AZAB - Penipu Investasi Bodong Yang Kakinya Membengkak Tewas di Dalam Mobil Yang Jatuh ke Jurang dan Terbakar


https://m.vidio.com/watch/1479429-azab-penipu-investasi-bodong-yang-kakinya-membengkak-tewas-di-dalam-mobil-yang-jatuh-ke-jurang-dan-terbakar

Diterbitkan September 25, 2018

Semasa hidupnya Beni telah menipu banyak masyarakat dengan kedok investasi. Banyak warga yang tergiur dengan janji keuntungan manis dari investasi bodong milik Beni. Warga pun beramai - ramai menyetor sejumlah uang dengan harapan bisa kembali berlipat - lipat. Tapi sayang mimpi para warga untuk mendapat keuntungan dari investasi itu pun sirna. lalu Azab apa yang akan meninpa Beni yang telah menyusahkan masyarakat? Simak kisah lengkapnya hanya dalam AZAB - Penipu Investasi Bodong Yang Kakinya Membengkak Tewas di Dalam Mobil Yang Jatuh ke Jurang dan Terbakar

#eni surachman #diar hendriyani #ditra marvie #Dangdut #INDOSIAR

Ditra Marvie: Beni
Diar Hendriyani: Bu Nanik, ibu Beni
Enny Surachman: ibu Aryo
Vlarissa Puteri: adik Aryo
Rahman Tolles: Pak Ustad

Beni ini sedang dibawa ibunya ketika sedang mengerang kesakitan diatas pickup, Beni menumpang gratis di mobil. Mobil ini menjadi mogok lalu berasap, Beni ini sudah tak sabaran. Mobil pickup ini tiba-tiba menggelinding mundur sendiri membawa Beni hingga mobil terjatuh ke dasar bukit dan meledak.

Bu Nani, Ibu Beni jatuh pingsan, salah satu warga takut dimarahi juragan/majikan akibat mobil hancur, ada Pak Ustad dan warga lain datang melihat kejadian tsb, Pak Ustad menjelaskan itu adalah warganya. Ibu-ibu bergosip mungkin ini adalah azab. Pak Ustad meminta ibu warga menyadarkan bu Nani krn bukan mahramnya. Bu Nani sadar menyebut nama Beni.

Beberapa waktu lalu, Beni ini baru saja keluar dari lapas dan diharapkan tak kembali ke lapas. Beni ingin agar orang tak tau jika dirinya mantan napi. Ada rekan yg menanyakan apakah sekolahnya sudah lulus, padahal sebenarnya baru bebas dari penjara. Beni kembali ke kontrakan namun sudah diusir oleh ibu kontrakan, TV dan kulkasnya sudah dijual. Beni bingung bagaimana nasibnya nanti, Beni berpikir utk pulkam, tak ada yg tau mantan Napi, Beni jg tak ada ongkos. Beni tiba-tiba melakukan penjambretan tas seorang ibu-ibu lalu kabur diatas mobil pickup. Beni dapat menikmati uang tsb lalu ditunjukkan ke ibunya bahwa sudah sukses.

Beni sedang di jalan tak sengaja bertemu temannya yg bernama Aryo, sudah 10 thn tak bertemu. Beni terlihat Aryo bahwa sudah sukses. Aryo berkata coba hbs lulus SMP ikut merantau, pasti bisa sukses. Bu Nani dah lama tak bertemu anaknya ini yg tanpa kabar sama sekali.

Orang di kampung sudah tau soal Beni sudah sukses di kota, mulai tau dari Aryo. Bu Nani ditegur ibu-ibu saat akan berbelanja, belanjanya sampai banyak. Bu Nani terlihat warga ibu lain yg berbelanja, Bu Nani ingin mengadakan syukuran. Beni merahasiakan soal dirinya mantan napi, taunya kerja merantau diluar kota.

Beni menghimbau ke warga soal mulai dari 0 merintis di kota yg kejam, Beni mengaku selama ini menjadi manager. Beni berjanji utk memajukan desa ini dgn investasi. Beni menjanjikan keuntungan berlipat dgn investasi. Kata Beni dgn ini bisa dapat banyak uang tanpa kerja keras.

