PB CITA-CITA MUSTAHIL ANAK TUKANG PECI KELILING YG INGIN SEKOLAH (DEDI)

 PB CITA-CITA MUSTAHIL ANAK TUKANG PECI KELILING YG INGIN SEKOLAH (DEDI)

Tayang: 25 Nov 2020

Pemain 
Akbar : Jericho Gowtama
Elis : Meitha Thamrin
Lina : Larassati Kusnandar
Rendy : Sariel Afrak
Pak Aceng, Nardirey..ayah Akbar
Zaenal Chaniago..Pak Ustad
Annisa Ratna..dokter

Akbar bersama ayahnya sedang berjualan peci keliling melihat anak2 yg lagi sekolah, Akbar ingin sekali bisa sekolah. Tiba2 ada mobil kencang yg melintas yg menyebabkan ayah Akbar tiba2 mengalami sesak di dadanya. 

Ibu kontrakan meminta Elis bayar kontrakan yg sudah nunggak 3 bulan, ibu kontrakan juga dititipin no hp agar bisa menghubungi Elis. Ibu kontrakan memberitau Elis soal suami Elis mengalami kecelakaan. Soal barang2 utk dijual utk bayar kontrakan itu urusan Elis, ibu kontrakan tak mau tau masalah itu.

Pak Aceng ini harus dirawat dan dipasangkan selang. Rendy ini di rumah dgn panik mondarmandir. Rendy berkata hampir nabrak tukang peci. Tukang peci itu seperti sesak memegang dadanya. Rendy kabur krn takut disalahkan. Lina menyarankan tanggungjawab tapi Rendy masih takut.
 
Elis memandang mas kawin yg dipegang utk biaya pengobatan suaminya, maka dgn ini Akbar akan tertunda masuk sekolah. Aceng pernah pesan bahwa mas kawin ini dijual untuk sekolah Akbar, kini Elis harus merelakannya utk mendahulukan suaminya.

Aceng ini akhirnya sadar juga, mengatakan tak ada mustahil jika Akbar bisa sekolah saat Akbar merasa mustahil utk sekolah. Biaya maskawin hanya utk semalam saja.

Aceng bersama Akbar dan Elis tiba di rumah kontrakan tetapi sudah diusir oleh ibu kontrakan. Akbar ini sudah memohon2 kepada ibu kontrakan, ibu kontrakan hanya menasehati Akbar utk rajib belajar agar jadi anak sukses. Aceng sambil memegangi dadanya ini berjalan terlunta2 tak ada tempat tinggal. Aceng ini merasa harus krn ingin minum tapi tak ada uang. Akbar mengambil beberapa peci untuk dijualin. Saat Akbar berjualan keliling ini, penyakit asma Aceng ini kambuh, kebetulan Lina di jalan ini lewat saat Elis meminta pertolongan lalu Aceng dibawa ke mobil Elis.

Akbar berkeliling sambil jualan peci, melihat ada kedua ortunya tak ada di pangkalan. Akbar tak tau jika ayahnya sudah dibawa ke RS, Lina diminta oleh Elis utk menyusul Akbar yg tadi ditinggalkan, Elis memberikan ciri2 anak tsb.

Akbar ke masjid bertemu dgn pak Ustad sambil menjajakan pecinya, Pak Ustad ini langsung memborong semua peci Akbar. Akbar cerita ke pak ustad kalau ortunya meninggalkan begitu saja di tempat mangkal, pak ustad menasehati agar tak suudzon bahwa tak mungkin ortu Akbar meninggalkannya begitu saja. Lina ini sudah cari Akbar tetapi blm ketemu juga, Lina bersedia membiayai pengobatan Pak Aceng di RS. Lina sudah ditelf oleh suaminya dgn marah, setiba di rumah juga dimarahin suaminya kemana aja di rumah.

Lina cerita soal tadi habis menolong orang yg kena penyakit asma lalu memberikan foto itu ke Rendy, Rendy mengenali itu lah tukang peci yg nyaris ditabrak. Lina melakukannya anggap lah menebus dosa Rendy yg nyaris menabraknya, Rendy menyebutkan dosa Lina itu banyak yaitu blm memberikan keturunan setelah bertahun2 menikah.

