AZAB - Menipu Uang Umroh, Makam Suamiku Hilang Tak Berbekas



https://m.vidio.com/watch/1672487-azab-menipu-uang-umroh-makam-suamiku-hilang-tak-berbekas

Diterbitkan May 31, 2019

Ali dan temannya menjalankan bisnis travel untuk umroh, namun semua itu justru menjadi tak berkah karena Ali memiliki niat jahat tersendiri. Agar mendapatkan uang dengan instan, Ali menipu orang-orang agar mengikuti travel umrahnya tersebut. Namun uang tersebut disalah gunakan Ali untyuk memperkaya dirinya, istrinya Desi yang tak tahu menahu menjadi sasaran amukan warga atas ulah Ali tersebut. Karena ulahnya tersebut Ali terkena Azab kakinya terpatuk ular berbisa dan ketika disemayamkan makamnya hilang tak berbekas. Simak selengkapnya di AZAB - Menipu Uang Umroh, Makam Suamiku Hilang Tak Berbekas.

#puspita sarry #verji #azab indosiar

Verji : Ali
Puspita Sarry: Desi
Deon Setiawan: warga
Yon Safri: Pak Ustad
Suranta Purba: dokter
Faisal Sikumbang: polisi
Jefry Pausta: Anton, teman Ali
Makmur Sentosa: Ruslan
Asep Krismanto: dokter

Ali baru saja dikejar-kejar oleh warga hingga terperosok ke dalam lobang, Ali susah keluar, Ali merasa kakinya patah. Ada warga yg mencari Ali hingga di warung, Desi selama ini tak tau apa-apa soal suaminya. Modal warung diduga dari hasil suaminya, warga mencari Ali hingga di rumah, Desi saja tak tau soal Ali ada dimana. Ada barang elektronik seperti TV dan kulkas diambil warga sbg jaminan. Ali di dalam lobang ini digigitin semut, Ali berusaha utk keluar dari lobang.

Warga datang ke RS menuntut gantirugi, kakinya membusuk hingga ke lutut, tadinya hanya telapak yg diamputasi, kini keduanya diamputasi.

Warga mencari keberadaan Ali lg di rumah, Desi msh menunggu suaminya tak jg pulang, dianggap menyembunyikan Ali. Para warga meminta uangnya kembali. Barang-barang sudah habis disita, bahkan meminta rumah disita utk gantirugi. Pak Ustad menegur para warga yg ambil paksa barang-barang Ali apalg mengusir Desi.

Desi yg sedang hamil merasakan perutnya sakit. Ali masih tertahan di dalam lobang, saat Ali bangun melihat ada ular lalu kakinya digigit ular. Ali berusaha keluar dari lobang, masih juga sulit. Ali berhasil keluar dari lubang, saat baru berdiri ini Ali tertabrak mobil angkot yg dikendalikan oleh seorang pengemudi yg mabok. Dokter memeriksa Ali ini, kaki yg kiri patah, kaki satunya dipatok ular. Ada suster yg mampir mengenalinya sbg Ali, suami Desi yg penipu itu. Kaki Ali sudah patah sebelum tertabrak itu.

Desi baru saja mengalami keguguran, Desi baru diberitahu kondisi suaminya. Kedua kaki Ali harus diamputasi agar tak membahayakan krn sudah cukup parah. Ali akhirnya sadar dari komanya, Ali melihat perut Desi sudah kempes krn Desi merasa tertekan atas sikap warga. Ali tak akan mengembalikan uang warga krn merenggut nyawa calon anaknya. Tak lama polisi datang bahwa Ali tertuduh atas pembunuhan terhadap nek Idah.

Beberapa waktu diceritakan bahwa ada teman Ali yg menceritakan bisnis travel umroh, 3 bulan terakhir ini Ali blm dapat kerja. Kerja Ali dari dulu begitu2 saja tak ada perubahan,harus kirim uang ke keluarga di kampung.Ali terpaksa balik ke kampung lg dgn kondisi miskin, apalg Ruslan, musuh bebuyutan di kampungnya. Ruslan memanggil Ali dgn sebutan juragan, katanya di kampung hanya bisa bertani hingya dapat membeli motor.

