Ketabahan Ibu Penjual Masker yang Merindukan Kasih Sayang Anak dan Menantunya | Pintu Berkah

Ketabahan Ibu Penjual Masker yang Merindukan Kasih Sayang Anak dan Menantunya | Pintu Berkah

https://www.vidio.com/watch/1925005-ketabahan-ibu-penjual-masker-yang-merindukan-kasih-say

Diunggah 27 Mar 2020

Sebagai seorang ibu, (Raslina Rasyidin) merasa sedih dan sangat kangen dengan anak pertamanya, Bima (Irfan Adrian). Kesedihan (Raslina Rasyidin) dihibur oleh Rama (Guntur Nugraha). Untuk memenuhi kebutuhannya itu (Raslina Rasyidin) berjualan masker. Kini Rama yang hanya tinggal bersama ibunya, selalu berdoa supaya Bima bisa kembali tinggal bersama mereka lagi..

#irfan adrian #guntur nugraha #raslina rasyidin #pintu berkah #ketabahan ibu penjual masker yang merindukan kasih sayang anak dan menantunya

Pemain
Kartini : Raslina Rasyidin
Rama : Guntur Nugraha
Kanti : Firstriana
Bima,kakak Rama : Irfan Adrian
Anjani : Nadhea Tanj
Pembeli rumah : alex jonson
Rosita Simatupang : dokter kandungan Kanti
Anto Ahmad: boss Bima

Rama baru selesai solat berjamaah bareng Bu Kartini, bu Kartini saat ini sedih krn memikirkan Bima, anaknya dan juga kakak Rama yg lama tak kembali ke rumah. Mungkin Bima malu krn memiliki ibu yg miskin. Beberapa waktu lalu, Bima pernah masuk ke kamar KArtini untuk mencari perhiasan. Bima selama ini merasa dibohongi oleh ibunya. Kartini memergoki Bima memegang kotak perhiasan, Bima mengira ibunya dulu membohonginya bahwa alm ayahnya tak meninggalkan apa2, Bima menunjukkan barang itu (kotak perhiasan) apa? Peninggalan keluarga ibu Kartini utk mahar jika anak2 Kartini menikah, Bima mengambil perhiasan tsb utk merantau ke kota demi merubah hidupnya agar tak miskin seperti ibunya. Kepergian Bima tak bias dicegah, saat itu Rama baru pulang sekolah juga datang untuk menegur Bima yg berbuat kasar kepada ibu mereka. Rama berusaha menahan kepergian Bima tetapi gagal mempertahankannya.

Kartini saat ini mencari nafkah dgn berjualan tisu dan masker keliling. Tiba lah Rama membawakan makan siang untuk ibunya. Rama ini saat jam istirahat ini membawakan makan siang untuk ibunya. Rama ini memang sudah memperingatkan ibunya utk berhenti jualan tetapi tetap jualan, Kartini tak sekedar jualan tetapi cari kegiatan. Kartini ini berharap dapat bertemu Bima sembari jualan dan dapat memeluk Bima lagi. Rama berharap kakaknya dapat pulang dan memeluk ibunya lagi.

Kartini tiba di rumah ini melihat Kanti yg santai2 saja main hp, harusnya Kanti ini memasak untuk Rama, katanya tinggal beli saja di warteg jika makan berdua. Kartini ini disuruh beli sendiri kata Kanti. Tak lama Bima pun pulang ke rumah Kartini, Bima datang dgn mobilnya. KArtini ingin memeluk Bima tetapi Bima menghindar. Kanti dipanggil oleh bu Kartini, Kanti baru tau yg bernama Bima seperti itu. Kanti memperhatikan Bima itu ganteng,dan juga tajir, Kanti berpikir dalam hati andai saja yg jadi suami adalah Bima, bukan Rama yg miskin itu. Kartini menyuruh Kanti utk menghubungi Rama, KAnti menolak krn sayang pulsa.

