PB Ramadan - Keajaiban Di Malam Lailatul Qadar



Guntur Nugraha: Adam
Denny Martin: Toni, papa Adam
Elma Theana: Ratna, ibu angkat Raka
Fachri Muhammad: Raka
David Liman: Karim, ayah angkat Raka
Winda Puspita: adik Karim
Alam Sambas: Pak Ustad
Mang Odiel: warga
Ujang Kumis: warga
Purba Suranta: dokter Karim
Muhammad Rizal "Genit": pemilik toko
Purba Suranta: dokter Raka
Agus Ibnu Sahlan: dokter Ratna

Para warga sedang mengaji di masjid, ada pemuda yg berisik maen track motor di kisaran masjid. Warga menjadi merasa terganggu dgn suara pemuda yg ngetrack dgn motornya. 

Ada warga yg menegur pemuda tsb yg berisik, kelompok pemuda brandal tsb adalah Raka dan Adam, malah nyolot bahwa kalau tak mau berisik tinggal di hutan bahkan kuburan. 

Pak Ustad mengingatkan utk banyak beramal termsk ikut tadarusan, kata pemuda tsb nanti nikmati saja masa muda, jika mau tobat tunggu tua hingga bau tanah. Warga tau Raka adalah anak Pak Karim yg bandel, kelompok pemuda motor tsb lgsg pergi begitu saja. Adam dan Raka bersama pergi ngetrack dgn temannya, salah 1 temannya bernama Hadi slip hingga mengalami kecelakaan.

Raka pusing dgn tmnnya yg mengalami kecelakaan, kata ibu Raka bahwa mungkin peringatan bahwa utk taubat. Raka pulang sebelum waktu sahur pun tak mau berpuasa, Karim bertanya mau sampai kapan jadi anak begajulan seperti ini, kuliah tak kelar juga. Karim tak tau harus bagaimana lg. Ibu Raka yakin bahwa Raka akan kembali jadi anak soleh lg. 

Raka sedang enak tidur, kedua ortu angkat membangunkan Raka sekaligus mengabarkan jika Hadi, temannya meninggal dunia. Ibu Raka mengingatkan Raka agar solat dan bertaubat atas kejadian yg menimpa temannya, Raka tetap tak peduli dan keras diberitahu. Raka malah pergi lagi dgn Adam, ibu Raka kurang suka dgn Raka yg pergi dgn Adam bahkan sampai mengambil uang ibunya, uang tsb pdhl utk berobat Karim, ayah angkat Raka yg saat ini sedang sakit2an. Lilis mengusulkan ke Karim dan istrinya utk memberitahu hal sebenarnya ke Raka agar jadi anak tau diri, kata ibu Raka bahwa Raka salah pergaulan. Lilis berbicara soal Raka anak angkat tak tau diri, dari balik pintu Raka mendengar bahwa dia hanya lah anak angkat.

Raka mendengar jika dirinya anak angkat ingin tanya ke kedua ortu angkatnya. Ibu Raka memberitahu bahwa ibu kandung Raka bernama Ningsih, ayah kandungnya bernama Toni. Sewaktu Ningsih mengandung Raka ini, Toni dipenjara krn melakukan kejahatan, setelah Raka dilahirkan maka Ningsih kebingungan mengurus 2 anak lalu memberikan Raka kepada ibu angkatnya ini sementara kakak Raka  msh tinggal dgn ortu kandungnya, demikian ibu angkat Raka menjelaskan, dulu sering ketemu ortu kandung Raka tapi sekarang entah kemana. Lilis meminta Raka berubah, Raka tak peduli dan menganggap keluarga angkat tak sayang, Raka langsung ngeloyor pergi begitu saja.

Raka memberitahu ke Adam jika dirinya kabur dari rumah, Raka memberitahu bahwa ingin cari ortu kandungnya, masalah duit kata Adam urusan gampang, bahwa nanti nyuri saja. Adam tau caranya.

Ada bapak warga memberitahu ke rumah Karim bahwa melihat Raka bersama temannya di taman malam-malam. Karim melihat Raka bersama Adam, ibu Raka tau jika Raka mencuri. Karim jg ikut bersama istrinya ke taman, penyakit jantung Karim lalu kambuh dan jatuh, hingga masuk RS. Karim meninggal dunia dan tak tertolong lagi kata dokter yg menanganinya.

