Sinema Indosiar - Aku Bertahan Hidup Dari Mencuri



https://m.vidio.com/watch/605422-sinema-indosiar-aku-bertahan-hidup-dari-mencuri?channel_id=569403

Diterbitkan February 14, 2017

Fitri adalah seorang pembantu yang kerja di Jakarta untuk membantu kehidupan keluarganya di rumah. Ayahnya sudah meninggal, ibunya Wanti tinggal di kampung bersama suami keduanya bernama Ruslan dan juga adiknya Fitri yang bernama Nia yang hanya bekerja sebagai seorang guru di kampung. Fitri menjadi tulang punggung keluarga karena Ruslan pemalas. Fitri mempunyai anak bernama Mawar yang terpaksa dia titipkan kepada ibunya selagi dia berkerjja di Jakarta. Mawar dijadikan alat untuk terus memeras uang dari Fitri. Di Jakarta Fitri bolak balik dipecat majikannya karena ketahuan mencuri. Saksikan selengkapnya hanya di Sinema Indosiar - Aku Bertahan Hidup Dari Mencuri.

Clerence Chyntia Audry: Nia
Adelia Rasya: Fitri
Novia Banyu: Mawar
Adrian Aliman: Ruslan
Ivanka Suwandi: Wanti
Shelly PM
Jeff Rayan: dokter Mawar
Azka Dimas: Azka
Purba Suranta: dokter

Fitri diamanahkan majikannya utk menjaga dan mengurus anak majikan, kesempatan saat majikan pergi keluar ini Fitri menyusup ke kamar majikan mencari ada perhiasan dan uang langsung diambil. Bu Majikan ingin menelepon teman tetapi hp ketinggalan, Fitri kepergok majikan memegang uang dan perhiasan lalu melarikan diri dari rumah majikannya. Para warga sekitar dibantu satpam bekerja sama utk mencari maling yg kabur itu, ada yg berbunyi di tempat persembunyian hingga maling tsb ketahuan satpam, beruntung saja bisa lari naik angkot.

Sementara di rumah ini Ruslan sedang ribut dgn Wanti krn dituduh main cewe lain. Nia mendengar apa yg terjadi dan dilarang turut campur urusan orang dewasa, Wanti yg tau Ruslan pengangguran maka tau seperti itu ga akan mau menikah dgn Ruslan. Fitri tak lama pulang jg ke rumah. Nia msh bekerja sbg guru, kata Wanti ini Nia masih begitu saja tak ada perkembangan. Fitri memberikan banyak uang dan barang utk ibunya, kebetulan ada rumah yg bocor. Ruslan, ayah tirinya meminta uang tsb, kata Wanti suruh kerja saja. Mawar, anak Fitri ini ditanyakan di rumah, masih tidur. Mawar senang dibelikan boneka dan mainan. Mawar menanyakan ibunya apakah akan pergi lg.

Wanti dan Fitri ini pamer ke ibu-ibu soal baru memakai perhiasan baru. Kata Wanti kerjanya kantoran di gedung yg tinggi, satunya lg hanya SPG di toko hp, Nia lewat saja hanya direndahkan atas pekerjaan hanya guru les yg gaji kecil.Gaji Nia katanya hanya seminggu saja hidup di Jakarta.

Wanti sedang menonton siaran TV ttg ada berita masalah komplotan pencurian yg dilakukan oleh ART, Fitri yg melihat ibunya menonton ini malah ingin mematikan siaran tsb, Fitri mengenali majikan tsb, anaknya ditinggalkan di sofa begitu saja, ada sketsa yg digambarkan dari kepolisian. Kata Wanti wajahnya mirip Fitri, Wanti berbisik jangan-jangan itu Fitri, Fitri mengaku iya benar. Fitri berkata gaji pembantu memang berapa, jika tidak begitu maka tak bisa membeli berbagai barang. Kata Fitri lbh baik ibunya diam saja asal terima uang. Nia dari jauh ada mendengarnya utk menegur kakaknya yg selama ini punya banyak uang dari hasil maling. Kalau ga mengadu maka ga akan ditangkap. Nia meminta ibunya agar menghentikan Fitri tapi tak bisa.

Mawar ini hrsnya sekolah, saat dibangunkan ternyata menderita sakit demam. Mawar sudah dilarikan ke RS, kata dokter bahwa Mawar terkena gejala typus. Fitri msh memiliki kalung dan gelang yg siap dijual.

Preman ada yg mengintai kemana Fitri pergi, dengar-dengar baru saja beli TV baru apalg Ruslan baru dibelikan motor. Katanya bisa beruntung, preman tsb berkata pasti byk barang berharga di rmh Fitri.

