Sinema Pintu Taubat - Kapan Kebenaran Akan Terungkap



https://m.vidio.com/watch/457560-sinema-pintu-taubat-kapan-kebenaran-akan-terungkap?channel_id=80

Diterbitkan September 25, 2016

Fitri, ibu dari 2 orang anak ini baru Saja keluar dari penjara setelah dia di penjara selama 2 tahun karena kedapatan mencelakai majikannya. Fitri meninggalkan kedua anaknya Aira (10) dan Yusuf (8) bersama ayah mereka yang bernama Hadi. Selama ini Aira dan Yusuf banyak di cekokin cerita cerita gak baik tentang ibu mereka. makanya selama ibunya di penjara, mereka gak pernah sekalipun menengok Fitri di penjara. Padahal yang sebenarnya adalah.. Fitri gak pernah bersalah. Yang melakukan kesalahan itu adalah pembantu lain... Tapi Fitri ada di waktu dan tempat yang salah hingga dia yang kena tudur. Hadi selalu yakin kalo istrinya itu gak salah tapi dia gak ada daya dan upaya untuk membantu istrinya. Saksikan selengkapnya hanya di Sinema Pintu Taubat - Kapan Kebenaran Akan Terungkap?

#sinema pintu taubat #Medina #rendy krisna #Indah Indriana

Rendy Krisna: Hadi
Medina: Marni
Indah Indriana: Fitri
Amanda Putri: Aira
Fathir Banyu: Yusuf
Faisal Sikumbang: polisi
Sarah: ibu tetangga

Marni dan Fitri ini sama2 bekerja sbg pembantu, Fitri ini ingin tanya nyonyanya untuk izin solat. Fitri mendengar seperti suara pecahan kaca lalu lampu mati mendadak setelah Fitri melihat rampok, nyonya rumah dipukul rampok, setelah itu rampok pergi, lampu dinyalakan, Fitri menjadi tersangka pemukulan terhadap nyonya. Marni bertanya siapa lg yg bertanya, Fitri bahkan dituduh berkomplot dgn maling. Fitri merasa terfitnah dam tertuduh krn tak tau apa-apa, kini Fitri terpaksa mendekam di dalam penjara. Hadi menjenguknya di penjara, Hadi percaya bhw Fitri tak salah.

1 thn kemudian berlalu, Fitri akhirnya bebas dari penjara. Fitri akan bertemu suami dan anak-anaknya, semoga bisa menerimanya meski mereka tak pernah datang menjenguk.

Fitri pulang ke rumah tak menemukan Hadi, mgkin msh di pasar. Ada ibu tetangga yg memperhatikan lalu bersikap ketus. Fitri tau pasti akan jadi gunjingan tetangga. Saran ibu tetangga bahwa Fitri dijaga agar tak membuat ulah lg.

Fitri akhirnya dapat menginjakkan kakinya lg di rumahnya. Fitri sudah buat remisi selama di penjara. Aira dan Yusuf ini suka mampir ke rmh kontrakan Sumarni kata Hadi, Sumarni setahun tinggal di kampung, sendirian tak ada keluarga. Suka nangis sendiri di masjid, makanya warga kasihan dan suka mengirim makanan ke masjid, anak-anak baru kenal, Hadi biarkan dekat krn anak-anak jadi rajin solat dan ngaji krn Sumarni, demikian cerita Hadi.

Aira dan Yusuf ini memperhatikan Sumarni sedih, Marni tak akan sedih jika sudah bertemu dgn orang yg pernah disakiti, Marni ingin sekali minta maaf. Aira yakin Marni akan bertemu dgn orangnya. Aira dan Yusuf diminta datang lg. Marni sedih sampai kapan rasa bersalah ini menderanya.

Ibu-ibu warga membicarakan Bu Marni orangnya baik yg jangan dilupakan. Yusuf inginnya pulang ke Bu Marni. Fitri begitu melihat anak-anaknya pulang ini, sikap anak-anak menjadi lebih cuek, bilang siap mengaji. Ayah mereka menegur sikap Aira dan Yusuf kepada ibu mereka ini. Aira dan Yusuf lalu bergegas utk pergi mengaji.

