Hidayah Di Malam Lailatul Qadar


Tayang Ulang: 20 Mei 2020 13:30

Rian Rizki Mazeli: Herman
Lucky Alamsyah: Mastur, kakak Herman
Tyas Mirasih: Vera, suami
Maya Yuliana: Sumi, istri Herman
Asha Putri: Safa, anak Herman/Sumi
Alex Jonson: Suteja, bossnya Mastur
Khairu Banyu: Mastur kecil
Raihan Banyu: Herman kecil
Arief Yusuf: dokter

Herman saat ini bekerja sebagai petani utk menggarap sawah milik peninggalan ayahnya. Para pegawai akan setor hasilnya ke Herman, para pegawai berterima kasih kepada Herman bisa jadi tambahan. Para pegawai mendapatkan upah harian dari Herman.

Mastur kembali ke desa bersama Vera itu krn tugas kantor, Mastur sebenarnya malas kembali desa, Mastur ke desa itu terpaksa krn kerjaan. Vera juga malas kembali ke desa krn ga ada salon dan mall. Mastur ditugaskan bossnya utk menjual lahan sawah yg ternyata adalah warisan ortunya sendiri yg sedang digarap oleh Herman.

Mastur bertemu lah dgn Herman di jalan dgn kondisi Herman sedang kotor. Herman tak tau jika Mastur sudah menikah, Vera dikira pacarnya. Mastur ingin bicara dgn Herman di rumah, Mastur menolak Herman naik mobilnya krn kondisi lusuh dan kotor.

Mastur ingin tanah warisan ayah mereka dijual krn bossnya tertarik, Herman menolaknya krn sudah wasiat dari ayah Mastur/Herman, tanah itu sudah jadi perkebunan yg menjadi sumber penghasilan warga. Mastur sudah terlampau emosi mendengar penolakan dari Herman utk menjual tanah tsb. Vera menyarankan msh ada cara lain dgn kepala dingin. Mastur teringat pesan bossnya bahwa pak Suteja yg akan beli tanah tsb, jika dibangun hutan maka akan mendapatkan untung besar, jika Mastur berhasil membujuk maka akan diberikan mobil baru oleh boss.

Sudah 3 tahun Herman tak berlebaran dgn Mastur, sekalinya datang maka nyuruh jual kebun. Mastur dan Vera pun kembali ke rumah Herman, mereka modus minta maaf atas sikap kasar yg tadi itu. Mastur pura-pura kangen desa lalu memutuskan nginap beberapa hari di rumah Herman. Safa baru lihat ada Mastur dan Vera yg blm dikenalnya, Herman memperkenalkannya sebagai ua'nya Safa.

Vera ini sebenarnya malas utk tinggal di kamar jelek ini, Mastur mengingatkan Vera agar tetap tenang sampai saatnya tiba utk mencuri sertifikat kebun.

Tiba lah saatnya untuk taraweh, Vera tetap di rumah sembari mencari sertifikat kebun. Mastur ikut tarawih bareng Herman krn terpaksa, mereka di jalan mengobrol. Saat Mastur diingatkan oleh Herman pesan kedua ortu mereka utk tak meninggalkan solat, Mastur seperti emosi dan tak suka, maka suruh urus urusan masing-masing. Mastur ikutan khutbah di masjid sebenarnya malas, selain turunnya Al Qur'an yaitu ada Lailatul Qadar. Pak Ustad menjelaskan malam Lailatul Qadar dalam tausiyahnya. Pas ustad menjelaskan 4 golongan yg dirindukan oleh surga.

Safa dan Sumi pulang taraweh juga, begitu tiba di rumah melihat ada rumah berantakan krn Vera mencari-cari sesuatu. Vera beralasan sedang cari majalah, Safa menyarankan drpd bosan mending ikut solat tarawih saja. Sumi bingung cari majalah sampai membuat berantakan. Vera berusaha cari sertifikat tanah tapi msh belum ketemu juga.

Herman mengajak Mastur utk berjalan-jalan ke sawah, tanah tsb dulunya gersang, setelah digarap maka menjadi bagus. Kata Herman ini lah tanah peninggalan ayah mereka dahulu tp Mastur lbh memilih ke kota. Herman menjelaskan soal sawah ini sudah jadi mata pencaharian para warga sekitar. Herman dianggap Mastur hanya ingin pamer atas hasil kerjanya. Mastur berkata dalam hati bahwa sebentar lagi akan dibangun hotel mewah diatas tanah ini.

Herman mengajak Mastur ke kantornya, menunjukkan uang tabungan yg dikumpulkan selama Mastur berada di desa, kata Herman itu uang hak Mastur. Mastur tak menyangka bahwa Herman masih peduli kepadanya. Herman bilang kangen kepada Mastur agar bisa mengelola perkebunan bersama-sama.

