yg seorang preman di warung.  Dodo mengira Abdi msh bekerja di pabrik sepatu, tak taunya Abdi msh menganggur. Dodo terlihat lebih sukses kata Abdi. Dodo baru tau soal tanggungan Abdi bertambah krn anak nambah, Dodo menawarkan Abdi utk membawa salah satu anaknya, nanti diberikan uang sebesar 25juta, cash. Anak Abdi nanti akan dibawa ke kota.

Abdi berpikir utk membawa Laila ke temannya, Abdi menarik paksa utk dibawa ke Dodo, lalu Laila dibawa Dodo begitu saja. Wulan merasa suaminya tega menukar anaknya demi sejumlah uang.

Laila ternyata disuruh Dodo utk mengemis, Laila melarikan diri. Katanya tak mau jd pengemis. Laila beruntung ditolong oleh seorang wanita bernama Rani. Wulan saat ini mencari keberadaan anaknya yg hilang sampai memberikan foto dari tempat ke tempat.

Rani kini menampung Laila di rumahnya, Laila tak mau dipulangkan krn takut dibawa oleh om jahat itu, suami Rani berpikir kok ada tega orangtua yg melakukan itu. Rani dan suaminya memang sudah 5 tahun menikah tak ada anak, Rani dan suaminya sepakat utk mengangkat Laula sbg anaknya. Mulai saat ini Laila memanggil Rani dan suaminya dgn sebutan Mama dan Papa.

Abdi merongrong istrinya utk dimintai uang, Rima jg minta uang jajan. Wulan jg butuh uang utk mencari Laila di kampung. Abdi yg kalap akhirnya mencuri kotak amal lalu ketahuan warga sekitar, beruntung ada Pak Ustad yg berusaha melerai. Demi keamanan kampung, Abdi disuruh meninggalkan kampung. Warga mengusir Abdi sekeluarga dari kampung ini krn tak mau ada maling di kampung ini.

Rima ini mengeluh soal tinggal di rumah yg sempit dan kecil, Abdi menggampangkan bahwa nyari uang itu tak susah. Laila tetep berdoa utk keluarganya di kampung, Laila sebenarnya kangen juga. Laila tak meminta kado macam-macam selaen bertemu dgn ibu kandungnya. Rani dan suaminya ingin mengantar Laila pulang ke rmh ortunya, suami Rani ingin ajak ortu Laila ke rumahnya agar bisa bekerja dgnnya, Rani sendiri setuju dgn usulan suaminya. Saat Laila tiba di rmhnya, ternyata sudah pindah, kata tetangga bahwa ayah Laila kepergok warga mencuri kotak amal masjid hingga diusir dari kampung.

Beberapa tahun kemudian, Rima sbg anak Wulan meminta utk membantunya bekerja tapi tak mau. Wulan ini pinggangnya sampai sakit. Abdi sendiri masih pengangguran, saat diminta cari kerja, jawabannya malah nanti-nanti saja.

Wulan ini ditawarkan utk bekerja yg ringan yaitu sebagai tukang sapu jalanan. Maka dgn ini Wulan memulai pekerjaannya sbg tukang sapu jalanan. Wulan memandangi boneka milik Laila saat menyapu jalanan, Wulan teringat akan Laila yg entah ada dimana. Sudah 15 tahun Laila terpisah dari Wulan.

Rima menegur ibunya yg jadi tukang sapu, yg ada teman-teman Rima malah meremehkannya, nanti menjauhkan Rima dari jodohnya dan yg ada ibunya malah menyusahkan. Wulan berjanji tak akan menyusahkan nanti.

Rima menanyakan kepastian hubungan dgn Vero utk menikahinya, Rima senang jika Vero akan menikahinya krn Vero itu kaya dan mapan, maka bisa hidup enak. Vero akan melamar Rima malam ini juga ke rumah. Vero bertemu dgn Abdi, ayah Rima. Abdi sbg ayahnya setuju saja krn sudah cukup umur. Beberapa waktu kemudian, Rima pun menikah dgn Vero. Rima berkata tak akan tinggal lg bersama ibunya, Rima akan tinggal di suaminya yg kaya raya. Rima kesampean juga menjadi nyonya kaya.

Abdi mampir ke rumah mantunya, Rima berkata senang tinggal di rmh orang kaya, mobil pun sampai 3, uang jajan tinggal minta. Abdi juga ikut bahagia krn bisa diandalkan, Abdi datang krn butuh uang krn jantungnya sakit. Rima memberikan sejumlah uang kepada ayahnya. Abdi berkata semakim disia-siakan ibunya krn ibu Rima pelit.

Rima minta uang lg kepada suaminya, Vero tak suka ayah mertuanya hanya menjadi benalu. Vero melarang Rima utk memberikan uang lg kepada Abdi. Abdi ini berkata dulu memanjakan Rima sampai rela mencuri kotak amal dan membuang Laila, itu demi Rima juga. Rima mengusir ayahnya dari rumah Vero, tak lama Abdi memegang dada yg sakit lalu terjatuh.

Abdi tetap dilayani oleh Wulan saat sedang sakit, Abdi berkata dlm hati bahwa dulu Wulan disia-siakan tapi kini menghormatinya bahkan mau mengurusnya. Vero ini suka markup data keuangan agar cepat kaya, Vero akan bermain cantik agar tak ketahuan korupsi. Wulan datang ke rmh Vero agar Wulan menjenguk ayahnya, Vero tak mengizinkan lalu mengusir ibu mertuanya dari rumah. Vero terlihat sombong, dipikir mantu yg baik, tp ternyata salah. Harta sudah membutakan mata hati Vero dan Rima.

