Penjual Bubur Manado Yang Berhasil Mewujudkan Cita–Cita Orang Tuanya | Pintu Berkah



https://m.vidio.com/watch/1909730


Diterbitkan February 27, 2020

Semenjak ditinggal ayahnya yang pergi untuk selama lamanya Riza (Aditya Suryo Saputro) berjuang untuk menghidupi keluarganya. Riza memiliki seorang kakak (Mariana Putri) yang justru menuduh, memfitnah bertubi tubi. Tak patah aral, Riza pun bekerja di sebuah warung bubur yang dengan Bos yang galak (Sania Velova) pada akhirnya dipecat. Siapa sangka Ketekunan Riza berbuah menjadi hal yang mampu wujudkan cita cita orang tuanya. Seperti apa ceritanya?. Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah!

#episode terbaru #mekel ivan #sania velova #mariana putri #Karlina Inawati #aditya suryo saputro #penjual bubur manado yang berhasil mewujudkan cita – cita orang tuanya pintu berkah


Riza : Aditya Suryo
Bu Aminah : Karlina Inawati
Pingkan : Sania Velova
Ayah Riza: Doddy Chan
Dinda, kakak Riza: Mariana Putri
Rida : Irfan Adrian
Karim, suami Dinda : Mekel Evan
Nenny Christiny: ibu arisan Dinda

Riza saat ini sedang kuliah di Bandung dan banyak tugas, baru kali ini bisa pulkam utk jenguk ayahnya yg sakit keras, tak lama ayah Riza meninggal dunia. Riza kembali ke rumah bahwa rumah dalam pengawasan bank, suami Bu Aminah 6 bulan berturut-turut tak membayar cicilan.
Jangankan melunasi hutang, biaya RS saja tak ada sewaktu ayah Riza sakit.

Bu Aminah ini sudah ditagih Dinda soal uang warisan setelah ayah Dinda/Riza meninggal. Ayah Riza dulu pinjam uang utk biaya pernikahan Dinda, Bu Aminah menceritakan semuanya. Dinda menuduh ibu dan adiknya berbohong. Dinda tak mau tanggungjawab utk bayar, dulu ayah Dinda/Riza menolak resepsi yg besar2an makanya pinjam ke bank.

Beberapa hari kemudian, Riza dan bu Aminah terpaksa harus meninggalkan rumah. Bu Aminah membiarkan para petugas bank bekerja melaksanakan tugasnya.

Bu Aminah ke rumah Dinda setelah diusir, Dinda menolak ibu dan adiknya utk tinggal bareng.  Karim tak suka jika rumahnya ramai, rumah yg ditinggali Dinda adalah rumah Karim.

Pak RT menemukan ada Riza dan bu Aminah di musholla, Pak RT akan coba temui Dinda utk bicara. Dinda dan Karim akhirnya mau menerima Bu Aminah dan Riza. Riza menceritakan soal kejadian Dinda tak menerima Riza dan ibunya, Dinda malah menyalahkan ayahnya. Bu Aminah diperbolehkan tinggal asalkan jadi ART, Riza disuruh membantu Karim di bengkel.

Di bengkel Karim, ada pegawai yg baik memberikan uang tip kepada Riza. Dinda mengundang ibu-ibu ke rumah, Dinda janji akan mentraktirnya. Bu Aminah keluar ke ruang tamu, Bu Aminah disangka sbg ART krn pakaian seperti gembel, ada ibu nyeletuk itu ibunya Dinda. Ada pelanggan yg memberikan tips, tp jangan bilang ke Karim. Ibu Riza mengingatkan agar jujur. Uang tip pelanggan baiknya ditabung agar Riza dapat kuliah lg, saran ibu Riza.

Ada pelanggan yg komplain soal oli yg digunakan ini salah, padahal pelanggan awalnya minta oli biasa. Riza lah yg kena komplain, yg pelanggan katakan ke Riza dan kw Karim berbeda.

Dinda ini menzhalimi ibunya dgn tak diberikan makan, krn hal kecil mengepel membuat kepeleset saja sampai dimarahi oleh Dinda. Riza rela uang celengan dipakai untuk ibunya agar bisa makan. Dinda melihat uang Riza ini banyak, Dinda menuduh Riza mencuri. Karim menuduh maling, bahwa uang bengkel ada yg hilang.Karim lalu usir Riza dan ibu mertuanya dari rumah.

