Penantian Panjang Doa Gadis Penjual Es Serut Untuk Ayahnya | Pintu Berkah



https://m.vidio.com/watch/1904330-penantian-panjang-doa-gadis-penjual-es-serut-untuk-ayahnya-pintu-berkah

Diterbitkan February 18, 2020

Jihan adalah anak penjual es serut bernama Yusuf, mereka hidup dengan sangat sederhana. Cobaan dalam faktor ekonomi pun selalu ada, namun kesabaran Yusuf dan Jihan anaknya selalu bersabar dalam menghadapi cobaan yang ada. Lantas apakah doa dari Jihan untuk Ayahnya membuahkan hasil yang manis? Simak selengkapnya di Penantian Panjang Doa Gadis Penjual Es Serut Untuk Ayahnya | Pintu Berkah.

#linda leona #rita apriellia #habibi #marsha aurelie #pintu berkah indosiar

Jihan : Marsha Aurelie
Pak Yusuf : Habibie
Melli.....Nigma (bu Kontrakan)
Ratih : Rita Apriel
Lala : Linda Leona
Pacar Lala : Hilman Ross
Fuz Fauzi: Pak RT
Alex Jonson: dokter
Freddy Satriya Nugraha: petugas satpol pp

Yusuf adalah penjual es serut keliling, Yusuf mencoba tawarkan ke warga namun dikira becanda krn tak mungkin berjualan es di musim hujan, lebih baik makan bakso. Jualan di kios ataupun keliling tak akan mau membeli dgn hujan deras.

Bu Meli datang sudah menagih uang kontrakan yg nunggak 2 minggu. Bu Meli marah krn bayar nunggak, bisanya hanya janji saja. Jihan menawarkan dirinya utk kerja di rumah Bu Melli utk jasa ART, Jihan mengerti kondisi yg sekarang ini. Jihan harus menyelesaikan pekerjaan meskipun sampai malam.

Jihan mengingat pesan almh ibunya sesulit apapun keadaan ,Jihan tetap harus membantu bapaknya. Jihan akan nangis jika mengingat ibunya. Jihan memulai bekerja keras sbg ART di rumah Bu Meli. Di rumah Bu Meli pun Jihan tak diberikan makan/minum, makanya begitu pulang lgsg makan dgn lahap. Yusuf akan siapkan makanan sebelum Jihan berangkat kerja. Yusuf akan mencari pekerjaan lain agar tak perlu bekerja di Bu Meli.

Yusuf mencari pekerjaan hingga ke bengkel, ditawarkan di depot es meski shift malam. Sementara Jihan di rumah bu Meli tak sengaja memecahkan gelas di rumah hingga dimarahi, Jihan berkata jangan krn bapaknya tak memiliki uang.

Yusuf bekerja di depot es hingga kedinginan, disarankan menggunakan pakaian yg double agar tak kedinginan. Yusuf diberikan upah harian. Yusuf baru kerja sehari sudah meminta utk seminggu ke depan utk bayar kontrakan, krn kerjanya rajin maka akan diberikan kasbon.

Jihan kini memulai jualan gorengan keliling krn semenjak kesalahan yg dilakukan di rmh bu Meli, Jihan tak diperkenankan kerja lg. Kebetulan ada seorang mbak yg mencari sandalnya ketika dari musholla. Mbak itu mencari yg jualan sepatu, Jihan menawarkan utk memakai sandalnya, rumah Jihan dekat. Jihan ikhlas memberikan sandalnya, sbg ganti maka mbak itu membeli gorengan Jihan. Mbak baru dikenal namanya Ratih.

Jihan baru saja bagi raport di sekolah dapat ranking 1, tak lama Pak RT datang mengabarkan bahwa bapaknya tergeletak di teras lalu masuk RS. Yusuf terkena bronkitis krn lingkungan pekerjaannya lembab dan dingin, bekerja dari malam hingga pagi. Pak RT akan mengusahakan biaya pengobatan gratis.

Beberapa hari kemudian, Yusuf dapat pulang ke rumah. Jihan melayani bapaknya ini yg sedang sakit. Jihan mencari hutangan di warung utk membeli beras tapi hutangan bapaknya belum lunas. Jihan bekerja serabutan menjadi ojeg payung, tak sengaja bertemu Ratih. Baru saja dapat uang, uang Jihan dirampas oleh anak bocah ojeg payung lain, padahal utk beli makanan dan obat utk bapaknya. Jihan pergi diam-diam utk menjadi ojeg payung, saat pulang diam-diam tanpa ketahuan kalau sedang basah, andai ada ibunya pasti ada yg merawat bapaknya.

Saat cuaca tak hujan, Jihan berprofesi sbg penjual gorengan keliling. Jihan berjualan sebelum sekolah. Yusuf ini blm terlalu pulih sudah memaksakan utk berjualan es serut keliling. Yusuf berjualan es serut dgn kondisi batuk sehingga pada tak jadi membeli, katanya jangan jualan kalau sedang sakit. Jihan ingin bapaknya mengajarkan membuat es serut utk menggantikan bapaknya, Jihan ingin jualan hingga bapaknya sembuh.

Jihan memperhatikan lapaknya sepi tak seperti biasanya, ternyata di tempat sekitarnya juga ada jajanan yg aneh2. Jihan bertemu lg dgn Ratih, kali ini melihat Jihan berjualan es serut. Ratih menunjukkan foto di hp soal bentuk es serut yg unik dan menarik, dgn ini Jihan semangat utk membuat kreasi yg baru. Kali ini es serut Jihan laris manis, ada pedagang laen yg melihat lalu iri krn membuat lapak tak laku.

Kali ini Jihan menebar lapak lg di tempat biasa tapi ternyata tak laku, di jarak yg berdekatan ada yg jualan es serut dgn promo, beli 2 gratis 1. Ini membuat jualan Jihan tak laku.