Uang hasil jualan Akbar ini habis krn dipalak preman, Pak Ustad menawarkan Akbar utk tinggal sementara di ruang marbot, disitu bisa bantu2 bersihin masjid sampai ortu Akbar ketemu.

Aceng terbaring di tempat tidur, sedih krn jadi ayah yg baik utk Akbar. Aceng berpesan jika Elis memiliki rejeki, maka hrs sekolahkan Akbar gimana pun caranya. Elis akan berusaha kerja serabutan, tak hanya buruh cuci/setrika saja. Aceng menanyakan Akbar kemana, agar Aceng tak khawatir ini maka Elis beralasan yg lain. Aceng berkata seperti seolah2 akan pergi. Aceng bersyukur memiliki anak seperti Akbar dan istri seperti Elis. Tiba2 saja dada Aceng sesak lalu tertidur hingga Elis panik dan memanggil dokter. Tak lama Aceng meninggal dunia.

Lina menerima telf dari Elis bahwa Aceng ini baru saja meninggal dunia. Rendy sbg suami mengingatkan Lina agar jangan bantu orang itu lagi. Rendy akan mentalak Lina jika Lina tak mau menuruti permintaannya, sudah lama Rendy ingin pisah tetapi rumah ini memang milik Lina, Lina lah yg membiayai hidupnya. Rendy harus melakukan sesuatu sebelum benar2 pisah dari Lina. Lina datang ke RS utk menyelesaikan administrasi RS. Elis juga datang ke RS, ingin cari Akbar sebelum ayahnya dimakamkan.

Lina bergerak ke rumah kontrakan yg lama ternyata kata ibu kontrakan, Akbar tidak ke rumah ini. Lina ingin kabarkan bahwa suaminya sudah meninggal dunia dan minta maaf atas nama Aceng. Ibu kontrakan akan coba bantu cari Akbar.

Akbar ini dgn giat membersihkan masjid lalu memergoki ada orang yg akan mencuri kotak amal, Akbar ingin menghentikannya hingga Akbar terdorong jatuh oleh pencuri kotak amal tsb. Warga masjid yg menemukan Akbar pingsan lalu melarikan ke RS. Ternyata Akbar ditemukan di RS, dibawa pak Ustad. Pak Ustad bersama warga masjid membawakan Akbar ke RS, kata Pak Ustad ini bahwa Akbar tadi baru saja menghentikan maling kotak amal hingga terdorong oleh maling tsb.

Elis bersama pak Ustad dan Lina di makam pak Aceng, sambil Elis menangisi makam Aceng. Akbar itu pemberani dan punya keinginan kuat utk sekolah. Lina menawarkan Elis untuk bantu2 di rumahnya sekaligus Lina ingin menyekolahkan Akbar. Elis merasa Lina itu baik padahal belum kenal sebelumnya. Pada akhirnya di RS ini Elis memberitau ke Akbar bahwa ayahnya sudah meninggal. 

Lina ke kamar memperhatikan barang2 dan baju2 Rendy sudah tidak ada, barang berharga dan perhiasan juga tak ada. Laptop dan sertifikat rumah juga tak ada, Lina menduga pasti ada rampok. Tak lama Lina menelepon Rendy soal kejadian kerampokan. Rendy berkata tak ada rampok di rumah krn semua barang2 yg hilang itu Rendy yg ambil. Rendy sudah bosen hidup dgn Lina, mulai detik ini Rendy akan meninggalkan Lina lalu cari istri baru diluaran sana.

Elis berkata ke Akbar bahwa akan disekolahkan, bahwa ada orang baik yg akan menyekolahkannya. Tak lama ada Lina datang utk ajak berangkat. Elis memperkenalkan Lina kepada Akbar, selama ini yg menolong keluarganya. Lina memang kehilangan harta dan barang2 berharga, Akbar lebih berat krn kehilangan ayah yg dicintainya.