Ibu2 datang berkunjung ke rmh Kartini, mereka melihat ada Bima yg datang dgn keren seperti sudah sukses, Bima memberikan uang kepada para ibu2 tsb.  Ibu2 bangga kepada Bima, katanya akan menjamin masa depan Kartini. Ibu2 membicarakan Bima ini coba saja merantau ke kota, jika tidak maka akan seperti Rama yg hidup sederhana terus.

Rama bisa makan bareng sekeluarga dgn Bima, Bu Kartini dan Kanti. Bima bertanya Rama kerja apa, Rama ini kerja di pabrik dgn system non shift di bagian packing, jadi jam kerja jam 08:00-16:00 kecuali ada lembur. Kalau bagian itu kata Bima paling juga gaji UMR. Bima hanya ketawa dan berkata lbh besar gaji ART-nya. Rama berkata besar dan kecil hanya hitungan manusia, asalkan berkah. Kartini berkata bahwa sudah tua, semoga Bima mau terus tinggal menemaninya. Bima memang pindah ke kampung krn ditugaskan kantor pusat utk menjadi manager di pabrik yg ada di kampung. Rama diminta Bima utk mencari rumah tapi kerja. Bima bertanya dibayar berapa agar Bima yg bayar Rama utk menemaninya, ini bukan masalah bayaran kata Rama. Kata Kanti mengapa susah sekali izin ke pabrik, ada dan tanpa Rama kata Kanti bahwa pabrik tetap jalan. Bima menunjuk ke istri Rama yg cerdas, Kartini kali ini meminta Rama utk menemani Bima, Rama kali ini setuju.

Bima bertemu dengan seorang bapak dgn ditemani Rama bahwa akan ke bank lalu ke kantor notaris, lalu melakukan akad jual beli. Kata bapak itu Bima bisa bisa beli rumah semahal ini seperti membeli kerupuk saja, tanpa mikir lama2. Rama ditanya kapan beli rumah seperti kakaknya kata bapak itu (Alex Jonson). KAtanya contoh kakaknya pergi ke kota besar, pulang2 kaya raya, seperti katak dalam tempurung.

Sebulan kemudian berlalu, Bima sedang mengadakan selamatan bahwa masih muda sudah sukses, Bima berkata tak suka hidup miskin.  ADa Anjani, istri Bima yg mengingatkan utk rendah hati, kata Bima wajar jika sombong, ada yg disombongkan, memang seperti dia, yg harta tak punya, jabatan tak punya, muka juga pas2an. Bima demikian merendahkan adiknya sendiri. Kanti seperti tersinggung lalu keluar dari rumah. Anjani menyusul Kanti yg pergi keluar. Anjani berkata minta maaf atas ucapan Bima yg blak2an, maklum bergaulnya dgn orang asing. Kanti mengeluh dgn waktu nikah dgn Bima sudah hidup susah, berbeda dgn Anjani yg nikah dgn Bima sudah bergelimang harta. Kanti kesal bahwa kemiskinan diolok2 oleh Bima, Kanti berkata tak tau rasanya mengurus mertua yg sakit2an. Anjani mengajak Kanti merawat ibu mertua mereka bersama2. Kartini mendengar pembicaraan Kanti dgn Anjani bahwa kehadiran hanya menjadi beban untuk anak2nya.

Seorang ibu hadirin di acara syukuran memperhatikan Kartini yg dekat keluar ini sedang apa, lalu meminta resep ke bu Kartini soal Bima yg bisa sukses ini.,tak lama Bima datang bahwa sukses ini krn kerjakeras, bukan doa. Kata ibu2 tak cukup modal doa saja, harus dgn kerja keras, modal harga, pasti bu Kartini memodali yg besar dgn kuliah dan semuanya, lalu Bima berkata bhw ibunya tak pernah memberinya modal sepeserpun. Beberapa waktu lalu memang Bima pernah obrakabrik kamar ibunya utk mencari perhiasan. Bima berkata bahwa kuliah ini biaya sendiri, siangnya kerja, malamnya kuliah. Berbanding terbalik dgn seharusnya yg dulu merampas perhiasan ibunya. Bu Kartini hanya bisa menangis saja mengingat2 kejadian tsb.

