AZAB - Pasangan Pemakan Harta Anak Yatim Suami Mati Terkena Dur Beracun Dan Istri Tenggelam Di Dalam Sumur



https://m.vidio.com/watch/1643573-azab-pasangan-pemakan-harta-anak-yatim-suami-mati-terkena-dur-beracun-dan-istri-tenggelam-di-dalam-sumur

Diterbitkan April 24, 2019

Karena semasa hidupnya BU Nina dan suaminya telah berbuat dzalim pada anak yatim di akhir hidupnya mereka mendapat azab yang mengerikan. Nina memanfaatkan anak yatim untuk mendapatkan sumbangan, tetapi setelah mendapat banyak dana dari donatur, uang tersebut ternyata digunakan untuk kesenangannya sendiri. Simak kisah lengkapnya dalam AZAB!

#azab #daniel rico #ratna yayang #billy bujanger #miranty dewi

Miranty Dewi: Nina
Billy Bujanger: Ridwan, suami Nina
Daniel Ricco: Eko
Ratna Yayang: Fatimah
Asha Putri: Asha
Nugi Banyu
Cindy Banyu
Stevanie: Wiwit, anak Nina
Alexander Benny: dokter

Nina kini terjebak di dalam sumur meminta pertolongan kepada warga sekitar. Para warga berusaha utk menolong Nina yg masuk ke sumur. Nina berusaha menggenggam tali yg diberikan warga, saat digenggam ini tangannya panas lalu Nina terjemur lg, Nina dikira selamat tetapi merasa di sebuah tempat yg panas. Ada bayangan yg berkata bahwa Nina memakan harta anak yatim.

Nina akhirnya meninggal dgn tenggelam di sumur, tetapi jenazahnya panas ketika dipegang. Nina belum bertaubat sebelum meninggal, tidak seperti Wiwit, anaknya

Beberapa tahun lalu diceritakan soal Nina, yg dulu menerima sumbangan dari para warga dgn berkeliling. Nina memperkenalkan Eko ke ibu-ibu warga, Eko terlantar dan tak punya keluarga. Nina dicap sbg orang baik.

Wiwit juga menerima uang sumbangan warga utk panti asuhan milik Nina, ibunya. Nina juga menerima sumbangan dari warga yg lain, bersikap ramah kepada donatur. 

Anak-anak yatim ditampung di panti asuhan milik Nina ternyata malah dipekerjakan sbg layaknya seorang pembantu. Baik Nina maupun Ridwan sama-sama zalimnya.

Makanan yg diberikan oleh Wiwit kepada anak yatim hanya ala kadarnya saja. Eko akhirnya ikut juga masuk perangkap dan seperti tak ada masa depan. Nina memperhatikan buku keuangan ttg pemasukan panti berkurang. Wiwit sudah meminta dibelikan baju. Kali ini Nina tak bisa kasih krn pemasukan sedikit.

Ridwan ini terpaksa ke masjid yg sebenarnya malas bagi Ridwan hanya utk mencari donasi ke masjid, Ridwan rada malas solat apalgi menjadi imam di masjid. Ridwan suka menilap uang sumbangan hingga Nina menemukan dibalik baju dan peci. Nina yg atur keuangan. Nina memiliki ide khusus agar cepat kaya. Anak-anak panti dilarang kabur, maka nanti akan dicari.

Para anak panti didandanin oleh Ridwan dan Nina, ada yg tangan dibuat pura-pura buntung, pura-pura pincang agar orang banyak yg kasihan lalu memberikan uang. Ada yg menjadi pengamen dan pengemis.

Ridwan dan Nina tidak suka ada anak-anak panti yg mengaji, Eko pasti yg mengajari anak-anak mengaji, Eko malah akan dihukum oleh Nina. Usaha Ridwan dan Nina berhasil, penghasilan cukup banyak. Dgn uang itu bisa dibelikan mobil. Wiwit juga mendapatkan bagian.

Wiwit ini sudah memiliki pacar, pacar Wiwit ini minta Wiwit utk belikan laptop baru utk kerja. Ridwan sendiri juga punya pacar di kafe.