Yusuf ini dari pengajian di masjid tak mau pulang krn merasa bahwa tetangga pada membicarakannya dgn Aira, Yusuf maunya tidur di rumah bu Marni, Yusuf hanya tak mau ketemu ibunya. Aira bertanya memang ga takut ayah mereka marah. Hadi harus berusaha meyakinkan anak-anaknya bahwa Fitri tak bersalah. Yg pulang ke rmh hanya Aira, Yusuf tak mau tinggal lg di rmh Hadi dan lbh memilih di rumah Marni, ini membuat Hadi sempat emosi dan ingin memarahi Yusuf yg kurang sopan kepada ortunya, Fitri mencegahnya krn Yusuf masih kecil.

Marni menegur sikap Yusuf dgn halus bahwa tidak boleh seperti itu dgn ibu Yusuf, Yusuf berkata kata orang-orang bahwa ibunya bukan orang baik. Yusuf ingin tinggal di rumah Marni, kata Marni baiknya izin dgn ortu Yusuf. Ayah Yusuf pun datang jg ke rumah Marni. Yusuf memang diajar ngaji dan solat tetapi percuma jika masih membuat ibu Yusuf sedih.

Fitri berbincang-bincang dgn Aira menanyakan soal Bu Marni. Kata Aira memang Marni orangnya baik banget dan hampir keceplosan bilang bahwa Marni tak pernah masuk penjara. Fitri ingin menjelaskan masalah waktu itu tetapi kata Aira tak perlu, Aira lgsg bergegas belajar krn ada ulangan.

Yusuf sedang jalan bareng Aira ke sekolah. Yusuf merasa semenjak ayahnya pulang jadi suka marah kepadanya..Ada ibu tetangga lain yg menegur, sedih ini pasti krn tak nyaman dgn ibunya. Ibu tetangga hanya bisa berkata bahwa ibu mereka agar bertaubat dan tak mengulangi kesalahannya lg.

Marni mencari Fitri ke penjara, tapi ternyata Fitri memang sudah bebas. Marni berkata sendiri bahwa ingin minta maaf krn menyebabkan Fitri msk penjara. Fitri ingin mendatangi rumah bu Sumarni yg diceritakan oleh anak-anak tapi tak ditemukan di rumahnya. Fitri mampir ke masjid dimana sering ikut pengajian disitu, Fitri ingin tau apakah msh ada pengajian lagi disitu. Ada bu ustadzah datang menegur, Fitri ingin minta izin utk ikut pengajian lg. Fitri bertanya takutnya ditolak warga krn masa lalunya. Ibu tetangga yg waktu itu ga jadi ikut pengajian krn Fitri datang, Fitri lgsg mengalah begitu saja. Bu Ustadzah menegur ibu tetangga Fitri bahwa jangan menilai orang dari masa lalunya, baik buruk seseorang hanya Allah yg bisa menilai.

Dulu Marni membantu orang yg sangat dipercaya untuk melakukan tindak kejahatan di rmh majikannya sampai harus mengorbankan teman baiknya,tetapi sampai orang tsb berhasil mendapatkan semuanya, dia malah pergi meninggalkan Marni. Marni menyesal krn merusak hidup Fitri dan ingin minta maaf.

Hadi menemukan Aira dan Yusuf di taman krn nungguin ayah mereka. Yusuf berkata jangan marah, Hadi meyakinkan ibu mereka orang baik. Jika orang baik mengapa bisa masuk penjara, Yusuf mendengar bahwa kata orang-orang itu utk orang jahat. Habis itu Aira dan Yusuf bergegas ke rumah Bu Sumarni. Hadi sedih anak-anaknya lbh peduli orang lain ketimbang ibunya sendiri. Hadi hrs berbuat sesuatu.

Fitri ini memasakkan yg enak utk anak-anak saat Hadi pulang, kata Hadi bahwa anak-anak di rmh Sumarni. Hadi mengingat kata Fitri ini butuh waktu, Fitri berkata iri kepada Sumarni yg tak punya anak tapi keibuan. Utk apa anak-anak diurus, tumbuh dgn baik dan iman yg kuat jika tak mau menghormati ibunya sendiri.