Bi Lilis tau yg bernama Adam, kata Lilis ini semenjak Raka kenal Adam ini hidupnya jadi urakan. Raka merasa tak ada hak utk diatur, maka kata Lilis tak berhak tinggal lagi, Raka setuju utk memutuskan pergi mencari ortu kandungnya. Ibu Raka tak mau kehilangan Raka yg pergi begitu saja. Ibu Raka memandangi foto Raka di album semenjak masoh bayi. Ibu Raka mengingatkan kejadian lalu saat ibu Raka dan Karim datang ke rmh Ningsih, ibu kandungnya Raka.

Raka dibawa oleh Adam ke rumahnya yg besar, tanya Raka ke Adam rumah bagus dan kaya mengapa masih mencuri.  Selama ini kedua ortu Adam tak tau jika Adam ini bandel. Jadi diam-diam saja. Adam nyolong ini hanya iseng-iseng.

Adam meminta izin ke mamanya agar Raka menginap beberapa hari krn baru diusir. Mama Adam ini teringat nama Raka seperti nama anaknya dahulu. Raka berkata namanya anak angkat, orangnya ga tulus. Mama Adam bertanya sampai segitunya, Raka menunjukkan foto Karim dan Ratna, Ningsih langsung terbengong melihatnya. Ningsih ke dalam begitu saja saat tau soal Raka.

Ningsih memanggil Toni soal Rala sudah menemukannya. Ningsih memberitahu soal Adam teman mainnya Raka, adalah kakak beradik.  Toni ini dulu mantan napi, keluar dari penjara membuka usaha baru. Toni kehilangan kontak ortu angkatnya. Raka dan Adam mendengar semuanya. Toni ini ingin bertemu ortu angkat Raka, kata Raka tak usah krn dicap sbg anak bandel.  Toni berkata contoh kakaknya yg anak baik-baik ini.

Adam minta izin ke kedua ortunya bahwa ngajak Raka utk tarawihan di masjid sebelah, alasan tadarus dan itikaf. Adam dgn Raka beraksi lagi utk mencuri ke toko sasaran. Kebetulan yg punya toko sedang taraweh, Toni tertangkap warga bahwa sedang maling.

Beruntung ortu Adam dan Raka segera datang, barang tak ada hilang maka tak dibawa ke jalur hukum. Toni heran sebelum ada Raka, Adam ini dulunya soleh. Adam menutupi kesalahannya bahwa jadi begini diajak Raka. Raka membela diri dulu begini krn Adam.

Ternyata Raka mencuri perhiasan di kamar. Raka menunjukkan kebandelannya krn dibilang bandel. Toni pasrahkan kepada Allah agar Raka ditegur, Ningsih mengingatkan hati-hati dgn ucapan yg bisa jadi doa.

Raka ngeloyor naik motor hingga kecelakaan, akibat benturan keras di kepalanya maka Raka mengalami kebutaan, syaraf penglihatannya rusak. Toni bertanya apakah dgn keadaan begini maka Raka jadi sadar, Raka menjawab bahwa menjadi begini krn kedua ortu kandungnya, Raka berkali-kali bilang bahwa yg bandel adalah Adam. Raka bukannya sadar tp masih keras. Ningsih tak bisa merawat Adam, Toni tak bisa merawatnya, jika Ningsih bersikeras maka Toni mengancam pisah.

Ningsih datang juga ke rmh Ratna, ditemukan lah Lilis. Ningsih mengabarkan bahwa Raka mengalami kecelakaan motor hingga mengalami kebutaan. Lilis berpikir utk apa kshtau Ratna. Ningsih memohon Lilis membujuk Ratna agar jemput Raka di RS.

Raka menunggui ibunya utk jemput ternyata baik ortu kandung dan angkat sama sekali tak menjemputnya, Raka disuruh keluar dari RS krn tak ada yg menjemputnya. Raka menjadi pengemis dalam keadaan buta. Ada ibu warga memberitahu soal Raka dalam keadaan buta menjadi pengemis, Ratna mendengar itu. Lilis memang tak memberitahu ke Ratna. Ratna merasa seorang ibu yg tetap sayang anaknya. Lilis sadar bahwa seorang ibu tetap lah ibu, entah anak angkat atau kandung.

