Sinema Indosiar - Kisah Sedih Dua Orang Tua Malang



https://www.vidio.com/watch/1191900-sinema-indosiar-kisah-sedih-dua-orang-tua-malang

Diunggah 26 Nov 2017
Rosikin (Tasman Taher) dan Mimi (Nena Rosier) merupakan Orang Tua yang mempunyai kedua anak putri yang bernama Nesa (Lenny Marlina) dan Cantika (Rorencia). Rosikin yang kesehariannya sebagai pemulung dan Mimi yang berjualan jamu, mereka berjuang untuk menyambung hidup. Padahal Nesa menikah dengan lelaki yang berkecukupan dan Cantika memiliki suami yang malas bekerja, kedua anaknya tidak peduli dengan Orang Tua, hanya memikirkan keluarga kecilnya saja. Apakah Nesa dan Cantika sadar dengan pentingnya sosok Orang Tua? Dan bagaimanakah Rosikin dan Mimi yang sudah rentan menua bisa berjuang untuk menyambung hidup? Simak selengkapnya hanya di Sinema Indosiar - Kisah Sedih Dua Orang tua Malang.
#rorencia #tasman taher #nena rosier #sinema indosiar

Tasman Taher: Rosikin
Nena Rosier: Mimi
Lenny Marlina: Nesa
Rorencia: Cantika
Irfan Ardian: Panji, suami Cantika
Raeshard: Soni, suami Nesa
Joko Apriyono: Hadi
Widyawati: Irma, ibu warga
Bram Segoro: dokter
Alexander Benny: pembeli rumah
Nickma Fadil: ibu kontrakan

Rosikin sehari-hari bekerja sbg pemulung sedangkan Mimi sbg penjual jamu. Banyak yg suka dgn jamu buatan Mimi. Rosikin selama ini menyembunyikan penyakitnya dari istrinya meski badan terasa sakit.

Suami Cantika pulang sampai rumah tak ada makanan sama sekali, Cantika ini tak diberi uang sehingga tak masak, suami Cantika seorang pengangguran. Suami Cantika malah suruh Cantika utk keluar mencari uang. Cantika bergerak ke rmh Nesa, kakaknya, mana tau mau meminjamkan uang. Nesa tau Cantika ingin pinjam uang, kata Nesa coba kerja saja jangan hanya manfaatkan saja, contoh suami Nesa yg kerja katanya.

Pak Rosikin terus menahan rasa sakit di pinggangnya ini. Tak lama Cantika pulang sampai rmh ortunya dgn cemberut, Cantika ingin pinjam uang bknnya diksh tp diceramahi. Cantika datang utk minta uang utk makan. Panji ini msh pengangguran dan blm dapat kerja. Bu Mimi memberikan uang kepada Cantika seadanya, krn sisanya utk modal jualan. Rosikin kasihan kepada Cantika krn suaminya blm jadi imam yg baik, Mimi berharap Panji bisa berubah.

Kata Panji, besok2 beli makanan yg enak. Asal uangnya ada kata Cantika. Panji tanya apakah msh simpen uang, tp utk makanan besok. Panji menggampangkan tinggal minta lg besok, Panji memaksa uang yg dipegang Cantika agar diberikan. Panji lgsg ngeloyor gt aja utk nongkrong dgn teman-temannya. Cantika bingung kapan Panji bisa berubah.

Rosikin ini bersyukur meski makannya hanya nasi dgn kerupuk saja krn ini rejeki dari Allah yg perlu disyukuri. Nesa memasak makanan banyak meski hanya berdua, jika tak hbs tinggal buang saja.