Marni menyarankan Aira dan Yusuf pulang setelah solat berjamaah, Fitri seperti melihat Aira dan Yusuf di masjid,  Fitri tau pasti anak-anaknya tak mau menerimanya lg. Fitri berkata ke bu ustadzah soal masalahnya, Fitri hanya korban fitnah.

Fitri sudah siapkan sarapan enak utk anak-anak mereka tapi malah bergegas pergi. Fitri beranjak ke rumah Sumarni beberapa waktu kemudian, nampaknya anak-anaknya masih asyik di rumah.

Marni lg ke pasar seperti melihat Fitri di jalan. Marni seperti kehilangan jejak Fitri yg cepat menghilang. Marni tak akan menyerah utk cari Fitri agar bisa minta maaf.

Fitri memperhatikan Hadi yg kerja berat jadi kuli panggul utk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fitri ingin kerja agar tak jadi beban. Hadi melihat Fitri di pasar, katanya hbs belanja. Fitri meminta izin utk kerja jg, kata Hadi biar dia saja yg kerja, Fitri urus anak-anak. Tanya Fitri, anak mana yg diurus, darah dagingnya lbh memilih ibu lain.

Fitri mencoba cari info kerjaan, bertemu lah dgn ibu warga tetangga. Katanya mana mungkin mau nerimanya krn pernah dipenjara krn kasus kejahatan, yg ada malah ketakutan. Saran ibu tetangga, cari aja di luaran sana yg tak tau siapa Fitri. Fitri jadi sedih, Hadi melihatnya. Fitri ingin niat cari kerja. Hadi mengajaknya pulang.

Aira dan Yusuf pulang sekolah lgsg ke rumah Marni lagi. Marni melamun lg. Marni berkata bahwa bertemu dgn org yg disakiti, blm sempat minta maaf, kehilangan jejak org tsb. Marni bersyukur memiliki Aira dan Yusuf yg selalu menghiburnya. Mereka tak tau orang yg dimaksud adalah ibu kandung mereka.

Fitri merasa tak berguna dgn status yg disandangnya pdhl tak pernah melakukan kejahatan itu. Cobaan yg dihadapi begitu berat. Kata Hadi, kebenaran akan menunjukkan dirinya sendiri.

Marni kali ini ingin mengantar Aira dan Yusuf pulang ke rumah mereka sekalian kenal ibu mereka. Sesalah apapun ibu mereka, kata Marni harus menghormatinya. Marni berkata merasa sangat bersalah terhadap orang yg disakiti, penyesalan sangat menyiksa. Tak disangka ada Fitri datang juga, bertemu lah Marni dgn Fitri. Fitri menyuruh anak-anak pulang.

Aira dan Yusuf pulang ke rumah, Yusuf meminta ayahnya utk menjemput ibunya agar cepat pulang, takut ibunya marah-marah dgn Sumarni krn suka lama-lama di rmh Sumarni. Hadi ini tau anak-anaknya lbh mengkhawatirkan bu Sumarni ketimbang ibu kandung mereka sendiri yg sudah berkorban nyawanya. Hadi kecewa kepada anak-anaknya.

Marni di rumah Fitri utk menjelaskan bahwa Marni dari dulu mencari-cari Fitri utk minta maaf..Ingin datang ke penjara tetapi tak berani. Marni ingin minta maaf. Fitri sempat sakit krn Marni dulu memberikan kesaksian jika Fitri bersalah tetapi Marni mencarinya, yg lbh menyedihkan bahwa anak-anak dekat dgn Marni, jauh dari Fitri. Marni tak tau jika Aira dan Yusuf adalah anak-anak Fitri, Hadi adalah suami Fitri. Marni janji akan menceritakan kebenaran ini. Kata Marni anak-anak Fitri menjauhi Fitri krn tau Fitri adalah orang jahat.

