AZAB - Kisah Makam Yang Berbau



https://m.vidio.com/watch/1520261-azab-kisah-makam-yang-berbau

Diterbitkan November 21, 2018

Dewi (Sania Velova) dan Wisnu (Jasin Raditya) pasangan suami istri dikagetkan dengan perut membesar, namun penyakit ini tidak terdeteksi oleh medis maupun alternatif. inilah penyakit yang telah memakan harta sumabangan unutk anak yatim. betapa zalimnya mereka, Dewi yang kala itu meminta maaf. Berangsur sembuh. Wisnu tak mau hingga akhir hayat jenazah meninggal dengan aneh. Saksikan selengkapnya Azab - Kisah Makam Yang Berbau

#jasin raditya #sania velova #cahaya ilmi insani #mufida nahdi #azab - kisah makam yang berbau

Jason Raditya: Wisnu
Sania Velova: Dewi
Asha Putri: Dila, anak Wisnu/Dewi
Cahaya Ilmi: Putri, anak Ryan
Mufida Nahdi: Jingga, kakak Putri, anak Ryan
Aznoor
Ari Mio: Ryan, kakak Wisnu
Yon Safri: Pak Ustad
Dwi CPNS: Nilam, istri Ryan, ibu Jingga/Putri
Emir Pahlevie: Bram

Wisnu dan Dewi merasakan perut buncit dan sakit, sudah dibawa ke dokter tak ada penyakit yg mengkhawatirkan, uang sudah habis utk pengobatan mereka, perut semakin membesar. Anak-anak yg dizhalimi adalah anak kakak Wisnu yg merasa Wisnu ada hak, ustad menegurnya bahwa itu adalah dosa besar jika memakan harta anak yatim. Dewi merasa yg dibilang ada benarnya, apabila msh simpan harta maka harus serahkan. Wisnu berkata jangan lakukan ini.

Dewi memberikan surat sertifikat rumah dan tanah lalu minta maaf kepada keponakannya yg paling besar, Dewi disuruh minta maaf juga ke makam Putri (Putri Binti Ryan), perut Dewi pun kempes. Dewi merasa hrs bawa Wisnu agar perutnya kempes. Wisnu diseret-seret dan tak mau minta maaf, sampai kapanpun tak mau, perut Wisnu semakin membesar lalu terjatuh di makam Putri, Wisnu meninggal dunia.

Kabut hitam terlihat mengikuti pembawa jenazah Wisnu, tanahnya lembek sudah diuruk. Dewi sudah memperingatkan untuk Wisnu agar minta maaf sampai ajal menjemput. Pak Ustad ingin tau apa yg diperbuat Wisnu semasa hidupnya, Dewi akan menceritakan semuanya.

Beberapa waktu lalu diberitakan, soal ada bapak pengemis mampir ke warung Wisnu dan Dewi, yg ada malah diusir Wisnu. Wisnu saat tidur itu dibangunkan pengemis, uang pengemis malah diambil Wisnu krn dituduh ambil uang warung, blgnya nyolong waktu Wisnu tidur. Ryan segera datang utk mengembalikan uang tsb lalu memberikan sedekah. Ryan mengingatkan agar Wisnu jangan malas2an agar warung ramai. Wisnu menggampangkan nanti minta ke Ryan saja.

Ryan ini juragan yg baik yg suka sedekah kata para warga. Ryan sekeluarga lagi pada mau berlibur, Wisnu mohon utk pinjam uang tapi tak bisa krn tau kelakuan terdahulu yg modus sama, hanya Wisnu pemalas dan kurang sedekah. Wisnu akan balas perbuatan Ryan sekeluarga.

Mobil yg dikendarai Ryan ini remnya blong hingga mengalami kecelakaan. Dewi mendapatkan kabar ini dari warga. Wisnu mengaku ke Dewi bahwa dirinya yg melakukan.Dewi dan Wisnu ke RS pura-pura sedih atas kepergian kakaknya. Jingga dan Putri, kedua anak Ryan selamat, mereka sudah jadi yatim piatu.

Jingga dan Putri membawa om dan tante serta anaknya, Mbo Inah lgsg dipecat oleh Dewi utk memperhemat pengeluaran, kali ini Dewi dan Wisnu yg berkuasa di rumah Jingga dan Putri yg sudah berbaik hati. Dila suruh tidur di kamar Putri, Jingga bersama Putri.

Para buruh tani membicarakan soal kebaikan Ryan yg umur tak panjang. Ryan dulu menjadi juragan di gedung, maka Wisnu lah yg berkuasa. Ada buruh tani yg mempekerjakan petani yg miskin krn kasihan, oleh Wisnu lgsg dipecat krn tak mau mempekerjakan orang sakit.

Putri dan Jingga tak boleh main dgn mainan sendiri, mainan hanya boleh untuk Dila saja. Putri dan Jingga menderita krn paman dan bibi mereka adalah orang yg tak tau diri, mempekerjakan sebagai layaknya pembantu di rumah sendiri. Putri dan Jingga dilarang sekolah oleh Dewi, mereka hanya ingin kedua ortu bangga dan kedua ortu mereka akan dapat pahala, Dewi membentak Putri dan Jingga utk berhenti sekolah.  Putri malah dikunciin di kamarnya krn kesalahan kecil mengepel membuat Dewi kepeleset.

