Azab - Bumi Menolak Jenazah Pembongkar Makam Tanpa Izin



https://m.vidio.com/watch/1718413-azab-bumi-menolak-jenazah-pembongkar-makam-tanpa-izin


Diterbitkan August 04, 2019

Semasa hidupnya Tedy suka berbuat semena mena dengan menguasai area pemakaman di kampungnya. Tedy memeras warga yang ingin memakamkan anggota keluarganya di pemakaman yang Tedy kelola. Tedy juga sering membongkar makam tanpa seizin keluarga jenazah. Karena perbuatannya itu di akhir hidupnya Tedy ditimpa azab yang mengerikan sehingga bumi pun menolak jazadnya. Simak kisah lengkapnya dalam AZAB - Bumi Menolak Jenazah Pembongkar Makam Tanpa Izin!

#azab indosiar #azab - bumi menolak jenazah pembongkar makam tanpa izin #azab

Derry Oktami: Tedy
Khaifa Marasabessy: Ratih
Najib Hergantara: Reza
Eny Surachman: Bu Ningsih
Zaenal Chaniago: Pak Ustad
Stevanie: Nisa
Agus Ibnu Sahlan: Pak Anwar

Tedy dan istrinya saat jni berada di makam. Tedy mendengar seperti suara minta tolong, Tedy ini sedang terperosok di lubang dekat makam sampai sulit keluar, ada petir di sekitar makam, Tedy tersambar petir hingga meninggal dunia.

Warga yg memandikan jenazah Tedy mendengar seperti ada tangisan, tak lama petir menyambar dan aspal seperti terbelah.

Saat jenazah dibawa, ada seperti suara ledakan dan akan terjadi gempa. Batu besar menggelinding hampir mengenai para pembawa jenazah. Warga sekitar ada menolak jenazah Tedy krn akibat kejahatan jenazah di masa lalu. Tedy tak ada rasa kasihan kepada para warga tsb dan keluarga yg sudah meninggal. Warga berikutnya di area laen juga sama, menolak jenazah Tedy akibat jahat semasa hidupnya, bahkan menyuruh buang ke sungai.

Baru saja keranda jenazah Tedy akan di bawah, di area sekitar makam ada seperti ledakan dan gempa yg mengkhawatirkan para warga pembawa jenazah. Tak lama jenazah Tedy malah menempel di kerandanya. Beberapa waktu lalu akan diceritakan demikian.

Tiba lah saatnya Nisa utk menikah dgn Reza tetapi Reza malah menggoda perempuan lain utk dijadikan pacarnya. Reza mengaku ayahnya punya agen toko kelontong, sawah dan tanah dimana-mana. Kalau pun tau maka tak bisa berbuat apa-apa krn miskin, kepergok lah oleh Bu Ningsih, calon ibu mertuanya (Eny Surachman). Reza menghina Bu Ningsih yg miskin.

Tedy ini malah berada di posisi Reza yg salah, Tedy malah ingin balas dendam kepada keluarga bu Ningsih yg sudah menghina dan mempermalukan. Tedy bersama Reza bersekongkol utk membalas perbuatan bu Ningsih.

Tedy dan Reza membongkar makam Pak Hasan, makam tsb adalah malam wakaf dari alm ayah Tedy. Kata Tedy surat blm diurus, secara hukum ini tanah msh milik Tedy, maka bebas melakukan apapun.

Makam Pak Hasan , suami Bu Ningsih diberitahu jika dibongkar oleh Tedy. Tedy berkata sudah membiarkan suami Bu Ningsih dimakamkan secara gratis, ini lah akibat Ningsih mempermalukan Tedy. Ningsih memohon agar makam tak dibongkar lalu minta maaf, Tedy akan mengurungkan niatnya asalkan Ningsih memberikan uang 20 juta utk sewa makam. Reza tetap melanjutkan pembongkaran makam, Ningsih ingin memcegah Tedy, yg ada malah terdorong jatuh hingga kepala terbentur tembok.

Bu Ningsih ini meninggal di rumah saat akan beranjak ke makam suaminya yg baru, setelah para warga memberitahu soal makam suami Bu Ningsih bener2 sudah dibongkar.

Reza di malam hari naik motor dgn ugal2an hingga mencelakai seorang warga dgn menabraknya. Tedy membiarkan Reza sbg anak muda ini bepergian. Tak lama warga datang meminta pertanggungjawaban. Kata Reza, salah sendiri jalan ke tengah. Jika Reza dibawa ke polisi, Tedy akan membuat hidup para warga menderita. Kata Tedy, Reza tak bekerja krn nanti harta Tedy akan jatuh ke tangan Reza.

Nisa akan melangsungkan pernikahan dgn seorang lelaki, Reza datang menginterupsi. Jika lanjutkan pernikahan maka Reza akan hancurkan rumah tangga Nisa dgn calonnya. Reza dgn sombongnya berkata bahwa tak berani melawan ayahnya yg kaya raya, mereka dibilang pada miskin. Pernikahan Nisa dgn calonnya dapat dilanjutkan.

Pada malam harinya, Reza menghajar Aldi, suami Nisa. Kata Reza ini lah akibat merebut Nisa. Aldi berkata tadi Reza menyerangnya. Salah 1 warga menghasut agar jangan belanja lg di toko kelontong Tedy.

