PB UJIAN TUKANG PEYEK KELILING YANG RAJIN SEDEKAH

 PB UJIAN TUKANG PEYEK KELILING YANG RAJIN SEDEKAH*


Sutradara : Didied


https://m.vidio.com/watch/2053811-ujian-hidup-tukang-peyek-keliling-yang-rajin-sedekah-pintu-berkah


Ayub : _Sidik Eduard_

Nadya : _Alif LIDA_

Rijal : _Guntur Nugraha_

Bu Ariyah : _Dharty Manulang_

Pak Syawal : _Abio Abie_

Bu Kokom...Linda Leona

Susi... Citrawati

Kevin....?


Bismillah.. #FreshEpisodePintuBerkahIndosiar.. 


Sinopsis : 


Demi berbakti pada Ibunya, AYUB terpaksa harus menunda niatnya untuk menikah dengan gadis pujaannya. Sang Ibu bahkan menuntutnya untuk terus membiayai kuliah adiknya sampai lulus. Ditengah perjuangannya mencari nafkah dengan berjualan peyek keliling, AYUB harus mengalami banyak masalah yang datang menimpanya. 


Ikuti kisahnya di FTV PINTU BERKAH :“UJIAN HIDUP TUKANG PEYEK KELILING YANG RAJIN SEDEKAH” 


Tayang hari Jum'at, 30 Oktober 2020, jam 07.40 wib di INDOSIAR. Nonton yaa..


----


Nadya ini jalan sendirian, ada Rizal datang menegur utk menawarkan tumpangan tetapi sikap Nadya malah dingin kepada Rizal.


Ayub berjualan peyek keliling dgm berbagai macam rasa. Nadya datang ke Ayub utk minta pertolongan. Ayub berkata bhw Nadya org yg disayang, Ayub mengakui sbg pacarnya. Rijal ini dulu teringat waktu SMA, soal Ayub yg berprestasi dan dibanggakan sedangkan Rijal modal tampang tapi nilai hancur. Ayub mengingatkan agar jangan gampang nilai orang baik dan buruk, Rijal ingin rebut Nadya dari Ayub.


Nadya bertanya Ayub apakah punya masalah, Nadya ingin Ayub segera melamarnya. Ayub menjelaskan iya dulu adalah teman SMA yg punya masalah tapi tak terlalu dipikirkan. Nadya tau Rijal tak suka kepadanya. Ayub jujur blm siap utk melamar. Nadya tak mslh nikah sederhana asalkan sah secara agama. Ayub membicarakan ke ibunya soal akan menikah, penghasilan utk biaya kuliah adeknya. Ayub dilarang menikah sebelum adiknya lulus kuliah.


Rijal datang ke bapaknya lalu bilang ingin menikah, Rijal ingin bapaknya membantu melamar calonnya. Rijal aja pengangguran, hidup luntang-lantung. Katanya harta bapak banyak. Bapaknya tak akan menikahkan sebelum sikap berubah. Rijal berkata akan kerja di pabrik.


Pak Syawal bersama Rijal datang ke rumah Nadya bertemu ibunya. Pak Syawal ingin melamar Nadya di hadapan ibunya. Bu Kokom merasa ini kehormatan. Nadya minta maaf krn tak bisa terima akibat memiliki calon suami. Pak Syawal tak tau sama sekali, sebaiknya lupakan niat utk melamar Nadya. Bu Kokom menegur kalau Nadya menikah dgn org terpandang bisa hidup enak, drpd dgn Ayub yg miskin dan tak ada masa depan.


Pak Syawal dan Rijal pulang dgn kecewa, Rijal menyebut calon Nadya itu org miskin yg tak punya masa depan. Ini yg pak Syawal tak suka dari Rijal yg menilai orang dari harta dan kedudukan. Rijal tak akan berhenti mendapatkan Nadya.


Susi ditanya ibunya soal kelancaran kuliah, Susi meminta uang kuliah lg padahal sudah dikasih uang beberapa waktu lalu. Kalau ke Susi hrs tanya uangnya utk apa.