Ratna akhirnya menemukan Raka jadi pengemis di emperan toko, Rala tak mau pulang krn tak ada yg sayang kepadanya, Raka menolak pulang dan biarkan jadi pengemis lalu Raka usir Ratna pergi. Ratna menugaskan ke ibu warga utk memberikan makanan ke Raka tapi jangan darinya.

Pada suatu hari Raka ingin menyeberang jalan dan akan nyaris tertabrak mobil, pengemudinya turun lalu kabur begitu saja. Raka diberitahukan warga soal ibu-ibu tertabrak. Kondisi Ratna kata dokter sangat kritis. Lilis menyampaikan ke Raka bahwa yg menolong adalah Ratna, bahwa Ratna lah yg menemani dan memberikan makan kepada Raka yg ngemis di emperan toko.  Lilis mengingatkan soal Ratna rela berkorban utk Raka yg bkn anak kandungnya. Raka sadar bahwa ibunya selama ini tulus. Lilis mengingatkan Raka lg utk solat dan bertaubat, Raka lalu ke Ratna minta maaf dan baru sadar soal Ratna yg rela berkorban lalu Raka berjanji utk jadi anak yg baik.

Raka ke masjid utk berdoa dan bertaubat, Raka mendoakan ibu angkatnya utk diberikan kesehatan dan diangkat penyakitnya. Raka akan datang ke pa Ustad kalau 10 malam terakhir adalah lbh baik drpd 1000 bulan, Raka akan mengaji, itikaf dan tadarus, Lilis diminta utk jaga Ratna. Lilis bangga jika Raka sudah berubah. 

Doa Raka diijabah oleh Allah, Lilis memberitahu ke Raka jika ibu angkatnya sudah sembuh, Raka dgn tongkat berjalan hingga terjatuh. Raka memeluk ibu angkatnya yg baru sadar lalu Raka minta maaf jika jadi anak durhaka. Raka minta maaf ibunya jadi begini, Raka berjanji akan jadi anak lbh baik lg. Ratna sedih Raka tak bisa melihat, Raka saat ini ikhlas jika buta. Dokter datang memberitahu bahwa kondisi Ratna membaik dan bisa pulang, dokter memberitau soal donor mata. Ada Pasien yg baru meninggal lalu ingin matanya didonorkan kepada orang yg membutuhkan. Lilis mengatakan ini lah keajaiban di malam lailatul qadar. 

Raka akhirnya operasi mata juga, Raka lalu mulai dapat melihat lg dgn normal. Raka memeluk ibu angkatnya jika sudah bisa melihat lg. 

Sementara di toko ada maling yg beraksi hingga masuk penjara, maling itu adalah Adam. Adam sempet terjatuh lalu kaki pincang. Adam berada di penjara. Kedua ortu Adam bilang, Toni menegur apakah uang kurang, Toni menduga pasti ini semua krn Raka yg mempengaruhinya. Adam mengaku bahwa yg bandel adalah dirinya, Raka adalah anak baik dan soleh, justru Adam yg mempengaruhi Raka utk melakukan hal buruk. Adam minta maaf ke kedua ortunya.

Raka datang ke penjara menjenguk Adam, Adam minta maaf bahwa sudah menjerumuskan Raka ke kubangan dosa. Adam ingin minta maaf sudah bohongin keluarganya,  fitnah Raka utk menutupi perbuatannya, Adam begini jg krn papanya yg membebaskan sehingga lepas kontrol. Toni terlalu sibuk sehingga tak memperhatikannya, Toni jg minta maaf ke Raka, Toni tau Raka anak baik dan soleh. Ningsih sendiri jg minta maaf ke Raka. Pintu rmh Toni kini terbuka utk Raka, Raka sudah memaafkan ortu kandungnya, Raka akan tinggal bersama Ratna lalu akan mengunjungi ortu kandungnya. Raka kini memiliki 2 keluarga, ini lah berkah Ramadan bagi mereka semua. Toni merangkul Raka dan Adam yg kini sudah akur lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online