Sinema Indosiar - Tukang Gali Kubur Naik Haji


https://m.vidio.com/watch/838006-sinema-indosiar-tukang-gali-kubur-naik-haji

Diterbitkan September 01, 2017

Hasan (Epy Kusnandar) adalah seorang tukang gali kubur yang memiliki cita-cita untuk bisa pergi haji bersama dengan istrinya Aisah (Hanna Hasyim). Dengan penghasilan yang pas-pasan mereka berdua tetap berusaha, berdo’a serta bekerja dengan ikhlas agar apa yang mereka cita-citakan dapat terlaksana. Akan tetapi, niat Hasan dan Aisah untuk pergi haji selalu terlupakan karena kedua anaknya yang durhaka kepadanya, anak yang tidak pernah bisa bersyukur dengan apa yang telah ia dapatkan. Hingga suatu hari, kedua anaknya pun menyuruh Hasan dan Aisah untuk menjual rumah milik mereka satu-satunya. Sungguh keterlaluan, demi harta dan kekayaan, Dewi dan Teguh pun tega menghancurkan hati kedua orangtuanya. Bagaimanakah nasib Dewi dan Teguh dikemudian hari nanti ? dan apakah Hasan dan Aisah dapat merealisasikan cita-citanya? Simak selengkapnya Sinema Indosiar - Tukang Gali Kubur Naik Haji.

#shirin shafira #hanna hasyim #epy kusnandar #sinema indosiar

Epy Kusnandar: Hasan
Hanna Hasyim: Aisah
Shirin Shafira: Dewi
Yogi Tan: Teguh
Jedi Saputra: Kosim, penggali kubur
Makmur Sentosa: klien Dewi
Nenny Christiny: peziarah
Mang Odiel: warga makam
Faisal Sikumbang: pemilik dompet

Ada seorang ibu yg suaminya baru meninggal lalu meminta gali kubur, ada bapak yg bertanya bisa bayar berapa, ada tanya kapan bisa kaya. Penggali kubur laen (Jedi Saputra) malah berkata mana ada yg mau gratisan, nanti anak dan istri mo makan apa, Hasan akhirnya menawarkan diri utk menggali kubur. Ada yg bilang jangan sok jadi pahlawan.

Dewi tiba2 minta uang ke Hasan utk bayar kuliah saat Hasan baru pulang, kata Dewi bahwa seorang bapak memang bertugas cari nafkah. Dewi tanya bahwa apa yg dibanggakan dari bapak seorang tukang gali kubur, yg ada makan hati dan tak memiliki kemewahan. Dewi ingin cepat2 lulus kuliah agar bisa merantau ke kota. Aisyah hanya ingin Dewi bersyukur saja, sikap Dewi semakin kurang ajar. Aisyah berusaha menasehatinya namun tal digubris Dewi.

Hasan ini memiliki mimpi berdua Aisyah utk menginjakkan kaki ke Ka'bah. Anak2 Hasan sebentar lg merasa tugas akan selesai. Teguh dan Dewi seperti meremehkan ayahnya yg mimpi ke tanah suci, hrsnya memberikan modal utk anaknya nikah, utk merantau ke kota. Bahkan Teguh mengusulkan jual rmh, anggap saja warisan. Pdhl kedua ortu Teguh/Dewi masih blm meninggal. Hasan kali ini setuju menjual rumah utk modal menikah dan merantau. Hasan ikhlaa, insya allah akan dibukakan jalan.

Hasan dapat menjual rumahnya utk dibagikan kepada anak-anaknya. Teguh ini akan menikah dgn merantau ke kota, kedua ortunya tak perlu repot-repot datang ke kota. Teguh tak mau jika mertuanya tau keadaannya, Dewi jg akan merantau dan tak akan balik lg sebelum jadi orang kaya. Dewi bagaikan kacang lupa akan kulitnya. Hasan hanya bisa mengingatkan istrinya agar bisa sabar.