Ayub berjualan peyek keliling, blm ada yg beli. Ada orang miskin yg lapar, Ayub malah menyedekahkan peyek tsb, menitipkan utk anak ibu tsb. Rijal kebetulan lwt melihat Ayub sok sedekah,pdhl pengemis tsb org suruhannya. Ayub pulang sudah ditagih ibunya, dagangan habis krn disedekahkan. Bu Ariyah kecewa, Ayub disuruh pergi lg utk gantiin uang ibunya.


Rijal datang menghadang Ayub yg kebingungan cari duit ganti utk ibunya. Rijal mengaku bahwa itu pengemis suruhannya. Rijal memegang uang tsb, akan diserahkan asalkan merelakan Nadya. Ayub ini tak mau menyerahkan cintanya demi uang.


Ada Pak Syawal memanggil pegawai apakah punya kenalan kuli panggul, Ayub kebetulan datang mendengar lalu Ayub bersedia melamar utk kerja jd kuli panggul lalu diterima bekerja oleh Pak Syawal setelah itu Ayub mulai bekerja lg sbg kuli panggul di pabriknya Pak Syawal. Ayub terlihat semangat bekerja, membantu pekerja yg laen yg hrsnya istirahat. Ayub melihat upah seperti terlalu banyak, Pak Syawal suka dgn cara kerja Ayub yg bersemangat, pak Syawal memaklumi Ayub yg tak bisa fulltime krn hrs berbakti kepada ibunya. Ayub bisa gantiin uang peyek ibunya. Bu Ariyah ga peduli Ayub ini krj sampingan dimana.


Rijal ke warkop tak sengaja bertemu bu Kolom. Bu Kokom datang minta maaf atas sikap Nadya, blg ga setuju calon pilihan Nadya. Bu Kokom ini bisa membujuk Nadya katanya, Rijal bisa jamin keluarganya ga akan susah jika menikah dgnnya.


Bu Kokom melarang Nadya utk berhubungan dgn Ayub saat Nadya ingin berangkat utk bertemu dgn Ayub. Nadya berusaha kabur lwt jendela, pura-pura tidur di kamar. Nadya datang malam-malam hanya utk meminta Ayub melamarnya. Ibu dan adik Ayub keluar menegur soal Ayub msh ada tanggungan, Nadya bersumpah setelah menikah tak akan melarang Ayub utk bantu keluarga. Ayub minta maaf bhw blm bisa melamar Nadya, Nadya jadi benci kepada Ayub yg tak bisa memperjuangkan cintanya, bu Ariyah tak akan merestui Ayub bersama Nadya.


Bu Kokom ke kamar Nadya, dikira tidur tetapi ternyata tak ada. Nadya datang dari jendela, Nadya berkata ke ibunya soal ke rumah Ayub utk minta melamar segera tapi tak bisa. Bu Kokom blg jg apa soal Ayub yg tak serius kelihatannya. Ayub pun berdoa jika seandainya berjodoh dgn Nadya, Allah akan menyatukan dgn cara apapun.


Bu Kokom ini sedih di kamar, Nadya memperhatikan begitu saja soal ibunya. Bu Kokom teringat akan alm bapak Nadya, semenjak meninggal maka hidup pas2an, coba menikah dgn orang kaya pasti derajat terangkat. Kali ini Nadya tak mau jadi egois, lalu bu Kokom bertanya tak akan tolak lamaran Rijal, kali ini Nadya akan menuruti apa kata ibunya. Nadya disuruh ibunya utk siap2 krn Rijal akan menjemputnya utk ajak makan diluar. Bu Kokom menyampaikan hal ini ke Rijal bahwa Nadya menerima lamarannya.


