Sinema Pintu Taubat - Tukang Siomay Bangun Masjid

Sinema Pintu Taubat - Tukang Siomay Bangun Masjid

https://m.vidio.com/watch/341297-sinema-pintu-taubat-tukang-siomay-bangun-masjid

Diterbitkan May 10, 2016

Sinema pintu taubat hari ini yang berjudul Tukang Siomay Bangun Masjid bercerita tentang kehidupan Hendri dan keluarganya. Ayahanda Hendri (Poco Buwono) yaitu pak Broto mempunyai niatan baik untuk membangun sebuah masjid. Namun sayang, pak Broto tiba-tiba saja mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Sebelum meninggal, pak Broto memberikan amanat kepada anaknya Hendri untuk menuruskan niatannya membangun masjid. Melihat pekerjaan suaminya yang hanya bekerja sebagai tukang siomay, Anggi (Marcia Pohan) tidak yakin bahwa suaminya akan berhasil melaksanakan amanat dari mertuanya itu. Lain hal dengan sang ibu, Bela ( Celeria ) anak dari Hendri dan Anggi meyakini bahwa ayahnya bisa melaksanakan amanat tersebut dan berniat membantu sang ayah untuk mencari dana pembangunan masjid. Apakah Hendri akan berhasil menjalankan amanah untuk membangun masjid?

#celeria #marcia pohan #Ponco Buwono #sinema pintu taubat

Ponco Buwono: Hendri
Marcia Pohan: Anggi
Alam Sambas J: Pak Broto, ayah Hendri
Cerelia: Bela
Nardirey: pegawai pembangunan masjid
Fredy Amin: Bram, adik Hendri
Faisal Sikumbang: pegawai pembangunan masjid
Alexander Benny: dokter Bram
Anto Ahmad: donatur bangun masjid sebesar 100 juta

Pak Broto ini sedang memandu para warga utk pembangunan masjid, tiba-tiba saja Pak Broto merasakan sakit di dadanya. Sementara Hendri yg lg jualan siomay ini merasakan firasat buruk dgn jatuhnya piring hingga pecah, ternyata Pak Broto masuk RS.

Hendri menelepon Bram yg sedang di luar negeri, memberikan kabar soal ayah mereka masuk RS dan keadaan kritis. Bram tak bisa pulang krn sudah keseringan izin, takut dipecat.

Pak Broto memiliki permintaan kepada Hendri utk melanjutkan pembangunan masjid, lama selesainya tak apa-apa asal masjid itu jadi, Pak Broto merasa tak kuat lagi. Pak Broto lalu meninggal dunia (usia 63 thn).

Bram lalu telf Hendri balik, Hendri memberitahu bhw ayah mereka sudah meninggal. Bram tak bisa datang saat terakhir dan pemakaman ayahnya, setelah kontrak kerja selesai ini maka Bram akan datang ke makam ayahnya. Pak Broto ini baik dan dermawan, niatnya akan mendapatkan pahala kata para pegawai/warga. Hendri teringat akan pesan alm ayahnya bahwa akan bertanggung jawab melanjutkan pembangunan masjid. Kata Anggi bhw suaminya hanya tukang siomay saja apakah bisa.  Bela akan dukung ayahnya, Anggi ini ga setuju dgn Pak Broto wkt msh ada.

Hendri terus semangat berjualan siomay keliling dgn sebagian hasil ditabung utk pembangunan masjid, Bella juga ikut menabung membantu pembangunan masjid. Saat tabungan cukup ini sebagian uang utk melanjutkan pembangunan masjid. Hendri nyicil dulu membeli bahannya. Hasil sumbangan warga sudah ada tetapi blm cukup utk rampung semuanya. 

