PB DOA IBU YANG DIBUANG ANAKNYA DI PINGGIR JALAN (ACA)

 PB DOA IBU YANG DIBUANG ANAKNYA DI PINGGIR JALAN (ACA)

Tayang: 31 Des 2020
Pemain
Saidah : Aty Cancer
Asma : Meitha Thamrin
Dino : Raditya Jason
Andini : Elsya Syarief
Dandy... Fredy Amin
Rere, Teman Andini : Rherenata Wijaya
Alex Jonson
Franky
Sarah Alesha..pelanggan makam
Nickma Fadil..Ustadzah

Dandy (27 thn) baru saja merayakan ultah bareng Saidah(50 thn), Andini hanya menganggap ini sepele saja, Dandy menanyakan kado utk bu Saidah, Andini lebih sibuk mementingkan bisnisnya daripada keluarganya. Perusahaan Dandy ini juga ada pesaing yg bikin produk serupa.

Andini menelepon Dino utk melakukan tugasnya, Andini dgn Dandy ini diketahui bahwa Andini hanya mau harta Dandy saja. Dandy mengendarai mobil bersama Saidah ini mogok. Ternyata habis bensin. Dandy ketemu tukang ojeg di jalan untuk cari bensin, tiba2 saja ada mobil pickup yg menabrak tukang ojeg bersama Dandy hingga pingsan di jalan, ternyata meninggal dunia saat diperiksa.

Hingga pada malam hari bu Saidah menungguin Dandy ini blm juga datang, sangat lama beli bensin. Pada malam itu ada preman yg mengintai. Bu Saidah menghubungi Dandy tetapi belum bisa dihubungi. Bu Saidah dihadang oleh preman utk dirampok hingga pingsan di depan angkot, bertemu seorang perempuan bernama Asma. Asma tidak mengenal ibu itu (Saidah). 

Dino menelepon Andini menanyakan soal bayaran, kata Andini ini tugas belum selesai kalau belum menghabisi perempuan tua itu. Dino menghubungi preman suruhannya itu utk ke RS menghabisi bu Saidah, tapi ternyata malah gagal krn dicegat satpam RS. Asma datang menemaninya, bertanya soal anaknya yg bernama Dandy ini jangan2 membuangnya. Asma memastikan anak kandungnya tak mungkin seperti ini.

Bu Saidah datang bersama Asma ke rumah benernya, melihat ada rumahnya seperti disegel. Tak lama ada bapak utusan Dandy mengantarkan surat. Dandy di surat ini menyampaikan tak bisa merawatnya krn perusahaan bangkrut, rayain ultah waktu itu adalah yg terakhir. Bu Saidah merasa benar bahwa Dandy sudah membuangnya.

Asma membawa bu Saidah ke sebuah rumah sederhana, yaitu rumah Asma. Samping rumah Asma ini adalah pemakaman umum, TPU ini adalah wasilah Asma. Asma jualan keperluan orang2 ziarah, jika ada makam minta dibersihkan. Tak lama ada warga mengabarkan ada 2 orang meninggal sekaligus, yg 1 tidak ada namanya, mungkin korban begal. Bu Saidah sedih di kamar krn merasa dibuang oleh Dandy, Dandy adalah satu2nya keluarga yg dimiliki oleh bu Saidah. Asma ini juga hidup sendiri dan boleh dianggap seperti anak. Asma menyarankan  utk mengadu dgn solat yg membuat hati tenang, bu Saidah ternyata sudah lama tidak solat. Bu Saidah ingin diajarkan utk solat, melihat Asma ini seperti tetap tenang dalam kondisi  apapun.

Asma berjualan bunga utk makam di depan rumah sederhananya ini. Ada ibu2 yg minta Asma utk bersihin makam ibunya tapi tak memiliki alat. Bu Saidah tak bisa ditinggalkan oleh Asma sendirian, utk itu meninggalkan dagangannya dan ikut membersihkan makam.

Bu Saidah ini tiba2 menghilang begitu saja di depan makam seorang sambil sedih dan berkata gimana meninggal lebih dahulu daripadanya. Asma mengingatkan bu Saidah bahwa Allah mengijabah tanpa hisab, maka baiknya berdoa yg baik2 saja.