Jingga disuruh Wisnu utk mengawasi perkebunan, para buruh menegur Wisnu bahwa nanti akan kena Azab. Para buruh merasa perkebunan adalah hak Jingga sbg pewaris juragan Ryan.

Jingga merasa paman dan bibinya jahat, Wisnu memang mengaku memang iya membuat kedua ortu Jingga celaka, ingin lapor tapi mana mungkin ada yg percaya. Putri seharian dikurung di kamar sampai tak dikasih makan.

Tiba lah pembagian gaji, para karyawan hanya menerima uang yg lebih sedikit padahal panen lagi ramai dari yg biasanya.

Tak sengaja ada pria (Emir Pahlevie) yg bertabrakan dgn Jingga saat bertanya alamat, Wisnu awalnya membentak ini siapa dan ada perlu apa dgn keponakannya. Pria tsb bernama Bram, seorang duda dan juragan tanah kaya di kampung sebelah. Bram akan memberi mahar yg besar utk menikahi ponakan Wisnu.

Jingga ingin dinikahkan dgn juragan bernama Bram, jika tidak maka Putri akan dijual keluar, ancaman Wisnu ini tak main-main. Jingga akhirnya menikah dgn Bram namun Bram tak memperkenankan Jingga utk membawa Putri tinggal bersamanya. Jingga tinggalnya jauh dari Putri.

Putri disuruh mengerjakan pekerjaan rumah menggantikan Jingga, Dila membawakan kue utk Putri, saat ingin nyuapin, Dewi keburu datang dgn marah. Dewi malah terpeleset jatuh. Wisnu kali ini membawa Putri keluar dari rumah dan tak diperkenankan urk menginjakkan kaki di rumah Wisnu lg. Putri bersedih di makam kedua ortunya sambil curhat. Mbo Inah bersama warga menemukan Putri di makam, Putri berkata sudah diusir oleh om dan bibinya. Para warga marah lalu mendatangi rumah Wisnu, Wisnu dan Dewi sudah tak peduli lg dgn Putri.

Bram saat ini sakit demam, Jingga dgn tulus merawatnya hingga hati Bram menjadi luluh maka Bram merasa bersalah tak mengerti perasaan Jingga, maka boleh mencari adiknya itu utk tinggal bersama, Bram tak ikut dgn Jingga. Jingga mencari Putri di rumah Wisnu namun katanya tak tinggal lagi di rumah, kata Dila bahwa Putri sudah diusir. Jingga mengancam akan melaporkan paman dan bibinya ke polisi jika terjadi sesuatu tak diinginkan pada Putri.

Pada suatu hari di jalan Dila membawa boneka utk Putri yg sedang di jalan, krn ada motor nyaris nyerempet maka Dila hampir celaka. Wisnu marah lalu mengejar-ngejar Putri, Wisnu tau Putri pasti akan ke Mpo Inah. Putri berpikir tak ke rumah Mpo Inah krn Wisnu akan mencarinya. Putri ke makam kedua ortunya hingga malam hari sampai hujan tiba, Putri pingsan di makam.

Jingga dapat menemukan Putri juga di makam keadaan pingsan. Jingga berkata kepada warga soal perbuatan paman dan bibinya yg keterlaluan, hanya demi harta maka mencelakakan kedua ortunya,  Warga mendengar itu benar-benar keterlaluan maka setuju utk dilaporkan ke polisi. Putri menarik tangan Jingga, Putri ingin ditemani tidur oleh Jingga kali ini. Tak lama Putri tsk bangun-bangun lagi, ternyata sudah meninggal dunia.

Wisnu memecat para karyawannya krn kerja malas-malasan, tak diberikan pesangon krn sbg gantirugi atas kerjanya yg malas-malasan. Ada buruh dan warga lain berkata bahwa Wisnu tak hanya zhalim kepada pekerja tetapi ponakan sendiri, Jingga datang bersama para warga lain memberitau bahwa Putri sampai meninggal krn perbuatan zhalim paman dan bibinya, Wisnu tak peduli krn bukan urusannya.Wisnu hrsnya dilaporkan ke polisi, Jingga tak melaporkan bkn krn tak ada bukti, melainkan atas permintaan Putri sendiri sebelum meninggal.

Di sawah ini pada hari mendung dan petir, perut Wisnu membuncit. Dewi juga merasakan perut membuncit ketika sedang makan bersama Dila. Dila memanggil warga utk menolongnya.

Demikian cerita dari Dewi, Jingga sudah ikhlas memaafkan almarhum. Warga yg sedang makan dan lewat mencium seperti ada bau yg datang dari makam Wisnu. Warga melapor kepada Dewi selaku istri almarhum, warga ingin memindahkan makam Wisnu yg menyebabkan bau ini krn dekat pemukiman warga, Dewi ikhlas dan setuju dgn usul warga utk memindahkan makam Wisnu yg rada terpencil di atas bukit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online