Fitri ditunggui sampai malam ini belum juga pulang, Hadi beserta kedua anaknya ingin ikut menyusul. Marni bingung gimana menebus kesalahannya, Fitri nampak ikhlas. Marni ini betapa berdosanya. Yusuf datang memeluk Marni. Aira dan Yusuf bukannya tanya soal ibu mereka yg ada malah tanya apakah diapa2kan oleh ibu mereka, Hadi lantas lgsg memberi kode utk menegur anak-anaknya. Marni berkata bahwa ibu mereka adalah orang baik lalu berkata utk temani ibu mereka. Aira dan Yusuf berkata pasti dimarahi ibu mereka, apakah melarang ke rmh Marni. Marni dlm hati berkata bahwa sebenarnya ibu Aira/Yusuf adalah orang yg terzhalimi.

Fitri hanya bisa pasrah dgn berdoa di masjid, Fitri bingung bagaimana harus menjelaskan kepada anak-anak yg tak mau menerimanya. Hadi sendiri bingung kemana cari Fitri semenjak dari rmh Marni. Yusuf berkata pasti ibunya takut pulang, Aira menambahkan pasti krn takut dimarahi ayah mereka krn ibu mereka sudah marah ke Sumarni, pdhl anak-anak atas kemauan sendiri itu suka ke Sumarni. Hadi dlm hati sakit bahwa anak-anak lbh membela Marni.

Tak lama ibu tetangga datang, pasti nunggu Fitri. Kata ibu tsb bahwa Fitri nagih masjid, ibu tsb berkata dgn ketus mgkin menyesali perbuatannya yg dahulu.

Hadi samperin Fitri ke masjid, Fitri tak tahan tinggal di kampung dan ingin minta izin ke luar negeri utk kerja demi anak-anaknya.  Fitri tak apa-apa jika anak dekat Marni. Fitri menceritakan ke Hadi bahwa dulu pernah kerja bareng dgn Marni, Marni itu dulu pernah memberikan kesaksian palsu sampai Fitri msk penjara, Marni itu lah rekan pembantu yg dulu memfitnah Fitri. Hadi yg mengetahui lantas kesal. Jika anak-anak tau maka akan benci kepada Fitri, Fitri memohon suaminya agar tak terpancing emosi.

Ada ibu tetangga yg membutuhkan ART, Fitri menawarkan diri tetapi seperti bingung. Begitu Marni tau, ibu tsb memilih Marni, Fitri ikhlas. Marni bertanya mengapa tak mempekerjakan Fitri, ibu tsb takut krn Fitri baru keluar dari penjara soal sekongkol dgn rampok. Apa yg dilakukan Marni benar-benar menghancurkan hidup Fitri.

Aira memperhatikan ibunya beres-beres baju entah akan pergi kemana. Fitri ingin pamit kerja di luar negeri, pulang paling cepat 3 thn katanya. Soal ibadah, Aira berkata sudah diajarkan Marni selama ibu Aira tak ada. Fitri merasa anaknya tak sedih jika Fitri akan pergi, Fitri merasa ini jalan terbaik.

Hadi melihat Fitri membawa koper, Hadi ingin Fitri membatalkan. Hadi memohon agar Fitri tak pergi. Fitri di rmh tak mendapatkan cinta, Fitri berharap dpt kebahagiaan tapi yg ada penolakan. Jika ditolak org lain tak akan kepikiran, ini ditolak anak sendiri yg membuat hati hancur. Kali ini Fitri memohon agar suaminya mengizinkan pergi. Tiba lah Fitri pamit pergi meninggalkan anak-anaknya.

Marni akan berangkat pergi tak lama Hadi datang, kata Hadi bahwa Marni tak ada hati, Hadi sudah tau semuanya. Marni tak tau jika Hadi, Aira, Yusuf adalah keluarga Fitri. Hadi berkata marah bahwa kasih sayang anak dirampas Marni. Aira dan Yusuf datang ke rmh Marni, mengapa ayah mereka memarahi Marni. Kata anak-anak bahwa ibu mereka pergi atas kemauan sendiri, katanya mau kerja di luar negeri, Hadi emosi dan marah bahwa Fitri tak berguna gara-gara Marni. Marni lgsg bergerak utk mengejar Fitri, ibu tetangga memperhatikan Marni nangis kepada Fitri, kata Fitri anak-anak tak percaya lg. Marni berkata sudah menghancurkan hidup Fitri, Marni berkata bahwa Fitri tak salah, Marni yg salah  sampai Fitri msk penjara, Marni  melakukan hal itu demi orang yg salah dan memberi kesaksian palsu. Ibu tetangga baru dengar, orang yg kita anggap bersalah ternyata bukan lah pelakunya. Fitri tetap pergi lalu menitipkan anak-anak ke Marni.