Akbar dan Elis dibawa Lina ke sebuah rumah, Akbar menyampaikan apa yg disampaikan ibunya bahwa Lina akan menyekolahkannya, Lina bingung bahwa harta habis dibawa oleh Rendy. Lina harus cari Rendy agar janji utk menyekolahkan Akbar terpenuhi, Lina melaporkan ke polisi bahwa Rendy ini melarikan barang2 dan harta. Polisi akan terus mencari Rendy. Tak lama Akbar menagih janji kepada bu Lina. Lina sebelumnya minta maaf krn blm punya uangnya krn suaminya bawa semua hartanya. Akbar jadi kecewa mendengar penjelasan Lina lalu pergi dan menangis. Akbar sedih mengapa orang pada bicara bohong, Akbar putus asa jika tak bisa sekolah.

Elis bertanya mengapa Lina memberikan harapan palsu, ini semua diluar kendali Lina. Ternyata suaminya membawa kabur termasuk sertifikat rumah. Elis akan cari Akbar dan memutuskan keluar dari rumah ini. Tak lama ada yg mengetok pintu yaitu utk menagih hutang Rendy, Elis pun harus bertanggungjawab utk bayar hutang Rendy. Jaminannya adalah sertifikat rumah, jika tak bisa bayar maka akan disita, tak lama Lina pun shocked lalu pingsan. 

Elis kasihan kepada Lina yg niat baik, gara2 suaminya ini maka tak bisa menepati janjinya. Akbar pun kembali ke rumah Lina lagi. Elis menjelaskan bahwa rumah Lina ini akan disita dan kehilangan harga. Akbar janji tak maksa utk menyekolahkan Akbar. Lina tak bisa nampung Elis dan Akbar di rumah Lina, Lina akan semangat cari kerja lagi dan cari suaminya utk mengembalikan haknya. Lina memberikan foto suaminya kepada Akbar agar bisa bantu cari.

Akbar menjajakan peci keliling ke para warga. Sedikit demi sedikit uangnya ini ditabung oleh Akbar ke celengan. Esokan harinya ini Akbar melihat ada orang yg mirip Rendy jalan bersama wanita lain. Akbar berkata lancang bahwa harus balikin mobil dan rumah bu Lina, Akbar menyebut Rendy sbg pencuri. Pacar Rendy justru percaya kepada Akbar, yg anak kecil tak mungkin bohong. Rendy lalu menggendong dan angkut Akbar ke sebuah tempat.

Lina pulang mencari Akbar ke rumah, Lina baru saja diterima kerja. Dgn ini bisa mewujudkan impian utk menyekolahkan Akbar. Utk masalah sekolah baiknya kata Elis tak perlu dibahas agar tak jadi beban. Andai saja Rendy tak bawa kabur hartanya, maka Lina bisa menyekolahkannya.

Rendy menelepon Lina sambil nyekap Akbar, jika ingin anak tukang peci ini selamat maka harus bawa uang 50 juta dan jangan lapor polisi. Akbar berkata jangan turutin perintah om jahat itu alias Rendy.

Akbar yg disekap berteriak minta tolong agar pintunya dibukakan, saat itu kebetulan kondisi Akbar ini perutnya lapar. Akbar ini memang katanya sok pahlawan kata teman Rendy. Bapak tsb ingat soal dulu pernah curi kotak amal, tiba2 kakinya digigit hingga gagal. Teman Rendy ini sudah kenal dgn Akbar, berarti benar, Akbar ini sok pahlawan. Lina memang sudah bangkrut, tapi Rendy yakin pasti bisa mendapatkan uang itu.

Elis ini mengetahui soal anaknya diculik ini, dgn emosi ini ingin bergerak lapor polisi tanpa peduli dgn gertakan dan ancaman Rendy. Tak lama pak ustad datang, Lina memberitau soal suaminya menculik Akbar, soal tebusan 50 juta. Pak Ustad mengajak Lina dan Elis utk ikut krn akan punya solusinya.

