PB Ramadan - Takbir Terakhir Bersama Bunda


rerun terakhir 23 Mei 2020 08:00

Tyas Mirasih: Hana
Asha Bermudez: Sheila, anak Hana
Riska Tauchida: Ratmi muda
David Liman: ayah Hana
Novia Syahrani: Hana kecil
Aty Cancer: bu Ratmi, ibu Hana
Lia Moelyadi: Bi Marni, ART Hana
Anto Ahmad: dokter Ratmi
Nenny Christiny: warga musholla

Ibu Hana menelepon ke kantor Hana, tiap ditelf itu sibuk. Ibu Hana menanyakan Hana apakah akan pulkam pdhl lebaran lalu ga pullam, proyek tak bisa ditinggal lama katanya.

Sheila ini ini menunggui mamanya pulang sampai tak makan. Bu Ratmi menelepon ke rumah, ART Hana yg terima, Sheila senang jika ada neneknya menelepon. Sheila ini kangen kepada eyangnya ini. Sheila ingin ke kampung krn kangen masakan eyang. Kata bu Ratmi bahwa ingin datang tapi jangan bilang-bilang mama Sheila, Sheila senang mendengar kabar eyangnya akan datang di hari Sabtu.

Hana hanya dianggap bohong oleh Sheila yg hanya bisa janji-janji saja kepadanya namun tak ditepati. Hana tau Sheila tak makan, kali ini berjanji lg akan buka puasa bersama. Hana menjanjikan akan jalan-jalan jika kerjaan beres.

Bi Marni menyampaikan ke Hana bahwa telepon ke rmh krn kangen sementara Hana sedang sibuk dgn kerjaannya di laptop, bu Ratmi mengirimkan sms bahwa kangen dan berkata jika sempat telepon.

Bu Ratmi akhirnya datang jg ke rumah, bi Marni yg menyambutnya. Hana kaget jika ibunya datang, Sheila datang menghampiri eyangnya ini. Sheila ingin eyangnya menemani di rumah dan bisa bermain dgnnya. Hana merasa tak ada persiapan menyambut ibunya ini, bu Ratmi ino berjanji tak akan merepotkan.

Bu Ratmi sudah menyiapkan masakan sebelum buka puasa, Sheila melihatnya enak dan tak sabar utk menyantapnya. Kata eyang Sheila kepada Sheila bhw ini dulu masakan kesukaan mama Sheila waktu kecil dahulu, saat Hana datang yg ada memilih buka puasa dgn klien. Kata Hana harusnya tanya dahulu sebelum masak.

Sheila kali ini ingin bantu eyangnya membuat kue sampai tangan terkena luka bakar, Hana menegur ibunya yg membiarkan Sheila. Sheila mengaku yg salah krn ingin belajar buat kue dan Sheila yg memaksakan diri.

Bu Ratmi memperhatikan Hana yg bekerja hingga larut malam, Hana jadi benci ibunya katanya krn ibunya maka tumbuh tanpa ayahnya. Suatu hari nanti Hana akan mengerti, Hana pasti akan tau, bu Ratmi mengingatkan sesuatu.

Hana bermimpi ke masa lalunya soal ayahnya dulu menikah lg krn ayahnya jatuh cinta dgn seorang wanita yg merupakan orang kaya, katanya hidup tak akan kekurangan jika menikah dgn orang kaya. Ayah Hana memberikan uang kepada Ratmi tetapi ditolak Ratmi. Bahkan bu Ratmi dulu ingin dijadikan pembantu di rmh istri barunya. Ayah Hana mengaku sbg bujangan.Hana terbangun menyebut nama bapaknya.

Sheila bertanya ke mamanya yg tak sayang, tak suka dgn eyangnya datang. Sheila bertanya mengapa, Hana malah menyuruhnya tidur. Hana kini berpesan ke Mia, sekretarisnya, menyampaikan ke bu Ratmi jika Hana tak bisa ikut buka puasa bersama. Sheila mendengarnya, Sheila mengusulkan eyangnya utk menyusul mamanya lalu membawakan makanan yg banyak dari rumah, eyangnya mencegahnya krn takut mama Sheila marah.

Hana sedang meeting sampai buka puasa, ada selisih di laporan krn uang dibawa kabur. Mia menyampaikan ke Hana yg lg meeting, ternyata ada Sheila datang bersama eyangnya. Kehadiran bu Ratmi seperti tak diharapkan Hana. 

Sheila bertanya kepada eyangnya mengapa bapak mamanya pergi, sama seperti bapak Sheila yg meninggal. Kata eyangnya bahwa orang dewasa punya masalah yg membuat berpisah. Semenjak Ratmi datang malah membuat kekacauan, yg ada Hana marah-marah, cucunya jadi korban. Hanya lebaran yg Ratmi punya, Ratmi merasa tak ada waktu lg.

Saatnya Hana pergi ke mall utk nonton bersama Sheila, Sheila ingin eyangnya ikut tp kata mamanya nanti pusing, ga betah dan minta pulang. Sheila tau eyangnya menjanjikan jalan-jalan ke taman, yg ada malah eyangnya dimarahin mamanya krn suka janji-janji.

Bu Ratmi terlihat Bi Marni sedang memasak rendang, katanya ga perlu capek-capek krn Hana sendiri jarang ada di rumah. Tiba-tiba saja bu Ratmi seperti merasa pusing.  Bi Marni ingin bilang ke Hana agar bawa ibunya ke dokter, kata bu Ratmi tak usah. Bi Marni bingung dgn Hana yg baik tapi ke ibunya sendiri suka marah-marah. Bi Marni kasihan dgn Bu Ratmi yg capek masak tp makanan tak disentuh.