Ibu-ibu bingung dgn Nina yg bisa beli mobil baru, padahal kan mengurus anak-anak yatim butuh biaya. Nina membeli mobil ini krn banyak kebutuhan. Pak Ustad dan warga ingin mengadakan tasyakuran di panti sekalian memberikan donasi. Tasyakuran pun tetap dilaksanakan, Eko mengaji sangat bagus hingga dipuji. Pak Ustad memberikan tausiah di panti utk memberikan peringatan soal jangan menghardik anak yatim, Wiwit mempertanyakan kembali kata-kata Pak Ustad ke ibunya, Wiwit terbawa perasaan dan teringat akan azab. Nina berkata tak perlu percaya ama yg begituan, masa ada azab di jaman modern ini.

Pak Ustad memperhatikan Eko ini menjadi kurus, Nina berkelit bahwa Eko ini susah makannya krn msh baru dan butuh adaptasi. Amplop utk anak-anak yatim dipegang oleh Nina.

Wiwit di malam harinya mabuk hingga pandangan di sekitar bergoyang, tak lama Wiwit jatuh di kubangan dan pingsan. Wiwit terkena benda berkarat di tangan kirinya yg menyebabkan tangan kiri Wiwit harus diamputasi. Pacar Wiwit memutuskan hubungannya dgn Wiwit krn tak mau punya pacar yg tangannya hilang sebelah, Wiwit merasa ini adalah hukuman, dulu pernah menyuruh anak yatim utk pura-pura buntung.

Wiwit ingin cari dokter terbaik dan tangan palsu, kedua ortunya tak setuju krn mahal. Kedua ortu Wiwit malah ingin memanfaatkan Wiwit cari uang dgn kondisi Wiwit yg tangan buntung sebelah. Wiwit menyesal jika pernah jahat kepada anak yatim.

Wiwit akhirnya bisa merasakan penderitaan anak yatim, kebetulan bertemu Eko di jalan bersama Wiwit  Eko memutuskan pergi setelah dilihat oleh Ridwan dan Nina.

Eko kebetulan ditemukan oleh seorang ibu di jalan sedang ngamen dan tangan lebam.Eko terlihat makannya lahap seperti jarang diksh makan. Ibu (Ratna Yayang) mengintrogasi Eko sbg anak panti, ibu itu tau Eko berbohong pdhl sebenarnya disiksa oleh pemilik panti, Ridwan dan Nina bahkan anak kandung Nina/Ridwan yg kini buntung disuruh jadi pengemis.

Wiwit membenarkan apa yg Fatimah konfirmasi, Fatimah bersama para warga dan Pak RT mendatangi rumah Nina dan Ridwan. Ridwan malah mengalihkan isu soal Fatimah begitu krn Ridwan lebih memilih Nina drpd Ridwan, Wiwit dgn rasa takut kepada kedua ortu mengatakan apa yg dituduhkan Fatimah tidak benar. Atas tuduhan fitnah Fatimah, maka Fatimah diusir dari kampung.

Anak-anak panti berusaha melarikan diri, Eko membiarkan anak-anak pergi sementara  Eko sendiri berhasil ditangkap oleh Ridwan, Nina tertimpa lemari di kamar hingga tak bisa berjalan. Setelah Nina lumpuh, Ridwan malah membawa perempuan lain ke rumah, Ridwan yg gelap mana ingin mengambil harya di rumah.

Nina menghasut warga soal Ridwan yg membawa perempuan lain yg bukan muhrimnya ke dalam rumah lalu terbukti lah perbuatan Ridwan, Ridwan melarikan diri hingga terkena duri beracun yg membuat badan merah-merah lalu meninggal dunia.

Para anak-anak panti berusaha menyelamatkan Eko hingga dapat kabur. Wiwit minta maaf kepada Fatimah krn gara-gara kesaksian palsu, Fatimah diusir dari kampung. Fatimah memaafkan Wiwit lalu bertemu anak-anak panti yg lain. Para warga tertipu dgn sikap Nina dan Ridwan selama ini, mereka menggerebek rumah Nina. Nina tau warga mencarinya lalu mencoba kabur hingga Nina jatuh terperosok ke dalam sumur.

Demikian lah cerita mengenai Nina dan Ridwan di masa hidupnya. Panti mengalami kebakaran krn gas yg meledak. Nina sampai tak diterima di pemakaman krn dosa yg dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online