AZAB - Suami Curang dan Zalim, Mati Berlumur Telur Busuk dan Makamnya Dikerubungi Lalat

AZAB - Suami Curang dan Zalim, Mati Berlumur Telur Busuk dan Makamnya Dikerubungi Lalat

https://m.vidio.com/watch/1490928-azab-suami-curang-dan-zalim-mati-berlumur-telur-busuk-dan-makamnya-dikerubungi-lalat

Diterbitkan October 11, 2018

Wandi (Ananda George) memiliki peternakan ayam yang sangat besar dan luas. Namun Wandi dan Dini (Sania Velova) selalu sombong dan suka mendzalimi orang-orang miskin. Alhasil, setiap hari ada saja yang membuat Wandi mengalami kerugian. Wandi tak tinggal diam, ia pun menggunakan cara curang untuk menghasilkan uang. Telur-telur ayam yang jelek ia ubah menjadi telur asin dengan tambahan pewarna dan menyuntiknya dengan cairan garam. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di AZAB - Suami Curang dan Zalim Mati Berlumur Telur Busuk dan Makamnya Dikerubungi Lalat

#liez besus #sania velova #Ananda George #suami curang dan zalim mati berlumur telur busuk dan makamnya dikerubungi lalat #azab

Ananda George: Wandi
Sania Velova: Dini
Liez Besus: ibu Dini
Iwan, pegawai Wandi
Indah Damayanti: Lastri
Vera Maureen: dokter
Alex Jonson: dokter
Alexander Benny: penyuplai telur jelek
Amanda, anak Wandi dan Dini

Di malam hari ini Wandi dikejar2 oleh warga, Wandi ingin sembunyi dari kejaran warga hingga tiba lah di peternakan, Wandi tertimpa oleh bahan2 di peternakan dan kena pecahan telur, warga kebetulan datang di peternakan melihat Wandi, ada petir pun langsung menyambar Wandi. Dini melihat Wandi di peternakan ayam dalam keadaan terkapar dan meninggal dunia. Dini sangat bersedih atas kematian Wandi.

Warga membawa jenazah Wandi ke pemakaman, padahal sudah dimandikan, tetap saja jenazah bau seperti telur busuk, sebelum dimandikan sudah bau, setelah dimandikan juga tambah bau. Lalat pun datang menghampiri keranda jenazah Wandi. Lalat yg menghampiri ini akan diusir dgn menggunakan obor. Warga ada ingin meminjam obor, begitu tau nama Wandi maka langsung menolak utk meminjamkan obor krn Wandi sang penjual telur ini sudah zalim. Lalat pun akhirnya pergi setelah mendapatkan obor dari tempat lain. Disarankan obor jangan dimatikan agar lalat tak datang menghampiri.

Saat membawa jenazah Wandi, tak lama ada angin badai yg membuat obornya mati, anginnya ini membuat para pelayat waswas. Setelah itu ada wanita bernama Lastri yg tak waras yg menghalangi jalan para pembawa jenazah Wandi, wanita itu menimpuki keranda jenazah dgn telur busuk. Kata Lastri bahwa dia (Wandi) adalah orang jahat.

Tiba lah warga di pemakaman Wandi, saatnya akan memakamkan Wandi. Saat akan mengebumikan jenazah Wandi, timbul petir yg membuat jenazah yg dibawa itu terpental. Warga bingung apa dosa Wandi ini yg menyebabkan jenazah sulit dikebumikan, pak ustad bertanya ke Dini sbg istri almarhum, sebenarnya apa yg dilakukan oleh Wandi semasa hidupnya. Dini akan menceritakan sebuah hal.

Wandi ini kini memiliki peternakan ayam, Wandi memperhatikan ada telur yg berkurang di peternakan dan diduga ada yg mencuri telur. Wandi menemukan ada nenek miskin di depan peternakan, nenek miskin itu dituduh pencuri oleh Wandi. Wandi sudah menghitung telur ada yg berkurang, Wandi ingin hukum nenek pengemis itu. Tanpa bukti pun sudah jelas. Wandi berkata dgn sombong, siapa lagi yg punya peternakan ayam disitu, nenek tsb menyumpahi bahwa rejeki Wandi akan seret. Wandi menghinanya sudah hidup miskin akan miskin. Ibu Wandi datang bersama Dini utk menegurnya, di saat itu datang lah petir. Dini dgn membentak menyuruh nenek itu sujud di kaki Wandi. Warga sekitar yg melihat, awas hati2 kena azab.

