PB PENGRAJIN KURSI PINGGIR JALAN SUKSES MENJADI DESAINER INTERIOR TERNAMA

PB PENGRAJIN KURSI PINGGIR JALAN SUKSES MENJADI DESAINER INTERIOR TERNAMA*

Sutradara : Sani

Galang : _Brian Austin_
Popong : _Uci Bing Slamet_
Cepi : _Ditra Marvie_
Nita : _Mariana Putri_
Willy....Alam Sambas J.
Doddy Chan: ayah Galang/Cepi
Rommy Kambey..pegawai Galang

Galang baru diterima di fakultas Teknik, ibunya berharap cita2 Galang tercapai. Bu Popong berasakan kiosnya belakangan ini sepi sedangkan Cepi sedang melayani pelanggan.  Cepi mengambil calon pelanggan Galang. Sementara bapak Galang dan Cepi di rumah sedang sakit2an. Galang ini tak bicara sebenarnya masalah kios, takut bapaknya kecewa dan kepikiran.

Obat bapak Galang ini habis, Galang berkata soal blm ada barang yg laku ini krn Cepi. Bu Popong msh bisa maklumi bahwa ini blm rejekinya. Galang membutuhkan biaya besar utk kuliah, bu Popong bingung gimana mencari uang. ADa pelanggan yg meminta gantirugi kepada bu Popong di kios, katanya kursi jelek ini dijual. Pelanggan itu tau bahwa bu Popong itu ibunya Cepi. Cepi ini tak mau gantirugi, bu Popong padahal sudah mengingatkan dan menegur Cepi.

Galang memberikan form pendaftaran 10 juta, bu Popong berkata akan mengusahakan. Cepi mendengarnya lalu berkata bahwa keluarga mereaka adalah orang biasa, harus sadar diri ini siapa. Cepi seperti mematah semangat Galang. Kalau Galang kuliah nanti ujung2nya juga usaha kursi, bagi Cepi itu semua tak penting.

Popong ini ke kamar melihat suaminya ini seperti pingsan, Galang juga ke ruangan. Galang ingin bawa bapaknya ke RS, bapaknya hanya ingin panggil Cepi krn ada amanah yg harus disampaikan. Galang bergerak ke rumah Cepi, Galang meminta Cepi dating ke rumah krn bapak mereka krn ada amanat yg akan disampaikan. Bapak mereka pesan kalua bapak mereka sudah pergi maka harus akur, bapak mereka tak punya harta, atur menurut syariat agama asalkan kios jangan dijual. Bapak mereka punya hutang kepada supplier yg harus diselesaikan, bapak mereka berjanji utk membuatkan kursi dan meja utk anak2 Yatim yg sekolah di pesantren pak ustad, bapak mereka meminta Cepi dan Galang melaksanakan amanat bapak mereka, tak lama bapak mereka meninggal dunia.

Ada yg Cepi perlu bicarakan ke Popong dan Galang utk bagi warisan, bapak Galang dan Cepi baru saja meninggal, makam masih basah, Cepi sudah langsung ingin bagi warisan. Cepi ingin rumah tsb dijual, begitu juga kios. Galang berkata gimana jika rumah dijual, akan tinggal dimana. Cepi yg serakah akan harta ingin rumah yg ditempati ibunya itu dijual, maka Galang dan ibunya akan ngontrak.

Uang hasil penjualan rumah ini dibagi rata, ini utk menjaga imej saja. Cepi ini sudah memiliki rencana khusus yg akan dibisikkan ke Nita, istrinya. Bu Popong memberikan uang kepada Galang utk menyelesaikan hutang2 alm bapak. Bu Popong mengingatkan soal jual kios, Galang ini berkata jangan jual kios tsb, Galang sampah melupakan masa depan utk kuliah demi memenuhi wasiat alm bapaknya, Galang tak akan biarkan ibunya ini bekerja.

Tiba lah malam hari Galang dan ibunya akan berangkat pengajian, Cepi sudah mengendap2 di rumah kontrakan tsb lalu masuk dgn kunci serep lalu bergerak ke kamar utk mencari dimana uang tsb diletakkan hingga menemukan ada amplop uang yg banyak. Galang dan ibunya baru pulang melihat ada kamarnya itu berantakan, ternyata uangnya hilang di lemari. Galang menelpon Cepi soal kejadian kerampokan, Galang meminta Cepi utk membayar utang2 bapak mereka ini tetapi Cepi seperti lepas tangan begitu saja.

Kios Cepi belakangan jadi sepi, sementara pelanggan pada ramai di kios Galang. Galang dapat melunasi hutang ke para supplier, terlihat lebih maju usahanya bahkan lebih ramai dari usaha kakaknya. 

Ada ibu yg datang ke kios Galang saat Galang dan ibunya sedang solat, Cepi dan Nita datang ke kios tsb berusaha utk menjelek2an produk Galang tetapi malah ibu itu tau niat Cepi ini agar pembeli pindah ke kios Cepi, ibu itu tau soal kualitas barang di kios Cepi. Galang dapat menyedekahkan kursi dan meja ke panti yg dikelola pak ustad. Nita berteriak krn ada kursi kayu yg dijual ada kutunya.

