PB Lebaran - Kue Nastar Membawaku Pulang Di Hari Raya

PB Lebaran - Kue Nastar Membawaku Pulang Di Hari Raya

Rerun 25 Mei 2020 07:20

Amanda Putri: Layla
Nadya Vella: Lidya, kakak Layla
Zidni Hakim: Dimas
Amara: Ningrum, ibu Layla/Lidya
Theta Banyu: Mila, anak Lidya/Dimas
Alex Jonson: dokter Ningrum

Sudah waktunya menjelang magrib, Lidya  masih jg blm pulang sekolah. Layla menyambutnya namun ditanggapin sinis. Lidya ini terus membenci adiknya sendiri sampai selamanya, Lidya tak betah di rumah krn Layla, makanya lbh memilih nongkrong di luar drpd pulang.

Lidya ini mengeluh ketika tau makanan berbuka puasa apa adanya, Lidya bosan dgn lauk nasi tahu tempe saja, inginnya makan enak saja. Ibu Lidya akan antar pesanan nastar biar sekalian beliin makanan yg Lidya mau. Layla bersedia menemani ibunya mengantarkan pesanan nastar.

Semenjak suami Ningrum meninggal maka tak ada kegiatan, yg bisa dilakukan adalah membuat nastar, lakunya hanya bulan puasa dan menjelang lebaran saja. Lidya mengingatkan ibunya agar bisa kuliah, tak ingin miskin seperti ibunya.

Ningrum berkeliling jualan nastar dgn ditemani oleh Layla, anak bungsunya. Ada ibu-ibu yg biasa pesan nastar kiloan, kini memesan lg kepada Ningrum.

Lidya ini mengobrol dgn teman sekolahnya, temannya ini memamerkan hp barunya sbg hadiah jika nilai ujian bagus, ini yg membuat Lidya iri dan ingin ibunya membelikan hp baru. Hp yg dimiliki Lidya ini masih jadul, Ningrum menyembunyikan uang penghasilan yg dipegang. Lidya ini tak mau tau bhw hpnya hrs ada seharga 2 juta.

Ningrum ini datang ke ibu tetangga utk meminjam uang sebesar 2 juta tapi tak ada yg bisa meminjamkan, Ningrum sudah kesana kemari mencari pinjaman. Ningrum berusaha menjelaskan tak dapat pinjaman, Lidya mengancam pergi dari rmh jika tak dibelikan hp. Utk itu Ningrum akan membuat kue yg banyak agar dapat uang banyak.

Setahun kemudian berlalu, sudah tiba malam takbiran, Ningrum akan ke masjid utk bayar zakat fitrah. Lidya mengingatkan ibunya utk beli hp baru saat lebaran tiba. Lidya ini tak mau ikut ke masjid, hanya Ningrum dan Layla saja. Akhirnya uang Ningrum cukup jg utk membeli hp baru. Layla memberikan kabar baik ini ke Lidya yg baru pulang yg ada Layla terdorong oleh Lidya hingga kepala terbentur tiang.

Ada luka di kepala Layla yg cukup mengkhawatirkan dan harus dioperasi, operasi ini hanya operasi kecil saja. Ningrum  akan ke administrasi utk bayar depositnya, biayanya adalah 1.9jt, pdhl uang tsb utk beliin Lidya hp. Lidya mengambil kembali uang tsb, Lidya tak peduli asalkan beli hp baru. Ningrum berusaha mempertahankan uang tsb hingga jatuh berceceran, Lidya kesal dgn ibunya yg seolah pilih kasih. Lidya marah besar maka akan meninggalkan ibunya.

Layla ini rajin mengaji, Ningrum hanya bisa mendoakan agar pintu hati Lidya terbuka. Ningrum sebenarnya tak pernah pilih kasih dan benar-benar menyayangi kedua anaknya ini.