Sebulan kemudian berlalu, ada ayam yg sakit, ada yg mati juga. Kata ibu Wandi/Dini , ini diduga bahwa Wandi dan Dini sudah menzhalimi pengemis tua itu. ADa pegawai yg melaporkan bahwa telur2 pada bermasalah, hamper setengahnya telur ini gagal dibuahi, mana ada orang yg membeli telur. Dini malah menyalahkan Wandi yg tak becus mengurus peternakan peninggalan alm ayah Dini. Ibu Dini/Wandi malah ceramah, ini lah akibat kesombongan Wandi.

Ada Wandi lewat di depan warung makan dimana pelanggan pada rebutan telur asin, Wandi dgn ini tau harus bagaimana dan melakukan apa. Telur2 jelek ini Wandi akan jadikan telur asin. Dini berkata bagaimana jika ketahuan, dimana2 telur asin ini pakai telur bebek. Wandi akan coba buat sendiri seolah2 telur itu adalah telur asin. Wandi sudahbeli cat warnanya, Wandi akan gosok kulit telur baru direbus, soal rasa asin ini tinggal disuntikkan pakai cairan garam.

Wandi mendatangi Iwan, pegawainya. Wandi meminta Iwan untuk menjuali telur2 yg ada di kotak, telur tsb disuruh jual dgn harga dibawah pasaran, jika orang menjual 3000, maka jual 1500. Ibu2 tsb menolak krn telurnya kecil2, ini telur ayam atau bebek, tanya ibu itu. Krn harga lebih murah, maka ibu warung jadi membeli 20 butir. Iwan menjajakan telur asin ke tempat lain hingga ke pasar. Iwan diberikan bonus dan komisi atas menjual telur asin Wandi. Kata Iwan pembeli banyak membeli krn telurnya ini di bawah harga pasaran. Dini yg mata duitan langsung meminta uang keuntungan Wandi dari penjualan telur asin.

Dini membantu Wandi menggosok telur seperti petunjuk Wandi untuk membuat telur asin oplosan. Ibu Dini ini suka terbangun malam hari untuk solat malam saat Dini dan Wandi sedang mengolah telur2. Ibu Dini lalu memergoki Dini dan Wandi mengoplos telur jelek menjadi telur asing, ibu Dini menegur mereka semua yg berbuat curang. Ibu Dini berpikir bagaimana jika telur ini termakan oleh anak kecil, ibu Dini memperingatkan bahwa Dini dan Wandi juga memiliki anak kecil. Wandi meminta Dini agar ibunya ini diam saja agar tak berisik. Dini mengunci ibunya di kamar agar tak menggerecokin usahanya. Ibu Dini takut warga di kampung ini menjadi korban kecurangan Dini dan Wandi.

Ada seorang anak kecil yg disuapi ibunya makan telur asin, anak itu merasakan kepalanya pusing dan perut seperti sakit. Kata dokter yg memeriksa bahwa anak tsb mengalami keracunan makanan, penyakitnya sama seperti anak2 sebelumnya. Banyak warga yg keracunan bahkan meninggal. Anak dari ibu korban berkata bahwa anaknya tiap hari makan pakai telur asin, hal yg sama juga dialami oleh ibu lain. Ada yg tak suka jajan tapi suka makan telur asin. Ada ibu yg mengetahui ada jual telur asin dgn harga murah. Dokter menduga ada yg mengoplos telur asin yg busuk lalu dioplos dgn bahan kimia, ibu2 tsb menduga pasti penjual telur asin itu yg bermasalah.

Ada para warga datang ke warteg utk complain soal telur asin yg dijual ini bermasalah krn membuat keracunan, ibu warung ini tak tau apa2, hanya dititipkan telur saja oleh penjual yg bernama Pak Iwan dari peternakan sebelah. Iwan ini memiliki istri (bernama Lastri) yg sedang gendong bayi, Iwan diberikan libur oleh juragannya dan diberikan bonus. Tak lama ada warga yg mendemo rumah Iwan krn menjual telur bermasalake warung, Iwan diminta untuk tanggung jawab. Iwan berkata tak tau apa2, hanya disuruh oleh Wandi sbg juragannya. Wandi ingin warga datang langsung ke peternakan utk mengetahui proses pembuatan telur tsb.