Ayub berjualan peyek sampai siang hari tiba, tak lama melihat ada motor dimana Rijal ngeboncengin Nadya. Kata Rijal bahwa mereka akan menikah, Nadya sudah menerima lamaran Rijal krn ga bisa nungguin Ayub terus2an, Ayub sudah ikhlas Nadya akan memilih siapa. Ayub pun pulang ke rmh terlihat lusuh oleh ibunya, Ayub berkata baru putus dari Nadya, ibunya hanya senyum berarti Ayub tak berjodoh.


Susi ini bersama pacarnya di restoran, tiba-tiba Susi minta ajak pacarnya pergi krn Susi melihat Ayub. Ayub lihat Susi bersama seorang cowo, ini hrsnya jam kelasnya.  Susi merasa gawat ketemu Ayub. Susi berkata itu abangnya tp cuekin saja.


Susi pulang, Ayub ingin ajak bicara lalu tanya soal laki-laki, mengapa tak kuliah. Ayub berkata itu seperti bkn laki-laki yg baik. Ayub berkata ingin Susi jadi sarjana, jgn kecewakan ibu mereka. Bu Ariyah belanja banyak utk bikin peyek yg banyak, tau Susi butuh utk kuliah. Ayub tak tega cerita masalah Susi ke ibunya.


Rijal memberikan belanjaan yg banyak utk Bu Kokom, Bu Kokom tak pernah diberikan barang sebanyak ini. Nadya ini tiba-tiba ga bisa jalan bareng Rijal, alasan tak enak badan. Bu Kokom menegur perbuatan Nadya, Nadya berkata tak pernah suka kepada Rijal. Bu Kokom tak mau liat Nadya mengecewakan Rijal kembali. Rijal berencana menyingkirkan Ayub krn selama msh ada Ayub, Nadya tak pernah suka kepadanya.


Ayub sementara sedang di masjid memberikan infak, setiap bulan tak pernah telat infak. Pada malam hari ada motor yg akan serempet Ayub lalu kabur, Ayub teringat akan penolak bala dari pak ustad. Rijal hbs teleponan dgn org, Rijal kesal soal org suruhannya gagal menyingkirkan (Ayub). Bapaknya mendengar dari belakang lalu bertanya siapakah org yg akan disingkirkan tsb. Rijal mengelak, salah denger, bkn urusan bapaknya.


Pak Syawal memperhatikan Ayub bekerja, tak lama dapat telf soal pesanan dibatalkan, pesanan orang lain dibatalkan demi pesanan bapak itu. Stok tepung melimpah tapi tak jadi beli, Ayub mengusulkan utk diolah seperti peyek, Pak Syawal akan produksi home industry utk peyek, setuju dgn usulan Ayub. Modal kecil tapi untungnya besar, dgn ini bisa buka lapangan pekerjaan. Utk pembuatan peyek ini, Ayub yg akan kelola.


Ayub mengajarkan ke para pegawai utk membuat peyek, Pak Syawal dari balik pintu memperhatikannya. Ayub ini dibanggakan oleh Pak Syawal, andai Rijal seperti itu.


Bu Ariyah memperhatikan Susi sedang belajar utk ulangan. Bu Ariyah sudah membayangkan Susi kalau sudah sarjana nanti kerjanya keren menggunakan laptop, tak seperti abangnya yg berjualan peyek. Ayub ingin beritau ibunya soal diangkat jadi pengawas pabrik tapi tak sempat. 


Pada suatu hari, bu Ariyah sedang beberes rumah melihat buku Susi ketinggalan, Susi ternyata ketemuan dgn cowo. Ibu Susi taunya kuliah, bu Ariyah muncul di belakang, katanya ada ulangan mengapa tak kuliah. Pacarnya bernama Kevin, Bu Ariyah meminta Susi kuliah, Susi berkata sudah lama di-DO. Susi sudah malas kuliah katanya, lalu ngeloyor pergi bareng Kevin. Bu Ariyah gagal mengejar Susi hingga dada sakit dan pingsan, kini berada di RS.


