PB CITA2 MULIA ANAK PEMULUNG YG INGIN MJD PENGHAPAL AL QURAN* (DIDIED KERTARADJASA)

 PB CITA2 MULIA ANAK PEMULUNG YG INGIN MJD PENGHAPAL AL QURAN* (DIDIED KERTARADJASA)

Tayang: 17 Des 2020

Pemain
Alif : _Yassien Omar_
Santya : _Alessia Cestaro_
Jaka : _Hendrayan_
Fatimah : Danti Khalifah
Defran : Defran " BANYU "
Supri... Hilman
Rani....Naviscaaa
Ust Ahmad : Sunardi
KH Hasan : Ivo Vaynot
Annisa Ratna..dokter
Rommy Kambey..warga
Rifki Mubarak..pacar baru Rani

Alif ini sehari2 bekerja sebagai pemulung, saat Alif berjalan ini tiba2 Jaka naik motor ini hampir nyerempet Alif hingga barang pulungan rusak dihancurkan, tak lama ada warga menegur atas sikap Jaka yg kasar kepada Alif sbg ponakan sendiri, Alif serahkan ke pengepul ini dibayar murah krn rusak. Ibunda Alif menerima makanan dari hasil pulungannya.

Defran ini suka belajar ngaji kepada Alif krn suara Alif ini bagus. Defran ini diketahui belajar mengaji di rumah Alif, kedua ortunya tak setuju, apakah tak ada madrasah di sekitar sini. Kedua ortu Defran memaksa Defran utk pulang, makanan yg dibawa Alif ini dirampas oleh Jaka sbg gantirugi krn Jaka ini dgn motornya menabrak Alif hingga lecet.

Beberapa waktu lalu Santya ini benci kepada Fatimah, katanya Umar terjatuh hingga meninggal. Ini membuat Santi ini marah hingga Fatimah diusir dari tempat melayat. Umar adalah kakak dari Santi. Saat itu Fatimah sedang hamil besar. Fatimah menceritakan semuanya, gimana sulit membesarkan Alif tanpa ayah Alif. Fatimah mendidik dan menasehati agar Alif menjadi penghafal Quran yg akan selalu menerangi makam alm ayah Alif. Fatimah rela melakukan kerja serabutan apa saja utk Alif.

Defran dihukum ibunya agar tak keluar kamar. Defran ini menjelaskan ke ibunya mengapa ke rumah Alif, kedua ortu Defran ini tak pernah mengajarkan untuk mengaji yg padahal penting. Fatimah sendiri mendengar suara ngaji Alif ini hati merasa tentram dan damai.

Alif akan berangkat memulung, ibunya terlihat pusing dan dilarang kerja dahulu. Fatimah ini akan menyuci di beberapa rumah, jika tidak datang maka nanti tak dipercayai pelanggan lagi.

Defran ini di rumah badannya panas, padahal sudah dikompres. Dari hasil lab, Defran ini terkena demam berdarah.Santi bingung kenapa kena DBD, jangan2 sering main ke rumah Alif.

Pada suatu hari ada Supri yg menanyakan Jaka apakah jadi menjual motor ini padahal surat2 tak lengkap, bagi Supri tak masalah itu, Supri janji akan melunasi sisanya, yg dikasih hanya DP. Dalam hati Supri berkata bahwa untung Jaka bisa dikadalin lalu motor bisa dibawa kabur. Alif ini menabung sedikit demi sedikit utk beli Quran yg bagus disertai terjemahan. Alif menemukan ibunya dalam keadaaan demam.

Fatimah minta maaf ke Alif tidak bisa menyekolahkan dan memberikan kehidupan yg layak. Alif memiliki uang di celengan utk ibunya ke dokter. Santi ini tiba2 datang, menyalahkan Alif yg membuat Defran sakit, duit Alif di celengan ini ingin diambil oleh Santi padahal yg lalu Jaka ambil beras Alif. Fatimah menyuruh mengikhlaskannya.

Jaka ini sedang jalan bareng pacarnya jalan kaki, Jaka menjanjikan nanti akan beli motor matic yg ada remotenya, bisa ngecharge hp. Jaka berencana akan menggadaikan sertifikat rumah. Di suatu malam ini Alif solat berjamaan bareng ibunya, ibunya terus sujud hingga pingsan dan ternyata meninggal dunia.

Jaka terlihat Santi ini keluar buru2 menggenggam suatu map, alasannya ada urusan tanpa banyak tanya, Santi tak tau jika sertifikat rumah diambil. Tak lama ada warga memberitau soal Fatimah baru saja meninggal. Santi memiliki ide agar banyak uang, Alif kan dapat uang santunan dari warga, lebih baik diambil saja.