Pak Rosikin terus dorong gerobak meski pinggang merasa sakit, sakitnya malah semakin parah hingga Rosikin jatuh pingsan. Ada bapak dan ibu warga yg menemukan. Saat Mimi melayani jamu di rmh pelanggan, tak lama ada ibu warga (Bu Irma) mengabarkan jika suami Mimi pingsan di jalan, kini sudah dibawa ke RS. Rosikin menyembunyikan penyakitnya krn tak mau merepotkan, saat Mimi bertanya kepada suaminya. Dokter berkata bhw Rosikin terkena penyakit ginjal yg cukup parah. Rosikin hanya mau rawat jalan, pdhl dokter menyarankan dirawat selama beberapa hari. Mimi akan mampir ke rmh Nesa dan Cantika utk memberitahu jika ayah mereka sakit, kata Rosikin tak perlu krn tak mau menyusahkan anak2nya.

Panji ini sedang dikejar2 oleh sekelompok pemuda krn memiliki hutang, jika tidak maka akan digebugin. Panji ini pulang dgn panik, katanya memiliki hutang 20 juta. Uang tsb utk apa katanya jangan banyak tanya, itu urusan Cantika cari uang itu kemana dan darimana. Cantika datang ke ibunya utk pinjam uang 20 juta tapi ibunya tak ada uang sebesar itu. Cantika menyuruh ibunya pinjam ke Nesa, bilang aja butuh uang utk pengobatan bapak Cantika.

Mimi kebetulan dating ke rmh Nesa utk minta tolong yaitu pinjam uang, Nesa tanya memang bisa mengembalikannya. Nesa tak bisa meminjamkan, krn Soni tak akan setuju, Mimi memberitau soal bapaknya sakit ginjal. Kali ini Mimi minta maaf dlm hati ke suaminya bahwa menggunakan nama suaminya untuk pinjam uang. Nesa mengharuskan uang tsb kembali segera. Cantika menanyakan uang tsb apakah sudah dapat, Mimi menyampaikan dari Nesa bahwa uangnya harus segera dikembalikan. Mimi merasa punya anak tapi pada tak peduli kepada bapak mereka.

Cantika menyerahkan uang tsb kepada PAnji, gimana pun kata Cantika bahwa Panji harus kerja juga. PAnji janji akan ganti uang tsb jika sudah kerja.

Soni pulang ke rumah dan akan pergi lg utk ketemu temannya krn ada bisnis baru, utk itu Soni harus ksh modal malam ini juga, Soni mengambil uang di box seperti ada yg berkurang. Nesa berkata bahwa ibunya meminjam utk biaya pengobatan bapaknya. Soni tak peduli bahwa uang tsb hrs diambil. Soni dan Nesa ke rumah Mimi dan Rosikin, Mimi senang jika mereka datang menjenguk Rosikin tetapi malah Soni menanyakan uang yg dipinjam, kata Mimi bhw uang tsb sudah terpakai. Soni meminta jaminan, jika serahkan sertifikat rumah. Soni yakin ibu mertuanya tak bisa bayar krn seorang tukang jamu, ayah mertuanya tukang sampah.

Mimi terlihat Rosikin sedang menangis, Mimi sedih dgn anak2nya yg tak peduli dgn ortu mereka. Tadi Nesa dan Cantika datang tetapi tak mau menemui bapak mereka, mereka datang saat ada perlunya saja. Rosikin berkata jangan mengharapkan balasan apapun atas apa yg telah diberikan kepada mereka, tugas adalah mendoakan anak2nya agar menjadi lebih baik. PAk Rosikin merasa tak apa2, hanya bisa menasehati agar bisa sabar menghadapi ini semua.

Mimi berdoa dan memohon agar para anak dan mantunya diberikan hidayah, jadikan lah anak/mantu jadi berbakti dan sayang kepada kedua ortunya, Mimi memohon agar penyakit suaminya segera diangkat dan disembuhkan.