Lidya ini kini sudah diterima kuliah dgn beasiswa. Lidya senang ini krn bisa keluar dari rumah ibunya ini, katanya utk apa berlama-lama di rumah ibunya. Meski dapat beasiswa, utk uang makan dan kost, Ningrum disuruh menanggungnya. Lidya memutuskan tak akan kembali lg ke rumah ibunya ini. Layla menangis krn tak bisa mencegah kepergian kakaknya.

Beberapa tahun kemudian berlalu, baik Ningrum maupun Layla pada merindukan Lidya. Ningrum akhirnya terima telf dari Lidya utk menanyakan apakah ibunya sudah transfer utk bayar kos-kosan. Lidya tak mau tau bhw ibunya harus transfer segera. Layla dan Ningrum tetap semangat berjualan nastar keliling. Dgn ini bisa kumpulkan uang utk bayar kost Lidya.

Ningrum menanyakan kapan Lidya pulang kampung, semenjak Lidya kuliah ini sudah tak pernah mau pulang, pdhl bentar lg kuliahnya Lidya selesai. Ningrum menawarkan mengirimkan kue nastar namun Lidya menolak krn hanya mengingatkan kemiskinan ibunya.

Tiba lah malam takbiran, Lidya ditunggui juga blm pulang. Layla ingin takbiran bersama kakaknya. Ada warga lain yg pulang menyambut anaknya, dikira itu kakaknya tetapi malah orang lain.

Tiba-tiba Lidya menelepon bhw memutuskan utk menikah dgn calonnya yg bernama Dimas. Dimas sebelumnya minta maaf dan hanya mohon doa restu, Dimas sebenarnya ingin ke kampung tapi Lidya tak mau. Lidya memberitahu dadakan agar adik dan ibunya tak datang, nanti ga jadi nikah dgn suaminya yg jaya raya. Lidya akhirnya menikah jg dgn Dimas dan dinyatakan sah.

Setahun kemudian Dimas menelepon ibu mertuanya bahwa Lidya baru melahirkan bayi perempuan, Dimas ingin jemput Bu Ningrum tetapi Lidya malah melarangnya. Dimas akan kirim foto cucunya krn Ningrum ingin lihat cucunya. Dimas ini harus nurut kepada istrinya ini.

Lidya tengah menggendong anaknya, Lidya berjanji akan melakukan apa saja untuk anaknya. Dimas datang mengingatkan bahwa itu lah yg ibu Lidya rasakan bahwa Lidya sudah tak punya anak, Dimas bertanya bagaimana jika diperlukan anaknya sendiri seperti itu, nikah tak diundang. Dimas mengingatkan Lidya agar berubah, tak membenci ibunya yg miskin dan punya anak berkebutuhan khusus seperti Layla.

Lidya malah ingin lebaran di kampung ibunya Dimas drpd di rumah ibu Lidya sendiri. Ningrum menelepon Lidya agar bisa pulang krn Ningrum sudah sakit-sakitan, takut umur tak lama lg. Lidya tak mau mengurus adiknya setelah sepeninggal ibunya nanti, Lidya ingin agar ibunya tak meninggal dulu. Ningrum ingin bisa berlebaran dgn anak dan cucunya sebelum dipanggil Allah.

Dimas mendapatkan telepon bahwa ibunya baru saja meninggal dunia, Dimas langsung menangis krn tak sempat melihat ibunya (usia 47 thn).  Lidya tak mau pulkam ketemu ibunya krn tak mau ketemu ibu dan adiknya

5 thn kemudian, Mila menelepon Ningrum, neneknya, bhw ingin kue nastar buatan neneknya yg enak. Begitu Lidya datang, teleponnya dimatikan. Mila meminta ke papanya agar lebaran ini ke rmh nenek Ningrum krn ingin kue nastarnya, Lidya malah menolaknya bahwa lebaran kali ini di rumah saja.