Alif mengajikan almh ibunya dgn suara yg bagus di hadapan para pelayat yg datang. Tak lama datang lah Santi datang pura2 sedih utk menyampaikan belasungkawa kepada Alif. Santi berjanji akan merawat Alif.

Jaka berhasil gadaikan sertifikat rumah lalu akan beli motor dgn harga mahal agar pelanggan senang naek ojegnya. Supri dari kejauhan sudah memantau. Sementara ada bapak yg membantu mencarikan tanah wakaf karena Alif ini suara ngajinya bagus bahkan menyarankan utk ke pesantren. Saat Jaka berjalan ini uang dirampas begitu saja, saat liat motornya ini Jaka seperti mengenali motor Supri.

Santi mengambil uang santunan Alif begitu saja, urusan uang RS berobat Defran biar urusan Jaka saja. Santi melihat ada Jaka sedang bengong, Jaka mengaku habis menggadaikan sertifikat rumah tapi uangnya dirampok begitu saja. Alasan Jaka utk bayar RS Defran. Santi menyarankan lapor polisi tapi Jaka berkata pesimis, dalam hatinya berkata padahal Jaka jual motor bodong, jika Supri tertangkap maka Jaka akan tertangkap juga.

Kali ini Alif mendapat hasil pulungan yg banyak dan akan lebih semangat lagi memulung. Saat memulung ada bapak2 dari masjid membagikan selebaran ternyata beasiswa pesantren hafiz, Alif inngin sekali daftar.

Beberapa waktu kemudian pihak bank ini terpaksa menyita rumah Jaka hingga Jaka sekeluarga keluar dari rumahnya sendiri entah akan kemana. Jaka berkata ingin ke rumah Alif, Defran malah senang jika di rumah Alif. Ini hanya sementara, nanti bisa kuasai rumah tsb lalu Alif diusir seperti dahulu Santi menguasai rumah Fatimah.


Pada suatu malam di rumah Alif kedatangan ada Defran dgn kedua ortunya, padahal katanya rumah ini kumuh, jelek dan bau. Santi dan Jaka ini berpura2 baik di hadapan Alif. Jaka menjanjikan Alif utk merenovasi rumahnya ini jadi tingkat 2.

Alif ini ke masjid bertanya ke Pak Ustad utk beasiswa pesantren. Jika diterima maka akan tinggal di pesantren, segala akomodasi, makan dll akan ditanggung. Alif ingin dapat beasiswa krn ingin jadi hafiz, ingin ajarkan anak2 baca Quran jadi ustad dan ustadzah. Pak Ustad bangga dgn cita2 Alif ini. Di masjid ini Alif mulai membacakan surat Al Fatihah terlebih dahulu di hadapan pak Ustad dan anak2 santri lain. Pak Ustad mendengarkannya ini suara ngajinya bagus, katanya almh ibunya yg mengajarkannya. Pak Ustad akan menghubungi Alif jika nanti lolos.

Sebulan kemudian sudah berlalu, saat memulung pun ini Alif mengaji sendiri, kapan saja dan dimana saja. Defran memperhatikan Alif ini sedih, Alif ini tak yakin akan juara. Santi ini menyuruh Alif ini bantu cuci baju, Alif teringat pesan almh ibunya bahwa hati yg keras ini akan segera lunak yaitu tetap berbuat baik.

Santi ini bergerak untuk pergi, memperhatikan Jaka itu sering ngeloyor begitu saja ketika dibutuhkan ini pergi begitu saja. SementaraJaka ini nyari kerja susah sekali, kalau lapor polisi nanti akan kena jualbeli motor bodong. Jaka berpikir akan curi motor lagi. Pada suatu hari ada Ust Ahmad datang ke warga mencari Alif, ingin mengabarkan soal Alif ini dapat beasiswa, kebetulan warga melihat ada Santi jalan maka dipanggil. Santi ini malas memberikannya sebenarnya.

Saat Santi pulang ditanyakan apakah dititipin surat soal pengumuman Alif, Santi ini pura2 tak tau padahal sedang megang itu surat malah menyindir suara ngaji Alif ini tidak bagus. Defran nyeletuk di hadapan ibunya yg blm pernah mendengarkan Alif mengaji. Defran ini merasa kedua ortunya sudah numpang ini tak tau diri.

Jaka berjalan di malam hari sambil celingak celinguk dan pake jaket item, kepergok oleh Rani soal Jaka nyolong motornya. Defran baru liat ayahnya ini pulang membawa motor tanpa harus turut campur. Tiba2 saja Jaka ingin pergi begitu saja krn tak mau hidup melarat bersama Santi, padahal hidup numpang begitu saja. Jaka tak pernah menafkahi keluarganya sama sekali. Santi menangis saat suaminya meninggalkan begitu saja. Tiba2 pulsa listrik di rumah Alif ini habis, Alif keluar ingin cari pulsa listrik hingga terserempet motor, warga sekitar menemukan Alif pingsan.