Ali bertemu Desi di rumah, minta maaf krn tak dapat mengirimkan uang, perusahaan tempat Ali ini bangkrut. Desi kerja di perkebunan sekalian jualan. Kondisi ayah Ali ini sakit2an.

Desi pulang lg ke rumah lalu ada bendera kuning, ayah Ali baru meninggal dunia, padahal sudah dibawa ke RS.

Ada warga yg uring2an, ingin umroh tp travelnya jauh, harus ke kota. Kebetulan Ali mendengar ada ribut2, ibu warung menyampaikan bahwa banyak warga yg ingin umroh dan haji tapi ribet urusnya harus ke kota. Ali berkata bersedia mengurusnya krn ada teman di kota yg bisnis travel dan umroh, biaya bisa dicicil.

Ali menelpon Anton, temannya di kota utk mempresentasikan soal umroh/haji. Ali akan dapat komisi bahkan ikut umroh jg jika berhasil mendapatkan satu jemaah. Warga di kampung pun pada banyak berminat, Ali diminta untuk tagih dana jemaah lalu setor ke Anton.

Ruslan di jalan menyombongkan diri dgn motornya krn melihat Ali jalan kaki. Ruslan langsung berpikir utk DP motor dgn uang yg disetor jemaah. Beberapa bulan kemudian, Ali dapat mengajak Desi ke rumah barunya. Kata Ali semua dari hasil bonus umroh, Desi merasa ada khawatir.

Ada bapak bernama Saiful yg ingin umroh tp istrinya sedang sakit, bapak tsb inginnya berangkat bareng, tak ingin sendiri2. Bapak tsb ingin tarik uang 80 perseb dari yg disetor, kata Anton msh bisa.

Pak Saiful ke rumah Ali dgn ketok2 pintu, Ali malah mengabaikan. Istri Pak Saiful terkena kanker. Desi bingung mengapa menghindari Pak Saiful. Suster tak bisa melakukan tindakan operasi krn Pak Saiful belum melunasi biaya administrasi. Tak lama jantung berhenti, istri Pak Saiful meninggal dunia.

Ali berkata bahwa beli barang-barang dari uang jemaah, Desi baru mengetahui hal ini. Ali akan mengembalikan uang tsb tapi nanti. Desi ingin hidup sederhana seperti dahulu.

Desi memutuskan pergi dari rumah sampai urusan Ali ini selesai. Kata warga, Ali tak perlu memikirkan masalah warga.

Di malam hari ada warga yg mencari kayu bakar melihat ada nek Idah terbaring di hutan, setelah diperiksa ternyata sudah meninggal, katanya mau ke Jakarta, pulang-pulang sudah jadi jenazah.

Pak Ustad menegur Ali di jalan yg katanya habis mengantar nek Idah ke kota. Ali berkata balik bahwa nek Idah berangkat sendiri, lalu antar ke terminal. Warga menduga bahwa kematian nek Idah pasti ada hubungannya dgn Ali. Ali melarikan diri dari demo warga. Ali terperosok lg ke lubang, Ali berjanji akan kembalikan uang umroh saat kesakitan. Saat akan periksa dan operasi Ali, listrik mati hingga peralatan tsk bisa beroperasi. Genset pun malah mati. Kata dokter, Ali mengalami stroke, kemungkinan besar tak bisa berbicara.

Ali saat bangun seperi mendengar suara-suara aneh dari orang yg dirampas uang umrohnya, Ali sempat kejang-kejang di kamar rawatnya

Pasa akhirnya rumah Ali disita juga, Desi keluar jg dari rumahnya membawa tas yg dimiliki sebelum Ali kerja jadi agen travel.

Ali akhirnya meninggal dunia juga setelah Desi solat di ruang rawat Ali. Saat Ali dibawa ke pemakaman, timbul lah angin dan petir yg membuat keranda jenazah Ali bergeser. Isi kerandanya menjadi kosong. Kata warga bhw Ali diduga kena azab. Jenazah Ali ditemukan bersujud di makam Nek Idah.

Makam Ali sudah ditinggalkan, tak lama datanglah gemuruh angin. Beberapa hari kemudian, makam Ali ini rata. Kata bapak setempat bahwa ada angin kencang, makam jadi rata. Desi yakin bahwa makam Ali ada di tempat yg ditunjukkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online