Warga dibawa oleh Iwan ke peternakan, Wandi malah memutarbalikkan bahwa telur tsb diolah oleh Iwan sendiri. Seolah2 malah Iwan lah yg berbuat curang, Wandi berkata bahwa Iwan suruh buang telur tetapi malah berbuat curang. Dengan ini Iwan dipecat oleh Wandi. Para warga tak akan melaporkan Iwan ke polisi krn tak ada buktinya. Wandi melakukan ini dgn terpaksa, Iwan akan membuktikannya. Wandi tak khawatir, paling hanya gertak sambal saja.

Lastri memberikan ide kepada Iwan untuk memvideokan proses pembuatan telur, lalu kasih bukti tsb ke warga. Wandi merasa harus berhati2 agar tak ketahuan membuat telur oplosan, Iwan di malam hari datang ke peternakan, Iwan yg pernah kerja sudah tau tempatnya. Iwan akan memvideokan Wandi dan Dini membuat telur oplosan. Iwan berhasil merekam perbuatan Wandi, tak sengaja menyenggol panci. Dini melihat ada Iwan, Wandi ingin merampas hp Iwan agar tak ada barang bukti. hp Iwan berhasil dirampas oleh Wandi. Iwan didorong hingga terjatuh dan kepala terbentur.

Iwan ini akhirnya dapat sadar dari siuman, Iwan menyebut nama Wandi saat kondisi kritis, tak lama kemudian Iwan meninggal.

Wandi melihat video di hp Iwan, untung saja Wandi berhasil rebut hp ini. Dini memperhatikan Iwan bisa videoin semua. Dini dengan menggendong bayinya datang ke rumah Wandi, katanya gara2 Wandi dan Dini ini lah, suami Lastri meninggal. Lastri berkata ini semua ulah juragan Wandi. Lastri yg kesal sampai terjatuh, anak yg digendong ikut jatuh Bersama Lastri. Anak Lastri meninggal dunia. Lastri kesal dgn Wandi dan Dini yg menyebabkan Lastri kehilangan suami dan anaknya. Lastri menangis histeris atas kematian Iwan dan Fian (anak yg bayi). Lastri ini berubah menjadi orang tak waras.

Para warga berkata bahwa krn Iwan ini Lastri jadi sakit jiwa, ada yg sempat dengar bahwa Iwan dijadikan kambing hitam atas kasus telur oplosan, ibu Dini ini mendengar dari jauh di dekat pemakaman Iwan dan Fian. Ibu ini mengajak Dini dan Wandi bertaubat krn sudah ada yg memakan korban. Ibu Dini berkata gimana sebaliknya jika terjadi pada anak Wandi/Dini. Wandi dan Dini tak peduli perkataan ibu mereka.

Ibu Dini melihat foto Amanda, cucunya ini terjatuh. Entah ada pertanda apa. Amanda ini memang sedang tidur di kamar bersama ibu Dini. Dini dan Wandi terus memproduksi telur oplosan dalam jumlah banyak.

Amanda terbangun di malam hari untuk buang air kecil, sedangkan kedua ortunya sudah tidur lelap. Amanda bingung mengapa tak boleh memakan telur asin buatan kedua ortunya padahal sangat suka telur asin. Amanda akan bawa untuk bekal di sekolah. Ibu Dini menghampiri Amanda yg pulang dari sekolah sambil memakan telur asin yg berasal dari meja makan semalam. Ibu Dini memanggil Dini dengan panik, perut Amanda tiba2 merasa sakit dan mual, kepala pusing. Dini memberitahu bahwa Amanda sudah memakan telur asin buatan Wandi dan Dini, ibu Dini berkata memang benar Amanda telah memakan telur itu. Dini menghitung telurnya memang kurang. Amanda jatuh pingsan di depan peternakan Wandi.

Amanda dilarikan ke RS atas peristiwa keracunan makanan ini. Wandi merasa tak khawatir, mungkin hanya sakit biasa saja. Kata dokter bahwa Amanda tak dapat diselamatkan, Amanda meninggal dunia. Dini sangat terpukul atas kematian anaknya. Kata ibu Dini inilah peringatan akibat berbuat zalim. Kini Dini merasakan apa yg diperbuat, Dini baru menyadari atas perbuatannya, Dini ingin bertaubat. Kata Wandi ini adalah takdir, nanti bisa punya anak lagi. Dini tak mau punya anak lagi.

