Azab - Berkurban Demi Pujian, Tanah Kuburan Bandar Sapi Tamak Dipenuhi Air Keruh



https://m.vidio.com/watch/1446106-azab-berkurban-demi-pujian-tanah-kuburan-bandar-sapi-tamak-dipenuhi-air-keruh

Diterbitkan August 16, 2018

Habil (Baron Hermanto) adalah bandar sapi dan merupakan orang terkaya di kampungnya. Namun saat Didin (Jedi Saputra) ikut berjualan hewan kurban, omzet Habil menjadi menurun karena hewan kurbannya masih banyak yang belum laku terjual. Akhirnya, Habil menggunakan praktik nakal yaitu menggelonggong sapi-sapi yang kurus dengan air agar timbangannya naik. Meskipun Desi (Eva BP) sudah menasehatinya, Habil tetap teguh pada pendiriannya. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Azab - Berkurban Demi Pujian, Tanah Kuburan Bandar Sapi Tamak Dipenuhi Air Keruh 

#jedi saputra #eva bp #baron hermanto #azab

Baron Hermanto: Habil
Jedi Saputra: Didin
Eva BP: Desi
Daffy Putra Banyu: anak Desi/Habil
Cindy Banyu: anak Desi/Habil
Eny Surahman: Shinta,istri Didin
Budi Bejo: dokter yg menangani Didin
Faisal Sikumbang: polisi
Muhammad Baharmi: preman/maling
Deon Setiawan: penggali kubur

Habil jalan dgn menggunakan tongkat memanggil nama Desi sambil berkhayal dan halusinasi sbg orang terkaya di kampung, punya hewan ternak mati sekian akan tumbuh sekian.

Ibu-ibu pada bergosip di tukang sayur soal harga naik semenjak lebaran, katanya cuekin saja nanti jg rugi sendiri, mending tahu tempe katanya, saat itu Desi berbelanja. Habil di jalan seperti orgil yg digodain anak kecil. Habil tak mau diajak pulang oleh Desi krn pasti bakal diceramahi.

Habil di kandang sapi sambil berhalusinasi seolah habis jual hewan kurban, sapi-sapi di kandang sapi Didin, kebetulan ada Didin yg datang menegur bahwa Habil tak punya sapi lg. Habil msh mengklaim mengakui kandang sapi ini miliknya. Habil diseruduk oleh sapi saat Habil ke tengah kandang sambil berhalusinasi.

Habil meninggal dunia, warga sekitar tak mau menolong krn tau bagaimana Habil, Didin memohon agar menolong Habil. Saat jenazah akan disolatkan maka terjadi tiupan angin diiringi gempa.Pintu masjid sampai sulit dibuka.Masjid menolak utk menyolatkan jenazah Habil. Desi memberitahu warga bahwa Habil tewas di kandang sapi dan akan diceritakan.

Habil ini melihat hewan dagangannya blm laku juga sambil mandang ke pegawainya, ada pedagang hewan ternak lain di dekat lapak Habil, yaitu lapak Didin yg harga lbh murah. Habil menonton TV soal berita sapi yg digelonggong utk menaikkan berat badan.

Ujang, pegawai Habil ini disuruh menggelonggong sapi yg kurus agar jadi gemuk. Ujang ini takut krn dilarang pemerintah. Desi mendengar niat Habil yg akan gelonggong sapi lalu berusaha mengingatkan dan menegurnya.

Ada Pak Ustad datang ke lapak Habil yg kebetulan akan membeli sapi kurban. Pak Ustad ingin diberikan harga spesial, Habil memberikan alasan soal biaya perawatan sapi tsb termsk dokter, harga sapi yg ditawarkan Habil msh tinggi sehingga ingin cari di lapak lain. Ada ibu-ibu yg bergosip bhw lbh baik di Didin yg murah,krn diksh ongkir mahal di Habil meski dekat. 

Pak Ustad mampir lg ke lapak, Habil menawarkan sapi lg dan memberikan gratis ongkir. Sapi tsb berhasil di angkut.

Ada bapak (Alex Bernard) mencari peternakan sapi yg murah, warga menunjukkan ke ternaknya Pak Didin. Habil mendengarkan ini jadi tau cara kerja Didin dan hrs diksh pelajaran.