Ada bapak2 berbicara bahwa tanah wakaf milik mertuanya bernilai ratusan juta jika dijual, bisa kaya mendadak dan tak perlu jualan siomay, Anggi mendengarnya. Bella meminta uang utk beli buku, kebetulan Hendri ada rejeki lebih. Hendri berkata sudah menyisihkan utk uang jajan Bella, uang bulanan, sisanya utk bahan bangunan masjid. Begitu Anggi dengar bangunan masjid, Anggi langsung sewot dan ingin pembangunan dihentikan. Kata Anggi hidup sudah pas2an, yg bisa bangun adalah orang berduit. Anggi tak mau uang bulanannya berkurang sedikit pun, jika berkurang maka tanah tsb hrs dijual kata Anggi. Hendri yakin tanah tsb tak akan terjual, Hendri yakin bersama warga bisa membangun masjid.

Hendri berdoa utk dipanjangkan umur utk bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan memenuhi wasiat mendiang ayahnya.

Anggi minta dibelikan hp baru krn ibu-ibu arisan hpnya bgs. Hp yg baru katanya 2 juta, jika tukar tambah hanya tambah 1.5 juta, bilang ga sanggup, inginnya bahan bangunan masjid. Anggi memberikan waktu seminggu agar Hendri bisa belikan hp baru. Anggi yakin rencana ini berhasil.

Hendri berdoa agar dilapangkan rejeki agar bisa bahagiakan istrinya. Sebagian uang sengaja ditabung lalu pisahkan utk masjid dan beli hp. Sudah seminggu ini Anggi menagih janji. Anggi yakin Hendri tak bisa belikan hp. Ternyata msh kurang 100 ribu. Kata Anggi mending terus terang saja. Hendri cek uang yg blm dicelengin pas 100rb. Bella liat ibunya beli hp baru, mumpung ada Hendri, Bella diminta beli hp baru. Bella tak butuh sekali krn ke sekolah ga boleh bawa hp, mending tabung utk bangun masjid. Anggi merasa rencana gagal, Anggi akan terus tekan Hendri sampai tak sanggup memenuhi kebutuhannya.

Anggi ini ingin dibelikan emas, kata Hendri kumpulkan duit dulu, Anggi memberikan waktu 3 hari. Hendri dilarang protes oleh Anggi. Hendri ke belakang ambil kecap, Anggi lalu mengakali dgn gembosin sepeda Hendri agar tak bisa jualan dgn dagangan tak habis pasti Hendri akan jual tanah warisan tsb.

Hendri bawa sepeda hingga oleng. Ada ibu-ibu yg tertarik beli siomay utk hajatan, yaitu 200 porsi. Ibu tsb minta no tlf hp Hendri. Hendri bersyukur krn Allah memudahkan rejekinya.

Anggi ini asyik dgn hp barunya. Hendri blk cepat, katanya dpt pesanan 200 porsi utk hajatan, bkn hanya gelang emas tetapi bahan bangunan. Hendri minta bantuan tenaga utk bikin siomay, Bella lah yg akan bantu.  Hendri dapat memenuhi pesanannya dibantu Bella. Hendri memberikan uang kepada Anggi dan jg bahan bangunan tambahan. Anggi dari jauh hanya sewot, tak blh jadi ini masjid, nanti gagal kesempatan jadi orang kaya. Anggi akan cari ide lain.

Hendri baru pulang tak lama ada motor, Bella juga tak tau ini motor siapa. Anggi mengakui baru beli motor tapi nyicil. Bayaran tak lama, jika DP kecil, cicilan besar 2.1 jt/bulan. Darimana utk cicilan itu, katanya beliin gelas emas sanggup. Hajatan kata Hendri tak mgkin tiap hari. Bella bertanya mengapa beli motor, kan tak butuh bgt. Anggi kshtau bahwa motor ini hrs dibayar, jgn sampai ditarik.

Anggi yakin rencana akan berhasil, jika tak bisa bayar cicilan motor, motor ditarik dealer, saat itu pembangunan masjid ditunda, saat itu tak ada pilihan maka tanah dijual. Anggi ngomong dan senang sendiri. Bella mendengarnya bahwa ibunya beli motor utk menghalangi ayahnya bangun masjid. Bella mengingatkan dari guru agamanya kalau belanjakan uang di jalan Allah, maka kebutuhan akan terpenuhi. Anggi bertanya mana buktinya, hidup begini saja. Anggi berkata melakukan ini demi masa dpn Bella, jika ampe detik ini tak jual tanahnya. Anggi mohon utk bantu ibunya, bujuk ayahnya agar jual tanah. Hendri mendengar dari blk pintu. Bella tak mau bujuk ayahnya.