Preman melihat ada Fitri yg akan pergi keluar, lalu diam2 masuk ke rumah utk mencari barang-barang berharga di lemari bajunya. Nia memergokinya bahwa ada maling. Nia berteriak ada rampok. Fitri baru tau ada kerampokan, Nia tak bisa melawannya. Nia memperingatkan bahwa harta yg didapat tak halal. Fitri harus berangkat ke kota lagi, baru bayar separuhnya. Nia akan tanya apakah akan cari dgn cara mencuri, Fitri lantas marah begitu ditegur soal mencuri.

Fitri tanya-tanya ke ibu di warung apakah ada yg mencari seorang ART, ibu warung menunjukkan ada sebuah rumah.  Fitri datang ke calon ibu majikan utk memperkenalkan diri, katanya dikshtau bu Atun di warung depan, katanya baru datang dari kampung. Fitri ini berkata wkt itu pulang krn ibunya sakit, begitu balik lg sudah ada gantinya. Fitri mengaku suaminya sudah meninggal, ibu Fitri ini sakit2an dan tak bisa kerja. Ibu majikan itu hanya berdua dgn anaknya, suami ibu itu sudah meninggal. Fitri merasa ini target emas banget.

Saat mencuci baju tak lama ada uang di kantong saat mencari-cari. Fitri beraksi lg utk mencari barang-barang berharga di kamar, ditemukan ada perhiasan berupa kalung dan gelang bagus.

Ada seorang anak yg sedang sendirian memegang celengan, nama anak itu adalah Azka. Fitri menawarkan anak tsb ingin dibuatkan apa. Fitri modus bertanya soal celengannya bagus. Fitri tau bahan celengan dari kardus. Fitri mengintip Azka menaruh celengan.

Fitri menghubungi ibunya di kampung, Nia malah bertanya lg pasti dari hasil mencuri lg. Wanti ini tak bisa mengandalkan Nia yg gaji pas2an. Nia menasehatinya lbh baik pas2an dari hsl halal daripada hsl tak halal. Wanti tak mau diajarkan soal berkah dan dosa.

Nia mendoakan dlm solatnya agar pintu hati ibu dan kakaknya agar berhenti berbuat jahat, lbh baik hidup pas2an tapi hasil halal. Mawar melihat tantenya menangis di kamar, Mawar hbs pengajian dari masjid. Kata Mawar sesuai ajaran di pengajian bahwa hidup harus jujur, tak boleh berbohong, merugikan dan mencuri. Bekerja itu agar mendapatkan berkah. Sekalinya berbohong akan ketagihan. Demikian kata bu Ustadzah di pengajian, Mawar malah ingin jadi tantenya yg guru atau seperti ibunya yg pekerja keras.

Tiba lah saatnya ibu majikan akan pergi mengantar sekalian Azka ke sekolah, di saat itu lah Fitri mulai beraksi lg utk mencuri. Fitri ke kamar Azka utk mencari celengan, Fitri langsung menggunting celengan milik Azka utk diambil uangnya, katanya lmyn utk beli susu Mawar.

Fitri ini menjual emas ke toko emas, krn tak ada surat-surat maka tak berani membelinya, pdhl ibunya butuh uang utk Mawar. Ada ART lain bernama Ningsih yg suka pakai perhiasan, Fitri menjualnya seharga 2 juta.

Ruslan ini malah ngurusin ayamnya, bknnya membantu, Wanti meminta Ruslan titip belanja. Ruslan mengalami kecelakaan motor saat berjalan. Wanti menyamperi ke RS. Ruslan meninggal dlm kecelakaan. Nia hanya berkata dlm hati agar keluarganya diampuni, barang yg dibeli dgn uang Fitri selalu kacau.

Fitri mendapatkan telf dari ibunya dgn sedih, bahwa om Ruslan meninggal krn kecelakaan motor. Ruslan meninggal dgn motor yg Fitri belikan. Motor yg Ruslan pakai memang dibeli dari hasil mencuri. Nia mengingatkan bahwa uang panas ini sudah cukup uang panas membawa kesialan, tak apa hidup sederhana, Nia memohon ke ibunya utk menghentikan kakaknya menjadi pencuri. Wanti malah berkata jika ambil harta orang kaya meski hanya sedikit, itu tak akan membuat miskin. Wanti tak berhak diceramahi oleh Nia.

Ibu-ibu warga membicarakan soal Fitri sepulang dari Jakarta ke kampung ini lgsg membeli barang-barang elektronik, ada TV dan beliin perhiasan utk ibunya, ada membicarakan soal Ruslan baru meninggal naik motor baru, lalu bergosip jangan-jangan beli pakai uang panas, ibu-ibu jg pada membicarakan soal sketsa wajah mirip Fitri krn mendengar berita pembantu yg maling. Wanti ini mendengar gosip para ibu-ibu yg membicarakan Fitri, Wanti menegur ibu-ibu yg bergosip dan menegaskan soal anaknya kerja di Jakarta itu kantoran, ibu-ibu dianggap iri dan dengki. Wanti memperingatkan ibu-ibu dgn marah.

