Sinema Indosiar - Ibu Yang Minta Balas Jasa Anaknya



https://m.vidio.com/watch/574567-sinema-indosiar-ibu-yang-minta-balas-jasa-anaknya?channel_id=569403

Diterbitkan January 16, 2017

Siti (Roewena Oemboh) adalah seorang single parents yang hidup sangat sederhana. Dia berjuang membesarkan kedua anaknya yang bernama Akbar dan Intan. Siti selalu memotivasi anak-anaknya untuk jadi orang sukses. Siti marah dengan nasib. Dia sudah bekerja keras tapi dia masih hidup miskin. Tapi dia sangat yakin anak-anaknya akan hidup enak kalau dari sekarang arahkan mereka ke pendidikan tinggi. 15 tahun kemudian, Akbar (Aditya Firmansyah) dan Intan (Cerelia) sudah dewasa. Akbar sudah sukses tapi tak pernah menikmati gajinya. Setiap dia gajian, ibunya suka minta uang dia. Begitu juga dengan Intan yang baru selesai wisuda. Siti paksa Akbar untuk carikan Intan pekerjaan. Siti pun akhirnya bisa merasakanan hidup enak. Mau apapun dia tinggal minta sama anak-anaknya. kalo Akbar dan Intan minta ibunya untuk berhemat, Siti marah. Siti selalu mengungkit jasa-jasa dia untuk anak-anaknya. Akbar dan Intan pun mengalah tapi permintaan Siti sudah tidak masuk akal. Apakah Ibu dari Akbar dan Intan segera menyadari kesalahannya? Simak selengkapnya hanya di Sinema Indosiar ‘Ibu Yang Minta Balas Jasa Anaknya’.

#dessy francissy #cerelia #Aditya Firmansyah

Roewena Oemboh: Siti
Aditya Firmansyah: Akbar
Cerelia: Intan
Dessy Francissy: Naura
Makmur Sentosa: guru les Intan/Akbar
Mang Odiel: penghulu nikah Akbar-Naura

Akbar dan Intan ini dimanjakan dgn makanan yg dimakan ini hrs bernutrisi tinggi, sepulang sekolah pun mereka hrs pulang krn Siti sudah siapkan guru les utk kedua anaknya. Siti hrs terus berjuang demi masa dpn anaknya agar jadi orang sukses yg membanggakan dirinya.

Siti ini menawarkan diri utk bantu2 sbg pengganti ART dari ART-nya bu RT yg pulkam. Siti menjadi kuli angkut di pasar demi memenuhi kebutuhan anaknya sementara anak-anaknya sedang mengikuti les di rumah dipandu oleh guru les mereka (Makmur Sentosa), Siti jg nyambi pekerjaan dgn cucigosok jg hingga pulang malam. Siti bekerja terlalu keras hingga kepalanya pusing. Akbar khawatir dgn kondisi ibunya ini, Siti hanya bisa blg ke anak-anaknya setelah besar nanti berjanji akan membahagiakannya.

15 thn kemudian berlalu, Siti ini memanggil Intan di rumah utk ke tempat kerja kakak Intan, Intan tau ibunya ingin ambil gaji Akbar di kantor. Intan dianggap ngatur ibunya soal gaji Akbar, Intan disuruh siap-siap ke kampusnya utk mempersiapkan wisudanya.

Siti mendatangi kantor Akbar utk mengambil gaji Akbar, kata pegawainya bknkah seharusnya ditransfer. Siti dapat makan enak di tempat mahal dari gaji Akbar. Cita-cita hidup enak dapat tercapai, Akbar sudah krj di perusahaan besar. Siti saatnya menikmati hasil anak-anaknya. Akbar mengingatkan ibunya di kafe agar membayarkan cicilan rmh, bulan lalu saja ibunya lupa hingga Akbar harus jual laptop.

Intan memperhatikan ibunya senang-senang dan berbelanja baju baru lg, mengomentari apa yg dikerjakan ibunya. Siti berbelanja baju pdhl byk blm terpakai. Siti ingin bilang ke Akbar utk mencarikan pekerjaan utk Intan yg gajinya besar.