Defran belajar ngaji dgn Alif dgn sangat baik, Santi malu dgn Alif yg bisa mengaji. Tak lama ada warga memberitau soal Alif ini masuk RS, besok Alif baru bisa dijenguk. Pada suatu siang ini Jaka sedang transaksi jual motor ke pelanggan, tiba2 ada polisi meringkusnya atas laporan Rani, mantan pacar Jaka.

Defran dan ibunya berada di RS, kata dokter ini harapan medis ini tipis. Defran sedih dgn keadaan Alif, jika kritis dan meninggal maka tak bisa menggapai cita2nya. Santi teringat akan surat titipan dari Ust Ahmad waktu itu. Santi ini tiba2 beranjak ingin pergi sebentar.

Pak Ustad (Ust Ahmad dan KH Hasan) di masjid mengucapkan selamat kepada anak2 santri yg lolos beasiswa utk masuk pesantren Al Amin. Pak Kiyai ingat Alif harusnya ini lolos tetapi tidak datang. Santi ini ke rumah mencari surat itu di rumah tapi tak ada, jika Alif tak bisa masuk pesantren ini semua ulahnya. Ternyata surat tsb terselip jatuh di pojok tempat tidur.

Santi akhirnya datang ke masjid menemui pa ustad, krn Alif ini tak datang maka akan didiskualifikasi, Ust Ahmad ingin Pak Kiyai mempertimbangkan lagi, meski Alif tak sekolah ini selalu mengajarkan ngaji kepada anak Santi. Santi berkata soal Alif ini mengalami kecelakaan dan kini keadaannya kritis di RS, Santi mengaku banyak dosa ke Alif dan kedua ortunya dan ingin menebus dosa kepada Alif, Santi mohon kepada pa Ustad dan Kiyai utk datang ke RS siapa tau bisa menyemangati Alif agar segera sadar.

Kiyai dan Ust Ahmad datang menjenguk Alif, penyakit ini datangnya dari Allah, mereka mengajak utk mendoakan Alif di RS. Alif yg terbaring koma kini mulai bergerak sadar. KH Hasan adalah pemilik pesantren Al Amin. Pa Ustad mengabarkan jika Alif ini lolos,lalu memberikan tanda sertifikat jika sudah lolos, semua kebutuhan dibiayai pesantren hingga lulus asalkan berprestasi. Biaya RS Alif akan ditanggung oleh pesantren.

Beberapa hari kemudian berlalu, saatnya Alif berada di pesantren dgn diantar Defran dan Santi. Santi akan menjadi buruh cuci seperti Fatimah, Santi minta maaf atas kesalahannya ke Alif. Rumah ibunda Alif sudah diserahkan ke Defran dan Santi.

Beberapa waktu kemudian ada yg menelepon Santi yaitu Jaka yg meminta dibebaskan dari kantor polisi, Jaka meminta melalui Santi agar mantan pacarnya mencabut tuntutan. Jaka mengaku memiliki pacar di belakang Santi, sebenarnya Jaka gadaikan surat rumah ini bukan biaya RS Defran, melainkan utk membelanjakan pacarnya itu. Santi berkata soal Jaka harus ikhlas mendekam di penjara. Santi dgn Defran akan sering jenguk Jaka di penjara.

Beberapa bulan kemudian, Defran menyetel TV ada Alif yg sedang mengaji bersama Ust Ahmad. Defran memanggil ibunya utk melihat ke TV. Presenter di TV menanyakan rahasia Alif bisa mengaji dgn bagus. Dgn izin Allah bahwa harus mengaji sangat giat, yaitu ikuti nasihat ortu dan dilakukan i khlas dan sebaik hati; mengikuti bimbingan ustad dan ustadzah.

Setahun kemudian sudah berlalu, Jaka ini akhirnya bisa bebas dari penjara. Defran, Santi dan Alif pun menjemput Jaka ke lapas. Santi kini sudah mengenakan hijab. Jaka teringat akan kesalahan dahulu terhadap Alif. Alif berkata memaafkan omnya ini, mengajaknya utk tinggal bareng. Jaka dgn nangis ini minta maaf ke Alif krn banyak dosa. Alif kini sudah menjadi penghafal Quran yg sering muncul di TV, Jaka juga sering liat acaranya pagi2. Jaka jg minta maaf ke Santi, Santi memaafkan asalkan Jaka mau berubah. Kini Jaka merangkul Alif, Defran dan Santi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online