Pada suatu malam ada Dino, suami Asma datang ke rumah setelah lama tak pulang. Dino datang ini utk minta maaf krn pergi lama tanpa kabar. Asma ingin jadi istri yg berbakti kepada suaminya. Bu Saidah keluar dari kamar melihat ada Asma bersama seorang lelaki. Dino berkata dalam hati, gimana bisa orang yg akan dibunuh ini ada di rumah sendiri.

Dino menyeret Asma mengapa mengajak orang asing itu ke rumahnya. Dino tak mau ada Bu Saidah di rumahnya dan harus diusir. Bu Saidah sedang tidur ini teringat akan makamnya itu tanpa pemilik entah siapa, Bu Saidah mendengar malam2 pembicaraan soal Dino seperti orang baik2. Dino ini menelepon menyebut soal target utk dihabisi. Bu Saidah mengingatkan Asma soal suaminya bukan orang baik2. Asma tetap mempertahankan, ini lah utk syiar agama dan utk jadi istri yg baik lagi.

Asma membersihkan makan ditemani oleh bu Saidah, tak lama ibu tsb bilang uangnya kecopetan di angkot. Asma malah membiarkan ibu itu tidak membayarnya, Asma melakukan ini utk sedekah. Bu Saidah teringat akan kuburan yg tak ada namanya. Asma ini sampai siang menunggui blm ada yg beli bunganya. Dino pun minta uang utk kuota dan rokok, padahal Dino tau soal Asma tadi mendapat tugas utk bersihin makam. Bu Saidah berusaha menegur sikap Dino yg tidak mencerminkan suami yg baik. Dino menduga bahwa semenjak ada bu Saidah di rumah ini, Asma menjadi tak patuh kepada suaminya. Dino malam2 ini ke kafe tak pulang saat ditelf oleh Asma.

Pada malam harinya dgn bertopeng, Dino beraksi membekap bu Saidah lalu membawa bu Saidah ke suatu tempat, saat Asma masih tidur. Hingga tiba pagi hari Asma menunggui bu Saidah blm juga bangun, setelah dicek ternyata sudah tidak ada. Dino menelepon Andini bahwa sudah mengeksekusi bu Saidah, Dino menunjukkan buktinya lewat foto.

Bu Saidah di tengah kebun pun akhirnya bisa sadar dari pingsannya. Andini bercerita kepada temannya (Rherenata) bahwa ibu dan suaminya menghilang tanpa jejak. Rhere ini pamit ke toilet, ternyata bu Saidah pun datang juga. Andini ini awalnya menolak dipeluk, begitu Rere datang maka Rere menanyakan kabarnya lalu sikap Andini berubah jadi pura2 baik. Andini dalam hati kesal kepada Dino, ngurus satu perempuan tua saja tak becus.

Asma di dekat rumahnya mencari2 bu Saidah yg menghilang, diduga ke kuburan tanpa nama itu. Dino mengingatkan ke Asma soal bu Saidah yg memiliki niat tak baik.

Bu Saidah ini diharuskan Andini utk meninggalkan rumah malam ini, sikap tadi mencari Dandy dan ibunya hanya lah drama di depan temannya agar tak dianggap istri durhaka. Agar tidak diusir ini, Bu Saidah diperlakukan sbg ART oleh Andini utk mengerjakan pekerjaan rumah. Asma terus berdoa agar dipertemukan dgn bu Saidah, kata Dino dari dalam hati, terus aja doain nanti ketemu juga di akherat.

Awalnya bu Saidah tak sengaja menumpahkan minuman ke Andini, tak lama Rere datang membawakan bronis untuk bu Saidah, sikap Andini berubah jadi baik seolah Dandy ini membuangnya di pinggir jalan. Andini selama ini menyimpan dendam yaitu pernah menolak jadi istri Dandy saat itu, ini lah balasannya.