Bu Aminah dan Riza keluar dari rumah, entah ada tujuan akan kemana. Bu Aminah rela menjual cincinnya utk sewa kontrakan 2 bulan ke depan. Di malam harinya ada perempuan bernama Pingkan yg akan dijambret, Riza menolongnya.

Esokan paginya Riza melihat ada lowongan kerja dipajang di kantor. Ternyata wanita kemarin yg ditolong itu mengingat Riza. Perempuan tsb bernama Pingkan. Riza dan ibunya bermaksud utk bekerja. Ada pegawai yg cuti krn kakaknya mau nikah,pegawai itu tak diperkenankan utk kerja lg. Pegawai lain ada dimarahi Pingkan krn kerja malas2an, pdhl sedang kurang orang. Pingkan ini menyuruh Riza kerja lembur hingga ketiduran lalu bubur hangus. Tak lama Bu Aminah datang tak sengaja menjatuhkan sesuatu. Krn kesal ini, Pingkan memecat Riza dan Bu Aminah.

Ada Rida yg baru keluar dari tempat Pingkan, Rida jg pegawai Pingsan seperti Riza. Rida mengajak Riza utk join di warung bubur manadonya.

Riza dapat bekerja dan melayani pelanggan dgn baik, namun dari kejauhan ada Pingkan yg memantau, Pingkan tak suka ada yg menyaingi usaha buburnya itu. Pingkan mengalihkan perhatian dgn bunyi seperti terjatuh agar Riza meninggalkan dapur lalu Pingkan dgn pakaian hitam dan berkacamata hitam dan bertopi menyusup dapur memasukkan sebuah bahan ke dalam adonan bubur tsb.

Para pelanggan bubur Rida pada ramai, saat adonan bubur dibuka seperti ada benda menjijikkan (yaitu popok) dari dalam adonan. Rida menyesal mengajak Riza kerja bareng. Pingkan menanyakan jualan Rida, buka sendiri tak semudah dibayangkan. Pingkan menghasut soal Riza yg awalnya rajin lalu kerja tak becus, Pingkan mengajak Rida utk kerja lg bersamanya bahkan menjanjikan akan gaji 2x lipat.

Riza coba buka usaha bubur sendiri, Rida blm datang maka Bu Aminah lah yg membantu membuatnya. Bu Aminah mengajarkan Riza utk membuat bubur.

Tempat makan bubur yg disangka jorok krn kasus waktu itu, ternyata rasanya enak hingga pengunjung berdatangan lalu buburnya habis. Untung jadi pengusaha melebihi gaji karyawan, bu Aminah mengingatkan agar tak takabur agar usahanya berkah. Bu Aminah terus mengaduk adonan tanpa memperhatikan kesehatannya hingga adonan terjatuh. Riza berpikir melamar kerja di kantor, Riza teringat kata-kata Rido soal pembawa bencana waktu itu. Bu Aminah menyemangati agar selalu yakin dan pantang menyerah.

Riza pun mampu membuat bubur manado sendiri, pembeli yg akan beli ini pada mengantre.  Rido malah mengusir Riza dari kios atas kesalahan kemarin. Bu Aminah ada ide jika Riza jualan keliling sambil kuliah saja. Pembeli mengetahui Riza jadi jualan keliling, kata Riza krn sewa kios sudah habis. Teman Dinda melihat ada adik Dinda jualan keliling.Perbuatan Riza ini membuat malu kakaknya yg seorang sosialita, Dinda menegur Riza agar tak membuat malu dirinya, pdhl ibu mereka sudah merestui usaha Riza.

Riza mencoba jualan bubur sampai tiba di dekat kedai Pingkan, Riza ingin geser krn ga enak deket kedai bubur lain tp ibu-ibu pelanggan maksa, agar tak jauh-jauh, akibatnya Pingkan marah krn pelanggan diambil, pelanggan lain menegur Pingkan, soal pemilik kafenya kurang ramah dan judes.

Beberapa bulan kemudian, Riza mengajak ibunya tinggal di sebuah rumah yg msh nyicil meski tak besar. Bagi Bu Aminah, ini lebih dari cukup.