Vera tak menyangka soal Herman memberikan haknya kepada Mastur, Mastur dianggap goyah dan menjadi mengurungkan niatnya utk menjual perkebunan. Vera mengingatkan agar jangan ragu utk menjual perkebunan. Vera melihat ada Sada dan Sumi sedang membagi-bagikan sedrkah makanan. Kata Vera utk apa, mending ditabung biar bisa shopping, kalau mau mendapatkan sesuatu harus kerja dan usaha.

Vera berkeliling ke desa yg hanya ada pepohonan, tak ada salon.  Tiba-tiba ada preman yg menghadang Vera dsn menggodanya.

Mastur di rumah mencari Vera di rumah tak ada, yg ada hanya Sumi. Sumi pikir Vera menyusul Mastur. Sumi akan bantu cari Vera keluar. Payah pakai ditemani Safa, pdhl peluang Mastur utk mendapatkan sertifikat itu.

Sumi mencari keberadaan Vera di kebun, akhirnya ketemu juga dgn Vera yg akan terjatuh terperosok ke lereng bukit, Sumi yg menolongnya pun jg ikutan jatuh. Krn konsisi pinggang blm baik, dokter menyarankan Sumi agar tak capek. Mastur menyusul Vera ke RS. Kata Vera sedang jalan-jalan sedang dikejar preman hingga terperosok. Mastur malah berkata untung Sumi yg jatuh, bkn Vera. Sumi berkata dlm hati, mengapa Mastur tega mengatakan itu.

Mastur dan Vera pulang duluan mumpung Herman di RS bersama Sumi, mereka mencari-cari sertifikat sampai ke lemari. Herman memergokinya, Vera modus tadi ada binatang msk ke kamar Herman makanya dicari utk dibersihkan. Kata Sumi kepada Herman bahwa ini kedua kalinya melihat Vera bongkar laci dan lemari, maksudnya ada barang penting. Herman berkata jangan terlalu suudzon.

Vera ngeluh mengapa cari sertifikat tak ketemu juga. Kata Vera hrs lbh gencar lagi mencari sertifikat itu. Pak Suteja menelepon Mastur saat di kebun menanyakan tugas utk membujuk calon pembeli. Boss memberikan waktu jika tak berhasil dlm wkt seminggu maka akan kehilangan bonus. Vera menyarankan utk meracuni tanaman di kebun agar kebun tsb bisa dijual krn Herman sangat keras kepala.

Herman melihat tanaman di kebun rusak, kata para pegawai ada yg meracuni dgn limbah, pegawai terancam kehilangan mata pencaharian. Herman mendengar kata-kata Vera dan Mastur yg merusak kebunnya, alasan Mastur krn tak mau menjual tanahnya. Sumi mendengarnya bahwa itu krn uang, pdhl uang hsl kebun sudah dikasih, Herman mengetahui krn uang.

Sumi berkata sudah tau semuanya, apa salah Herman hingga Vera dan Mastur sampai jahat, katanya salah Herman tak mau menjual tanahnya, Vera berkata tegas jg tak mau pergi sebelum Herman mau jual tanahnya.

Ada bapak yg menanyakan uang yg dipinjam Herman secara dadakan dan harus dilunasi saat ini, tak mau dicicil lg. Bapak tsb butuh uang itu, jika  tak keberatan, sertifikat tanah yg dijaminkan akan dijual. Mastur mendengarnya, Mastur tau Herman menggadaikan sertifikat krn tak mau dijual. Herman teringat di masjid bersama warga bahwa membutuhkan dana sekitar 100 juta lagi utk merampungkan pembangunan masjid, Herman ingin jadi donatur tp uang tak cukup, bapak tsb (Dien) menawarkan bantuan lalu utk uang dikenakan tanpa bunga dan bisa dicicil.

Vera menawarkan bantuan utk menebus sertifikat Herman yg sudah digadaikan, jika sudah tebus maka Herman ada hak menjual. Vera jamin rencana kali ini berhasil. Herman kembali bersama Sumi, sebenarnya berat utk menjualnya dan akhirnya setuju dgn rencananya. Vera dan Mastur mengajak Sumi dan Herman pergi bareng utk menebus sertifikat tsb.

Herman berdoa dalam solatnya, menyesal jika melanggar amanat alm kedua ortunya lalu meminta bimbingan utk mengambil keputusan.

Tiba lah Herman bersama Mastur ke rumah Dien, Mastur memberikan cek 100 juta tsb kepada Dien lalu sertifikat dapat ditebus. Mastur dgn semangat akan berangkat ke kantor membawa sertifikat itu. Mastur tak akan batalkan niat utk jual sertifikat tsb, Mastur mengingatkan Hermsn akan perjanjian mereka. Herman merenung soal perkebunan yg rusak dan tak bisa diharapkan. Herman berkata ke para buruh utk minta maaf bhw tak bisa pertahanan perkebunan itu. Herman berdoa di masjid bahwa sudah mengecewakan buruhnya lalu berdoa agar diberikan jalan utk masalah ini.

