PB Makan Nasi Garam Saksi Perjuangan Ibu Untuk Anaknya

Judul awal shoot: PB BERKAH NASI GARAM YG DIDAPATKAN PEREMPUAN PENJUAL ABU GOSOK* (ACA)

Tayang: 21 Des 2020

Pemain
Aisyah : _Ekshanti_
Guntur / bayu: _Sidik Eduard_
Mega : _Mariana Putri_, kakak Bayu
Robi : _Ditra Marfie_
Bu RT....?
Pembeli rumah : Istralian Balenk
Dimas..Lodi Wiranadinata
Rita Efidayani..ibu warga
Nickma Fadil..ibu warga
Widyawati..ibu warga
Ridwan Ansori..warga
Istralian Baleng..Firdaus, pembeli rumah baru bu Aisyah

Bu Aisyah ini kerap kali menyiapkan nasi garam di meja makan. Bagi Bayu ini rasanya enak. Bayu ini sedang sidang skripsi saat ini. bu Aisyah selalu mendoakan Bayu ini selalu dalam ketaatan dan kelancaran. Bayu minta maaf jika selama ini ibunya makan nasi hanya dgn garam saja. Semoga saja nasi garam ini jadi saksi jika Bayu jadi orang sukses.

Beberapa waktu kemudian ada rekannya yg bernama Dimas, rekan kampusnya menjemput. hp milik Bayu diberikan kepada ibunya, nanti bisa hubungi lewat hp Dimas. Sebelum berangkat ini Bayu sempet kangen2an dgn ibunya dahulu. Tiba2 perasaan bu Aisyah ini menjadi tidak enak.

Bu Aisyah berjualan abu gosok keliling kampung utk mencari nafkah. Abu gosok ini ternyata banyak manfaatnya bahkan memberikan kesembuhan, bu Aisyah  menjelaskan kepada warga. Sementara di kampus ini Bayu dan Dimas dikabarkan baru saja lulus dgn nilai tertinggi dapat A+, ini berkat kerja kerasnya menguliahkannya. Bayu janji akan kerja keras agar ibunya tak makan nasi dgn garam lagi. Bayu ingin wujudkan cita2 ibunya utk berangkat umroh.

Bu Aisyah ketemu 2 ibu warga ini buru2, mengabarkan bahwa anaknya baru saja lulus kuliah hanya 3.5 tahun, tiba2 saja ada Mega yg datang dgn sinis meremehkan adiknya ini, kuliah ini mah gampang asal masuk terus saja, blm tentu dapat kerja ini mudah.

Sudah tiba malam hari ini Bayu blm pulang juga, Bu Aisyah ingin menelepon tetapi tak ada pulsa. Mega kebetulan lewat dan ingin dipinjamin hp tapi menolak krn takut pulsa habis, suaminya juga sama alasan tak ada pulsa.

Beberapa saat kemudian dikabarkan oleh polisi bahwa Bayu dan Dimas mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia. Bu Aisyah mendoakan Bayu di makamnya sambil membawa foto dan toga milik Bayu.

Beberapa hari kemudian berlalu, ibu2 melihat bu Aisyah ini masih berjualan, meski Bayu sudah meninggal maka Bu Aisyah bekerja keras utk mewujudkan cita2 utk umroh. Ibu2 memandangnya ini merasa tak mungkin dgn berjualan abu gosok ini bisa berangkat umroh.

Mega ini datang ke ibunya utk minta uang, begitu ke Bayu dikasih dahulu. Mega ini terlihat biasanya foya2, kalau Bayu jelas tujuannya.

Beberapa waktu kemudian ada seorang pemuda (mirip Bayu) yg dirampok tasnya hingga digebugin oleh preman hingga jatuh terkabar di lantai. Tiba2 saja ada yg ketok pintu rumah bu Aisyah pada malam hari. Bu Aisyah kaget melihat ada pemuda lain masuk ke rumahnya. Pemuda itu mengaku baru saja dibegal. Bu Aisyah kaget melihat wajah pemuda itu, menyebut dgn nama Bayu. Pemuda itu bernama Guntur. Aisyah memeluknya dan merasa menghadirkan Bayu kembali. Jika Guntur adalah jawaban, Aisyah ikhlas akan merawatnya hingga sembuh. 

Aisyah menyiapkan nasi garam utk Guntur. Guntur berkata ibunya dahulu juga suka membuatkan nasi garam, sangat sama seperti buatan ibunya ini. Aisyah ini terlihat sedih krn teringat almarhum anaknya yg juga suka nasi garam. Guntur ingin diizinkan tinggal hingga kakinya sembuh. Pada pagi harinya Mega ini sudah datang mencari ibunya, meminjam sertifikat rumah ibunya utk modal usaha Robi. Bu Aisyah ga yakin nanti pasti gagal, saat Guntur keluar menegur Mega yg kasar kepada ibunya maka kaget lihat ada orang mirip BAyu hingga Mega ini pingsan. Mega ini ngigo liat ada hantu Bayu, maksudnya adalah Guntur.