Wanti saat berjalan mengalami kejambretan, jambret itu merampas perhiasan Wanti. Nia dan Mawar menjenguk Bu Wanti yg msk RS, kata dokter tak apa-apa, hanya mengalami luka di bagian dalam kepalanya saja. Mawar sedih atas keadaan neneknya ini lalu memeluknya, Nia dlm hati bingung mengapa cobaan demi cobaan datang menimpa.

Bu Desi kebetulan datang melihat ada Asih di jalan lalu menegurnya dam basa-basi. Asih berkata beli dari Fitri bahwa itu perhiasan peninggalan suaminya, dia jual perhiasan krn anaknya sedang sakit. Bu Desi memeriksa perhiasan di dalam ternyata kalung hilang, kotak perhiasan jg hilang, ternyata diambil Fitri seperti dugaan Bu Desi.

Fitri baru pulang ke rumah melihat ada bajunya dibereskan di ruang tamu, Bu Desi lalu datang. Bu Desi bertanya apakah pernah menjahatinya. Fitri langsung dituduh maling oleh Bu Desi, soal kalung ini Bu Desi berkata bahwa itu kalung jual ke Asih, katanya Bu Desi sudah menelpon polisi, saat Fitri membela diri lalu Bu Desi terjatuh. Fitri lalu lgsg melarikan diri.

Kebetulan Fitri mencegah taxy di jalan, dapat lah taxy. Tiba-tiba saja taxy yg ditumpangi mengalami kecelakaan. Sementara Wanti disuapi oleh Nia. Wanti menanyakan soal Fitri kemana. Wanti bingung gmn bayar RS, Nia msh ada tabungan. Wanti merasa kata Nia benar, semua uang yg dipakai hanya memberikan kebahagiaan sesaat, setelah itu memberikan kesengsaraan dan penderitaan. Wanti menyesal seharusnya bisa mendidik anak-anaknya dgn baik dan tak membiarkan Fitri mencuri.

Nia mendapatkan telpon lalu jadi sedih. Ibunya bertanya ada apa. Nia menyampaikan bahwa Fitri mengalami kecelakaan, sekarang di RS yg ada di Jakarta.

Nia menjenguk kakaknya di RS yg di Jakarta. Kata dokter bahwa Fitri sudah 4 hari koma. Tak lama datang lah polisi membawa surat penangkapan utk Fitri, pdhl Fitri sedang koma. Pihak keluarga akan disidang dgn kasus pencurian. Polisi memborgol Fitri yg msh koma krn tak berani ambil risiko, takutnya kabur saat baru siuman, kata polisi sudah banyak laporan dan msk DPO. Total kerugian sudah ratusan juta. Mengapa kejadian beruntunan, Ruslan meninggal, bu Wanti dijambret, sekarang Fitri kecelakaan.

Nia menelpon ibunya bahwa keadaan Fitri sedang koma di RS. Nia menyampaikan bahwa semua ini terjadi. Mawar menanyakan ibunya ini kemana, kata nenek Mawar bahwa ibu Mawar tak kenapa-kenapa. Neneknya janji akan membawa Mawar ke ibunya. Mawar mendoakan dlm solat bhw tak punya ayah, Mawar tak mau kehilangan ibunya. Kalau ibunya tak ada maka bersama siapa. Wanti merasa bersalah dgn berkata dlm hatinya, hrsnya tak membiarkan mencuri.

Fitri sadar dari komanya, sementara Nia menemaninya sambil solat dan mengaji. Fitri sadar ini tangan sudah diborgol. Nia menceritakan bahwa taxy yg ditumpangi mengalami tabrakan. Nia berkata bahwa kakaknya sudah ditangkap polisi dan akan disidang setelah sembuh.

Mawar dan Wanti lalu menjenguk Fitri di RS, Nia lgsg menyembunyikan borgolnya di balik selimut. Wanti minta maaf kepada Fitri krn selama ini salah mendidiknya, apa yg terjadi sudah menjadi keputusannya. Fitri sekarang sadar bahwa mengambil jalan yg salah. Fitri minta maaf, semua karenanya, semua terjadi, Fitri sadar bahwa hidup butuh kerja keras dan tak bisa ambil jalan pintas utk berhasil.

2 bulan kemudian berlalu, hakim menyidang Fitri lalu menjatuhkan hukuman 3.5 thn penjara atas kasus pencurian. Nia dan ibunya hadir di persidangan. Nia berjanji akan menjaga Mawar. Nia menitipkan perlengkapan solat kepada kakaknya itu, Fitri kini ikhlas menjalani proses hukuman di penjara. Fitri janji akan jadi orang baik setelah keluar nanti.

Fitri kini masuk sel bersama para napi lain, para napi bersikap kurang ramah kepada Fitri, Fitri sudah ikhlas agar bertaubat. Fitri akan membayar dosa-dosanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online