Hasan bersama Aisyah tinggal di rmh tak terurus, hanya bisa ngontral di rmh seperti itu, Hasan hanya bisa bersyukur diberikan tempat berteduh. Ibu2 memperhatikan Aisah dan Hasan ini seperti disia-siakan oleh anak2 mereka, semoga nasibnya tak seperti Aisah dan Hasan.

3 thn kemusian berlalu. Hasan sudah mulai sakit2an. Hasan merasa bosan di kamar terus hingga akan terjatuh. Hasan ingin istrinya menghubungi anak-anaknya, kata Aisah utk apa dan jg percuma. Dewi dan Teguh lama tak menengok Aisah dan Hasan, bahkan hari lebaran tak datang.

Aisah menelepon Teguh di kantor bahkan meminta Teguh pulang krn ayah Teguh sakit, Teguh tak mgkin bisa pulang. Teguh bahkan ingin transfer ke rekening, Aisah orang kampung ini tak tau caranya. Teguh mematikan telf krn merasa terganggu. Lalu mencoba telf Dewi, mana tau tak sibuk dan bisa datang. Dewi ditelf saat sedang meeting dgn kliennya. Dewi menyalahkan ibunya jika nanti kehilangan klien. Anak-anak sudah sukses di kota namun lupa kepada kedua ortu, Hasan menyarankan agar tak membenci anak-anak mereka, hrsnya mendoakan agar diberkati Allah.

Pak RT memberi kabar ke Hasan soal janda miskin yg rmh di ujung meninggal, Pak RT sudah coba hubungi Kosim dan penggali kubur laen tak ada yg mau krn Mak Ijah miskin dan tak punya uang, Hasan bersedia.

Hasan diledekin penggali kubur laen yg seperti kerja bakti, katanya lebih cocok Hasan itu dimasukkan ke dalam kubur, ditanya dapat apa nantinya. Hasan hanya ingin dapat pahala. Jangan sok2an dapat pahala kata penggali kubur lain. Hasan seperti sok alim.

Ada Bapak (Alex Jonson) menghampiri Hasan, bahwa sudah mendengar Mak Ijah dari kerabat2nya, bapak tsb memberikan sedikit uang 5 juta. Aisah yg mengetahui hal tsb mending tabung utk naik haji. Dulu Hasan sempat putus asa dan melupakan cita2, tiba2 dpt rejeki. Mgkin jalan dari Allah utk mewujudkan harapan dam cita-cita.

Hasan dan Aisah baru saja buka tabungan ONH, mereka berkata demikian saat bertemu ibu2 warga, mereka berkata mana mgkin tukang gali kubur bisa naik haji. Hasan terus berdoa agar diberikan ridho utk menunaikan ibadah haji. Aisah jg akan bantu jualan dan bersih-bersih di makam.

Kosim, penggali kubur laen menyuruh Hasan agar tak di TPU ini lg, malah ke pemakaman orang miskin. Kosim dkk meremehkan Hasan yg mana mgkin naik haji, tolong lihat umur. Hasan dan Aisah ikut bersih2 di makam dan diberikan imbalan, Hasan jg jadi kuli angkut sbg tambahannya. Hasan dan Aisah dapat mengumpulkan uang yg lumayan, Hasan ingin mulai puasa Senin Kamis agar bisa meneladani akhlak Rasulullah. Uang bisa irit dan bisa ditabung, Aisah jg ingin ikut.

Hasan ingin hubungi anak-anaknya bahwa memiliki niat naik haji, kata Aisah jg buat apa. Aisah menelepon Teguh di kota, bahwa memiliki rencana berangkat haji. Teguh ini merasa kedua ortunya membicarakan hal tak masuk akal, semakin tua banyak berkhayal. Aisah malah menangis atas jawaban dari Teguh. Hasan sangat yakin, jika tekad dan semangat pasti akan membuahkan hasil.

Ibu warga liat Hasan dan Aisah yg hba setor cicilan ONH, ibu2 merasa bangga kepada semangatnya, padahal miskin dan tua. Ada ibu-ibu yg ikutin jejak penggali kubur yg miskin itu.