Malam harinya ada yg menyusup depan rumah Riza yaitu Rido, Rido membawa gerobak buburnya Riza hingga gerobak hilang di depan rumah. Gerobak Riza beli lg di tempat barang rongsok lalu dicat lagi.

Bu Aminah berbelanja bahan-bahan bubur, Pingkan diam2 menular bahan tsb. Kata Bu Aminah jangan jualan dulu krn bubur tak enak, Pingkan mengamati dari luar jendela.

Ada teman kampus Riza mengajak nongkrong, Riza ajakin di tempatnya sekalian jualan. Ada tmn kampus lain yg salut, blm tentu seperti dia. Teman kampus Riza ingin kasbon dulu, malah Riza menggratiskan dulu.

Bu Aminah memperhatikan suara Norman, mahasiswa tingkat akhir yg seperti mengerang kesakitan. Norman jatuh pingsan, badannya panas. Norman sudah 2 hari tak makan krn transferan belum datang.  Norman sudah pergi bawa tas besar saar Bu Aminah dan Riza mengantarkan makanan,kata bapak kontrakan kalau mau nolong orang lihat-lihat, Norman diduga pura2.

Karim melihat tak ada makanan di meja, usaha sedang pailit, Karim memberikan uang sedikit. Dinda ini katanya bergaya hedon yg suka kumpul dgn teman sosialita. Dinda berkata menyesal menikah dgn Karim, mending cari cowo kaya.

Dinda tak disangka pulang ke rumah ibunya, ini krn diusir Karim dari rumah. Karim bkn laki-laki bertanggung jawab. Dinda minta maaf kepada ibunya, tak tau tinggal dimana, rumah yg ditinggali Riza adalah rumah Dinda jg. Dinda berjanji akan urus ibunya. Dinda hanya pelarian, dlm hati tak tulus, ogah mengurus orangtua yg sakit2an.

Beberapa hari kemudian, bu Aminah kondisi sakit2an. Dinda diamanatkan Riza utk menjaga ibu mereka lalu membawanya ke dokter, Dinda meminta uang ke Riza tapi ternyata Dinda malah tak amanah.

Riza meninggalkan dagangan buburnya sebentar sementara bu Aminah keluar nyamperin Riza atas perbuatan Dinda yg tak tulus, msh belum berubah. Bu Aminah memergoki ada Pingkan ingin sabotase adonan bubur Riza, Rido malah bekap Bu Aminah hingga pingsan, Pingkan dan Rido akan buang jauh.

Riza sampai mencari ibunya di rmh tak pulang, Dinda ditanyakan tp jawabnya ketus, nanti jg pulang sendiri. Uang dari Riza digunakan utk senang-senang drpd bawa ibunya berobat, bu Aminah hilang. Riza mencari-cari hingga tak masuk kuliah, pelanggan mencari Riza yg lama tak dagang.

Ada ibu-ibu mencari Riza, yg ada malah Rido. Ada bau menyengat datang dari balik gerobak, kata Rido ini bumbu rahasia yg pasti akan bikin ketagihan. Rido ini dagang malah maksa, tsl lama ada ledakan mengenai Rido.

Riza dapat menemukan ibunya jg di RS, bu Aminah cerita kalau dirinya baru dicelakai oleh Pingkan dan Rido. Tak lama polisi menelpon Riza, kata polisi bahwa Dinda ditahan krn digerebek di tempat hiburan akibat menggunakan obat-obatan terlarang.

Ada bapak yg menagih hutang kepada Pingkan krn uangnya msh nyangkut,  resto ini disita oleh debt collector, bkn milik Pingkan lg.

Beberapa waktu kemudian, Riza akhirnya diwisuda sebagai sarjana. Jika ayahnya ada, pasti bangga kepada Riza. Ada cita-cita ayahnya yg belum tercapai, bu Aminah meyakinkan. Riza lulus sbg lulusan terbaik, Norman mengetahui hal itu. Norman minta maaf tak sempat pamitan krn ada tawaran kerja diluar negeri. Norman pulang utk mengajak Riza lerja di konsulat sekalian Riza ambil gelar master di Belanda, bu Aminah boleh diajak, Norman sudah siapkan akomodasi semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online