Habil datang ke peternakan Didin dgn marah krn Didin ini merampas rejekinya yg membuat pelanggan kabur, pdhl Didin sudah lama tinggal. Habil mengingatkan bahwa bibit sapi Didin ini dari Habil. Habil mengingatkan soal ayahnya lakukan kepada ayah Didin.Setelah ternak Didin berkembang, Didin dianggap curang. Didin berkata menghargai almarhum ayah Habil, tak berniat mencuri sama sekali. Didin diminta berjualan di tempat lain. Habil mengusir Didin agar pergi dari tempat tsb, anak buah Habil sempat menghabisi Didin utk peringatan, ada mas lain yg melihatnya lalu lapor warga sekitar bahwa Didin dihajar anak buah Habil krn mengambil rejeki Habil.

Warga memberitahu ke bu Shinta, istri Didin bahwa Didin ini lukanya parah krn digebukin anak buah Habil. Ini membuat Didin koma akibat traumatik ini. Shinta ini marah meminta pertanggungjawaban Habil di rumahnya untuk menjelaskan.  Desi diberitau oleh Shinta kalau Habil mengeroyok suaminya. Shinta akan seret Habil ke penjara, sebelum itu maka Habil akan menuntut Didin itu maling. Akibat keributan tsb ada petugas datang menyeret Shinta ke kantor polisi krn mengganggu ketenangan.

Habil mendengar Desi solat, katanya mendoakan agar Shinta keluar dari penjara dan Didin yg koma segera sadar. Desi akan mencabut tuntutan terhadap Shinta, kata penuntut bahwa Didin menyembunyikan anak ternak. Desi ini bertemu Shinta dan ingin berlutut atas perlakuan Habil. Posisi Desi ini serba salah jadinya. Didin ini ternyata sudah sadar di RS. Shinta sepertinya sulit memaafkan suami Desi, Desi memohon Didin yg sudah sadar agar memaafkan suaminya. Kata Didin ini hanya salah paham saja.

Habil marah memanggil nama Desi yg mengeluarkan Shinta dari penjara, Habil tak akan sungkan2 memulangkan Desi ke rumah ortunya jika mencampuri urusannya. Desi datang ke masjid bertemu panitia kurban sementara Desi hanya bisa berkurban satu, Desi menyarankan Habil agar berkurban tak hanya satu ekor saja. Habil sendiri enggan untuk mengeluarkan kurban, krn untungnya besar maka Habil akan menyumbang lagi. Habil ini tak perlu keluar uang lagi untuk dokter hewan, hewan yg sakit disumbangkan untuk kurban.

Tiba lah takbiran Idul Adha, pak ustad Bersama para warga berkumpul. Habil ini menyampaikan sepatah dua kata untuk memberikan sambutan sbg pengusaha ternak yg sukses. Habil meminta kepala dan pahanya ke tukang jagal, paha dan kepalanya untuk dijual lagi kata Habil, Habil memberikan uang tutup mulut kepada tukang jagal.

Sayuran di rumah berada diluar semua kata Desi, daging itu yg banyak di kulkas. Ternyata itu daging kurban. Daging kurban yg harusnya disumbangkan yg ada malah ingin dijual lagi oleh Habil.

Ada ibu warga yg datang ke rumah membawa kupon untuk meminta jatah daging kurban, Habil menganggap kupon ini palsu, bilang saja ingin meminta jatah lebih.  Habil malah mengusir ibu itu dari rumahnya. Desi langsung keluar memberikan bungkusan daging tsb beserta uang ke pada ibu warga yg datang meminta jatah.

Habil membereskan pakaian untuk Desi lalu mengusir Desi dari rumahnya krn mencampuri urusan Habil ini. Kedua anak Desi/Habil melihat Desi diusir, mereka pergi mengikuti ibu mereka. Ada bapak yg menawarkan hunian dgn murah, hunian tsb tidak gratis. Desi akan mengupayakan dgn berjualan nasi uduk utk menyambung hidupnya tanpa tergantung dgn suaminya.