Panji kesal dan pusing tak punya duit, teman2 sudah tak ada yg mau kasih pinjaman. Kebetulan Panji lewat bertemu dgn ibu mertuanya saat jualan jamu, Panji katanya hbs nongkrong. Kata Mimi, bknnya cari kerja tapi malah nongkrong. Panji menanyakan jamunya rame gak, Panji malah mengambil uang dari dompet Mimi, ternyata diambil semuanya, padahal sebagian utk pengobatan Pak Rosikin.

Pak Rosikin merasakan pinggangnya semakin sakit, Mimi mengajaknya ke dokter, utk urusan uang nanti urusan Mimi. Kata dokter bahwa keadaan keadaan ginjal Rosikin semakin parah, lalu harus menjalani cuci darah demi keselamatan nyawanya. Mimi setuju tapi meminta waktu utk mencari biayanya.

Mimi kali ini datang ke rmh Nesa, Mimi berkata bahwa ayah Nesa harus cuci darah dan butuh biaya besar, yg kemarin saja belum dibayar kata Nesa. Soni datang, bertanya tak salah ingin pinjam uang lagi. Soni menolak bahwa duit sudah diinvestasikan semuanya.

Mimi lewat hingga menemukan ada pengumuman lowongan pekerjaan. Mimi bersedia melamar kerja jadi ART krn butuh uang utk cuci darah suaminya, majikan tsb bersedia membayar gaji di awal. Mimi lalu memulai bekerja sbg ART di sebuah rumah sembari membuat jamu untuk dijual, Mimi bekerja tanpa kenal lelah semua ini demi kesembuhan suaminya.

3 hari kemudian berlalu, Pak Rosikin sudah bisa pulang. Pak Rosikin tanya darimana utk biaya cuci darahnya. Mimi ini ikhlas melakukan apapun demi kesembuhan suaminya.

Soni baru pulang sampai rumah, katanya butuh modal lagi. semakin banyak menanamkan modal maka keuntungan semakin banyak. Soni ini tak memiliki pegangan kecuali sertifikat rumah ibu mertuanya. Soni mengusulkan jual rumah Mimi, katanya rmh tsb sudah jadi miliknya krn tak bisa bayar hutang. Nesa awalnya tak setuju, lalu nurut apa kata Soni.

Tak lama Rosikin dan Mimi di depan rumah, tiba2 ada seorang bapak (Alexander Benny) bertanya mengapa blm keluar dari rumah ini, katanya sudah beli rumah ini dari Soni. Mimi minta maaf jika sudah memberikan sertifikat itu ke Soni. Bapak itu memberikan waktu kepada Rosikin dan Mimi untuk berkemas barang.

Mimi datang ke rmh Nesa utk minta uang sisa penjualan rumahnya, katanya tak mgkin jual rumah seharga 20 juta. Soni berkata uangnya sudah tiada krn sudah diinvestasikan semua, Soni berjanji akan ganti uang tsb jika dapat keuntungan. Nesa lalu usir kedua ortunya dari rumah.

Rosikin dan Mimi kini bertolak ke rumah Cantika utk menumpang tinggal, kata Cantika yg jual rmh itu Soni mengapa tak numpang tinggal disana saja. Rosikin berkata lbh nyaman di rmh kontrakan ini. Tiba2 ada datang Panji menolak keras kedua mertuanya utk numpang. Mimi kehilangan rumah ini gara2 Panji yg wkt itu meminta uang 20 juta, PAnji berkata bahwa ibu mertuanya tak ikhlas membantunya. Mimi ingin tetap di rumah Cantika, Panji tak peduli lalu usir kedua mertuanya ini.

Mimi dan Rosikin bingung harus tinggal dimana, anak2 mereka tak mau menampungnya. Mereka tiba duduk di sebuah bangku tapi ada preman yg membentaknya, jika harus duduk maka bayar. Preman itu melihat ada gerobak jamu tapi yg ada malah dibuang dan ditumpahkan, preman itu mengusir Rosikin dan Mimi dari tempat tsb.