Ada ibu2 yg datang mencari Hasan utk gali kubur utk saudaranya, Kosim menawarkan dirinya. Kosim iri dan akan ngerjain Hasan. Kebetulan ibu tsb bertemu Hasan jg lalu memberikan uang. Kosim dan penggali kubur laen melihat Hasan gali kubur. Tiba lah azan maka Hasan beranjak dari liang lahat yg digali. Kosim dkk ingin ngerjain Hasan dgn tanah kuburan ditutup lg.

Pembawa jenazah pun datang, jenazah hrsnya dimakamkan tetapi blm digali jg, pdhl sudah pesan liang lahat, Hasan datang juga dgn bingung, ibu tsb kecewa dgn kerja Hasan dan meminta uang kembali, akhirnya Kosim dkk yg beraksi.

Kosim ke kedai bunga membawa jirigen minyak sekalian ngerjain bunga dagangan Aisah, biar tau rasa katanya. Aisah ini hbs ambil air. Kembang yg dijual katanya bau minyak tanah, pdhl awalnya baru.

Ada orang kaya yg memesan liang lahat kepada Kosim, Kosim diberikan uang utk menjaganya. Hasan melihatnya, Kosim akan beri uang asal tutup mulut, Hasan tak mau terima uang haram seperti jual beli lahan makam. Hasan ancam akan melaporkan, Kosim ingin kerjain Hasan. Kosim menghasut para warga bahwa menjual tanah makam.

Ada ibu2 komplain ke Hasan, Hasan blm pernah bertemu ibu tsb. Ibu tsb membayar uang panjer tp makam tak jadi. Kebaikan Hasan terlihat hanya kedok, bahkan ada fitnah uang tsb yg disetor ONH adalah uang haram, warga akan usir Hasan dari tanah makam. Ibu tsb suruhan dari Kosim yg berpura-pura beli makam dari Hasan.

Ada seorang bapak (Faisal Sikumbang) yg hbs berdoa di makam, Kosim melihat ada barang yg dijatuhkan berupa dompet berisi banyak uang, Kosim lgsg mengambilnya.  Bapak tsb mencari dompetnya tak ada, Kosim menunjukkan ibu itu (Aisah) yg ambil, Aisah dituduh copet. Warga lain melihat dan nyeletuk bahwa ingin pergi haji pakai uang haram, maka tak berkah. Warga lalu membawa Aisah ke kantor polisi. Hasan percaya istrinya tak melakukannya, Hasan ingin beritahu ke anak-anak tapi kata Aisah tak perlu.

Dewi ditelf ayahnya, ayahnya memohon agar ibunya dibebaskan. Dewi duga pasti krn ingin naik haji.Dewi tak bisa melakukan apa-apa jika terbukti bersalah. Dewi berkata ke kakaknya soal berita kaget soal kedua ortu mereka di penjara. Teguh dan Dewi datang malah berkata kasar, hanya krn ingin haji malah rela mencuri, bukannya membantu.Teguh menegaskan mulai saat ini jangan menginjakkan kaki di rmhnya, Teguh dan Dewi merasa malu. Mereka memutuskan hubungan keluarga. Hasan berdoa agar anak-anaknya diberikan hidayah.

Pada suatu hari yg siang, Kosim melihat ada sasaran empuk sambil lihat ke arah orang yg berziarah. Kosim melakukan pencopetan hingga dikejar lalu tertabrak motor. Hasan kebetulan lewat lalu menemukannya lalu membawa ke RS. Kondisi Kosim kritis krn tulang rusuknya ada yg patah. Biaya bisa puluhan juta. Hasan bisa saja menggunakan tabungan haji utk menyelamatkan Kosim, artinya harus melupakan impiannya utk pergi haji, di sisi lain Hasan tak tega melihat kondisi Kosim dan kesedihan istrinya.