Habil ini membawa daging ke toko daging dgn pemilik bernama Beni. Kata Habil ini kurban 3 sapi, kata pedagang bahwa dagingnya kurang sehat dan segar, kata Habil ini daging kemarin. Di toko daging para ibu2 sedang ramai membeli daging. Tak lama para pelanggan kembali dgn complain bahwa Beni dianggap mau jual daging sakit dgn warna biru, para ibu2 tak menjadi beli dan meminta uang dikembalikan. Beni merasa Habil membohonginya. Beni datang ke rumah Habil utk meminta ganti rugi, ini bukan urusan Habil lagi, uang yg sudah diberikan tak bisa diminta.

Beberapa waktu kemudian ada para pegawai datang ke Habil memberitau bahwa para sapi di kendang pada sakit dan mati. PAdahal sapi yg mati sudah disingkirkan utk kurban, padahal saat diperiksa baik2 saja. Dokter hewan didatangkan ke kendang sapi, kata dokter bahwa terkena penyakit. Setelah dilihat kondisinya bahwa terkena penyakit sapi gila. Ini dari virus, bakteri dan penyakit dari lahir. Disarankan agar menjagalnya agar tak menular sapi2 lain, daging jangan dimakan. Para pegawai disalahkan oleh Habil. Sapi msh sehat saja para pegawai tak digaji, para pegawai ingin menuntut keadilan agar gajinya dibayar lalu mereka memutuskan mengundurkan diri sekaligus menuntut hak gaji. Jika tak bisa membayar gaji maka para pegawai akan mengambil barang2 di rumah Habil, kulkas dan barang elektronik diangkut oleh para pegawai.

Sebulan kemudian sudah, para sapi sudah mati Habil krn terkena sapi gila. Habil esendiri berjalan linglung seperti orang gila. Wortel saja disangka tempe, uang 2rb disangka uang 5rb oleh Habil. Habil datang lagi utk beli daging ke tukang sayur, mengklaim daging itu adalah dagingnya.

Ada preman yg ingin beraksi di rumah Habil yg dikenal sbg bandar sapi terkaya. Habil memergokinya lalu berantem dengan preman tb yg sudah merampas perhiasan di laci kamar Habil, Habil ingin mempertahankan hingga babak belur oleh preman tsb.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Habil berjalan dgn tongkat dgn terhuyung2 seperti orang tak waras. Rumahnya dirampok hingga menjadi miskin. Habil meminta sumbangan ke warga lewat tapi tak mau memberikannya ke Habil. Habil mencari makanan ke tong sampah. Desi kebetulan lewat melihat seperti Habil, Desi datang mengajaknya pulang.

Demikian cerita Desi, semenjak kejadian itu lah Habil tak mau bertemunya dan anak2. Tak lama kain kafan Habil menjadi Kotor, warga menduga ini pasti krn azab. Warga disuruh ambil kain kafan yg baru namun blm dapat juga, sudah diambil beberapa kali kain jenazahnya Kotor lagi. Dgn keadaan apapun, jenazah Habil tetap dibawa ke pemakaman.

Makam Habil masih blm siap krn tanahnya keras untuk digali, tempat subur juga belum dapat juga. Pak Ustad menyarankan siram air agar mudah digali. PAcul sampai patah untuk menggali makam Habil, kata salah satu warga jangan2 ada sesuatu, pdhl biasa menggali ke tempat lain tak ada masalah. Liang lahat akhirnya keluar air setelah berhasil digali, tadinya lahan tandus sekarang jadi berair. Apapun yg terjadi lebih baik digali saja, kata pak ustad bahwa harus terus berusaha untuk memuliakan jenazah. Papan penutup tak bisa menutup jenazah krn ada batu besar kata para penggali kubur. Menyusahkan jika semasa hidup jadi orang medit, kata komentar salah satu warga. Tak lama batu diangkat, ada cairan putih yg memancar keluar. DEsi ikhlas dengan keadaan apa adanya memakamkan suaminya.

Pemakaman Habil pun akhirnya selesai juga, tinggal Desi Bersama kedua anaknya di makam. Desi dan anak2 pamit meninggalkan makam Habil, tak lama makam Habil menjadi hitam memercikan cairan hitam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online