Bu Kartini sedang berjalan, Anjani dgn Bima naik mobil, Anjani melihat ibu mertuanya lalu bertanya mengapa ibu mertuanya masih jualan. Kata Anjani harusnya ibu mertuanya istirahat dan mereka menyiapkan semua kebutuhan bu Kartini. Anjani dicegat oleh Bima bahwa jadi ortu hrs berdaya, jangan malas, supaya punya uang agar tak merepotkan anak2nya. Anjani dilarang turut campur urusan keluarga Bima.

Kanti melihat Rama ini baru pulang lebih cepat, Rama ini ternyata baru diberhentikan dari pekerjaannya, panrik tempatnya kerja itu bamgkrut. Rama ini berkata masih bisa ngojek, Kanti malu jika suaminya tukang ojeg, apa kata teman2nya. Kata Rama asalkan pekerjaan halal, Kanti ini seperti tak setuju lalu ngambek. Kanti merasa ibu mertua dgn suaminya sama saja, saling dukung jika jadi tukang ojeg. Jika Rama berhasil mendidik istrinya jadi istri soleha, maka balasannya adalah surga.

Anjani mendapatkan telp dari Kanti, Anjani menangis ingin minta tolong. Katanya Rama itu diPHK, entah harus ngapain. Kata Anjani bahwa rejeki bahwa Allah yg akan mendatangkan, Anjani hanya menyuruh sabar dan berdoa saja dgn menasehati Kanti. Kata Kanti, ga mertua, ga suami, ga ipar hanya bisa ceramah saja. Bima tak lama datang menanyakan telp dari siapa, saat tau orang seperti Kanti dan ibu Bima. Bima sudah duga sifat parasite mulai keluar, Bima melarang Anjani utk membantunya.

Rama melirik ke meja makan tak ada makanan, kata Kanti jangan harap ada makanan enak selama Rama nganggur, kata Rama jangan melakukan ini utk ibunya. Kanti tak suka Rama membela ibunya. Kanti mengeluh apa2 ibu Rama terus.

Rama ke pangkalan ojeg menghampiri tukang ojeg ini akan menjadi ojeg tembak, nanti hasil dibagi 2, tak lama Kanti segera datang menarik Rama. KAnti beberapa kali bilang jika tak setuju Rama jadi tukang ojeg. Rama ini memang hanya sementara saja, Kanti tak mau hidup berakhir jadi istri tukang ojeg. Kanti mendatangi Bima di rumah, memohon kerjaan ke Bima asal jgn jadi tukang ojeg. Kerja apa saja boleh asal Rama pulang bawa uang banyak. Bima berkata ini kesempatan utk memanfaatkan Rama. Bima akan kasih Rama kerjaan asalkan dgn syarat Rama mau bekerja keras. Kanti jamin pasti Rama mau kerja keras. Rama berkata mulai besok bekerja di perusahaan Bima. Rama janji akan bekerja sebaik mungkin, kata Kanti bahwa jaman sekarang doa tak penting, asalkan relasi dan duit. Jika KAnti tak minta kerjaan, maka Rama akan pengangguran. Rama tak suka dgn Kanti yg meremehkan doa. Kanti tak suka Rama yg ceramah terus, mending ceramah jadi duit.

Bima kini menugaskan Rama menjadi kepala Gudang, Bima celingak celinguk dan mengingatkan Rama agar tak boleh ngaku sbg saudara kandung Rama, panggil saja "pak" krn namanya bersih di perusahaan ini. Bima sebenarnya tak tau kinerja orang tak berpendidikan seperti Rama itu bagaimana, jika kinerja Rama buruk dan org tau Bima yg bawa orang kemari, Bima yg akan kena.