Ibu warga tetangga berbicara dgn ibu lain bahwa selama ini Marni yg dibaik2in ternyata pelaku sebenarnya sampai Fitri msk penjara, ibu tetangga sampai salah menilai orang hingga menzhaliminya, ibu-ibu lewat membicarakan Sumarni, Aira dan Yusuf mendengarkan.

Aira dan Yusuf ke rmh Marni lalu bertanya mengapa orang membicarakan Marni yg sudah jahat kepada ibu mereka. Marni berkata semuanya benar, Marni mengingatkan apa yg pernah diceritakan kepada Aira dan Yusuf jika merasa bersalah kepada seseorang, bahwa orang yg dijahati adalah ibu mereka. Marni mengakui bahwa sudah menyebabkan ibu mereka masuk penjara, dibenci orang. Itu yg membuat Marni menyesal, ibu mereka meminta Marni merahasiakan semua ini dari anak-anak. Marni sudah cegah ibu mereka pergi tapi tak berhasil. Yusuf lgsg berlari ingin mengejar ibu mereka.

Aira dan Yusuf ingin minta maaf ke ayah mereka krn tak mendengarkan omongan ayah mereka, mereka sudau tau semuanya, lalu mengajak ayah mereka mengejar ibu mereka. Kata ayah mereka sudah terlambat, tak lama ada ibu tetangga lain (Nickma Fadil) memberi info coba cari di terminal, soalnya jemputan datangnya sore.

Hadi bersama Aira dan Yusuf berangkat ke terminal lalu meminta berpencar mencari ibu mereka. Fitri lalu menunggui jemputan yg datang. Fitri tiba-tiba merasa pusing kepala lalu terjatuh pingsan.

Hadi melihat ada kerumuman, katanya ada ibu-ibu pingsan, setelah dilihat ada koper, Hadi mengenali itu milik istrinya. Fitri kini terbaring di klinik, Hadi dan anak-anak datang menjenguknya. Aira dan Yusuf minta maaf, kini mereka tau semuanya, gimana nebus kesalahan jika ibu mereka pergi. Fitri tak akan pergi kemana-mana.

Fitri kini beristirahat di rmh lagi, Aira menjadi lbh perhatian ke ibunya lg. Hadi melihatnya senang, anak-anak berubah, ini krn Hadi yg membuatnya kuat. Hadi ingin Fitri berjanji bhw tak akan pergi lg.

Yusuf dan Aira kini memasak sendiri, mereka memasakkan sesuatu utk kedua ortu mereka. Fitri merasa iri saat anak-anak di rmh Marni, Fitri kini senang sekali. Anak-anak minta maaf sekali lg. Mereka janji tak akan ke rmh Marni lg, kata Fitri bhw Marni mengajarkan banyak hal yg tak boleh dilupakan.

Tiba lah Marni utk meninggalkan kampung demi kebahagiaan keluarga Fitri, Fitri tak lama datang bersama anak-anaknya. Aira dan Yusuf seperti bersikap dingin, Fitri berkata gimanapun Marni sudah mengajarkan banyak hal, pengertian kepada sesama.  Fitri ingin anak-anaknya salim kepada Marni meskipun sikap awal dingin. Anak-anak bisa salim dan memaafkan Marni. Fitri meminta Marni nanti main-main ke rumah, saat itu Fitri mengantar anak-anak ke sekolah. Ibu tetangga kebetulan lwt minta maaf atas kesalahpahaman ttg Fitri bahkan meminta Fitri datang ke pengajian.

Fitri dpt solat berjamaah lg dgn suami dan anak-anaknya. Hadi bersyukur bahwa bisa berkumpul kembali, berdoa agar Allah memelihara keluarganya agar tetap utuh dan bahagia selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online