Akbar kini bersama pacarnya bernama Naura, pacarnya meminta Akbar atas keseriusannya, selama ini Akbar blm bisa memperkenalkan pacarnya ke ibunya. Akbar terlihat seperti menunda2, krn selama ini ibu Akbar tak tau. Akbar dlm hati blm ada keberanian menceritakan soal ibunya seperti apa.

Intan memperhatikan ibunya yg mengkhayal soal garasi akan diisi mobil, Akbar itu sudah banyak pengeluarannya. Siti inginnya Intan yg beliin, katanya setelah kerja nanti Intan yg bayar ciclannya. Akbar baru pulang ini ibunya sudah mengusulkan utk syukuran wisuda adiknya dgn membelikan mobilm Akbar dlm hati berkata ingin menikmati Naura tapi ibunya ga akan setuju, penghasilan Akbar dikuasai ibunya, gmn menghidupi istrinya kelak. Akbar dan Intan mengalihkan dgn mereka masuk ke dalam rmh utk istirahat.

Akbar sedang janjian dgn Naura di taman, Siti kebetulan di dekat taman. Akbar berkata akan bawa Naura ke rumah. Siti melihatnya tak akan biarkan itu semua sebelum Siti menikmati harta Akbar.

Siti ini kebetulan di toko datang mencari Naura, memperkenalkan sbg ibu Akbar. Siti berkata jangan bermimpi mendapatkan anaknya, kata Siti bahwa Naura tak pantas mendapatkan Akbar. Siti berkata ke Intan soal Akbar yg memiliki calon istri, Intan ini sudah tau sebelum memberitahu ibunya. Siti tak rela kedua anaknya pacaran dan menikah dlm waktu dkt krn membesar kedua anaknya dgn darah, lelah dan penderitaan Siti. Siti berkata mengingatkan Naura agar tak menikah cepat dgn Akbar.

Akbar di taman ini sedang janjian dgn Naura tetapi hpnya tak aktif, Akbar menelepon ke kantor ternyata sudah pulang. Naura datang pun tak bisa melanjutkan hubungannya, Naura berkata bahwa Akbar tanya saja ke ibunya. Intan ingin ketemu teman di kampus, ibunya seperti sinis kepada Intan yg pasti akan bertemu temannya yg cowo, sama seperti kakaknya yg menemui pasangannya.

Akbar kali ini butuh bicara ke ibunya menanyakan apa yg bicarakan ke Naura. Akbar tak suka dgn cara ibunya ini bahkan mempermalukan Naura di hadapan byk orang. Siti mengungkit perbuatannya itu, apakah Naura melakukan apa yg Siti lakukan.

Dimas, teman pria Intan jg menelepon Intan ini hpnya blm aktif juga, Intan bermaksud menemui temannya yg bernama Dimas itu tetapi tak ada. Intan malah matikan hp itu utk menghindari ibunya tetapi malah tak sengaja menghindari Dimas jg. Akbar berdoa agar diberikan jalan keluar, Akbar memang ingin membahagiakan ibunya, Akbar ingin ibunya diberikan pengertian bahwa Akbar tak akan meninggalkan ibunya meski sudah memiliki pendamping.

Seorang pria bernama Dimas datang ke rmh utk menemui Intan, Siti lah yg melayaninya. Siti lgsg introgasi Dimas itu siapa, Dimas katanya menjalani hubungan dekat dgn Intan. Sikap Siti tiba-tiba lgsg ketus lalu mengusir Dimas dari rumah.  Siti berkata tak rela Intan membahagiakan orang lain ketimbang Siti sendiri sbg ibunya, Intan lalu datang juga ke rumah berusaha menenangkan. Siti meminta Intan utk usir laki-laki ini (Dimas). Dimas lgsg pergi gt saja, Intan berusaha mengejar. Dimas berkata lbh baik tak usah berhubungan dan agar Intan menuruti apa kata ibunya,  Akbar tak lama datang menyamperin Intan. Intan cerita apa yg ibu mereka lakukan ke Naura, sama seperti dilakukan ke Dimas. Akbar hanya bisa sedih saja dlm hati krn mengalami hal sama.

Intan ini sampai tak mau makan katanya krn lelaki itu, Intan berkata jika capek bhw ibunya mengurusi kehidupan pribadinya, Siti langsung mengungkit kebaikan yg dahulu dan pengorbanan sbg seorang ibu. Intan memutuskan utk pergi drpd dosa terus kepada ibunya. Siti merasakan seperti sakit pada perutnya, hrsnya anak-anak membahagiakan dirinya,bkn orang lain.