Ningrum berharap bisa melihat cucunya ini makan kue nastar buatanya sendiri. Lidya ingin membelikan kue nastar yg lebih enak drpd buatan ibunya, ternyata anaknya malah mencobanya tak enak, lebih enakan kue nastar buatan Ningrum, neneknya. Bagi Lidya semua nastar sama aja rasanya, Dimas membenarkan bahwa rasa nastar ini tak seenak Ningrum. Mungkin ini kesempatan untuk pulkam ke ibu Lidya lalu Mila bisa belajar buat nastar. Lidya mengaku bisa buat nastar krn pernah lihat ibunya membuat nastar lalu akan berusaha mencobanya. Mila merasakan beda dgn yg dibuat neneknya, tak seenak ibunya. Lidya sendiri tak akan menyerah lalu akan mencoba buat seenak ibunya agar Mila tak memaksa pulkam. Lidya terus mencoba bahwa selalu saja gagal, padahal takaran sama. Dimas mengingatkan ini pertanda dan teguran agar pulkam ke rumah bu Ningrum, Lidya akan mencari berbagai cara agar Mila bisa makan nastar tanpa harus ke rumah ibunya. Lidya menelepon ibunya agar membuat nastar lagi tetapi darah tinggi ibunya sedang kumat. Lidya tak mau tau bahwa ibunya harus membuatkan lagi lalu dikirim ke rumah.

Ningrum membuat kue nastar lagi dgn dipaksakan atas permintaan Lidya, Layla membantu ibunya ini. Ningrum memaksakan diri hingga pusing dan akan terjatuh pingsan. Layla memperhatikan ibunya pusing kepala saat akan memasukkan adonan nastar ke oven, bu Ningrum sebenarnya ingin datang ke kota untuk menjenguk Mila, kata Ningrum tak perlu bilang kakak Layla, biar menjadi kejutan saja.

Layla Bersama Bu Ningrum datang ke rumah Lidya utk mengantarkan kue nastar langsung, Lidya lah yg menyambutnya. Layla menanyakan Mila kemana, Lidya malah melarang Layla dan ibunya masuk, mereka diusir oleh Lidya dari rumahnya, Lidya hanya mengambil nastarnya saja tanpa mempersilakan mereka untuk masuk.

Ningrum berjalan hingga kepala merasakan pusing. Dimas ini teriak memanggil Lidya. Dimas tau Layla dan ibunya datang tetapi diusir oleh Lidya, Dimas Bersama Mila bersikeras untuk mencari Ningrum dan Layla. Dimas menunjuk itu ada bu Ningrum, nenek Mila. Mila langsung samperin nenek dan tantenya tetapi ada mobil melintas, yg ada malah Layla yg tertabrak mobil demi menyelamatkan Mila. Bu Ningrum tak lama jatuh pingsan juga, Lidya melihat ke jalan melihat adik dan ibunya pingsan di jalan.

Luka di kepala adik Lidya tak begitu parah, utk bu Ningrum sedang shocked, kata dokter yg memeriksa keadaan ibu dan adik Lidya. Mila juga ikut ke RS Bersama Dimas dan Lidya. Lidya menangis, Layla begini krn menyelamatkan Mila, Lidya menyesali perbuatannya, ini krn ibunya kecapekan akibat membuatkan nastar untuknya dan Mila. Lidya ingin merayakan hari raya kepada ibu dan adiknya, Dimas senang istrinya ini sudah sadar atas kesalahannya.

Layla akhirnya sadar dari komanya, melihat ada kakaknya. Lidya minta maaf kepada Layla yg sedang terbaring. Tak lama kemudian, bu Ningrum juga baru sadar dari komanya, Lidya juga minta maaf kepada ibunya krn sudah berdosa kepada ibunya dan menzhalimi ibunya. Ningrum sekarang bersyukur Lidya sudah menyadari atas sikap2nya.

Tiba lah malam takbiran, Lidya kini bisa merayakan lebaran di rumah ibunya dan berkumpul Bersama adiknya. Bu Ningrum membuatkan nastar kesukaan Mila juga. Berkat kue nastar buatan Bu Ningrum, membuat Lidya sadar dan pulkam. Di setiap nastar yg dibuat, terselip doa ibu untuk Lidya agar pulang Bersama ibunya. Kebahagiaan keluarga Lidya diakhiri dengan foto Bersama keluarga di kampung ibu Lidya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online