Bu Ariyah berkata ke Ayub soal Susi sudah di-DO lama dari kampusnya, apa yg Ayub takutkan terjadi juga. Bu Ariyah berharap suatu saat nanti Susi jadi sarjana. Bu Ariyah menangis sedih, Ayub akan paksa Susi kuliah lg jika ketemu.


Ayub menunggui Susi yg jg blm pulang, kasihan ibunya ini. Susi mengendap2 dari Ayub yg lg di jalan, pasti akan paksa kuliah lg.


Ayub dgn pickupnya baru datang, kata pak Syawal byk yg suka peyeknya, ada yg pesan utk dijual keluar kota. Ini lah saatnya utk menaikkan produksinya. Utk penambahan karyawan diserahkan kepada Ayub, Ayub diberikan upah yg tinggi dan pantas dibayar mahal utk itu.


Ayub baru pulang menyerahkan uang ke ibunya, itu gajinya, katanya sbg pengawas pabrik. Kata Ayub wktnya blm tepat. Bu Ariyah melihat uangnya banyak. Bu Ariyah minta maaf selama ini hanya memperhatikan Susi pdhl Ayub butuh diperhatikan krn anak laki-laki dan tulang punggung. Bu Ariyah bangga kepada Ayub.


Pada suatu malam, Rijal datang ke bapaknya ingin melamar Nadya sekali lagi. Kan sudah dibilang ga blh melamar yg sudah punya calon suami, kata Rijal ini Nadya sudah putus dari pacarnya. Bapak Rijal memberikan syarat yaitu harus membantunya di pabrik.


Rijal melihat bapaknya buka pabrik baru tanpa bilang2, selama ini Rijal terlalu asyik dgn urusannya. Pak Syawal akan perkenalkan Rijal ke pengawas pabrik, yaitu Ayub. Ayub kaget melihat ada Rijal. Ternyata sudah saling kenal, Rijal tak suka ada Ayub dan harus pecat Ayub. Kata Pak Syawal selama ini kerja bagus dan tak pernah mengecewakan, Pak Syawal tak punya alasan yg pas utk pecat Ayub dari pabrik peyek ini. Jika ini kemauannya jangan harap bisa bantu di pabrik ini. Ayub yg tau ingin mengundurkan diri, kata pak Syawal jangan, krn masalah dgn Rijal adalah urusan pribadi dan tak ada sangkut paut dgn perusahaan.


Nadya sedang kesal di kafe, bertemu lah dgn Rijal yg ajak ketemuan. Rijal berkata akan melamar Nadya lalu secepatnya menikah. Nadya berkata tegas tak cinta kepada Rijal. Rijal ini serasa egois. Nadya berkata baiknya lupakan rencana pernikahan, Nadya pergi meninggalkan Rijal begitu saja, ini pasti gara2 Ayub. Rijal ingin menyingkirkan Ayub segera.


Tiba di suatu malam, Ayub ini mengucapkan selamat tinggal kepada para karyawan pabriknya. Sebelum Ayub pulang maka akan cek dulu kondisi pabrik, Ayub merasa ada yg masuk lalu ada kebakaran di pabrik. Ayub seperti terkunci di ruangan krn terjadi kebakaran, Pak Syawal datang utk berusaha menolongnya, Pak Syawal yg menolong dgn membukakan kunci lalu menggiring Ayub keluar hingga jatuh pingsan. Ayub berusaha saling bantu utk PAk Syawal keluar dari pabrik tsb.


Ayub kini terbaring di RS utk mendapatkan perawatan dgn ditunggui oleh Ayub. Ayub berterima kasih ke pak Syawal yg menyelamatkan dari kebakaran, Pak Syawal bertanya siapa yg mengunci Ayub dan membakar pabrik, Ayub berkata polisi sedang menyelidiki. Tak lama polisi pun datang, polisi menjawab bernama Rijal Marco. Saat ini Rijal sedang dalam pengincaran polisi, pak Syawal membiarkan polisi menangkap anaknya utk pertanggungjawabkan perbuatannya. Ayub tanya lagi apakah pak Syawal yakin utk penjarakan Rijal, pak Syawal yakin agar Rijal pertanggungjawabkan perbuatannya.