Bu Kartini belakangan ini menggigil krn sakit, Kartini memanggil nama Rama tapi belum pulang kata Kanti, Kanti ini merasa risih dipanggil oleh ibu mertuanya. Bu Kartini meminta KAnti membelikan obat, Kanti berbicara balik dgn kasar utk menyuruh ibu mertuanya pergi sendiri, kan punya kaki utk berjalan, harus paksain jangan manja katanya.

Kartini ini terlihat oleh Rama terjatuh di depan pintu krn sendirian keluar untuk beli obat, Rama memanggil Bima ke rumah utk minta tolong utk pinjam uang utk bawa ibu mereka ke RS, Bima menolak meminjamkan uang, sudah capek2 kerja tapi malah Rama dan ibu mereka yg nikmati. Bima menegaskan bahwa bisa seperti itu bukan krn ibunya. Krn blm gajian jadi blm bisa bawa ke RS, Bima dgn enak bilang tunggu gajian baru bawa ibu mereka ke RS, Anjani menawarkan utk pakai uangnya dulu, Bima melarangnya bahkan bersumpah tak akan menafkahi Anjani. Rama akhirnya mendapatkan uang utk biaya pengobatan ibunya ini. Ibunya tak perlu tau Rama mendapatkan uang tsb. Rama berkata dlm hati bhw Bima tak mau membantunya, Rama meminjam uang dari seseorang.

Saat Rama di RS,maka Rama ditelf utk kembali lagi ke pabrik. Rama akan suruh Kanti utk menggantikannya mengurus ibunya ini. KAnti di RS hanya bisa mengeluh, ini orangtua bikin ribet saja pakai acara sakit2an, Kanti datang kebetulan bertemu dgn Anjani, Kanti menyalahkan Anjani maka ibu mertua mereka jadi sakit. Andai saja bawa ibu mertua mereka dibawa ke rumah Anjani pasti hidupnya akan terjamin dan tak akan sakit, Anjani butuh waktu membujuk Bima. Percuma kaya jika tak bisa bantu keluarga kata Kanti,, Anjani menitipkan uang ke Kanti utk biaya pengobatan mertua mereka. Kanti malah gunakan untuk belanja, masalah RS urusan Rama saja.

Rama terlihat oleh Bima sedang membuat laporan, Bima menyuruh angka yg tertera itu jumlahnya dikurangi menjadi setengahnya, Rama tetap bertahan bahwa barang yg masuk memang segini jumlahnya. Rama tanya jika kelebihan stok nanti masuknya kemana, Rama disuruh nurut dan jangan banyak tanya, Rama tak berani namanya manipulasi data, jika tak nurut maka katanya hari terakhir Rama bekerja.

Kanti senang bisa belanja juga, ternyata sakit ibu mertua membawa hoki buat Kanti. Rama melihat Kanti ini bisa belanja banyak , katanya Rama tak berhak tau. Rama mengingatkan Kanti agar jangan banyak masalah, Kanti menunjukkan Bima yg bisa membahagiakan istrinya, itu namanya suami. Rama ini tak mau dibandingkan krn rejeki sudah ada yg ngatur.

Anjani datang ke kamar ibu mertuanya membawakan makanan dan buah2an. Bu Kartini menanyakan suami Anjani, Bima ini sedang sibuk kata Anjani. KAnti yg melihat banyak makanan di kamar, Kanti yg serakah malah ambil makanan itu. Rama lihat Anjani keluar dari rumah yg hbs jenguk ibunya. Rama berkata sudah lunas, Anjani tanya uang darimana utk pengobatan ibu mereka. Rama menjawab bahwa ada pinjaman dari seseorang. Anjani memberitahu Rama agar hati2 jangan sampai terlilit hutang yg berbunga2, urusannya bisa lebih Panjang. Kata Rama namanya jg terpaksa, bagi Rama bahwa kesehatan ibunya lebih penting. Kanti dari balik pintu ini mendengarnya. Kanti muncul di hadapan mengapa tak bilang2 jika pinjam uang. Utk ibu malah rela, tapi utk Kanti tidak diberikan.