Seandainya Hana tau sebenarnya maka Hana tak akan membenci Ratmi. Bu Ratmi mengingat masa mudanya ketika suaminya meninggalkannya.

Bu Ratmi sedang di taman, Sheila yg sedang main sepeda memperhatikan eyangnya dan tak lama eyangnya pusing dan terjatuh pingsan.

Hana menemukan ibunya sudah di RS, bu Ratmi membiarkan Hana agar berangkat kerja saja, Hana malah nungguin di ruang rawat krn takut dibilang anak durhaka. Hana akan antar ibunya ke kampung begitu sembuh. Bu Ratmi memohon agar Hana tak membencinya, Hana msh benci krn membiarkan tumbuh tanpa seorang ayah.

Penyakit bu Ratmi blm ketahuan apa kata dokter, dokter berkata bahwa ibunya blm bisa pulang. Ini krn ibunya kecapekan, masak ini itu.

Di kantor Hana ada yg ingin bertemu, ternyata ayah Hana sendiri. Hana memeluk ayahnya sendiri.  Ayah Hana ini minta maaf. Ayah Hana berkata bahwa jangan bilang ibu Hana jahat. Apa yg Hana dengar itu salah, seolah-olah ibu Hana mengusir ayah Hana. Ayah Hana ini pengecut saat itu yg takut mengatakan hal yg sebenarnya. Hana dengar tak semuanya.

Ayah Hana cerita jika sudah menikah lagi krn calonnya orang kaya, ayah Hana sudah bosan hidup susah. Hana tau sebenarnya dari ayahnya, ayah Hana mengaku bkn orang baik. Ayah Hana baru datang ketika Hana benci ibunya, kini ayah Hana bangkrut, anak dan istrinya tak peduli lg.

Bu Ratmi terlihat sudah membereskan pakaian di RS padahal blm sehat betul. Bu Ratmi tak akan menyusahkan Hana lg..

Hana mencari ibunya di RS tetapi sudah keburu pergi, pdhl msh hrs dirawat,bu Ratmi menitipkan surat utk Hana. Bu Ratmi minta maaf krn kedatangannya membuat kesal, bu Ratmi hanya ingin menghabiskan sisa hidup bersama Hana dan Sheila.

Hana menelepon ke rumah, bi Marni yg terima katanya Bu Ratmi blm datang krn mengira msh si RS, Hana menyuruh ART-nya jika ibunya datang maka tahan saja. Bu Ratmi tiba di RS dgn muka pucat hampir terjatuh ditemukan oleh ibu-ibu (Nenny Christiny).

Hana di jalan ada yg menelepon bahwa ibunya pingsan di masjid dekat terminal. Hana ke RS bertemu dgn ibu yg menolong bu Ratmi, ibu tsb tak mengharapkan imbalan. Dokter mendeteksi Bu Ratmi kena kanker otak stadium 4. Dokter tak bisa merahasiakan lg penyakit ibu Hana. Hana minta maaf jika banyak dosa kepada ibunya yg tak bersalah, saat itu kondisi bu Ratmi msh terbaring di ruang rawat.

Hana memandangi foto keluarga di album yg dibawa ibunya, dulu ibunya ini berjualan kue keliling. Saat Hana ultah ke-8 thn, ibunya menyuapi Hana. Saat Hana aakot ibunya yg merawat sgn tulus. Kenapa bu Ratmi tak bilang jika ayahnya jahat dan kenapa biarkan Hana benci ayahnya. 

Sheila bersama bi Marni menyusul ke RS, Sheila katanya nangis minta nyusul eyangnya ke RS. Sheila bertanya apakah eyang sakit krn mamanya galak kepada eyangnya.

Hana ke masjid utk berdoa dan taubat, ingin diberikan kesempatan utk membahagiakan ibunya, diberi kesempatan utk buka puasa, taraweh bersamanya, bisa berlebaran bersama. Hana tak ingin anaknya sendiri tak memperlakukan dirinya dgn tak baik.

Hana minta maaf ke Sheila krn tak berlaku tak baik ke eyang Sheila krn tak mau Sheila mencontohkan sikapnya. Bu Ratmi akhirnya sadar dari komanya. Bu Ratmi tak mau menyusahkan Hana, Hana ingin ibunya tetap dirawat hingga sembuh. Hana berkata sudah tau hal sebenarnya mengapa ibunya sakit-sakitan dan simpan sendiri penyakitnya, ini krn bu Ratmi tak mau menyusahkan anaknya. Hana cerita jika ayahnya datang ke kantornya utk minta maaf lalu menceritakan semuanya bahwa semua bukan salah ibunya. Ibunya tak mau Hana membenci ayahnya. Utk itu ibunya lbh memilih Hana benci ibunya, Hana minta maaf krn anak durhaka.

Bu Ratmi hanya ingin dibawa pulang saja utk mendengarkan suara takbir lalu berlebaran di rumah. Kini Bu Ratmi bisa makan bersama Hana dan Sheila di meja makan. Tiba lah malam takbiran tiba setelah pada berbuka puasa.

Pada akhirnya Bu Ratmi bisa berlebaran bareng Hana dan Sheila. Bu Ratmi berterima kasih atas waktu yg diberikan utk berkumpul dgn keluarga tercinta di hari lebaran ini.

Hana dan Sheila baru pulang memberikan hadiah utk bu Ratmi, bu Ratmi hanya tertidur saja di kursi. Setelah dicek ternyata Bu Ratmi sudah meninggal dunia. Hana berkata eyang Sheila sudah tiada. Hana merenung kejadian lalu saat ibunya datang tak bilang-bilang ke rumah lalu memasakkan sesuatu yg banyak di rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online