Rijal tau bapaknya ngelaporin ke polisi gara2 Ayub, Nadya berkata ke ibunya utk batalkan pernikahan dgn Rijal. Nadya ribut dgn ibunya, Rijal datang utk menyeret Nadya pergi dgn paksa begitu saja. Bu Kokom terdorong jatuh begitu saja.


Ada telepon dari Rijal ke hp Ayub kalau sedang nyandera Nadya, kalau ingin Nadya selamat maka harus cabut laporan di polisi. Nadya berusaha meloloskan diri dari Rijal. Ayub berkata soal Nadya adalah pacarnya, jadi selama ini Pak Syawal tau Rijal merebut Nadya dari Ayub. Nadya terus berlari dari kejaran Rijal, kalau Rijal tak bisa mendapatkan Nadya maka Ayub tak bisa juga, Nadya berusaha membela diri hingga Rijal terjatuh ke jurang. Rijal meninggal dlm usia 27 thn.


Pak Syawal kini berada di makam Rijal bersama bu Kokom, Nadya, Ayub. Ayub merasa kehilangan krn Rijal adalah temannya. Bu Kokom jg turut berdukacita, Nadya minta maaf krn tak bisa nolong Rijal. Pak Syawal ikhlas ini adalah takdir Allah. Bu Kokom ini ada yg mau bicarakan yaitu ingin minta maaf kepada Ayub krn menghalangi hubungannya dgn Nadya, selama ini bu Kokom gila harta. Mulai sekarang, bu Kokom tak akan menghalangi hubungan Nadya dgn Ayub.


Pak Syawal menggenggam tangan Ayub dan Nadya, mereka anak2 baik yg selalu berjuang utk membahagiakan orangtua, mereka memang pantas utk bersatu.


Ayub datang membawa Nadya di hadapan ibunya, ibunda Ayub akhirnya merestui hubungan Ayub dgn Nadya. Bu Arini minta maaf krn selama ini menghalangi niat baik Ayub utk menikahi Nadya, padahal Ayub berhak bahagia. 


Susi tak lama datang utk bersujud dan minta maaf ke ibunya, Susi sudah jadi anak durhaka, Susi nyesal dan minta maaf. Bu Ariyah pernah kecewa kepada Susi, kini senang Susi sudah pulang, Susi janji akan nurut kata ibunya. Susi minta maaf juga ke abangnya.


Beberapa waktu kemudian, Ayub menikah dgn Nadya lalu dinyatakan sah sbg suami istri. Pak Syawal juga hadir di akad nikah Ayub - Nadya sbg saksi. Ayub dan Nadya bersyukur akhirnya bisa berjodoh. Pak Syawal mengucapkan selamat atas pernikahan mereka, setelah ini Pak Syawal akan memberikan kado spesial utk mereka. 


Pak Syawal menggiring Ayub ke pabrik peyek, pabrik peyek dari pak Syawal dihibahkan ke Ayub, bahkan sudah renovasi pabrik agar bisa berproduksi kembali, ini anugrah dari Allah. 


Pabrik peyek berkah mandiri, pabrik yg dikelola oleh Ayub kini beroperasi, Nadya jika ikut membantu suaminya di pabrik. Ayub senang usaha ini meningkat. Ayub punya niatan soal sebagian keuntungan pabrik disumbangkan ke masjid. Nadya tentu mendukung usaha Ayub. Semakin Ayub semakin besar utk menyumbang masjid.


Dari banyaknya ujian ada hikmah yg bisa dipetik, betapa kesabaran dan keikhlasan itu buahnya sangat lah manis meskipun halus melalui pahit getirnya cobaan hidup, semua akan indah pada waktunya, Allah menepati janjinya kepada hamba yg menjalani dgn ikhlas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online