Abdi menyesal krn terlalu memanjakan Rima, mengesampingkan kepentingan Laila dan Wulan, Abdi menyesal memberikan Laila kepada orang lain, demikian Abdi berkata kepada Wulan. Wulan mengajak Abdi utk solat sama-sama di masjid agar dapat dipertemukan. Rima hrs didoakan krn sedang lupa diri. Abdi bertaubat dan berdoa di dalam masjid jika selama ini Abdi jauh dari Allah, bertahun-tahun Abdi meninggalkan solat maka kini diberikan ketenangan. Abdi ingin diberikan kesempatan utk bertemu Laila utk menebus kesalahannya dan ingin Rima bisa sadar lalu menghargai orangtua.

Anak terlahir ibarat polos seperti kertas, ia akan tumbuh sebagaimana ortu memperlakukan. Jika ada anak yg mengecewakan, jangan buru-buru menyalahkan, lihat lah pada dirinya. Demikian penjelasan dari Pak Ustad (Agus Ibnu Sahlan).

Wulan yakin akan bertemu dgn Laila krn ikatan batin yg kuat antara ibu dan anak, seberapapun jauhnya tak akan pernah putus, pasti akan saling mencari.

6 tahun kemudian berlalu, Laila sudah menjadi dokter. Ada Dafa, dokter lain yg memperhatikan Laila itu cantik, soleha, lembut, sabar menghadapi pasien. Dafa diperhatikan suster bahwa memperhatikan Laila.

Laila merasa beruntung diangkat anak oleh Mama Rani dan Papa Deni. Kasih sayang mereka lumayan besarnya, Laila berdoa agar bisa dipertemukan kedua ortu kandungnya. Dafa melamar Laila sbg istrinya, Dafa menerima Laila apa adanya meskipun bukan anak kandung Rani dan Deni. Dalam pernikahan, kejujuran adalah penting. Laila tak meminta mahar apapun, satu yg diingat bahwa jika bertemu ortu kandung Laila maka Dafa hrs menganggap ortu kandung Laila bagaimanapun kondisinya.

Rani kondisi saat ini sedang sakit2an, sebelum Rani pergi utk selamanya maka Rani akan menghibahkan seluruh hartanya utk Laila. Dafa dipesankan agar selalu menjaga Laila, tak lama Rani meninggal dunia. Rani blm kenal siapa kedua ortu kandung Laila.

Semua aset di rumah Vero itu atas nama Vero,  Rima itu hanya bisa menuntut aja kerjaannya. Vero tau jika Rima anak tukang sapu. Rima ingin tinggal di rumah ibunya dulu. Abdi tau soal sifat Rima yg belum berubah malah menyuruh menghormati ibunya, Abdi disalahkan krn tak becus cari uang. Rima malah tak bahagia dgn Vero, pdhl menikah krn harta saja.

Rima meminta uang kepada Wulan, ibunya. Rima melakukannya krn mengikuti ayahnya yg dulu merongrong ibunya. Rima bertemu dgn temannya yg seperti sukses, Rima ikutan sukses. Teman Rima menyarankan bahwa ajak ortunya yg muka melas, kerjanya hanya ongkang-ongkang kaki lalu dapat setoran. Kerjaannya adalah jadi pengemis.

Rima ingin bawa bapaknya berobat ke kota, kata Rima ada temannya yg seorang dokter maka dpt berobat gratis. Rima ternyata menjadikan ayahnya sendiri seorang pengemis, dgn ini dapat setoran.

Rima disuruh temannya pergi krn ada kamtib, ada kamtib menangkap Rima krn sbg koordinator gepeng, Rima melarikan diri hingga tertabrak motor.

Abdi ditangani oleh seorang dokter, yaitu Laila. Laila tak meminta biaya. Dokter itu bernama Laila, Abdi teringat akan nama itu sbg anak keduanya yg dulu dibuang. Abdi menceritakan nama dokter seperti nama anaknya yg dulu diserahkan melalui temannya, Laila memanggil Pak Abdi ini suami Bu Wulan?
Laila mengaku ini adalah anak Abdi yg dulu disia-siakan. Laila memperkenalkan Abdi sbg anak kandungnya, Dafa diperkenankan sbg calon suaminya. Abdi tak nyangka jadi orang hebat. Rima dikabarkan meninggal krn dikejar kamtib saat dikejar kamtib akibat Abdi dijadikan pengemis, Wulan dikabarkan menjadi tukang sapu.

Ada seorang dokter yg memanggil Wulan dgn sebutan ibu, lalu bersujud di kaki Wulan. Dafa datang juga menemani Laila, ada Abdi. Kata Abdi dia lah Laila, anak kandung Wulan. Wulan dapat memeluk anaknya, Laila mengaku dirinya anak kandung yg hilang 15 thn lalu. Laila bangga sujud di kaki ibunya, ibunya bagaikan malaikat krn telah melahirkannya.

Doa Wulan akhirnya dikabulkan juga utk bertemu Laila. Wulan diperkenalkan kepada Dafa, calon suami Laila. Beberapa waktu kemudian, Laila menikah dgn Dafa. Laila ingin seperti ibunya yg selalu kuat da bertahan. Jadilah seperti akar, meski tak terlihat, kuat membuat batang berdiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online