PB TUKANG PERABOT KELILING YANG BERTEKAD MEMBAHAGIAKAN KELUARGA (ACA)

 PB TUKANG PERABOT KELILING YANG BERTEKAD MEMBAHAGIAKAN KELUARGA (ACA)

Tayang: 29 Nov 2020

Pemain :
Arif : Iqbal Pakula
Mila : Novie Bunga
Saidah : Cut Rianda LIDA
Nursan : Menco Hidayat
Warsih : Annisa Hasyim
Oji : Lodi Wiradinata, anak Nursan/Warsih
Amir : Indi Saputra
Nenny pony..HRD calon perusahaan
Zen Zainal..pembeli rumah


Arif adalah penjual perabot keliling, Arif ditagih hutang oleh Nursan dan Warsih. Beberapa waktu lalu Arif ingin jual rumahnya utk biaya kuliah Warsih tapi dicegat Nursan krn menawarkan bantuan tapi tak nyangka malah menjebaknya. Nursan menagih 1.5 juta kepada Arif utk cicilan hutang tsb, hutang tsb awalnya tak dikenakan bunga kini dikenakan bunga. Arif hanya bisa bayar 500ribu, aturan uang tsb digunakan utk berobat Mila yg kini sakit2an. Mila ini terkena penyakit paru2.

Arif harus bekerja ekstra keras untuk melunasi hutang tsb dan biaya kuliah Saidah, Arif ini sampai menjadi tukang bersih taman di sebuah rumah dan menjadi pemulung juga, Arif sempet berkata ada bisnis tambahan juga yg ternyata jadi pemulung. Saidah mengetahui kesulitan orangtuanya ini ingin membantunya. Pernah Saidah ingin melamar kerja sbg ART di sebuah rumah tetapi ternyata ada Arif kebetulan lewat maka tak jadi melamar.

Nursan dan Warsih ini sama2 penjual perabot juga, hanya saja jualannya di toko,bukan berkeliling. Mereka memiliki anak bernama Oji yg sudah kuliah, Oji selalu minta uang kepada ortunya ini tetapi ternyata Oji yg hrsnya gunakan utk kuliah, yg ada malah nongkrong2. Saidah melihat Oji nongkrong lalu menegurnya, Oji tak berhak ditegurnya.  

Saidah yg sedang di kampus ini dititipin surat oleh pihak kampus, yaitu surat peringatan kepada Oji krn sering bolos kuliah. Saidah ingin sampaikan langsung ke kedua ortunya tapi takut kecewa maka sampaikan ke Oji langsung. Oji dgn angkuhnya ini berkata ortunya ini kaya, meski tak kuliah ini bisa hidup enak.

Oji datang lagi ke kedua ortunya butuh uang 3 juta, katanya ada biaya tambahan yg harus dibayar, padahal Nursan blm ada uang cash 3 juta. Nursan dan Warsih akan bikin Arif yg memikirkan ini. Pada malam harinya Nursan dan Warsih menagih sisa hutang, mereka butuh 3 juta utk malam ini tetapi tak ada uang, tanpa alasan tapi ini harus dapat uang 3 juta.

Arif bergerak malam2 dgn bingung hingga nyaris tertabrak mobil, bapak yg mengendarai mobil itu bernama Amir. Amir melihat Arif seperti kebingungan yaitu hrs bayar hutang dgn segera. Amir menawarkan pekerjaan kepada Arif, gaji akan dibayar di muka utk melunasi hutang tsb. Arif menjadi supir truk untuk antar barang2 perabot milik Amir. Amir ini memiliki usaha perabotan. Warsih dan Nursan heran, kapan pun minta uang ini Arif selalu ada uang.

Barang2 kebutuhan utk stok toko Nursan ini menipis dan akan segera diantar, ternyata pengantar barang tsb adalah Arif. Arif berkata bahwa kerja di pabrik Amir. Warsih tak suka Arif kerja di Amir yg gaji besar, Warsih akan cari cara agar Arif tak kerja lagi dgn Amir.

Nursan dan Warsih lagi jalan bertemu Amir, datang utk komplain bahwa barang yg dipesan itu cacat. Nursan ini berkata curiga bahwa Arif menukar barang tsb dgn barang bekas, mereka terus menghasut Amir seolah2 Arif adalah orang tak jujur, sebelumnya Nursan dan Warsih tak pernah komplain soal barang dari Amir, Arif itu baru saja bekerja dgn Amir. Arif kembali ke pangkalan tempat Amir, Arif ini tak tau jika tiba2 harus dipecat tanpa alasan krn termakan oleh hasutan Nursan dan Warsih.

Arif sudah berusaha semampunya, rumah yg mereka tinggalin adalah harta satu2nya yg dimiliki, Mila akan ikhlas jika memang itu satu2nya jalan utk menyelesaikan masalah. Kini rumah yg ditinggali Arif sekeluarga pun harus dijual dan mereka harus pindah utk meninggalkan rumah kesayangan mereka. Saidah minta maaf jika menyusahkan ortunya sampai harus jual rumah. Dgn ini urusan hutang piutang Arif dgn Nursan sudah tak ada lagi, Nursan dan Warsih melihat ada Arif sekeluarga seperti orang minggat.

Dari hasil tes lab pada akhirnya penyakit paru2 Mila ini dinyatakan sembuh, ini juga berkat pengorbanan Arif juga. 4 tahun kemudian sudah berlalu, Saidah sudah lulus dan jadi sarjana. Mila juga bangga krn Saidah jadi sarjana, Saidah tak akan lupakan pengorbanan kedua ortunya.

