PB BURUH GUDANG KAIN YANG BERHASIL MEMILIKI PABRIK KONVEKSI (DIDIED)

 PB BURUH GUDANG KAIN YANG BERHASIL MEMILIKI PABRIK KONVEKSI (DIDIED) 

Tayang: 1 Des 2020

Pemain :
Hanif : Kevin Andrean
Tya : Eva BP
Minar : Gessy Sylvia
Joni : Frederick
Bu Reni...Linda Leona
Anisa....Rita Apriel
Hannah Soeratno..Bu Ustadzah
Juan septian

Hanif ini lulusan sarjana tapi masih kerja kasar, waktu itu hasil tes memang Hanif paling tinggi, apapun pekerjaan harus bersyukur krn berkah dalam kerjaaannya. Jika tak disini tak bisa kenal rekan2nya. Bagi Hanif ini adalah gajian pertamanya. Rekan2 kerja ini ajak makan2 utk rayain gajian pertamanya ini. Rekan kerja Hanif sampai ada yg godain Tya yg menunggu di depan pabriknya. 

Tya diantar pulang oleh Hanif, bu Reni bertanya apakah anak orang kaya. Bu Reni liat motor Hanif ini masih motor butut begitu, tanya kerja bagian apa di pabrik. Bu Reni tanya kemana pacar yg dulu2 bawa mobil, kata Tya ini kurang ganteng. Bu Reni tau Hanif ini orang kere dari penampilannya.

Hanif memberikan gajian pertamanya kepada ibunya ini, ibunya menyerahkan lagi sebagian kepada Hanif dan menyarankan 1/2 utk diinfakkan ke masjid utk bangun tempat wudu perempuan.

Hanif bertamu lagi ke rumah Tya utk introgasi di pabrik bagian apa. Bu Reni meminta mahar 50 juta dan semua biaya pesta ditanggung oleh Hanif, jika tak sanggup maka akan mundur. Pada akhirnya Hanif memutuskan untuk mundur saja. 

Hanif ini ketika sedang di rumah melihat ibunya jatuh pingsan di lantai. Tya datang menjenguk ibunda Hanif di RS. Hanif menyebut sudah jadi mantan krn syarat yg diberikan oleh ibunda Tya. Bu Minar akan jual tanah dari peninggalan alm ayah Hanif utk menyiapkan mahar, bu Minar ingin lihat Hanif menikah sebelum Allah memanggilnya.

Hanif kini tengah melihat brosur2 pengantin dgn Tya dan ibunya, tiba2 Hanif dikabarkan dari RS jika ibunya anfal. Mereka malah senang mendengarnya, siapa tau saja meninggal dunia. Bu Minar ini tiba2 ingin pernikahan dipercepat jadi besok tanpa pesta asalkan bisa lihat Hanif menikah. Tya ini inginnya nikah dgn pesta, melihat kondisi bu Minar tak memungkinkan. Bu Reni ini tak masalahkan nikah tanpa pesta, malah masih menanyakan uang maharnya masih ada atau tidak. 

Pada akhirnya Hanif dan Tya pun dapat menikah juga dan mereka resmi jadi suami istri. Bu Minar ini dikabarkan sudah sembuh oleh suster, nampak ada keajaiban kata suster. Tya ini kesal bahwa ibunda Hanif ini mengacaukan segalanya. Setelah menikah pun Tya tak mau membuatkan bubur utk ibu mertuanya, seperti tak tulus, Tya ini dgn ibunya dari dahulu tak biasa memasak. Bu Minar ingin Hanif mengantarkan sedekah ke masjid sbg syukuran krn telah menikah.

Tya bersama Hanif di masjid baru membagi2kan sedekah, bilang doain jangan cuma makannya saja. Bagi Hanif ini Tya seperti kurang ikhlas. Di meja makan kali ini Hanif ingin Tya berhenti kerja krn bu Minar ingin segera memiliki cucu, Tya sendiri tak mau jadi pembantu ibu mertuanya di rumah.

Saat Tya akan berangkat kerja, Tya malah menyuruh ibu mertuanya bak seorang pembantu. Bu Minar ini hingga sakit. Hanif sampai curhat ke ibunya ingin berpisah dari Tya tetapi bu Minar tak mengizinkannya agar Hanif melakukannya bimbing istrinya krn jihad. Tya dari balik pintu mendengarkannya maka ada rencana balas dendam.

Ada Joni yg akan menggantikan kepala gudang yg baru, diperkenalkan kepada para buruh lain. PAra karyawan lebih senang Hanif ini jadi kepala gudang. Tya ini kecewa bahwa promosi Hanif sudah di depan mata tapi gagal. Tak lama datang lah ada mobil bagus yg ada cowo ganteng, yaitu Joni. Joni ini dulu bekas atasan Tya. Tya ini baru pulang belanja banyak, Tya berkata ada bisnis sampingan, kata Tya bhw gaji Hanif hanya cukup utk makanan kucing saja.

Tya ini ingin buat rekening atas nama Hanif, Tya ini habis teleponan dgn Joni. Ternyata ada maksud terselubung Tya utk balas dendam kepada Hanif. Ini hingga Tya minta KTP milik Hanif dgn modus tabungan bersama utk kebutuhan masa depan mereka. 