Toko kelontong Tedy sampai sepi bahkan hampir bangkrut krn tak ada yg mau membelinya. Ada warga yg di kota ini dimakamkan di kampung krn gratis, di kota mahal. Tedy ajak Reza ke tanah makam kakeknya. Ada Tedy kebetulan lewat lalu menagih uang sewa krn malam tak lg gratis. Jika tak bayar sewa, maka makam akan dibongkar. Makam bu Aisyah yg sudah puluhan tahun saja juga akan dibongkar, Ratih mendengar pembicaraan warga soal pembongkaran makam.

Ratih menanyakan soal Tedy membongkar tanah makam, Tedy berhak melakukan apa saja krn tanah tsb adalah miliknya, Reza akan terus membantu ayahnya tanpa peduli dgn dosa asalkan dapat uang.

Reza membawa catatan kepada warga yg belum bayar sewa makam lalu berencana siapa yg akan menagihnya. Ada warga meninggal lg dicegah oleh Tedy, hrs bayar sewa 500rb/tahun. Tedy bahkan sempat menghina warga miskin, jangan mati makanya orang miskin, kalau perlu buang saja ke laut atau kuburkan di hutan. Tedy punya mulut ini seenaknya.

Tedy terus menagih uang sewa makam kepada warga yg dimakamkan bahkan akan menaikkan harga sewa makam. Ada yg makam istrinya, ada makam anaknya. Tedy mengancam akan talak Ratih jika komplain macam-macam, Ratih tak mau pisah krn memikirkan nasib Reza.

Reza ini seenaknya ugal2an di malam hari sampai menyerempet orang, Reza oleng hingga nyaris tertabrak pickup lalu Reza mengalami kecelakaan, masuk jurang. Warga mengabarkan hal ini, yg ada Tedy menuduh warga yg celakai Reza krn benci kepada Reza.

Saat jenazah Reza akan dibawa ke pemakaman, jalanan terasa ada yg goyang tak seperti biasanya, tak lama ada motor ugal-ugalan yg lewat begitu saja. Salah 1 pembawa jenazah ada membicarakan Reza yg baik2, Tedy marah krn bicara sembarangan bahkan ancam makam keluarga akan dibongkar.

Liang lahat utk memakamkan Reza ini mengandung lumpur, para warga sudah tak sanggup krn saking baunya air tsb. Blm masalah air, sekarang asap. Kata warga bahwa Reza ini zalim terhadap Nisa dam suaminya.

Ratih ini bergerak minta maaf ke rumah Nisa dan suaminya akibat perbuatan zalim Reza, Tedy tak lama datang menyusul Ratih. Ratih ingin melakukan apapun asalkan bisa memaafkan Reza, Nisa dan suaminya sudah bisa memaafkan almarhum Reza. Reza dapat dimakamkan dgn layak juga.

Warga membicarakan masalah Reza ini meninggal begitu banget ada masalah, padahal tak jahat2 amat, gimana bapaknya ya. Ratih membenarkan ucapan warga, menyuruh Tedy utk bertaubat. Tedy yakin ada yg membuat anaknya celaka lalu akan menuntut balas.

Selepas Reza meninggal, Tedy menaikkan sewa makam jadi 1 juta, krn sudah bayar 500 maka sisa 500 lg, ada kalung yg dipake ibu itu langsung diambil begitu saja. Seorang bapak bernama Pak Anwar (Agus Ibnu Sahlan) juga ditagih uang sewa oleh Tedy utk makam istrinya tapi tak ada uang. Tedy menanyakan ada jaminan apa saja, Tedy merampas hp bapak itu, padahal dipakai utk kerja, bapak tsb didorong hingga jatuh. Ada anaknya yg datang, memeriksa ayahnya sudah meninggal. Tak lama warga lain ada datang, mengetahui begitu jahatnya Tedy mencelakai orang hingga meninggal. Krn blm bayar uang sewa, makam istri Anwar akan dibongkar juga.

Tedy di malam hari mendengar seperti ada suara ketawa-ketawa, Ratih menduga itu suara warga yg dibongkar paksa makamnya.

Tedy datang lg utk menagih uang sewa makam anak ibu tsb, Tedy menemukan ada TV. TV itu digadaikan utk pengobatan suami tsb. Tedy berkata percuma digadaikan, TV gagal dibawa krn terjatuh, Tedy akan bongkar makam anak ibu tsb. Ibu tsb menghampiri warga sekitar bahwa akan bongkar makam anak ibu tsb, di saat itu terjadi lah seperti gempa yg membuat Tedy terperosok ke dalam lobang. Ratih diberitahu warga soal Tedy terperosok ke lobang, Tedy gagal ditolong utk dikeluarkan. Orang miskin kurang gizi dan tak becus, Tedy menghinanya krn tak bisa menolongnya, padahal sudah berusaha menolong Tedy. Tedy mendengar suara minta tolong dam teriakan, kaki Tedy merasa panas di dalam lubang makam.

Demikian cerita Ratih, ternyata banyak jg warga yg dizalimi, pak Ustadz berharap bisa memaafkan kesalahan Tedy. Ratih teringat akan Bu Rani yg pernah dizalimi Tedy, Ratih memohon ke bu Rani utk memaafkan suami Ratih, Ratih ingin bu Rani ikut ke pemakaman Tedy.

Setelah Tedy dimakamkan, tak lama terjadi ledakan di sekitar makam. Warga tak mau celaka hingga tak mau mengangkat keranda jenazah lg. Nisa dan Aldi lah yg membantu mengangkat keranda jenazah Tedy. Berbagai macam kejadian lg dari petir menyambar hingga pohon menimpa keranda jenazah Tedy, lalu ada api di sekitar makam Tedy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online