Kehadiran Beni kata Bu Nani membuat warga senang. Kata Beni ada bisnis yg bagus di kota dan akan dilipatgandakan soal uang yg didapat. 

Sebulan kemudian, Beni menyerahkan uang hasil keuntungan tsb agar percaya. Seorang ibu menyerahkan uang ke Beni untuk melakukan krn merasa untung, ada bapak lagi bernama Amir juga mendapat uang keuntungan lalu menambahkan jumlah investasi dari hasil jual tanah.

Aryo memperhatikan Beni seperti ceria dan tak ada beban. Beni memberikan uang kepada Aryo sebanyak itu, katanya itu hasil investasi. Kata Beni bisa beli rumah dan tanah yg bagus, Aryo malah tertarik investasi.

Beni dapat membeli motor baru, terlihat ada warga yg melihat Beni beli motor baru. Ada warga lain yg membuktikan soal investasi ke Beni mendapatkan keuntungan, nama Beni sudah tersebar sampai ke kampung sebelah. Beni senang dgn uang yg banyak, Bu Nani seperti memergoki Beni yg mendapatkan uang itu darimana dan untuk apa, Beni merasa risih.

Beberapa bulan kemudian, ada warga yg berdemo menuntut hasil investasi yg blm didapatkan jg. Beni mengaku dari pihak sana belum membayar. Untungnya warga bisa dikibuli oleh Beni.

Tak lama ibu-ibu menegur bu Nani memberitahu soal keuntungan investasi belum dibayar oleh Beni, Beni ini menjadi susah ditemuin. Beberapa hari kemudian, Bu Nani menemukan ada amplop berisi pembebasan bersyarat. Beni ini baru saja pulang, Beni menolak utk berbicara.

Beni mencari soal ada amplop surat, Beni menanyakan surat pembebasannya. Bu Nani memang mengambil surat tsb. Bu Nani jadi selama ini baru tau jika Beni ini mantan napi.

Beni bergerak akan keluar mencari investor, Aryo datang menegurnya. Beni memberikan uang blm seluruhnya. Aryo malah ditawarkan mencari investor diluaran. Beni menghimbau ke warga utk investasi, daripada capek memcangkul dan menggarap lahan.Aryo mengaku salah 1 yg mendapatkan keuntungan. Aryo ini menolak utk membodohi warga. Aryo menolak krn hasil investasi tak dikembalikan.

Rumah Aryo ini mengalami kebakaran. Aryo meloloskan diri bersama ibu dan adiknya, kebetulan ada Beni lewat. Beni menawarkan Aryo sekeluarga utk tinggal di rumahnya, Beni yg sebenarnya membakar rumah Aryo. Dgn ini bisa memanfaatkan sbg pembantu.

Adik Aryo ini disuruh Beni utk menjadi tukang minta-minta di jalan, atas dalih balas jasa krn dikasih tumpangan. Ibu Aryo pun disuruh membersihkan di rumah Beni. Aryo bingung semenjak tinggal di rumah Beni ini disuruh bekerja, tak sempat tanya apa-apa ke adik dan ibunya.

Aryo disuruh Beni utk mencari investor krn Aryo sudah tinggal di rumah Beni. Kata ibu Aryo bahwa Beni adalah majikan keluarga Aryo. Aryo sebenarnya tak mau bekerja dgm Beni. Ada mas yg menolak investasi krn tak mendapatkan apa-apa, mas tsb mengatakan penipu, Beni malah mengancam bahwa keluarganya akan dihabisi jika tak memberikan uang investasi.

Ibu Aryo berkata ke Bu Nani kagum ke Beni soal bisnis, sekaligus bercerita soal ada tetangga yg kena penipu investasi bodong. Bu Nani baru tau dan sadar, bahwa ada warga yg menginvestasikan uangnya.