Hendri bangga kepada Bella, bahkan Bella ingin bantu ayahnya jualan siomay. Kata Hendri cukup bantu doa saja. Hendri jualan dari pagi hingga malam. Tiba-tiba Hendri merasakan pucat terlihat oleh Bella, Hendri hanya sedikit pusing, Hendri merasa baik-baik saja, Bella ingin temenin ayahnya jualan. Kata Anggi, ga perlu temenin ayahnya.

Hendri memaksakan jualan meski kondisi kepala pusing.Lalu Hendri jatuh pingsan. Bella jg bilang apa, lbh baik ayahnya istirahat saja. Anggi berkata jika paksain jualan. Cicilan motor ga perlu pikirin, kata Anggi tinggal jual tanahnya. Bella akan gantiin ayahnya jadi tukang siomay, Anggi tak rela. Bella janji akan jualan setelah pulang sekolah, hingga ayah Bella sembuh.

Hendri jualan siomay ini di depan rumahnya, Anggi liat blm banyak. blm banyak yg tau kata Hendri. Kalau begini terus kata Anggi hrs siap-siap jual tanah tsb. Hendri menghitung pendapatan kerja di rmh, Anggi tak mau uang bulanan berkurang. Kata Hendri ini berkat bantuan Bella, ada lbhnya ditabung utk bangun masjid.

Bram tak lama pulang dari luar negeri. Anggi duga pasti uang banyak dan ingin pamer. Bram tak seperti teman-teman krn tak bawa uang sama sekali, Bram lbh sering sakit-sakitan, katanya mau buka rmh makan tapi perlu modal. Anggi blg ga ada utk pinjam uang, Bram menawarkan utk jualan siomay, bisa bantu2 bangun masjis sesuai wasiat ayah mereka.

Bram baru saja jualan, badan terasa pegal, baru tau rasanya jadi penjual siomay keliling. Kata Anggi bhw Bram bisa dapat uang lbh, tanah yg akan dibangun masjid blm diwakafkan, sertifikat ada di Hendri  Kata Anggi bhw hak sama atas tanah tsb, mau jual atau bangun resto itu bisa. Jika tanah dijual, Bram katanya tak perlu keliling jualan siomay, bisa buka 3 resto.

Bram berkata ingin jual tanah, uang utk modal usaha. Hendri berkata tak setuju krn tak sesuai wasiat ayah mereka utk bangun masjid. Anggi ingin mengakali sebuah jurus jitu. Bram ini kata Anggi pingsan, Bram disuruh pura-pura sakit. dulu wkt krj, Bram pernah operasi pengangkatan tumor di perut, kata Bram ini biaya mahal bisa puluhan juta. Kata Anggi tak ada pilihan selaen jual tanah. 

Utk urusan RS, Anggi akan urus. Anggi suruh Hendri cabut plank lalu tulis dijual. Acting Anggi ternyata bagus, tapi ternyata Bram malah sakit beneran. Bella pun datang, Bella diminta samperin ayahnya.

Dokter memberitau bahwa luka bekas operasi lalu, luka terbuka lg. Dokter sudah ksh obat penenang. Bram mengerang kesakitan lg. Hendri bertanya lg kepada Bram apakah pernah membuat dosa kepada orang lain yg menyebabkan penyakit. Bram mengakui, punya dosa besar kepada alm ayah, Bram dibujuk Anggi. Bram td pura-pura sakit agar Hendri mau jual tanah utk bangun masjid. Kata Hendri bahwa Bram hrs bertaubat dan bantu pembangunan masjid. Anggi tak mau berdoa utk bantu pembangunan masjid.