Tiba lah Mastur di ruangan boss, bahwa pemilik perkebunan setuju. Maka dgn ini siap utk jual beli. Mastur menanyakan soal mobil yg dijanjikan, mobil akan dikirim setelah pemilik kebun tandatangan.

Pihak kantor menyuruh Herman tandatangan berkas, Herman berbisik ke Mastur utk memikirkan lagi keputusan jual tanah warisan. Pak Suteja mendengarkan dan baru tau itu adalah tanah warisan keluarga Mastur, kata Mastur bahwa setuju, Herman berkata tak setuju lalu pergi dan tak mau tanda tangan. Herman pergi begitu saja meninggalkan Mastur. Mastur kesal dgn marah bahwa semuanya berantakan krn Herman tak mau ttd.

Vera dgn mobil bersama Mastur dgn kesal bahwa Herman tak mau tandatangan, mobil Mastur oleng hingga mengalami kecelakaan. Herman berkata ke Sumi habis dari notaris lalu tak sanggup jual kebun. Tak lama Herman mendapatkan kabar bahwa Vera dan Mastur mengalami kecelakaan.

Polisi mencari Vera dan Mastur yg mengalami kecelakaan, Herman ingin menolongnya tapi berbahaya dgn jurang yg curam. Warga petani ada menemukan dan mengenali itu adalah kakak Herman. Petani tak lama datang membawa kabar buruk soal Vera dan Mastur ditemukan di pinggir sungai, kini berada di klinik.

Sumi dan Herman ke RS melihat Mastur dan Vera, keadaan Vera sudah tak kuat lalu meninggal dunia. Sementara Mastur masih koma. Sumi bingung bilang apa ke Mastur jika Vera sudah tiada, nanti Herman akan pelan-pelan bilang.

Herman mendoakan Mastur dan minta diberikan hidayah di malam lailatul qadar ini. Herman solat di sebelah tempat tidur dimana Mastur dirawat, setelah itu Herman mengaji.

Mastur ini bermimpi mengenakan pakaian putih seperti di sebuah bangunan, Mastur melihat ada Herman yg mengaji lalu mengajaknya pulang. Mastur langsung memeluk Herman. Herman teringat masa kecil dgn Mastur yg tiap malam lailatur qadar bisa terus-terusan mengaji, Herman berkata ingin jadi petani agar bisa garap tanah bapak, Mastur hanya ingin bisa bersama Herman. Mastur sadar Herman mengaji untuknya.

Mastur akhirnya sadar dari komanya. Mastur ingin minta maaf kepada Herman krn selama ini banyak salah kepada Herman dan keluarganya. Mastur sadar ini mungkin hukuman dari Allah atas apa yg dilakukannya. Mastur menayangkan kemana Vera, Herman terdiam saja.

Mastur akhirnya pulang dari RS, kata Mastur bisa sembuh krn doa keluarga Herman. Di rumah ada para warga berkumpul. Mastur bertanya ke warga mengapa masih baik, krn Herman yg sudah baik kepada para warganya. Mastur memperhatikan Vera tidak kelihatan, mengapa tak keluar. Herman dan Sumi hanya merunduk saja. Mastur melirik ada kuburan di dekat rumah. Mastur melihat ternyata itu Vera yg meninggal dlm usia 31 thn kurang. Herman berkata belum memberitahu krn takut Mastur blm siap. Kata Herman bahwa Vera meninggal dlm kecelakaan tsb.

Mastur di masjid ini berdoa utk bertaubat dan minta ampun, mengakui kesalahannya. Herman memandangnya senang bahwa Mastur sekarang sudah sadar, mungkin ini hidayah untuk kakaknya.

Mastur minta maaf ke boss di kantor krn baru masuk kantor akibat kecelakaan. Boss lalu memecat Mastur dari pekerjaannya krn muak liat muka Mastur.

Mastur berjalan-jalan di kebun bersama Herman, Mastur ini berhenti utk fokus membantu Herman di kebun. Mastur berjanji tak akan mengecewakan Herman lalu bersama2 memajukan perkebunan.

Mastur dan Herman mengadakan syukuran bersama keluarganya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada warga desa dgn memberikan bingkisan sedekah.

Mastur pernah dibutakan oleh kesombongan, harta, jabatan dan kemewahan dunia yg membuat lupa akan arti penting rasa syukur, Mastur tenggelam dalam ambisi sampai tepat 10 terakhir Ramadan mengalami kecelakaan yg membuatnya hancur lalu Mastur menyadari kesalahannya dan ingin kembali ke jalan Allah, semoga hidayah ini dapat membimbing Mastur menuju jalan Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online