Intan keluar malam-malam dgn sedih, Intan memikirkan soal masa kecilnya itu ibunya memberikan makan banyak dan dulu memanggil guru les, bahkan ingat ibunya pusing saat bekerja terlalu capek dan keras. Intan berkata memang ibunya baik, kebaikannya sulit terbalaskan tapi sampai kapan terus mengungkit jasa dan pengorbanannya itu. Naura datang tak lama di malam hari, Naura melihat Intan seperti nangis. Intan berkata soal ibunya mengungkit pengorbanan ibunya dahulu. Katanya melarang anak-anaknya soal pendamping. Naura berkata bahwa tak ada hubungan krn ibu Akbar jg. Naura jadi merasa bersalah kepada Akbar, dulu menekan Akbar atas hubungannya. Intan merasa tak tahan dgn sikap ibunya ini.

Intan akhirnya pulang, sementara ibunya dirawat oleh Akbar. Maagnya itu kambuh. Akbar mengajak ibunya ke klinik tp malah menolak. Ibu Akbar inginnya di RS besar yg fasilitas lengkap. Naura tiba di RS melihat Akbar.Akbar tertidur di kursi. Naura kebetulan hbs jenguk sodaranya yg dioperasi, Naura minta maaf di RS ini. Naura berkata tak berharap byk lg soal ibu Akbar.

Siti terbaring di tempat tidurnya sambil berbicara dgn Intan bahwa sakit ini krn Intan agar Intan tau bhw tak pernah menyakiti anak-anaknya, Intan berkata iya tak tau terimakasih lalu memutuskan utk pergi saja. Akbar tak lama datang ke ruang rawat bahwa Akbar memisahkan orang yg dicintai. Siti bertanya sambil menunjuk Naura Akbar memilih Siti atau wanita itu (Naura).

Akbar tinggal ibunya saat berbicara dgn Intan, Intan curhat masalah ibunya. Tak lama dapat telf bahwa ibu Akbar ini hilang dari RS, Naura tak lama menelepon bahwa ibunya sedang bersama Naura, ketika Akbar tiba maka tak lama ibu Akbar menghilang, kata Naura bahwa ibu Akbar meminta Naura menikah dgn Akbar.

Siti ke taman dan berkata dlm hati, terpaksa melakukan ini, krn Intan berani melawannya. Jika tak melakukan ini pada Akbar maka Akbar jg akan pergi. Kini Siti yg biarkan dulu Akbar menikah, setelah itu Siti akan atur semuanya. Akbar membawa Naura ke rumah, sikap Siti menjadi lebih manis kepada Akbar dan Naura. Dgn melihat Akbar, makan Intan akan ajak Dimas ke rumah, Akbar berkata meski sudah menikah pun, Akbar dan Intan tak akan melupakan ibu mereka.

Beberapa waktu kemudian, Akbar menikah dgn Naura. Siti hanya bersikap sinis dalam hati dan pastikan Akbar dan Naura tak akan tersenyum lg. Setelah menikah bahwa Akbar pastikan tak ada yg berubah, Intan dari kejauhan memerhatikan bahwa ibunya pasti menjebak Akbar. Semua pengeluaran di rumah, keuangan diatur oleh Siti, Intan katakan demikian kepada Akbar. Akbar tak kepikiran seperti itu. Tak lama Naura datang saat Intan berbicara dgn Akbar.

Esokan harinya, Akbar meminta ke bagian penggajian bahwa mulai saat ini gajinya ditransfer saja. 15 menit lalu ternyata gaji sudah diambil ibunya. Tak lama Intan menelepon bahwa Naura sakit. Naura menolak dibawa ke RS oleh Akbar. Naura tetap bekerja meski sudah menikah pdhl Akbar melarangnya bekerja. Siti lagi-lagi berbelanja. Akbar berkata ini sbg suami hrsnya menafkahi bukan dinafkahi istrinya. Terjadilah keributan antara Siti dgn Akbar, Naura lalu pingsan. Naura ternyata tengah sedang hamil. Intan menasehati ibunya, gara-gara ibunya maka Naura pingsan. Akbar mengabarkan jika Naura hamil, Siti dongkol dlm hati bahwa jatah gaji akan berkurang. Yg Akbar ingin bicarakan bahwa akan pegang keuangan rumah.