Bram sudah baikan, maka bisa ikut jualan utk percepat pembangunan masjid. Anggi mendengarnya merasa tak tahan lagi. Hidup tak soal uang kata Hendri. Anggi tak mau hidup miskin, drpd lama-lama hidup, Anggi memutuskan pergi dari rumah. Kepergian Anggi tak dapat dicegah lagi.

Hendri bersama Bella dan Bram menempel plank utk mencari Anggi yg hilang krn kabur dari rumah. Mereka berdoa agar Anggi dapat ditemukan. Baik Hendri maupun Bram berjualan siomay lalu hasil mereka tabungkan ke celengan utk pembangunan masjid.

Uang celengan penuh uang tsb akan dibelikan bangunan masjid. Bram tiba-tiba merasa sakit dan terjatuh. Kata dokter ada tumor yg parah, dulu blg sudah dioperasi, tumor ini hrs dioperasi. Uang operasi Bram tak ada jalan lg selaen dari tabungan bangun masjid. Mengapa byk halangan utk bangun masjid. Bram minta maaf jika menghambat proses pembangunan masjid. Ini sudah tanggungjawab Hendri sbg kakak. Bella akan bantuin ayahnya ini jika Bram tak bisa membantunya. 

Hendri mulai dari 0 lg utk nabung demi pembangunan masjid.Hendri jg tak lupa sedekah kepada kaum fakir miskin. Para fakir miskin hanya mendoakan agar segala urusan Hendri dilancarkan Allah.

Pegawai menanyakan bahan bangunan sudah habis. Biaya pembangunan banyak bgt, kata warga sampai kapam bisa mengumpulkan lg. Hendri merasa benar bahwa butuh uang banyak. Tak lama ada seorang bapak yg menyumbang pembangunan dlm bentuk cek, sebesar 100 juta, lbh dari cukup katanya.

Bella membawakan makanan dan cemilan utk para tukang saat pembangunan masjid hingga masjid akhirnya rampung. Masjid yg dicita-citakan dapat tercapai sesuai wasiat Pak Broto, Bella sedih ibunya blm datang juga.

Bram sudah sembuh maka bisa melanjutkan utk cari Anggi. Bella berdoa dan memohon agar ibunya dikembalikan. Bella ingin ayah dan ibunya seperti dahulu lg. 

Bram dan Hendri mulai giat lg berjualan siomay sambil mencari Anggi yg hilang. Bram berpikir bahwa Anggi memang sengaja menghindari krn Hendri blm sukses dan Anggi tak mau hidup susah. Hendri akan terus-menerus berjualan siomay dari pagi hingga malam.

Bram mengabarkan bahwa ada orderan siomay 1000  porsi, keuntungan utk beli sepeda dan gerobak, buat warung siomay lalu perbanyak jualan dgn gerobak. Bella jg setuju dan akan ikut bantu. Jika Hendri sudah sukses mana tau Anggi akan kembali.

6 bln kemudian, Hendri jadi sukses, jadi juragan siomay dan warung siomay, 29 gerobak siomay. Jika membangun di rumah Allah maka rejeki akan dimudahkan. Dari kejauhan Anggi memantau dgn mengenakan hijab bahwa suaminya berhasil. Anggi tak nyangka begitu membangun masjid maka jadi orang sukses pdhl selama ini Anggi yg menghalangi. Hendri berkata tak berhasil menemukan Anggi. Tak apa hidup susah asal hidup bersama.

Bella seperti melihat ada Anggi.  Hendri melihatnya. Bella dan Hendri membutuhkan Anggi, Anggi merasa tak pantas jd istri Hendri. Anggi malu krn byk salah, Anggi yg menghalangi utk bangun masjid. Anggi terus pergi lalu bertaubat di dlm masjid. Anggi berjanji kepada Allah akan meramaikan rumah Allah. Anggi akan selalu dukung suaminya. Hendri senang mendengarnya dari Anggi. Anggi ingin minta maaf, ingin dibimbing jadi istri soleha dan ibu baik utk Bella. Jaga masjid ini dgn solat berjamaah dan tadarusan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online