Aisyah lapor ke bu RT bahwa ada pemuda korban begal yg ditampung di rumahnya, khawatir terjadi apa2. Guntur datang melihat Mega obrakabrik kabar bu Aisyah. Kebetulan Aisyah datang bersama bu RT saat Mega akan usir Guntur. Mega sempat berkata bahwa bu Aisyah bukan ibu kandungnya. Ini lah jawaban mengapa Mega kasar kepada ibunya.

Guntur menemani bu Aisyah berjualan abu gosok. Guntur mengusulkan mengapa tak olah abugosok jadi bahan telur asin krn Guntur ini di kampung pernah diajarkan ortunya utk membuat telur asin, Guntur mengajarkan bu Aisyah membuat telur asin, yg mengambang itu berarti kurang bagus. Telur ini diperam 14 hari baru direbus.

Beberapa waktu kemudian Guntur menemani bu Aisyah berjualan telur asin keliling, para ibu warga disuruh mencobanya, setelah enak maka berminat untuk membeli. Sementara Robi ini baru saja pulang cepat krn dipecat akibat ambil barang2 di pabrik, ini padahal disuruh Mega. Yg penting gimana agar lolos dari kejaran polisi. Robi bisa lolos asalkan bisa ganti apa yg diambil.

Mega datang ke ibunya dgn menangis, berkata Robi difitnah di kantornya lalu diancam akan dilaporkan ke polisi. Mega minta tolong ke ibunya utk gantirugi, tak mau Robi masuk penjara. Kata bu Aisyah, akan bantu asalkan janji ke jalan yg benar. Mega merasa gampang bilang iya, ternyata ini bisa meluluhkan hati ibunya.

Robi malas ikut ke pengajian bersama Mega. Mega menjelaskan ini ke Robi utk baik2in ibunya biar disangka tobat dan ke jalan yg benar baru bu Aisyah mau membantu. Pada suatu malam Guntur memanggil Mega ke rumah dgn tumpengan, ini wujud syukur krn Mega dan Robi mau ikut pengajian di masjid. Ini semua hanya kedok padahal bagi Mega.

Esokan hari kemudian, bu Aisyah mengetok pintu rumah Mega. Mega ini diminta bu Aisyah utk buat telur asin krn orderan meningkat. Mega ini sebenarnya males, akhirnya terpaksa menuruti demi pura2 tobatnya. Guntur mengajari Robi untuk membuat telur asin. Tak lama ada ibu2 (Widyawati) yg ingin ambil pesanan telur asin, ga lama lagi ada bapak2 ingin ambil pesanannya. Telurnya ini sudah habis, Guntur diminta utk ambil tatakan telur.

Dilihat2 usaha telur asinnya lumayan, Robi memiliki ide agar belajar hingga bisa lalu buat usaha yg sama juga. Bu Aisyah menghitung uang modal tertutup, sisanya bisa utk sedekah. Mega ini menanyakan upahnya dgn Robi, dikasih hanya 50ribu. Mega menyebut Guntur ini yg dirawat tak pernah meminta uang sedikit pun. Pada malam ini ada datang bu RT menanyakan Guntur, keluarga Guntur menelepon ke bu RT bahwa ayahnya ini sakit, keluarga Guntur transfer ongkos utk Guntur pulang. Bu RT menitipkan amplop kepada Bu Aisyah.

Tiba lah saatnya Guntur utk pamitan pergi dan akan kembali setelah urusan selesai, mulai sekarang tak ada seorang pun bisa halangi rencana Robi dan Mega, bukan ambil sertifikat rumah melainkan rencana yg lebih bagus. Biasanya ada Guntur yg mengantarkan bu Aisyah tapi bu Aisyah hanya sendirian. Tak lama kemudian bu Aisyah terserempet motor, bu RT yg kebetulan di lokasi dekat menolongnya. Bu RT ingin antarkan ke puskesmas, bu Aisyah lbh memilih untuk pulang.

Bu Aisyah tiba di rumah ini dgn diantar Bu RT. Sudah ada Mega di dekat rumah, Mega menanyakan ibunya kenapa. Bu RT cerita soal bu Aisyah terserempet motor, bu Aisyah ini katanya teringat akan Guntur. Mega nyeletuk ke ibunya soal mikirin anak orang lain dan jangan terlalu baik.

Mega menunggui Robi yg blm datang, yg diketahui orangnya ceroboh. Robi ambil telurnya sedikit. Robi ambil sedikit demi sedikit lalu jual pelan2, maka bu Aisyah tak akan curiga.

Bu RT memperhatikan bu Aisyah ini murung, Bu Aisyah ini teringat akan Guntur krn wajah dan sifat mirip Bayu. Bu RT mencoba hubungi Guntur ini tak bisa dihubungi, Bu Aisyah teringat ucapan Mega masalah anak orang lain dipikirin tetapi anak sendiri tidak. Bu RT meyakinkan bahwa Guntur ini orang yg baik.