Pak Ustad memberikan uang kas masjid ditambah uang pribadinya bertotal 50 juta, nyawa itu lebih penting drpd harta apapun. Uang dapat dikembalikan kapanpun kata pak Ustad, soal gimana mengembalikannya jangan dipikirkan terlebih dahulu.

Lina dan Elis bergerak untuk mencari keberadaan Rendy sambil mengantarkan uang 50 juta itu. Lina ingin Akbar dahulu dikembalikan baru serahkan duitnya, Rendy ini ternyata menikahi Lina krn harta. Berhubung sudah bangkrut maka Rendy akan meninggalkannya. Rendy memberikan kunci dan sudah share location dimana ambil Akbar.

Elis dan Lina dapat menemukan Akbar di gudang penyekapan dgn kondisi Akbar ini pingsan. Rendy senang menerima duit segepok, temannya juga ingin duit tapi dikasihnya sedikit, dari 50 juta masa jatahnya sedikit. Ini ide Rendy, Rendy juga bossnya. Risikonya padahal sama, Rendy ingin hajar temannya tetapi malah tak lama polisi datang meringkus Rendy dan temannya.

Akbar kini di RS masih selamat, katanya pak Ustad yg menyelamatkan Akbar. Sementara Rendy naik mobil ini bisa melarikan diri, tiba2 saja Rendy meleng hingga menabrak orang di jalan, Rendy melihat melihat ternyata Pak Ustad. PAra warga menunjuk ini lah penabraknya yaitu Rendy. Tak lama di RS ada polisi yg mengabarkan ke Lina bahwa sudah menemukan Rendy lalu mengamankan harta yg Rendy curi. Tersangka Rendy harus menjalani pemeriksaan, krn telah menabrak Pak Ustad hingga meninggal. Akbar dan Elis mengenali Ustad itu yg banyak menolong keluarga mereka. Ustad itu yg menolong Akbar saat terpisah dari kedua ortunya.

Lina mengunjungi Rendy di penjara, sudah mengkhianatinya, menculik anak kecil dan lebih parah yaitu membunuh seorang ustad. Lina marah dan tak akan memaafkan Rendy. Elis menasehati utk memaafkan, jika pak Ustad msh hidup maka pasti akan memaafkan Rendy. Akbar menasehati Rendy agar setelah bebas nanti harus jadi orang baik.

Lina di rumah tak menyangka, suami yg dicintai kini jahat dan harus jadi janda. Akbar menenangkan bu Lina, boleh anggap sbg anak, ibu Akbar dapat dianggap sodara. Lina ini mulai harus cari kerja lagi. Akbar bertanya mengapa Lina tak jadi guru agar bisa mengajarinya, sebenarnya dulu Lina ingin jadi guru, krn salah masuk jurusan maka cita2 itu kandas. Jika mengajari anak jalanan maka Lina bisa mengajari dgn gratis, Lina baru berpikir utk buka sekolah gratis utk anak2 jalanan, Lina akan jadikan rumahnya sbg tempat anak2 belajar.

Esokan harinya Akbar bersama teman2 anak jalanan ini bersekolah gratis di rumah Lina. Tak lama ada ibu2 dari yayasan datang yg akan memajukan sekolah gratis, yayasan akan memberikan fasilitas lengkap dgn seragamnya. Semua ini awal mula ide dari Akbar kata bu Lina. Akbar ditawarkan apakah ingin sekolah dgn menggunakan seragam, anak2 jalanan juga pada mau. Akbar dkk juga akan pakai seragam sekolah.

Akhirnya Akbar bisa sekolah juga dgn pakai seragam, dulu hal ini mustahil. Ini semua berkat doa ibu dan alm ayah Akbar. Kini Elis dan Lina mengantarkan Akbar ke sekolah. Tiba di sekolah guru menawarkan siapa ingin cerita pendek. Akbar lah yg bercerita di depan kelas. Walaupun Akbar anak Elis, Lina sudah anggap sbg anak kandungnya. Keinginan kuat Akbar akhirnya bisa terwujud meskipun harus melewati banyak rintangan. Alm ayah Akbar pasti tersenyum di alam sana melihat Akbar sudah sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online