Mimi dan Rosikin berjalan hingga ke warung, Mimi tau suaminya lapar tapi tak ada uang utk beli makanan. ADa seorang wanita yg lewat yg memberikan nasi kepada Mimi dan Rosikin, wanita itu baru saja membeli nasi. Dgn ini mereka bisa makan.

Sudah tiba malam hari, Mimi dan Rosikin berjalan tanpa tujuan entah kemana, Rosikin sudah tak kuat lg hingga pinggang sakit sekali lalu terjatuh pingsan di jalan. Datang lah Hardi yg datang krn kebetulan lewat, Hadi membantu memesankan ambulance ke jalan mekar sari no.5. Hadi akan menanggung biaya pengobatan, Hadi juga berhutangbudi kepada Mimi, dulu istrinya sembuh dari penyakit setelah meminum racikan jamu Mimi. Sekarang Hadi ingin diberikan kesempatan utk balas budi. Hadi akan menghubungi anak2 Mimi tapi tak usah, kata Mimi tak peduli. Mimi saat ini blm bisa cerita apa2 ke Hadi.

Mimi kini di rumah Nina dan Hadi, Ina senang bisa bertemu lg dgn Mimi. Nina ditanyakan sudah sehat krn sering minum jamu racikan Mimi. Hadi meminta izin agar Mimi bisa ikut tinggal di rumah. Mimi boleh anggap Nina dan Hadi sbg anaknya, seandainya anak2 kandung Mimi seperti Nina dan Hadi.

Dokter mengabarkan bahwa ginjal Rosikin tak bisa berfungsi lagi sehingga harus transplantasi ginjal, Mimi ini bersedia mendonorkan ginjalnya utk suaminya, Mimi siap menjalankan tes itu. Ternyata ginjal Mimi cocok dgn ginjal suaminya kata dokter yg meriksa. Mimi bertanya berapa biaya utk operasi atas nama Rosikin, kata suster bahwa sudah dibayar lunas oleh Hadi.

Beberapa hari kemudian berlalu, Rosikin sudah sadar. Rosikin ditemani Mimi, Nina dan Hadi. Rosikin bertanya apakah masih hidup, kata Mimi bahwa suaminya sudah dioperasi lalu telah mendonorkan ginjal utk Rosikin. Mimi memperkenalkan Nina dan Hadi sbg pelanggan yg sudah sering membeli jamunya, mereka yg bayar biaya perawatan. Rosikin berhutangbudi sangat besar kepada Hadi dan Nina, mereka sudah ikhlas membantu Pak Rosikin. Dokter senang melihat Pak Rosikin siuman, 1-2 hari lagi akan segera pulang dari RS. Nina dan Hadi akan senang jika Pak Rosikin dan Bu Mimi tinggal di rumah Hadi/Nina. Rosikin dan Mimi bersedia.

Dari dulu Hadi ingin memproduksi jamu hasil racikan Mimi di pabrik yg ditunjuk Hadi, agar dapat dijual dalam skala yg besar. Hadi yakin akan berhasil. Nina yakin jamu Mimi laris di pasaran, soal surat perizinan nanti Hadi yg handle, Mimi tinggal focus meracik jamunya sendiri. Hadi yakin pabrik jamu ini akan berjalan sukses dan lancar.

Usaha jamu Mimi dan Rosikin semakin berkembang, bernama PT Maju Mandiri. 2 tahun kemudian sudah, hutang PAnji dimana2, Cantika meminta Panji berpikir bayar pakai apa, makan pakai apa. Panji ini juga pusing, tak lama polisi menangkap Panji. Polisi menangkap Panji atas laporan dari Bahar jika Panji terlilit hutang sangat banyak, polisi membawa Panji.

Soni kesal bahwa semuanya habis sudah, investasi yg dijanjikan ternyata investasi bodong. Cantika memantau dan ngintip dari luar, Cantika berpikir tak mungkin minta tolong kepada Nesa dan Soni yg sudah bangkrut.