Para buruh rekan Hanif berbisik kepada Hanif masalah Joni sering kirim kain di luar prosedur kata para karyawan lain, padahal kan prosedur ketat harusnya, para rekan buruh disuruh lembur. Hanif melirik kearah Tya yg bersama Joni dan anak buah, jadi ini bisnis yg dimaksud itu.

Tiba2 Joni membawa petugas menunjuk Hanif ini sbg pelaku penggelapan kain, Hanif disuruh ganti uang perusahaan dari rekening ini. Hanif sepertinya dijebak, mengapa Tya meminta KTP utk membuat rekening atas namanya. Joni sudah menjalankan rencananya, tinggal Tya lah yg menyempurnakan aksinya.

Sudah tiba hingga malam hari, Bu Minar menunggui Hanif dan Tya ini blm pulang. Hanif biasanya ga pernah lembur krn ada pekerjaan sampingan. Tya ini tiba2 pulang dgn melas dan nangis, datang ke ibunya kalau dijebloskan ke penjara, katanya menggelapkan kain2 di kantor. Bu Minar merasa tak mungkin Hanif melakukannya. Tya menyarankan utk ganti kerugian kantor baru Hanif bisa bebas. Tya ikhlas jika harus tinggal di kontrakan, sempat menyarankan ibu mertuanya utk jual rumah. Pada akhirnya bu Minar setuju utk jual rumah.

Beberapa hari kemudian sudah berlalu, Hanif pun akhirnya pulang ke rumah. bu Minar berkata bahwa rumah dijual utk ganti uang perusahaan, segala sesuatu diurus oleh Tya. Hanis mendengarnya pasti menduga bahwa Tya lah dalang di balik semuanya. Hanif kalau tau begini lebih baik lebih lama dipenjara saja. Tya datang ke kontrakan bersama ibunya. Kali ini bu Reni ingin mengabulkan permintaan Hanif agar pisah dari Tya, bu Reni sudah mengurus semuanya. Bu Minar yg lugu ingin mencegahnya krn tak suka dgn perpisahan itu.

Hanif mulai dari 0 lagi memulai usaha jahit dgn modal mesin jahitnya ini. Bu Minar pun ikut membantu usaha Hanif ini. Mana tau usaha ini adalah jalan utk membuka pintu rejeki berikutnya. Hanif datang ke toko baju utk menawarkan baju anak hasil konveksinya tetapi ditolak krn kurang menarik, Hanif akan coba jajakan baju keliling kampung sampai ada juga ibu2 warga yg berminat utk membelinya.

Esokan harinya Hanif memproduksi baju muslim anak yg kekinian, ibu2 ini pada ragu awalnya dgn kualitas baju tsb krn sempat luntur. Dagangan ini blm laku,bu Minar mengingatkan apakah sudah sedekah. Bu Minar memiliki usul agar baju2 ini disedekahkan ke rumah Tahfiz. Para anak2 di rumah Tahfiz suka dgn baju2 Hanif. 

Sebulan kemudian sudah berlalu, Tya ini mengawasi kerja para buruh di usaha konveksi Joni sambil mengomel2innya jika ada yg salah atau kurang rapi. Bu Reni ini meminta jatah kepada Tya utk penghasilan pabrik, Joni ini menegur Tya dan tak suka dgn Tya yg terlalu memanjakan ibunya ini dgn memberikan uang.

Joni dan Tya ke toko yg biasa utk menitipkan baju, penjualannya ini menurun. Kalah dgn baju muslim lain yg bermerk HNF ini, selalu out of stock dan laris terjual kata pemilik toko. Bu Reni sudah cari tau, merk HNF ini ternyata buatan Hanif, meskipun pakai motor butut ini usahanya maju. Bu Reni bertanya mending balikan saja kepada Hanif drpd Joni yg suka KDRT, Bu Reni tak mau ikut2an susah krn Joni ingin bangkrut, Bu Reni akan atur semuanya.

Joni datang ke toko kain bertemu dgn ibu2 pemilik kain, Joni berusaha hasut masalah Hanif tetapi ibu tsb tak mempan, yg ada malah bumerang ke Joni yg masih berhutang kain kepada ibu tsb tapi blm lunas.

Bu Reni datang ke rumah Hanif utk menemuinya sambil memelas agar Tya bisa balikan lagi dgn Hanif, tetapi Hanif malah menolaknya krn sedang taaruf dgn seseorang. Alasannya krn sering KDRT.

Di malam harinya ini Joni ingin membakar rumah Hanif, kebetulan ada bu Reni juga bawa jirigen minyak. Mereka tertangkap basah oleh warga hingga dibawa ke kantor polisi. Hanif sendiri sudah mengasuransikan usahanya ini atas dari risiko kerusakan tsb.

Dikabarkan bahwa Tya terbaring kritis di RS, Hanif dan ibunya diminta untuk datang, bu Minar menyanggupinya dan memperkenankan siapa tau ada hal disampaikan. Tya minta maaf kepada Hanif dan ibunya dalam keadaan kritis hingga Tya akhirnya meninggal dunia, suster menemukannya di depan RS akibat korban KDRT, Joni ini sudah ditahan di kantor polisi.

2 tahun kemudian sudah berlalu, usaha konveksi Hanif semakin berkembang hingga memiliki pabrik sendiri. Bu Minar ingin Hanif segera memiliki pasangan hidup, diperkenalkan lah Annisa sebagai calon istri Hanif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online