Rama ini selaen bekerja di pabrik juga kerja mengantar paket, ada ib yg memberikan uang lebih, kembaliannya buat Rama saja. Kanti memperhatikan Rama pulang sampai malam, pasti kerja sampingan. Kanti menanyakan uang lagi. Kanti mementingkan beli baju, kosmetik, dll. Rama memprioritaskan lunas hutang, jika sudah lunas maka akan memberikan lebih ke Kanti, kata KAnti hrsnya Bima juga ikut nanggung krn anak ibu juga.

Bu Kartini ingin bicara dgn Rama, bu Kartini tau Rama memiliki hutang, ibunya tanya hutang apa, Kanti langsung menjawab hutang utk pengobatan ibunya. Bu Kartini pikir Bima sudah menyelesaikan pembayaran. Jangan sok2 pahlawan jika ternyata malah KAnti yg sengsara, bentak Kanti dgn kesal.

Anjani di meja makan berbicara dgn Bima, bagaimana bantu Rama melunasi hutangnya utk pengobatan ibu mereka. KAta Bima, Rama yg berhutang mengapa Bima yg bayar. Biarkan Rama yg membayar krn adalah anak kesayangan ibu mereka. Ibu taunya Bima yg membiayainya, kata Bima salah sendiri mengapa tak jujur. Rama tak jujur krn tak mau menyakiti ibunya, sesuai penjelasan Anjani.

Kanti ini belakangan sering muntah2 kata ibu Rama, Rama yg tau ingin memeriksa ke dokter. Kanti ingin Rama berjanji agar selalu memperhatikannya. Bu Kartini dlm hati berkata Kantin kurang diperhatikan krn dirinya.

Bima menikmati uang2 di kantor, dgn adanya Rama yg backup data stok, aksi Bima ga akan ketahuan. Bima merasa Rama ada gunanya jg

Rama sedang di gudang bersama pegawai lain, waktu hitung jumlah kardus sudah pas tetapi sekarang jadi kurang katanya. Pegawai tsb berkata bahwa Bima yg ambil, kata pegawai tsb mending ikutin kemauan Bima utk cari aman. Rama terus membela kebenaran bahwa bahwa barang yg keluar harus ada gatepassnya. Pegawai laen berkata bahwa kepala gudang laennya dipecat krn menolak suruhan Bima, kata pegawai tsb lbh baik ikuti kemauan Bima. Kata Rama nanti perusahaam bisa rugi.

Rama merasa ini ga bisa dibiarkan dan tak mau membiarkan nanggung dosa yg dibuat Bima lalu memikirkan gimana agar Bima sadar. Bu Kartini seperti mendengar dari belakang. Bu Kartini memperhatikan Rama murung. Rama berkata sebenarnya kurang betah kerja dgn Bima tapi bingung gimana bicara ke Bima dan Kanti. Kata bu Kartini  masa mau menyerah begitu saja, pasti ada masalah lain. Sebenarnya Rama merasa beban kerja dgn Bima, takut jadi bahan omongan orang, bisa kerja di pabrik krn Bima. Rama berkata dlm hati jgn sampai ibunya tau alasan sebenarnya. Ibunya menyarankan salat istikharah.

Rama datang lg ke rmh Bima, Bima mengira akan pinjam uang lg, bkn masalah itu, tapi mslh laen. Rama meminta Bima berhenti berbuat curang di pabrik, takut nanti ada audit yg datang dari kantor pusat, bkn hanya Bima yg kena, Rama jg kena. Bima berkata bisa lakuin apa saja termasuk kepada Rama. Rama ini lebih takut kepada hukumnya Allah, Bima tak butuh ceramah Rama lg.

Rama berdoa ini adalah masa sulit, Rama tak tau apakah bisa menepatinya keputusan keluar dari pabrik adalah keputusan terbaik drps menzhalimi diri sendiri. Rama meminta Allah ridhoi keputusannya.