Bu Nani memergoki Beni yg sedang menghitung uang bersama Aryo, Bu Nani ingin Beni mengembalikan uang tsb, Beni mempertahankan uang itu hingga ibunya terdorong jatuh. Beni tak mau menolong ibunya krn tau pasti ibunya hanya pura-pura. Yg ada malah ibu dan adik Aryo yg membawa ke RS. Aryo berpikir ada anak yg setega ini kepada ibunya.

Bu Nani berbicara kepada Aryo, Bu Nani menyerahkan uang kepada Aryo lalu meminta tolong utk mengembalikan uang tsb ke warga. Salah satunya ada uang Aryo jg. Bu Nani memberikan buku catatan juga ttg siapa yg investasi.

Aryo bersama ibu dan adiknya mengajak tinggal lg di rumahnya, ini uang adalah hasil dari uang yg kembali, Aryo tak perlu tinggal lg di rumah Beni. Aryo bergerak mengembalikan uang investasi ke para warga. Ada yg kurang uangnya dan akan dicari kekurangan kata Aryo.

Ada bapak warga membawa jirigen minyak, melihat amplop coklat jatuh, ternyata Beni adalah mantan napi, bapak tsb akan lapor pak kades. Pada malam hari ada mas bernama Ari dikira pengemis, ternyata ingin memberikan uang investasi.

Sehari kemudian ada seorang mas yg datang utk menanyakan uang hasil investasi, pdhl janjinya dari Beni ini minimal 3 hari. Beni merasa orang ini mudah dibohongi, Beni lalu meminta menambahkan uang investasi lagi. Ari padahal butuh uang lebih banyak lagi. Ari berkata ibunya bahwa butuh uang utk digandakan, Ari malah berpikir utk membawa sertifikat rumah tsb demi investasi.

Ari berada di rumah Beni utk menuntut uang hasil investasi, uang yg diberikan Beni ini msh kurang, alasan Beni namanya bisnis kadang untung kadang tak dapat sama sekali. Ari dikabarkan oleh bapak warga lain soal ayahnya sekarat, Ari pikir dgn uang hasil investasi bisa menyelamatkan ayahnya tapi ternyata terlambat sudah, ayahnya sudah meninggal dunia. Para warga melayat ke rumah Ari, berkata ini semua gara-gara yg membuat 1 nyawa melayang. Di dlm rumah ada Aryo juga, warga membawa obor lalu membakar rumah Beni (tak sampai hangus), Beni kabur dari kejaran warga hingga kaki menginjak sebuah benda tajam dan kaki Beni kesakitan, RS masih jauh dari lokasi.

Luka Beni cukup parah, syaraf terjepit dan pembuluh darah pecah, Beni harus dioperasi di RS lain krn peralatan di klinik ini terbatas. Beni ditarik oleh gerobak yg ada. Rumah Beni ini hanya berantakan saja dan tak hangus, Aryo lah yg mendorong gerobak utk menolong Beni.

Beberapa waktu kemudian ada warga lain yg datang, mengetahui Beni msh tinggal di rumah ini. Warga  ingin mengusir Beni dari rumahnya sendiri, Bu Nani bersama Aryo mendorong gerobak kecil membawa Beni. Warga enggan membawa Beni ke RS. Kebetulan ada mobil pickup lewat, Bu Nani meminta mas yg naik mobil pickup mengangkut Beni, Aryo yg tak ikut.

Demikian cerita Bu Nani kepada warga dan Pak Ustad. Tak lama hujan turun, Pak Ustad beserta warga berjanji akan evakuasi jasad Beni. Belum sampai di akhirat saja sudah terbakar kata warga sekitarnya.

Para warga membawa jenazah Beni, ada membicarakan bahwa untung tak jadi dijodohkan dgn Beni, seperti Fatimah yg menjodohkan adiknya m Tak lama ada gempa dan angin kencang yg membuat keranda jenazah Beni jatuh ke makam ayahnya Ari.

Keranda jenazah Beni ini terbawa oleh angin puting beliung hingga terjatuh ke sebuah tempat ketika akan dibawa lg ke tempat pemakaman, diawali oleh petir. Tak lama petir menyambar jenazah Beni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online