Hasan berkata ke istrinya soal Kosim yg kecelakaan, lalu meminta izin agar ONH dipakai utk operasi Kosim Aisah menyetujuinya jika itu utk kebaikan. Hasan memberikan uang kepada istri Kosim, pdhl istri Kosim tau itu uang utk berangkat haji.

Dewi sedang di rmh Teguh mengabarkan bahwa pacarnya akan ajak nikah lalu keluarganya akan diajak utk melamarnya tapi Dewi tanya apakah perlu minta restu, kata Teguh jangan, takut pada tau bahwa ortu mereka seorang pencuri.

Aisah merasa cobaan berat, sudah masuk penjara, harus melupakan impian naik haji, anak-anaknya tak mempedulikannya.

Teguh memeriksa dokumen tak ada yg benar, pantesan saja tak pernah menang tender, pegawainya tak becus kerja.

Hasan ini mencari alamat rmh Teguh sesuai yg diberikan, Hasan ingin beritau soal Aisah tak bersalah. Istri Teguh mengambil lilin krn listrik mati, lilin yg dibawa terjatuh hingga mengalami kebakaran. Hasan datang bak pahlawan utk menyelamatkan anaknya dari kebakaran. Dewi jg ada di dalam rmh tsb. Hasan hingga batuk2 dan pingsan.

Teguh membangunkan ayahnya yg terbaring di RS, kata dokter bahwa kondisi sedang kritis ini krn paru2nya terkena asap panas krn menyelamatkan Teguh dan Dewi. Anak-anaknya minta maaf, Alia memperkenalkan sbg istri Teguh jg minta maaf krn blm pernah bertemu ayah mertuanya yg ternyata memiliki keberanian dan hati yg besar. Dewi dan Teguh minta maaf kepada ayah mereka yg rela berkorban, mereka lalu bertaubat krn sikap durhaka kepada kedua ortu mereka yg membuat menderita, Dewi ingin diberikan kesempatan utk menebus kesalahannya kepada kedua ortunya.

Polisi datang mengabarkan ke Aisah bahwa Aisah bebas lalu ada orang yg ingin bertemu Aisah. Ternyata Kosim dan istrinya, Kosim minta maaf krn telah memfitnahnya sehingga masuk penjara. Kosim insaf, kini kagum kepada Hasan yg menyelamatkan nyawanya padahal Kosim sudah jahat, Kosim ingin membersihkan nama baik Hasan dan Aisah.

Dokter ini memeriksa Hasan, ternyata tak bisa tertolong lg, Aisah pdhl baru keluar dari penjara. Tak disangka jantung Hasan berdetak lg, tadinya denyut jantung sempat berhenti. Teguh dan Dewi lalu minta maaf ke ibu mereka, hrsnya mereka membela ibu mereka. Alia jg minta maaf hrsnya bisa membuat Teguh makin berbakti. Dewi sadar bhw ortunya memberikan terbaik, awalnya mengira tak peduli.

Hasan akhirnya siuman dari komanya, Dewi dan Teguh menemaninya, Hasan mengira sedang mimpi. Teguh dan Dewi sekali lg minta maaf ke ayah mereka jika selama ini durhaka.

Bapak (Faisal Sikumbang) yg wkt itu jadi korban copet datang ke RS utk memberikan hadiah kepada Hasan dan Aisah, ada setoran ONH. Bapak tsb memberikan ongkos naik haji gratis dan uang saku selama naik haji terjamin. Ini adalah permintaan maaf bapak yg menjebloskan Aisah ke penjara, bapak itu kagum kepada Hasan yg merelakan ONH-nya utk menolong orang lain. Hasan dan Aisah cocok menerima ini semua.

Tiba lah saatnya Aisah dan Hasan utk berangkat haji, cita-cita mereka akhirnya bisa terkabul. Anak-anak mereka datang utk mengantar kedua ortu pergi haji. Teguh dan Dewi malu kepada ortunya, bingung bagaimana membalasnya.  Kata Hasan namanya ortu itu tulus tanpa mengharapkan balasan dari anak-anaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online