Andini ingin pergi dicegat oleh Dino, Andini seolah menghindarinya utk diminta bayaran. Bu Saidah seperti mendengar pembicaraan Andini dan Dino, soal sudah menghabisi anaknya, tinggal ibunya. Bu Saidah pun ternyata kabur kata Andini. Dino sempet telfonan dgn Andini menyebut nama Saidah, Dino menyebut disuruh oleh Andini. Asma menyuruh Dino utk berhenti dari pekerjaannya, tak peduli pekerjaan sudah selesai atau belum bahkan Asma mengancam akan melaporkan suaminya sendiri ke polisi.

Andini mengajar Bu Saidah yg pergi melarikan diri darinya hingga malam hari, Dino kebetulan bertemu dgn Andini. Dino akan pastikan bahwa malam ini Bu Saidah akan lenyap, Dino pastikan bahwa tak mungkin dilaporkan krn tak memiliki bukti.

Bu Saidah datang ke rumah Asma dgn panik, Asma juga sudah tau soal perbuatan mantu bu Asma yg sekongkol dgn Dino. Kata bu Saidah harus cari makam Dandy hingga dapat. Andini menyediakan tempat persembunyian utk bu Saidah.

Asma mengintrogasi Dino sudah kenal lama dgn Andini, kata Dino bahwa bekerja dgnnya demi uang. Asma sempet tanya jika anak bu Saidah meninggal pasti tau dimana dimakamkan. Bagi Dino ini tak ada faedahnya bagi Asma jika sudah tau. 

Andini berkemas utk keluar kota utk mengamankan diri, takut bu Saidah lapor meskipun tak ada buktinya. Andini menelepon Rere, berkata ada tugas keluar kota lalu akan kasih kunci ke Rere.

Pada suatu siang, ada Dino mencari Asma utk meminta uang. Asma seperti mengunci sesuatu kamar, Dino memaksakan diri untuk melihat yg dikunci itu, ternyata adalah bu Saidah. Dino malah ngunciin Asma dan Bu Saidah di kamar. Dino lalu menghubungi Andini lagi, Dino berkata tak ada seorang pun lolos dari Dino. Tak lama kunci tsb bisa terbuka maka Asma bisa kabur bersama bu Saidah. Ada sebuah mobil Andini melintas lalu ada Asma ditabrak oleh mobil Andini.Tak lama Andini ketangkap oleh warga sekitar makam hingga diseret. Kata dokter yg menangani bahwa pasien selamat, tetapi janinnya berusia 4 minggu tak bisa diselamatkan.

Aset atas nama Dandy sudah diserahkan atas nama Bu Saidah, Andini masih belum diketemukan sedangkan Dino masih buron.

Asma ini akan terus merawat kuburan tanpa nama, bahkan bu Saidah mengajak Asma utk tinggal bareng dengannya. Asma akan merawat kuburan yg tak pernah diziarahi oleh keluarganya.

Bu Saidah berniat menyerahkan infak ke ustadzah atas nama anaknya, alm Dandy. Asma diajak bu Saidah  utk menginap dgnnya.

Tiba lah pada malam hari, dikira Asma yg datang tetapi malah Dino yg datang. Dino menyebut tau tempat anak Bu Saidah, Dino akan kasihtau tetapi tak ada yg gratis. Bu Saidah akan siapkan uangnya utk Dino. Ternyata seru juga berbisnis dgn bu Saidah ketimbang dgn mantunya ini. Bu Saidah memberikan segepok uang kepada Dino tetapi dicgat oleh Asma. Akhirnya diberitau bahwa makam tanpa nama itu sebenarnya makam Dandy. Dino merampas uang itu, Asma meneriaki maling hingga Dino dibawa oleh warga.

Kini makan tanpa nama menjadi makam Dandy, bu Saidah minta maaf di hadapan makam anaknya sendiri dgn ditemani oleh bu Saidah. Asma yakin pasti anaknya akan memaafkannya.

Bu Saidah yg berada di masjid bersama Asma kini bahagia bahwa sudah mempertemukan Asma krn bisa menemukan makam anaknya, bisa menjadi pintu berkah untuknya. Asma jadi bersyukur bisa bertemu bu Saidah utk tempat bersandar. Bu Saidah dan Asma akan segera mengikuti ceramah pengajian oleh bu ustadzah yg akan segera dimulai.

Komentar

  1. poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
    ayo di kunjungi agen AJOQQ :D
    WA;+855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online