Kanti terlihat Rama pakai baju tukang ojeg, Rama berkata mulai ngojek lg. Kanti tak tau mengapa melakukan itu. Rama berkata bhw mencari rejeki yg berkah, ngapain cari rejeki yg tak halal. Rama yakin tak akan kekurangan jika tak kerja di pabrik. Rama menegaskan bahwa Allah menjanjikan rejeki utk makhluk-Nya. Kata Kanti, tau begini tak perlu hamil.

Kanti datang ke kamar ibu mertuanya dgn marah, katanya ini semua gara-gara ibu, pasti ibu yg suruh Rama keluar dari pabrik. Kata ibu bahwa Rama ini ingin keluar atas permintaan sendiri.

Bu Kartini msh saja berjualan masker keliling, Kartini ingin diberikan kekuatan agar tetap bisa berjualan. Anjani kebetulan lwt melihat ibu mertuanya jualan lg pdhl kondisi blm sehat betul. Bu Kartini tak bisa diam terus di rmh. Anjani ingin diberi kesempatan utk berbakti kepada ibu mertuanya ini.Rama melihat ibunya tak ada di kamar, kata Kanti sedang berjualan, Kanti tak melarangnya.  Rama menegaskan sekali lg bhw keluar dari pabrik bkn krn ibu, melainkan keinginan sendiri.

Rama mendapatkan telf dari Anjani bahwa ibunya ada di rmh, Anjani bersedia mengurus ibu Rama. Rama akan segera ke rmh Bima, Rama mengajak ibunya pulang, Rama tau ibunya sulit dikontrol jg di rmh Bima. Rama tau pasti ibunya tersinggung oleh ucapan Kanti, ibunya di rmh Bima krn ingin ganti suasana, mana tau bisa cepat sembuh. Anjani janji akan jaga ibu di rmh.

Bima pulang ke rmh sudah ada ibunya, utk apa bawa ibunya ke rumah. kata Anjani agar tak kesepian di rmh dan lbh berkah lg krn doa ibu. Apa yg Bima raih, itu krn kerja keras katanya, bkn doa ibu. Bima sekali lg tak izinkan ibunya tinggal di rumah, Anjani tetap memohon. Jika Anjani ngeyel, Bima akan pulang kan ke rmh ortu Anjani.

Bima kembalikan ibu mereka ke rmh Rama, jangan pakai alasan ridho, restu, berkah. Itu tak berlaku buat Bima. Rama minta agar tak perlakukan ibu mereka dgn kasar. Bima berkata bisa jadi memiliki hidup yg lbh baik dari ibu, tidak terlahir miskin. Rama berkata akan urus ibunya saja.

Kanti bertanya lg mengapa hrs dirinya berdua Rama yg urus ibu, knp ga minta uang ke Bima saja. Bima sudah tak mau tau soal ibu, Kanti berkata soal Bima yg punya byk uang tak mau mengurus ibu berarti Bima berpikir urus ibu buang2 waktu dan uang saja, kenapa ibu tak pergi saja dari tempat ini agar hidup tenang, tanya Kanti kepada Rama. Bu Kartini seperti mendengar pembicaraan Rama dgn Kanti bhw kehadirannya tak diharapkan, membuat keluarga terpecah dan jadi beban.

Bima akan mengambil nasi dgn centong, tiba-tiba merasakan sakit di tangan, Anjani menyuruhnya istigfar mgkin teguran krn menyeret dan mendorong ibu keluar dari rmh ini. Bima tau Anjani ngarang cerita, ini tak ada hubungannya kata Bima. Bima hanya menduga ini adalah asam urat yg kambuh. Anjani mengingatkan sakit hati seorang ibu bisa mendatangkan musibah. Anjani menyuruh Bima minta maaf ke ibunya. Bima sama sekali tak takut peringatan Allah sama sekali.