Nursan dan Warsih kaget bahwa Oji di-DO dari kampus, katanya sudah dari semester 2. Mereka tanya kemana uangnya itu, Oji berkata habis utk traktir teman2nya ini, padahal susah payah Nursan dan Warsih kerja. Oji ngeloyor pergi begitu saja. Warsih ini mengalami sakit pada perutnya saat itu. Dari hasil lab bahwa Warsih terkena penyakit kanker rahim. Jalannya yaitu pengangkatan rahim, Warsih tak mau dioperasi, inginnya berobat jalan.

Pada suatu malam, Oki beraksi utk merampok ke sebuah toko yg ga nyangka milik ayahnya sendiri, dgn uang tsb bisa utk happy2. Nursan kembali ke toko esok paginya baru sadar bahwa tokonya mengalami kerampokan.

Saidah melamar pekerjaan tetapi ditolak krn perusahaan carinya orang pengalaman, bukan yg fresh graduate. Saidah setelah jadi sarjana masih sulit mendapatkan pekerjaan, Saidah melihat ayahnya masih berjualan perabotan keliling, kasihan dgn ayahnya itu. Saidah ini jika punya uang maka ingin sekali membelikan mobil pickup utk ayahnya.

Saidah minta maaf ke kedua ortunya, sudah mencoba melamar pekerjaan ke berbagai tempat tapi blm ada yg menerimanya, Saidah ini tak mau jadi beban kedua ortunya.

Saidah sedang berkeliling melihat ada rumah yg ingin dijual, Saidah ingin bantu jual di sosmed. Bapak yg akan jual rumah itu bernama Pak Samsul. Saidah ambil gambar rumah Pak Samsul dari luar hingga ke dalam. Tak lama pun Saidah mendapatkan telepon dari calon pembeli rumah tsb.  Yg beli rumah itu yaitu seorang bapak (Zen Zainal). Dari hasil penjualan rumah ini, Saidah diberikan omisi. 2.5% dari penjualan rumah diberikan ke Saidah. Saidah akan tabung utk beli mobil pickup. Saidah bergerak dari rumah ke rumah yg akan dijual, lalu promokan ke sosmed. Sampai ada mobil yg ingin dijual juga Saidah akan bantu promosikan ke sosmed.

Sedikit demi sedikit Saidah bekerja utk bantu pemasaran rumah dan mobil lewat sosmed, pada akhirnya Saidah dapat DP mobil pickup. Tak lama ada bapak mengantarkan mobil pickup, Saidah yg membelikan meski kredit. Arif ini tak tau jika ada mobil pickup datang yg diantar ke rumah.

Arif kini berjualan bukan lagi di gerobak, melainkan di mobil pickup. Arif tak menyangka akan berjualan perabot dgn mobil pickup. Tak lama Nursan datang kebetulan di dekat mobil Arif, dikira Arif ini mau pamer di hadapannya. Nursan dgn angkuh berkata bahwa merasa hartanya lebih banyak drpd Arif, kata Arif ini Saidah lah yg membelikan mobil tsb. Oji sementara diam2 ambil uang ke kasir, ketahuan lah oleh Nursan. Nursan ini berkata Saidah sudah bisa belikan mobil utk bapaknya.

Nursan baru pulang ke rumah, memberitau yg nyuri di tokonya yaitu anaknya sendiri. Warsih ini sudah berobat tapi tak sembuh2 krn pengobatan tak maksimal. Warsih mengerang ke sakitan di RS.

Oji ribut dgn teman2nya krn Oji ini memang selalu dirongrong oleh teman2nya. Nursan melihat Oji ribut hingga babak belur dan kritis di RS. Oji menderita sesak nafas hingga meninggal dunia. Nursan mendengar kabar anaknya meninggal lalu menangis. Warsih juga sedih baru dengar anaknya meninggal.

Tiba lah suatu malam, Saidah memberikan hadiah kepada kedua ortunya yaitu segepok uang. Harusnya uang utk Saidah. Pekerjaan Saidah semakin lancar. Tak lama di malam hari ada Nursan yg ingin pinjam uang ke rumah Arif, katanya butuh uang 20 juta utk operasi istrinya. Saat Arif ingin kasih uang, Saidah mencegahnya krn tak rela krn Nursan sudah jahat kepada keluarganya. Mila dan Arif menasehati agar tak menyimpan dendam. Pada akhirnya Saidah ikhlas memberikan uang ini kepada Nursan. Nursan baru sadar jika Allah selalu menjaga keluarga Arif krn orang baik.

Seminggu kemudian sudah berlalu, Warsih dan Nursan datang ke rumah Arif utk minta maaf atas perbuatan jahat mereka, sekarang Allah telah membalas dgn caranya sendiri. Saidah sudah memaafkannya meski dulu sempet kecewa, Tuhan sudah menitipkan hikmah atas sakit yg pernah dirasakan. Arif menanyakan Oji kemana, tidak ikut mereka. Arif sekeluarga dibawa ke makam Oji.

Nursan kini berjualan perabot keliling dgn dipanggul, dulu berjualan di tokonya. Arif berjualan perabot ini sudah di atas mobil. Ada banyak yg kisah silih berganti, dari kisah terjadi itu lah Tuhan menyelipkan hikmah bagi hamba yg ikhlas tanpa mengeluh. Arif sadar Tuhan menguji utk menaikkan derajatnya, Arif mencoba mensyukuri dan jalani dgn ikhlas. Pada akhirnya buah kesabaran tsb begitu manis. Dulu Arif jualan dgn gerobak, sekarang Nursan yg bersusah payah jualan dgn dipikul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online