Ada Pembeli datang ke kios Galang, Cepi ini diam2 menaburkan kutu ke produknya Galang. Tak lama ada bapak2 yg datang utk melunasi pembayaran furniturenya. Bapak tsb ingin lihat barangnya dahulu, bapak tsb pernah bilang ada kutuan lalu coba liat barang2 yg lain.Begitu diangkat itu kutuan, Galang juga heran mengapa furniture tsb ada kutunya, bapak itu meminta uangnya kembali, Galang dibilang sbg penjual yg licik. Tak lama Pak Ustad datang mengatakan bahwa meja dan kursi yg dikirim itu rusak, Galang diminta pak ustad utk memperbaikinya, Galang bersedia. Cepi melihat Galang ini sudah susah masih sok2an jadi orang baik.

Galang terus bekerja keras membuat furniture dgn tangannya sendiri, pada akhirnya di pesantren sudah memiliki meja dan kursi. Pak Ustad berterima kasih krn Galang sudah memenuhi amanat dari alm ayah Galang. Keesokan harinya ada pembeli, Galang sudah poles menjadi anti kutu. Cepi melihat ini Galang masih berani buka toko. Nita ingin Cepi melakukan sesuatu, jangan sampai kalah.

Pada suatu malam ada seorang bapak bernama Pak Nurdin naik pickup dihadang oleh preman, mobil tsb dibegal dan dibawa oleh preman tsb. Galang menunggui pak Nurdin di kios soal pak Nurdin yg blm juga datang. Pak Nurdin datang ke kios Galang dgn babak belur, katanya baru saja dirampok, mobil dan kayu dan barang ada di dalam ini dirampas. Pak Nurdin tidak tau ciri2 perampok tsb.

Galang harusnya mengirim kayu pada malam itu, Galang berkata ke ibunya soal dirampok, pesanan sedang banyak, Galang bingung bagaimana utk bahan2 kayu. Ibu Galang memberikan kenalan soal supplier kayu yg bagus, kenalan alm ayah Galang.

Cepi dan Nita berjalan melihat Galang yg kelihatannya tak berani buka kios lagi. Nita melihat ada mobil pickup mengantar bahan kayu. Cepi mengenali itu anak Pak Ridho. Cepi berbisik ke anak Pak Ridho. Sementara Galang ini malam2 mengirim lemari ke pak ustad utk di pesantren, tak lama datang lah pak Willy datang ke pesantren, ini lah Galang yg diceritakan waktu itu. Pak Willy ingin memesan banyak utk resort di Anyer, uang muka akan diberikan kepada Galang.

Galang ini menelepon utk pesan kayu lagi sekitar 20 kubik, utk kali ini krn jumlah banyak makanya hrs cash krn keuangan sedang sulit. Dgn ini anak Pak Ridho akan hubungi Cepi utk kabar bagus, malam ini juga maka akan beraksi.

Galang ini melihat ke masjid belum ada mimbarnya, Galang menawarkan akan membuatkan mimbar. Galang baru pulang, ada polisi datang ke rumah. Galang diminta ke kantor polisi utk dimintai keterangan atas kasus pencurian kayu, berdasarkan saksi maka Galang adalah otak dari pembalakan liar. Bukti ada truk berisi kayu yg dibongkar di depan kiosnya. bu Popong meyakinkan bahwa Galang tak melakukan itu, Galang akan berusaha buktikan jika tak bersalah.

Pak Willy ke kios Galang ini melihat kiosnya tutup, kebetulan ada Cepi dan Nita datang. Mereka berkata soal Galang ini ditangkap polisi krn kasus pembalakan kayu, mereka menunjukkan rumah ibu Galang. Pak Willy bertamu ke rumah Galang, ibunya membenarkan soal Galang ditangkap polisi. Galang pun akhirnya bebas. Galang berhasil membuktikan jika tak bersalah, uang Galang lenyap dibawa oleh supplier kayu itu. Pak Willy ini kecewa kepada Galang, Cepi datang sbg pahlawan bahwa akan menggantinya. Kalau ada masalah, tak akan segan2 menuntutnya. Begitu Pak Willy pergi, Galang berterima kasih kepada kakaknya tetapi ternyata Cepi malah hitung2an, semua itu tak gratis, malah Galang harus merelakan kiosnya itu utk Cepi.

Galang mencintai pekerjaannya ini membuat kursi dan meja, Galang sedih bhw kios satu2nya sudah tak ada. Bu Popong berusaha menguatkan Galang, segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah. Galang bekerja keras membuat furniture di depan rumahnya ini. Galang sedang membuat kursi kecil utk dijual keliling, Galang menawarkan ke para warga sekitar tetapi malah diremehkan soal kayunya paling pakai kayu curah. Cepi dan Nita naik motor hanya bisa mengintip dan meremehkan.

Tiba lah akhirnya Galang memberikan mimbar utk masjid, padahal Galang ini sedang ada masalah. Pak Ustad memberikan tromol masjid tetapi Galang menolak krn ikhlas mengerjakan ini.