Bu Meli akhirnya mengusir Yusuf sekeluarga dari kontrakan krn kesabaran Bu Meli sudah habis dan tak bisa ditolerir lg. Gerobak es serut ya disita oleh Bu Meli. Jihan dan Yusuf terpaksa menempati rumah kardus utk sementara waktu.

Bangun tidur pun tas Yusuf dan Jihan sudah hilang, pakaian Jihan/Yusuf ada disitu semua, barang-barang yg dimiliki ada di tas itu. Yusuf hanya bisa sabar saja atas kejadian yg menimpa. Agar bisa makan, Jihan melamar pekerjaan di warung. Saat Yusuf menunggu Jihan, Yusuf terkena razia satpol pp krn berpakaian gembel. Jihan kembali, bapaknya sudah menghilang tanpa diketahui bahwa terkena razia satpol pp, ada anak remaja lain yg memberitau bahwa ada razia satpol pp, salah satu utk menebusnya adalah memiliki uang banyak.

Orang satpol pp akan memberikan keterampilan agar hidup mandiri, yg jadi masalah anak Yusuf ini sendirian. Yusuf memberikan ciri-ciri anaknya kepada petugas satpol pp. Jihan terus bekerja keras tanpa lelah utk menebus bapaknya, Jihan dipuji sbg anak yg hebat yg berbakti kepada bapaknya.

Ada satpol pp yg menemukan anak sesuai ciri diberikan Yusuf, Jihan malah melarikan diri dari kejaran satpol pp krn takut tertangkap. Bertemu lah dgn Ratih di jalan, Jihan terpaksa mencari uang utk menebusnya, bapak Jihan kini di panti sosial, Ratih bersama Jihan ke panti sosial. Yusuf dapat keluar juga dari panti sosial.

Ratih membawa Yusuf dan Jihan ke rumahnya, dipertemukan dgn bu Lala yg tinggal di rumah Ratih. Lala sebenarnya tak suka Ratih membawa orang asing ke rumah. Lala adalah ART-nya Ratih. Jika keadaan Yusuf membaik, Ratih akan melatih menyetir lalu menjadikan Yusuf sbg sopir pribadi. Yusuf dan Jihan dijamu sarapan oleh Ratih. Yusuf dan Jihan membantu menyirami tanaman, jadi tak perlu memanggil tukang kebun lg.

Ratih ini harus berangkat lagi setelah mendapatkan telpon utk keluar negeri, Yusuf dan Jihan diamanatkan utk menjaga rumah. Lala ingin menyingkirkan Yusuf dan Jihan, sebab kalau tidak maka perhatian akan teralihkan.

Semenjak Ratih pergi, Jihan dan Yusuf disuruh Lala utk tinggal di kamar belakang, Lala menyuruhnya dgn kasar. Lala di rumah Ratih berlaga seperti seorang boss, menyuruh membersihkan rumah, menyuci /setrika pakaian, Yusuf disuruh-suruh utk membeli gas. Yusuf pun diperintah utk membelikan belanjaan sesuai daftar. Lala makan sendiri pun tak ada dibagi sama sekali hingga Jihan dari pagi belum makan. Jihan ingin pinjam uang ke Lala, Jihan melihat ada makanan dibuang ke tong sampah. Saat ingin mengambil dari tong sampah, Lala memarahinya, padahal barang sudah dibuang.

Ratih menelpon ke rumah saat berada diluar, telepon diberikan kepada Jihan krn akan bicara. Ratih ini sudah menitipkan uang belanja kepada Lala. Jihan ingin izin utk jualan es serut lg seperti biasanya, ternyata banyak yg beli. Jihan kepikiran utk kontrak rumah krn tak enak menumpang dgn Ratih, uang penghasilan dirampas oleh Lala begitu saja, padahal utk ditabung utk sewa kontrakan.

Ada terdengar seperti suara pecahan, lalu ada bi Lala keluar, katanya ada maling. Jihan berkata sudah kunci pintu, Lala menolak lapor polisi. Ratih pulang ke rumah, menemukan kamar berantakan, Lala berkata bahwa ada kemalingan. Dari Ratih kecil, tak pernah ada pencuri. Lala menduga ini ulah Yusuf.

Ratih sudah pulang sampai rumah ini sikapnya menjadi sinis, Ratih meminta Jihan dan Yusuf keluar dari rumahnya. Jihan tak mengerti apa kesalahan mereka. Ratih tak butuh penjelasan lg lalu mengusir Yusuf dan Jihan tanpa alasan yg jelas. Yusuf msh ada simpanan utk sewa kontrakan dan modal dagang. Yusuf menduga bahwa Ratih memiliki masalah saat diluar negeri. Yusuf mengajak Jihan utk semangat berjualan dan kerja keras lg, agar Jihan bisa sekolah lg.

Ada pacar Lala (Hilman Ros) yg butuh uang, mendesak Lala utk mengambil barang-barang, kunci dipegang Ratih. Sandiwara Lala membuat pacarnya susah, tak lama ada alarm berbunyi, pencuri yg meresahkan akhirnya ditangkap, pencuri tsb berkata tau info dari Lala. Ratih menyuruh warga yg meringkus utk membawa Lala dan pacarnya ke kantor polisi. Ratih merasa bersalah kepada Yusuf dan Jihan. Ratih datang utk minta maaf krn salah paham, bahwa ternyata pelakunya adalah Lala dan pacarnya. Ratih mendengar keinginan Jihan dan Yusuf utk membuka kios lalu akan mewujudkannya.

Yusuf dan Jihan kini sudah memiliki kios es serut sendiri dgn dibantu Ratih. Semoga ke depannya akan lebih ramai lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online