Intan mengejar ibunya, biarkan Akbar dan Naura pulang duluan. Siti merasa pengorbanan yg dilakukan dahulu sia-sia. Siti beranggapan bahwa anak-anaknya ingin membiarkan dirinya gelandangan.

Naura memperhatikan Intan ini bersama ibunya blm pulang sampai rumah. Akbar menelepon Intan, Intan menyampaikan bahwa ibu mereka tak mau pulang. Jika ibunya tak mau pulang, Akbar menegaskan jangan kaget jika dirinya tak ada di rumah. Akbar memanjakan Intan dgn makanan yg diberikan. Siti hanya bisa memperhatikan saja.

Naura baru pulang sempat ada ribut dgn ibu mertuanya, Naura mendengar ibu mertuanya mengungkit segala jasanya dahulu bahkan membahas ibu Naura sendiri tak pernah seperti itu. Naura kini sampai membawa koper dlm keadaan hamil utk pergi dari rmh krn tak tahan dgn sikap ibu mertuanya itu, Naura bingung hrs kemana, kalau ke rmh kedua ortunya pasti kedua ortunya akan marah kepada Akbar. Naura kini merintih kesakitan pada perutnya, Intan di jalan nyamperin Naura. Naura berkata tak tahan tinggal lg krn semakin menyakitkan, tak lama Naura jatuh pingsan.

Akbar datang ke RS dimana Naura dibawa, Intan menyampaikan soal ibu mereka mengatakan yg tidak-tidak kepada Naura. Beruntung Intan papasan dgn Naura. Akbar merasa ini tak bisa dibiarkan lg.  Akbar berkata dlm hati ibunya tak peduli dgn istrinya dan janin yg ada di dalam kandingan istrinya. Akbar membawa koper memutuskan pergi, Siti melihat Akbar membawa koper. Akbar berkata sayang kepada ibunya, Akbar ingin menghindari keributan saja. Akbar akan kirim uang tiap hari, Siti tak akan biarkan Akbar pergi, kepergian Akbar tak dapat dicegah lg. Akbar hanya ingin ibunya berubah saja.

Intan tau Akbar meninggalkan rumah, kata Intan bahwa keputusan ini sudah tepat. Intan melihat kopernya sudah ada diluar. Siti kini tak izinkan Intan utk masuk ke rumah, Siti mengusir Intan krn merasa melahirkan anak yg tak peduli.

Siti kini menyesal, merasa menyesal krn sudah berkorban banyak demi anak-anaknya tapi setelah jadi orang, maka tak membalas jasa-jasanya. Siti kesal sendirian mengapa anak-anaknya meninggalkannya. Siti hanya ingin bahagia saja katanya. Siti tiba-tiba sakit perut lalu pingsan.

Intan kini datang ke rumah dimana Akbar dan Naura tinggal, kata Intan bahwa ibu mereka telah mengusirnya dari rumah. Akbar akan urus masalah ibunya.

Naura datang ke kantor Akbar, kontrakan dgn kantor Akbar kebetulan dekat. Akbar tak lama dapat telf soal ibunya masuk RS. Intan jg nyamperin ibunya ke RS. Akbar sekali lg minta maaf kepada ibunya, Intan berkata ini salahnya bahwa hrsnya tidur dpn pintu rmh.  Naura berdoa utk kesembuhan ibu mertuanya, sebenarnya msh peduli dgn mertuanya. Siti baru sadar kemana mata hatinya, kali ini sadar memiliki mantu yg tulus. Siti ingin sekali memeluk Naura lalu minta maaf krn selama ini tak menyadari jika memiliki mantu berhati tulus. Intan jg minta maaf dan memeluk ibunya. Siti kini minta maaf kepada Intan dan Akbar, mereka berkata bahwa tak mgkin melupakan pengorbanan ibu mereka. Siti malah memperkenankan Intan utk mengenalkan calonnya, Siti sadar jika selama ini telah mengungkit kebaikannya dahulu, tgsnya hrsnya selaen membesarkan jg membimbing. Siti hidup rukun dan akur bersama Akbar, Intan dan Naura.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online