Dini ini mulai solat lagi sambil bertaubat krn telah melakukan kesalahan yg banyak dan dosa yg begitu besar. Ibu Dini berharap bahwa Dini dapat membimbing suaminya utk bertaubat. Wandi bosan mendengar kabar taubat. Dini disuruh Wandi ke kota utk program hamil agar punya anak. Dini tak mau terus2an bergelimang dosa.

Ibu Dini mengajak para warga untuk kumpul, Dini biarkan ibunya berbicara. Saat akan mengatakan sesuatu, ibu Dini pusing dan pingsan krn darah tinggi naik. Pembuluh darah di kepala ibu Dini pecah. Wandi tak mau mengurus administrasi, Wandi akan aman krn ibu mertuanya tak bisa bilang ke orang2. Dini meminta hak atas peternakan tsb krn milik alm ayah Dini. Kondisi ibu Dini memburuk, lalu meninggal dunia. Dini menyalahkan suaminya ini berbuat zalim dan curang, Dini terus mengingatkan Wandi agar segera bertaubat.

Ada seorang bapak mencari Wandi dari kampung gembala, yg didengar bahwa Wandi ini pemasok telur asin murah. Kebetulan bertemu Wandi langsung. Bapak itu langsung ingin order telur sebanyak 500 butir, bapak tsb memberikan DP. Wandi cek telurnya tak sampai 100, rugi jika pakai telur bagus. Wandi akan cari telur jelek dari tempat lain. Ada seorang bapak bernama Pak Benny membawa telur jelek. Akhirnya cukup pesanan dari kampung sebelah. Ada warga lain memantau Wandi ini sedang apa membeli telur di tempat ini.Pak Benny bingung untuk apa beli telur kualitas jelek, warga menduga pasti Wandi ingin mengoplos jadi telur asin.

Dini dipanggil oleh Wandi dgn membawa telur. Dini tau Wandi ingin buat telur oplosan, Dini ingin Wandi menghentikan perbuatan Wandi ini. Wandi lalu mengurung Dini di dalam kamar agar tak bisa menghentikan perbuatan Wandi.

Kebetulan ada mas warga melihat Wandi keluar dari rumah. Mereka ingin mengikuti kemana Wandi pergi. Wandi baru baru saja membeli bahan dari toko kimia, setelah itu bisa membuat telur oplosan yg banyak. Mas warga melihat ada Wandi masuk toko kimia, pewarna tekstil berwarna seperti telur asin. Demikian informasi dari penjual toko kimia. Lalu Wandi mulai beraksi lagi untuk mengoplos telur jelek. Para warga tiba2 datang menggedor pintu utk mencari Wandi, katanya tau Wandi mengoplos telur asin. Wandi langsung menjatuhkan telur2 itu hingga para warga terpeleset kena telur. Telur2 tsb bau sekali.

Demikian cerita Dini soal Wandi ini, baru akan dikebumikan lalu jenazah seperti terpental. Tidak ada tempat pemakaman lain saat dicari. Jenazah Wandi sempat jatuh di tempat banyak sampah. Para warga membawa jenazah Wandi ke tempat lain, lalat banyak mengerumuni, keranda yg dibawah sampai terjatuh terguling. Lastri lalu muncul mengatakan bahwa rasakan agar mati membusuk. Dini memohon Lastri agar memaafkan Lastri., kata Lastri tak perlu dimakamkan, itu azab untuk dia. Dini sampai bersujud di kaki Lastri utk memohon maaf suaminya. Pak Ustad mengingatkan LAstri agar tak pendendam, Lastri tak tau apa itu dosa, Lastri diminta mengikhlaskan. Katanya pikiran jadi kacau akibat Lastri tak mengikhalaskan. Jika ikhlas, maka akan mendapatkan ketenangan hati. Pak Ustad berkata siapapun akan mati termasuk dirinya. Lastri merasa benar kali ini ikhlas memaafkan kesalahan Wandi.

Tak lama datang lah petir setelah Lastri memaafkan kesalahan Wandi. Para warga pelayat mengangkat kembali keranda jenazah,awalnya berat menjadi enteng untuk diangkat. Wandi lalu dapat dimakamkan setelah menempuh perjalanan yg sulit. Insya allah dosa2 almarhum diampuni dan diterima amal perbuatannya, pak ustad memimpin doa setelah Wandi dimakamkan hingga waktu malam hari. Tak lama setelah Wandi dimakamkan ada banya lalat, makam Wandi jadi penuh seperti telur busuk yg berbau, Dini lalu berdoa agar dosa2 suaminya diampuni. Para warga pelayat lalu meninggalkan makam Wandi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online