Bu Aisyah ini terlihat bengong krn masih mikirin Guntur, Mega mengancam akan berhenti membantunya tetapi dicegah oleh bu Aisyah. Mega menuntut utk bagi hasil krn tenaga tak ada yg gratis.

Pada suatu hari ini bu Aisyah titip ke warung tapi tak bisa krn yg lalu ini masih banyak, Aisyah titip telur dari warung ke warung lain juga kurang laku. Aisyah bingung kemana lagi harus jual telur asin krn kurang laku.

Robi ini tak lama datang, meminta upah yg waktu itu krn dagangan tak ada yg laku. Mega juga tak lama datang. Katanya untuk apa pulang jika tak laku. Warung langganan yg biasa dititipi telur ini tak ada yg mau beli. Mega tak mau tau soal ibunya ini, gimana pun harus keliling agar dapat duit yg banyak.

Bu Aisyah berkeliling bawa telur hingga tiba di masjid, bu Aisyah memberikan telur kepada ibu miskin yg membawa anak. Mega tak lama datang menegur mengapa tak dijualin, kalau sedekah kapan kayanya. Bu RT yg kebetulan datang menegur sikap Mega ke ibunya ini.

Bu Aisyah merasa aneh dgn telurnya tak sesedikit ini, Mega melihat ibunya sendiri bengong krn liat jumlah telurnya berkurang. Mega ini tersinggung krn merasa dituduh ambil telurnya itu. Mega tak lama ngeloyor pergi, mending buka usaha sendiri saja. Bu Aisyah selalu mendoakan Mega yg baik2 krn satu2nya keluarganya.

Di rumah ini Robi membuka telurnya ini,kini saatnya beraksi yaitu menjual telur ke pelanggan bu Aisyah. Robi akan jual telur dibawah harga rata2 lalu siapin rencana cadangan agar bu Aisyah bangkrut.

Aisyah ingin titip telur ke warung tetapi keburu sudah ada yg menitipkan telur harga murah dari Mega. Aisyah bertanya ada apa ini, mengapa warung pada mendapatkan telur asin dari Mega. Tak lama bu Aisyah lwt depan rumah Mega, menegur soal Mega mengambil pelanggan ibunya, bagi Robi bahwa kalah bisnis ini harus terima, bisnis tak mengenal keluarga.

Robi dan Mega mengolah telur2 dgn zat pewarna agar warna telur unik hingga dapat untung banyak.  Sementara bu Aisyah kembali berjualan abu gosok keliling, tak lagi berjualan telur asin. Sedikit demi sedikit uang ditabung agar bisa berangkat ke tanah suci.

Beberapa waktu kemudian, para warga berdemo di depan rumah Robi dan Mega, meminta tanggungjawab krn merasa ditipu mentah2. Gara2 telur asin ini banyak yg keracunan bahan kimia, Robi digiring oleh para warga sementara Mega bersembunyi di balik semak. Agar tak masuk penjara lebih baik Mega ini kabur saja.

Mega ini tiba2 datang ke ibunya meminjam uang ibunya di tabungan utk membebaskan Robi, bu Aisyah menolaknya krn Robi tobat tidak sungguh2, bu Aisyah ingin biarkan Robi bertaubat di dalam penjara. Sementara Robi berlari dari kejaran para warga hingga masuk ke hutan.

Pada malam hari ada rampok bertopeng yg mengambil celengan milik Bu Aisyah, warga ada memergokinya, rampok itu gagal diselamatkan hingga bu Aisyah ini pingsan akibat. Bu RT berkata sudah melaporkan Mega dan Robi ke polisi krn hanya mereka yg membutuhkan sertifikat tanah, Mega dan Robi ini kata bu RT adalah buronan para warga. Warga sudah urunan utk biaya RS bu Aisyah. Bu RT akan pulkam dalam waktu beberapa hari.

Bu Aisyah baru saja pulang ke rumah ini digembok, ada bapak bernama Firdaus mengaku sudah beli rumah dari Mega. Bu Aisyah ini meminta tolong ke bu RT utk jadi saksi soal pembelian rumah. Kata ibu warga bahwa bu RT blm pulang dari kampung mertuanya. Tak lama kemudian ada Guntur membawa tas ini kembali. Guntur waktu itu sempat diculik orang lalu dirawat di RS. PEnculik itu mengaku bahwa disuruh oleh Robi, Robi dan Mega di kantor polisi. Kata Guntur bahwa bu Aisyah tak kehilangan rumahnya.

Setahun kemudian sudah berlalu, rumah bu Aisyah jadi rumah usaha Telur Asin Aisyah. Guntur ini juga ikut bantu usaha bu Aisyah dan tiba saatnya mereka untuk berangkat umroh bareng. Bu Aisyah berada di makam Bayu bersama Guntur utk pamit dan minta izin pergi umroh. Guntur berjanji akan melanjutkan cita2 Bayu utk membahagiakan bu Aisyah dan tak akan biarkan bu Aisyah makan nasi dgn garam lagi. Mereka mengaji di hadapan makam Bayu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online