Cantika kini mengunjungi Panji di penjara, Cantika minta maaf jika tak bisa mengeluarkan dari penjara. Cantika tadinya ingin pinjam ke Nesa tetapi lg bangkrut. Cantika janji akan berusaha menolong Panji. PAda akhirnya rumah Soni pun harus disita krn hutang. Nesa bingung hrs tinggal dimana sekarang, tanya kepada Soni.

Nesa dan Soni tiba lah di sebuah rumah Cantika, Cantika tanya mau apa Soni dan Nesa kemari, mereka ingin numpang tinggal utk sementara waktu, Cantika tau mereka sedang bangkrut, itu semua krn pelit ketika sedang kaya. Soni menanyakan Panji, kata Cantika bahwa Panji dipenjara krn terlilit banyak hutang. Seandainya kedua ortu mereka ada, maka tak akan sesusah ini. Cantika mengizinkan Nesa dan Soni masuk ke kontrakannya.

Rosikin dan Mimi kini bisa sukses di usia tua mereka. Mereka sangat bersyukur, ini adalah jalan Allah, kehendak dari Yang Maha Kuasa. Mimi bertanya kabar anak2 mereka yg lama tak terdengar kabarnya, Rosikin bertanya apakah sudah memaafkan anak2, gimana pun mereka tetap anak2 Rosikin dan Mimi, bukan hanya Mimi, Rosikin juga kangen. Rosikin bermaksud utk mengunjungi anak2nya ini.

Rosikin dan Mimi tiba di rumah Nesa, tapi ternyata rumahnya sudah disita oleh bank. Entah apa yg terjadi pada Nesa dan Soni.  Mimi lalu coba bertolak ke rumah Cantika. Beberapa waktu kemudian, datang lah ibu kontrakan (Nickma Fadil) yg menagih uang kontrakan tetapi blm ada uang, kontrakan jg sudah nunggak 3 bulan. Tak lama datang lah Rosikin dan Mimi, mereka bertanya ada apa. Ibu kontrakan memberikan waktu 3 jam untuk beres2. Nesa dan Cantika lalu bersujud di kaki kedua ortu mereka sekalian minta maaf, demikian juga dgn Soni. Rosikin mengingatkan agar tak mengulangi kesalahan yg sama, Cantika, Nesa akan janji utk berbakti kepada kedua ortu mereka. Mimi menanyakan keberadaan Panji, Cantika menunjukkan PAnji ada di penjara. Rosikin dan Mimi yg sudah membayari hutang Panji dan membebaskan Panji dari penjara, PAnji lalu minta maaf jika jadi mantu yg durhaka. Kata Rosikin kepada Panji, berjanji lah kepada Allah agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

Tiba lah anak/mantu Rosikin dan Mimi di rumah besar. Soni berkata hebat jika mertuanya bisa mendapatkan rmh besar ini. Kata Mimi, anak2 dan mantunya bisa juga dapat rumah besar ini asalkan mau kerja keras. Rosikin berdoa dan bersyukur jika keluarganya dapat disatukan kembali dan menyadarkan para anak dan mantunya.

Rosikin ini sudah sepakat memberikan tambahan modal kepada Soni dan Nesa utk merintis usaha baru mereka, Mimi yakin krn Soni adalah business man, Nesa pasti akan pergunakan uang modal dgn sebaik2nya. Rosikin sepakat menempatkan Panji di pabrik jamu lalu ingin Panji  menggantikan sbg pimpinan di pabrik jamu, Rosikin insya allah yakin jika belajar dgn sungguh2 maka bisa memimpin disana dan membuat perusahaan lbh maju. Pesan Rosikin, jangan lupa bersyukur apa yg didapatkan baik kecil maupun besar, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Mimi bersyukur jika Allah kembalikan permata hatinya yg sempat tersesat, semoga nikmat Allah selalu mengiringi langkah Mimi sekeluarga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online