Pada malam hari ada ibu2 yg minta tolong Galang utk memperbaiki meja dan kursi yg rusak, ibu tsb tak punya uang. Galang ikhlas dan menggratiskan. Cepi dan Nita naik motor dari jauh hanya bisa ketawa dan senyum saja melihat Galang yg kerja gratisan, Galang hanya mau dibayar pakai doa saja, gimana bisa kaya.

Sebulan kemudian sudah berlalu, Galang memberikan disain ke para bapak2, contoh kemarin sudah meningkatkan penjualan. Bapak tsb ingin memsan 4 set, bapak lain juga memesan jumlah yg kurang lebih sama. Pesanan furniture lumayan banyak. Ibunya menyarankan utk ambil pegawai dari warga sekitar sini krn pesanannya lumayan banyak. Galang lalu setuju utk menggaji para pegawai dari warga sekitar rumahnya ini.

Cepi naik motor memandang ke rumah kontrakan, ternyata Galang ini bangkit setelah membuatnya masuk kantor polisi. Bu Popong menyarankan Galang utk kuliah lagi, krn kerja di lapangan sudah ada pengalaman, coba kuliah sambal kerja saja, Kebetulan Galang sudah daftar di universitas yg ditunjuk di brosur, Galang akan kuliah meskipun kelas karyawan. Menuntut ilmu bukan hanya melekat di memori, tetapi mengaplikasikan di dunia nyata. Galang ini mengingatkan ke pegawainya pada waktu azan Zuhur ini utk solat dan istirahat sementara Galang berangkat kuliah.

Cepi ini datang diam2 utk merusak mesin pembuatan kayu milik Galang. Saat pegawai Galang ini bekerja, mesinnya ini meledug hingga mengalami kebakaran di depan teras rumah. Bu Popong jatuh pingsan Akibat kebakaran yg terjadi di depan teras, pegawai laen memanggil warga sekitar.

Galang ke RS menanyakan keadaan ibunya di RS kepada pegawai, katanya hanya shocked saja. Pemilik ibu kontrakan ini jadi marah, meminta bertanggungjawab atas rumah tsb.  Para pegawainya yg baik hanya bisa menenangkan Galang agar bisa melewatinya dgn sabar.

Seminggu kemudian berlalu, Galang ini berusaha melamar pekerjaan tetapi pada ditolak. Tak lama ada seorang kakek yg memandangi gerobaknya yg rusak, Galang berusaha memperbaiki gerobak milik si kakek tsb. Pak Willy dari kejauhan naik mobil melihat ada Galang yg sedang memperbaiki gerobak si kakek hingga akhirnya benar lagi gerobaknya. Galang ikhlas menolong si kakek tanpa bayaran apapun. Pak Willy tak lama datang menghampiri Galang, proyek resort yg dikerjakan kakaknya ini berantakan, ada kutunya, model jauh dari disain. Willy akan ganti furniture di resortnya, Galang adalah org yg tepat. Pak Willy ini sudah menyediakan tempat dan modal, di workshop itu lengkap, disitu ada messnya sehingga Galang dan ibunya bisa tinggal disana.

Cepi memperhatikan Nita ini kerjanya belanja terus, Cepi ini sudah menggadaikan kios. Yg punya hutang padahal adalah Cepi. Nita gak peduli asalkan belanja lancar, tak lama ada seorang preman datang ingin menyita kios Cepi. Cepi akan jual rumah utk melunasi hutangnya. Cepi tak mau kehilangan kios. Gimana pun uang belanja Nita jangan dipotong.

Galang sedang mengarahkan para pegawainya di workshop utk membuat furniture, Pak Willy melihat kinerja Galang ini bagus, bisa menyelesaikan lebih cepat. Pak Willy ingin menyerahkan Galang soal disain interior ttg resort pak Willy. Galang memang tak memiliki pengetahuan disain interior, ada langkah awal kesuksesan, nasehat pak Willy yg berusaha menyemangati Galang.

Cepi naik motor sambil teleponan, Nita menanyakan soal uang. Cepi mengalami kecelakaan motor hingga terpental. Nita merasa sayang jika uang tsb utk bayar biaya RS. Nita melayani telepon dari Pak Imam soal pelunasan. Nita ini seperti mengelak, memberikan nomor adik Cepi, biar akan melunasinya.

Galang mendapatkan telf dari RS soal Cepi ini kecelakaan dan masuk RS. Galang dan ibunya datang menjenguk Cepi di RS, Cepi minta maaf atas segala kesalahannya krn tak menganggap mereka sbg saudara, Cepi mengamanatkan Galang soal kios peninggalan alm ayah mereka yg sekarang jadi tawanan rentenir agar segera ditebus, Galang akan menuhi syarat tsb hingga Cepi akhirnya meninggal dunia.

Beberapa bulan kemudian, diresmikan lah sebuah resort oleh Pak Willy, Galang sudah menjadi disain interior ternama,.Pak Willy akan menghadiahkan Galang utk beasiswa penuh ke Jerman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online