Rama mengetuk pintu kamar mencari ibunya tetapi ternyata lemari sudah bersih. Kata Kanti bgs lah beban berkurang, Rama lalu lgsg menelpon Anjani menanyakan ibu, Rama berkata bahwa baju di lemari tak ada. Anjani akan bantu cari bersama-sama. Kanti ingin ibu mertuanya lenyap selamanya, katanya di blkg Rama.

Baik Anjani maupun Rama bersama-sama mencari bu Kartini yg hilang ke warga sekitarnya namun blm ditemukan juga. Ada seorang ibu yg disangka ibunya eh taunya bkn, Anjani sampai bertanya ke RS.

Kanti merasakan perutnya sangat sakit lalu memanggil Rama tak kunjung tiba, Kanti jatuh pingsan, Anjani menemukannya.

Ada boss dari kantor pusat marah kepada Bima yg melakukan kecurangan, seperti ada ketidakcocokan dgn laporan. Selama ini tau Bima menggelapkan barang dari gudang, boss hrs mengganti kerugian perusahaan lalu mengembalikan uang perusahaan, lalu boss memecat Bima. Boss meminta Bima mengembalikan atau bawa ke jalue hukum.

Kanti kini dilarikan ke RS, Rama datang ke RS. Dokter ini berkata tak bisa menyelamatkan anak dlm kandungan Kanti.  Rama sedih sekali atas berita ini.

Sudah malam ini Kartini pada malam hari sendirian, Kartini sedih bahwa hidup menyusahkan anak2, lbh baik menjauh. Tak lama ada mobil yg menabrak Bu Kartini dari belakang saat Kartini bengong.

Kanti sadar dari koma, Kanti menangis. Kanti teringat perlakuan kasar ke ibu mertuanya. Selama ini Kanti berkata sudah jahat, pantas Allah memberikan teguran, Kanti merasa pantas mendapatkan hukuman. Kanti mulai sadar bagaimana kehilangan anak meski blm melihat anaknya. Kata Rama, jadikan pelajaran agar jadi pribadi yg lbh baik.

Kini Anjani dan Bima hrs angkat koper meninggalkan rmh mereka, kata Anjani jgn tengok ke belakang, utk apa lihat ke belakang jika tak baik utk mereka. Bima minta maaf ke Anjani yg membuat hidup susah, Bima merasa sudah lalai. Bima bingung berbuat apa. Anjani mengingatkan agar mencari rejeki yg berkah, Bima bingung ingin tinggal dimana, rmh dijual utk menutupi hutang ke pabrik, kata Anjani pasti ibu mau menerimanya. Lautan maaf ibu itu sangat luas meskipun sikap Bima ke ibunya mengecewakan, sebesar apapun kesalahan asal mau bertaubat. Kata Anjani lbh baik cari ibu mana tau di RS.

Bima tak disangka ke RS melihat Rama, Bima minta maaf bahwa sikapnya ke ibu melebihi batas. Rama sudah maafkan Bima. Bima berkata sudah mendapatkan hukuman, sudah kehilangan semua, rumah, kecuali Anjani. Kata Rama ini pelajaran agar menjadi pribadi yg lbh baik. Tak lama Rama mendapatkan kabar jika ibu kecelakaan.

Kata dokter untung Rama datang, bahwa Kartini kehilangan banyak darah dan membutuhkan tranfusi, baik Rama maupum Bima tunjuk tangan , Bima ingin diberikan kesempatan berbuat baik kepada ibu. Bima lah yg akan mendonorkan darah.

Bima bersujud ke ibunya memohon doa restu utk memulai hidup baru di luar pulau krn baru diterima kerja disana. Bima ingin titip ibu mereka, jika ada apa-apa bisa hubungi Bima. Yg pntg Bima fokus pada kerjaan.  Bima yakin akan sukses berkat doa ibu krn doa ibu yg dapat menggerakkan rahasia Allah. Kanti minta maaf dan minta restu, janji akan menyayangi, merawat bu Kartini seperti ibu kandungnya. Bu Kartini kini merangkul anak dan mantunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online